"Anda memang istriku,tapi ingat....hanya di atas kertas, jadi jaga batasan Anda"
" baik.... begitu pun dengan anda, tolong jangan campuri urusan saya juga, apapun yang saya lakukan asal tidak merusak nama baik keluarga anda, tolong jangan hentikan saya"
bismillahirrahmanirrahim...
hadir lagi... si wanita lemah lembut, baik hatinya , baik adabnya , baik ucapnya....tapi ingat, Hanya untuk orang-orang yang baik padanya, apalagi pada keluarga nya...
Rukayyah... gadis bercadar yang menutupi seluruh tubuhnya dengan kain kebesaran serta berwarna hitam, bahkan hanya kedua matanya saja yang terlihat.... terpaksa harus menerima perjodohan, karena wasiat kakeknya dulu, dan memang di lingkungan pesantren semua saudaranya menikah karena di jodohkan...hanya kakak laki-lakinya yang paling lembut hatinya mencari sendiri jodoh nya, siapa lagi kalau bukan Yusuf dan Zora....
nantikan kisah selanjutnya, semoga sukaaaa...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti Marina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
mencari tahu
Di luar negeri, jauh dari kegaduhan intrik di sini, Tuan Faisal sedang menjalani hari-harinya dalam kebahagiaan yang sunyi.
Ia sibuk dengan istrinya, Selin. Pria berpengaruh itu kini berubah menjadi suami yang penuh kasih, mengurusnya, memandikannya, menyuapi makanan dengan sabar. Ia sangat bahagia menghabiskan waktu bersama wanita yang ia cintai itu, meski istrinya hanya diam saja dan tak mengenalinya.
Karena fokusnya sepenuhnya pada perawatan Selin, sudah beberapa hari ia tidak menghubungi putra dan menantunya, Rukayyah. Dunia di luar kamar perawatannya terasa tidak penting dibandingkan dengan mukjizat kebangkitan Selin.
***
Kembali di rumah mewah Keluarga Effendi, di tengah perencanaan bom atom pengungkapan rahasia, pikiran Rukayyah sempat terbagi.
Rukayyah sedikit curiga dengan ayah mertuanya itu.
Ia mengingat kembali perkataan Hilman. Ia mendengar dari Hilman, ayahnya itu lebih suka menghabiskan waktunya berkeliling dunia dengan alasan perjalanan bisnis, dan yang aneh, tidak pernah mengajak Selena maupun Patricia.
Memang, Hilman ikut beberapa kali dan memang benar, ayahnya ada urusan bisnis yang ditangani. Kenyataan ini tidak membuat dirinya curiga. Bagi Hilman, itu adalah hal biasa.
Namun, Rukayyah berbeda. Berbeda dengan Rukayyah yang jiwa keponya tinggi, sehingga ia ingin tahu apa sebenarnya yang dilakukan ayah mertua baiknya itu. Ada pola yang tidak sinkron, dan Rukayyah tidak suka dengan anomali.
Rukayyah menyadari bahwa rahasia tuan Faisal, apapun itu, mungkin terkait dengan semua kekacauan yang terjadi.
"Aku harus mencari tahu" gumamnya.
Setelah menyelesaikan rencananya dengan Zora dan Yusuf, Rukayyah berencana berbicara pada Hilman mengenai perjalanan bisnis ayah mertuanya itu malam ini, sebelum meledakkan rahasia Selena. Ia harus memastikan apakah ayah mertuanya itu benar-benar seorang pria suci, atau justru menyimpan rahasia kelam lainnya.
Setelah berdiskusi singkat dengan Zora dan Yusuf mengenai jadwal pengungkapan rahasia, Rukayyah memutuskan untuk mencari tahu tentang Tuan Faisal. Ia tidak ingin ada variabel tak terduga dalam pertempuran besar ini.
Rukayyah berjalan menuju lantai atas dan mengetuk sopan.
Tok
Tok
Tok
"Assalamualaikum...,?".
ceklek ...
" Waalaikumsalam..., masuk!"
Hilman membuka pintunya, ekspresi nya sedikit terkejut melihat istrinya itu menyusul ke tempat kerjanya, Hilman merasa sangat bahagia,tapi ia pura-pura datar, meski Rukayyah bisa melihat wajah berseri suaminya.
Rukayyah masuk ke ruang kerja suaminya yang luas. ..
" ayo silahkan duduk... sepertinya ada sesuatu yang penting" kata Hilman mempersilahkan Rukayyah Duduk di sofa yang berada di ruang kerjanya...
Rukaayyah duduk dengan sopan, menatap Hilman penuh dengan pertanyaan.
Tanpa basa-basi, ia mulai menanyakan tentang ayah mertuanya pada Hilman.
"Mas Hilman, aku perhatikan, Ayah sering sekali bepergian ke luar negeri. Hampir setiap bulan. Dan beliau tidak pernah mengajak ibu Selena atau Patricia. Kenapa begitu?"
Hilman, yang memang sedang ingin mengejar hati istrinya, berusaha untuk berbicara terbuka pada Rukayyah, menunjukkan kepercayaan dan kejujuran.
