Nara seorang gadis cantik terpaksa menikahi pria dengan gangguan mental demi melunasi hutang paman dan bibinya, akakah ia hidup bahagia dengan pernikahannya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunga Alika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 2
TERPAKSA MENIKAHI PRIA DEPRESI
BAB 2
Keysa seorang gadis cantik dan lugu juga berhati lembut, tega mengkhianatinya dengan sekejam itu. Perasaan Rayan sudah tidak bisa ia gambarkan lagi. Ingin sekali Rayan menarik gadis itu dari pelukan sahabatnya. Namun suara desahan itu benar-benar membuatnya sangat jijik.
Tanpa menghampiri mereka Rayan pergi dengan membawa hati yang hancur. Namun sebelum pergi, Rayan membanting keras barang di sana. Agar mereka menyadari keberadaannya di apartement itu dan melihat kelakuan mereka yang menjijikkan.
Keysa dan Rio mendengar ada barang yang hancur, Keysa terkejut dan ingin melihatnya namun di cegah oleh Rio. Dengan sengaja Rio mengubah posisi bercintanya dengan Keysa hingga membuat Keysa semakin tidak berdaya.
"Ouuuhhh.... aaahhhh Rio..... " desah Keysa
"Tetaplah di sini sayang, aku ingin menikmatimu sampai puas.... "ucap Rio sambil megecup punggung mulus Keysa.
Keysa terbuai dengan hujaman Rio, hingga ia mencapai puncak beberapa kali. Mereka bahkan tidak peduli di saat desahan mereka ada hati yang menangis dan jiwa yang terluka. Namun kenikmatan dunia yang tidak sepantasnya mereka lakukan seolah menghilangkan rasa simpati pada pria yang kini terluka itu.
Rayan meninggalkan apartement itu dengan langkah gontai,hatinya sakit jiwanya remuk tak bersisa. Ia bahkan tidak sanggup mengucapkan satu patah kata pun.
Sejak saat itu Rayan menjadi pendiam dan tidak pernah bicara. Dia bahkan tidak mau melakukan apapun. Yang ia lakukan hanyalah mengamuk di rumahnya. Hingga banyak barang yang di hancurkannya setiap hari.
Orang tuanya merasa kaget dengan perubahan dari diri seorang Rayan. Rayan yang biasa ceria kini ia menjadi pria gila.
*
*
Di dalam kamarnya Nara merasa gelisah karena pembicaraannya tadi dengan paman dan bibinya yang akan menikahkannya dengan pria depresi. Benar-benar tega pikir Nara. Demi bisa melunasi hutang-hutangnya mereka tega menjual Nara keponakannya.
Namun apa peduli mereka, bukankah selama ini mereka juga tidak pernah peduli pada gadis cantik bermata indah ini. Yang ada dalam pikiran mereka adalah uang, uang dan uang. Bukankah selama ini Nara juga di jadikan sapi perah oleh mereka. Jadi jangan pernah berharap ia akan di sayangi oleh mereka berdua.
Nara duduk berdiam diri di atas kasurnya, membayangkan pria yang akan di nikahkan dengannya nanti. Paman dan bibinya bilang jika pria itu tidak benar-benar gila, hanya depresi saja. Hanya.... memang mereka tidak pernah memikirkan perasaan Nara
Ahh memang dasar paman dan bibinya memang tidak punya hati, mereka malah bersenang-senang dengan uang muka yang sudah mereka dapatkan. Bahkan Nara yang mereka jual saja tidak di beri sepeser pun oleh mereka. Dasar memang mereka tidak punya hati.
Nara beranjak dari tempat tidurnya dan ingin pergi ke dapur untuk mengambil minum. Saat melintas ruang tamu Nara melihat ibu dan anak itu sedang membuka barang belanjaan mereka dengan senang.
"Bu lihat lah aku terlihat cantik kan dengan baju baruku ini.... " ucap Mila dengan manja dan berbinar memperlihatkan baju baru yang kini ia pakai.
"Kamu itu pakai apa pun juga terlihat sangat cantik, toh kamu itu dasarnya sudah sangat cantik" puji bibinya itu pada Mila putri kesayangannya
"Iya dong gak kaya dia tuhh.... "tunjuk Mila pada Nara. Nara langsung berdecak sebal pada Mila yang sok cantik itu.
"Iya kamu tuh cantik banget, kalo gitu kenapa ga kamu aja yang nikah...." jawab Nara.
