My Star

Selama perjalanan pulang, Ara terlihat lebih banyak diam dan merenung. Dia melihat ke arah luar jendela mobil.

Ken sudah kembali ke perusahaannya. Sedangkan Ara kembali ke mansion diantar sopir.

'Bagaimana jika tiba tiba dia kembali dan merebut Ken dariku... apa yang harus kulakukan? kenapa aku merasa takut.. come on Ara.. kau sudah terbiasa sendiri kenapa kau harus takut? ... tapi kali ini tidak.. perasaanku pada Ken sudah sangat besar... aku tidak ingin kehilangan Ken.. apa aku harus memberinya anak? apa aku harus melepas KB ku tanpa Ken ketahui? ', batin Ara galau.

'Tapi Ken belum menginginkan anak dariku.. apa dia ingin wanita itu yang melahirkan anaknya? aaaahhhh....menyebalkan... aku benci perasaan seperti ini.. kenapa kau masuk kedalam kehidupanku Ken', Ara masih bergulat didalam hatinya.

Setelah sampai dimansion, Ara memutuskan untuk pergi lagi dengan mengendarai mobilnya sendiri.

Tanpa terasa Ara sudah tiba di tepi pantai yang letaknya di pinggiran kota.

Ara menghentikan mobil di pinggir jalan. Dan keluar berjalan menuju pantai.

Angin pantai agak kencang dan dingin. Syukurlah Ara memakai coat tebal.

Rambutnya berantakan karena di tertiup angin kencang.

"Aku mencintaimu Ken.. sangat mencintaimu.. aku tidak akan membiarkan siapapun mengambilmu dariku... maaf aku egois", ucap Ara dengan tangisnya.

Hatinya masih agak sakit melihat foto wanita masa lalu Ken yang masih ken simpan.

Tak terasa matahari sudah mulai terbenam. Ara bergerak menuju mobilnya dan pulang ke mansion.

-------------------***********

Ken beberapa kali menelepon Ara, tapi Ara sama sekali tidak mengangkatnya.Dan terakhir Ken meneleponnya, ponsel Ara sudah tidak aktif.

Ken semakin khawatir karena sopir memberitahu kalau Ara keluar lagi menggunakan mobilnya sendiri.

"Kemana dia?? kenapa tidak memberitahuku kalau keluar...ck... ", kesal Ken.

Ken sudah berada dimansion sekarang. Tapi Ara masih belum ada di mansionnya.

Ken mondar mandir di ruang tamunya. Sampai dia melupakan makan malamnya hanya untuk menunggu Ara pulang.

Ceklek....

Ara masuk ke dalam mansion dan sudah ada Ken di hadapannya.

"Ken.... kau membuatku kaget.. kau sudah pulang? ", Ara memegang dadanya yang terlihat terkejut melihat Ken sudah ada di mansion. Karena biasanya Ken pulang hampir larut malam.

"Kau dari mana saja ha?", bentak Ken dengan wajah dinginnya.

"Aku hanya ingin berjalan jalan Ken... aku bosan di mansion", ucap Ara lembut dan mengecup bibir Ken.

"Kau punya ponsel untuk mengabariku.. kau tidak hidup di jaman batu nyonya", Ken masih kesal.

"Ya Tuhan.. kau merajuk? ", tawa Ara.

"Kenapa kau malah tertawa? aku sedang kesal.. kau tau?", sungut Dev.

"Ooohhh.. kau manis sekali suamiku.. kau mengkhawatirkanku? tenang... aku tidak sedang mencari lelaki lain..hahahaha", jawab Ara dengan tawa kecilnya kemudian memeluk Ken erat.

"Jangan ulangi lagi.. awas kalau kau seperti ini lagi.. aku akan mengurungmu", tegas Ken.

"Baik tuan... Aku akan mandi sebentar lalu kita makan malam bersama", jawab Ara lembut sembari tersenyum.

"Kau dari mana saja.. wajahmu sangat dingin.. rambutmu juga berantakan", ucap Ken yamg menangkup pipi sang istri.

"Aku ke pantai..aku rindu pantai.. jadi aku kesana", jawab Ara.

"Lain kali ajak aku.. aku akan menemanimu", ucap Ken dan mengecup bibir Ara.

"Hmmm... sekarang aku mandi dulu ya.. badanku lengket terkena angin laut". Lalu Ara segera masuk kekamarnya dan mandi.