Hilman balas menatap manik indah istrinya itu...."Kau jeli, Rukayyah. Memang begitu adanya. Ayah selalu begitu sejak dulu. Dulu, aku mengira itu hanya karena beliau sangat gila kerja dan urusan bisnisnya memang di luar negeri." jawab Hilman sesuai yang ia ketahui...dia sangat percaya dengan kekuasaan ayahnya tanpa berfikir macam-macam, karena meskipun ayahnya memperlakukan ibu tirinya secara dingin,tapi ia sangat royal , apapun yang ibunya inginkan,ayah akan selalu memenuhi yang terpenting ibu Selena tidak boleh ikut campur urusan nya.
"Aku pernah ikut beberapa kali. Memang benar ada urusan bisnis besar di sana, urusan investasi rahasia yang tidak boleh bocor. Tapi, terkadang... Ayah hanya menghabiskan beberapa jam untuk rapat, sisanya dia habiskan di sebuah apartemen , Itu yang membuatku sedikit bingung."
Rukayyah menatapnya tajam.
"apartemen? Apakah ada kerabat yang tinggal di sana?" tanya Rukayyah.
"Aku tidak tahu. Setiap aku bertanya, Ayah hanya mengatakan itu urusan pribadinya. Beliau selalu merahasiakannya, dan dia tidak pernah mengizinkanku masuk ke apartemen nya itu. Itu adalah satu-satunya hal tentang Ayah yang tidak pernah bisa aku sentuh atau aku pahami...aku sangat menghormati dan menghargai ayah, asal ayah baik-baik saja , aku tidak memperdulikan yang lain..... Kenapa kau bertanya, Rukayyah?"
Rukayyah tidak menjawab pertanyaan Hilman. Ia hanya mengangguk. Kecurigaannya terjawab, Ayah mertuanya menyimpan rahasia besar di apartemennya , di luar negeri. Rahasia ini, bersama dengan rahasia Selena, pasti akan menjadi pemicu keruntuhan yang dahsyat.
" apartemen....Rahasia. Dua puluh tahun. Mungkin ini berhubungan dengan ibu kandung Hilman" Rukayyah menebaknya asal, meski ia tahu kalau ibunya Hilman meninggal saat usia Hilman 7 tahun, tapi ada keraguan disana.
"semuanya seperti teka teki... Nanti malam,aku akan mencari tahu" gumam Rukayyah.
" tidak apa-apa, aku hanya penasaran.....kalau begitu aku akan ke dapur dulu, aku akan memasak makanan untuk bumil" kata Rukayyah berdiri...
"Tunggu....!" Hilman menghentikan langkah istrinya.
" ada apa...?" Rukaayyah yang baru akan melangkah, langsung berhenti.
" emmm, memangnya Zora mau makan apa?" tanya Hilman sedikit kaku, sekaligus malu,tapi tidak bisa di bohongi kalau dirinya juga iri,
" kak Zora memintaku masak nasi goreng teri pedas manis" jawab Rukayyah menaikkan sebelah alisnya.
" aku juga mau, tapi jangan terlalu pedas...emmm itu kalau kamu tidak keberatan" kata Hilman sedikit kikuk, apalagi istrinya dari tadi menatap nya...dan itu membuat dirinya grogi.
" baiklah.....aku akan membuat nasi goreng spesial untuk mu" jawab Rukayyah tersenyum di balik cadarnya.lalu pergi meninggalkan Hilman yang masih berdiri terpaku...
" kenapa aku takut, setiap menatap matanya...., aku sampai bingung ingin mengatakan apa yang aku inginkan " ucapnya pelan.
***
Malam telah tiba, dan suasana makan malam di rumah Effendi terasa berbeda dengan kehadiran Zora dan Yusuf.
Seperti biasa, Rukayyah akan menyiapkan makan malamnya. Tetapi kali ini, Rukayyah lebih bersemangat. Tidak hanya karena ia harus mempersiapkan pengungkapan besar malam ini, tetapi juga karena ada permintaan bumil yang ingin dibuatkan nasi goreng teri, makanan yang Rukayyah kuasai dengan sempurna.
Rukayyah berdiri di dapur, memotong bumbu dan mengaduk nasi dengan cekatan.....
Untuk menenangkan hatinya dan menambah keberkahan, Rukayyah memasak sambil bersholawat.
Suaranya merdu, lembut, dan mengalun indah memenuhi dapur dan koridor terdekat....
Para pelayan tidak berani mendekat atas permintaan Rukayyah sendiri, karena saat masak , ia tidak suka di ganggu....
Lantunan pujian kepada Nabi itu terasa damai dan menentramkan.
Hilman yang sedang lewat setelah dari luar karena ada urusan penting dengan penjaga rumah, langsung menghentikan langkahnya. Ia berdiri di ambang pintu dapur, terpaku. Ia mendengar suara indah istrinya yang sedang bersholawat....
Hilman tersenyum , mendengar betapa indah suara istrinya mengalun merdu , membuat hatinya merasa tenang..." gadis desa yang aneh...kau benar-benar bisa menjerat ku tanpa paras dan tubuhmu... bahkan hanya dalam beberapa hari , kau sudah memporak-porandakan hati dan pikiran ku" gumamnya.menggelengkan kepalanya.