"Apa... enak saja kamu. Mila itu jodohnya orang kaya dan tampan bukan orang waras kaya calon suami kamu.
"Tapi dia juga orang kaya juga loh tante, tante ga tertarik gitu buat di jadiin dia menantu tante. Tante bisa dapetin uang lebih banyak lagi lohh... " ucap Nara.
"Benar juga ya..... " Tantenya terlihat berpikir Nara hanya menahan senyum saja. Melihat tantenya yang mata duitan itu.
"Ibu...Mila ga mau nikah gantiin dia, enak aja" Mila merajuk.
"Eh iya, kamu aja Nara yang nikah sama dia, tapi nanti tiap bulan kami harus kirimin uang buat kita ya. Hitung-hitung balas jasa kami udah ngerawat kamu selama ini... " ucap tantenya tidak tahu malu.
"Dasar benalu..." gumam Nara sambil pergi meninggalkan mereka.
*
*
*
Di sebuah Rumah megah bak istana sepasang suami istri itu tengah terlihat berunding di ruang tidurnya yang mewah.
"Apa keputusan kita sudah tepat untuk menikahkan Rayan...?" Delia ibu dari Rayan Guntara bertanya kepada suaminya.
"Aku sudah memikirkannya dengan matang, Rayan harus segera di nikahkan, apa kau mau kejadian beberapa hari yang lalu terulang lagi?" ucap suaminya tuan Sanjaya Guntara.
Ya beberapa hari lalu Rayan hampir saja melakukan perbuatan tidak sepatutnya kepada pelayan perempuan di rumah itu. Untung saja kejadian itu di lihat oleh para pelayan lain yang mendengar jeritannya. Dan dengan segera menolongnya dari perbuatan yang tidak seharusnya di lakukan oleh Rayan.
Tuan Sanjaya tentu tidak ingin kejadian itu terulang lagi, karena memang Rayan adalah pria dewasa kebutuhan biologisnya itu normal. Namun tentu saja itu tidak boleh di lakukan kepada sembarang orang. Dia harus melakukannya kepada istrinya sendiri. Namun, wanita mana yang mau menikah dengan dengan keadaan Rayan yang sekarang ini.
Hingga ia memutuskan untuk mencari seorang gadis yang mau menikah dengannya, tak peduli jika ia harus membayarnya dengan sangat mahal. Yang terpenting saat ini adalah kebahagiaan putranya. Semoga saja dengan menikah Rayan bisa sembuh dan kembali seperti sediakala.
Hati orang tua mana yang tak sakit melihat kondisi anaknya yang sudah dua tahun belakangan harus menjalani kehidupan seperti ini. Hanya gara -gara wanita munafik tidak bermoral hidup anaknya hancur hingga sampai ke titik ini.
*
*
*
Di dalam kamarnya, gadis yang bernama Nara itu juga kini sedang dilanda perasaan gelisah. Bagaimana ia tidak risau, jika sebentar lagi ia akan menikah dengan pria yang mengalami depresi. Hanya demi melunasi hutang-hutang pamannya, kini ia harus merelakan dirinya untuk menikah dengan pria yang tidak ia inginkan.
"Ya ampun, kenapa mereka tega sekali menikahkan aku dengan pria gila, bagaimana nanti jika ia mengamuk. Dan bagaimana kalau wajahnya menyeramkan. Isshhh....aku jadi merinding," gumam Nara yang sembari berguling-guling di kasurnya merasa gelisah. Seumur hidupnya ia tidak pernah membayangkan akan menikah dengan pria tidak waras. Bagaimana nasib ia ke depannya?
"Bagaimana nanti kalau dia minta kikuk-kikuk sama aku, aaaaaaa..... belum menikah saja sudah hampir membuatku gila bagaimana jika sampai kami menikah, aku bisa bisa gila betulan. Astaga.... aku jadi merinding membayangkan dua orang gila duduk di pelaminan," ucap Nara sambil cekikikan. Sepertinya ia pun ikut menjadi depresi seperti calon suaminya.
Jangan lupa tinggalkan jejaknya ya 😚😚
di novel ini sangat kocak... banyak menghibur....
semoga othor nya memberi jodoh Reyhan yang se gesrek Nara....🤲🤲🤲....
dari bab awal sampe bab di sini gak comend di krn kan nyimak dulu..