Season 1
Bagaimana jika seorang gadis yang merupakan primadona di sekolahnya tiba-tiba diberi hadiah pertunangan oleh orang tuanya saat ulang tahunnya ke 17 tahun.
Risa dijodohkan dengan adik kelasnya sendiri yang sifatnya manja. Risa Alexander dinikahkan dengan Reynaldi Wijaya disaat usianya masih 19 tahun.
Season 2
Terjadi cinta segitiga antara Reno, Sandra dan Kezia. Dua wanita cantik itu menyukai sahabatnya sendiri.
Revano harus menjadi pengantin pengganti menggantikan Kakaknya yang kabur di hari pernikahannya. Sebenarnya ide kaburnya Reno Dari Revano. Ingin membantu Kakaknya agar terbebas dari pernikahan tak diinginkan itu namum dirinya sendiri yang harus menikah dengan Kezia.
Ikuti terus kisah cerita cinta mereka di karya pertama novel ku.
Cerita ini murni dari imajinasiku 😊
🚫 Dilarang untuk memplagiat novel ini
Pelaku plagiarisme dapat dijerat dengan ancaman pidana sesuai dengan pasal 72 ayat 1 UUHC
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aisyah Yuliana S, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 27 - Tinggal Di Rumah Mertua
"Iya sudah kamu berangkat ke kampusnya diantar sama Rey ya sayang, Nanti pulang dari kampus juga langsung dijemput Rey dan pulangnya ke rumah Rey ya sayang," ucapnya sambil memeluk anak kesayangannya.
"Risa nanti ada jadwal pemotretan Ma, Jadi sepulang kampus langsung ke lokasi pemotretan bareng Lova," ucapnya menjelaskan.
"Iya sudah nanti setelah pemotretan kamu harus dijemput Rey ya tinggal WhatsApp share lokasi," ucap Papa Kevin.
"Iya Pa," ucapnya singkat.
"Mau naik mobil apa naik motor ka?."
"Motor aja deh Rey biar cepat sampainya," kata Risa.
"Eh, Eh, Eh... Kalian ini apa-apaan sudah suami istri kok panggilannya gak berubah sih, Rey jangan panggil Risa kakak lah dia sekarang Istri kamu dan kamu Risa masa panggil Suami kamu nama doang gak sopan nak!" bentak Papa Kevin protes.
"Iya Pa nanti dipikirkan lagi ubah panggilannya, Sekarang Risa harus berangkat ke kampus nanti keburu telat," ucapnya.
"Kami berangkat dulu ya Pa, Ma," ucap Rey sambil mengecup punggung tangan Papa Kevin dan Mama Angel, lalu diikuti dengan Risa.
*****
Mereka pun akhirnya tiba di kampus. Risa turun dari motornya. Lalu memberikan helmnya ke Rey. Saat Risa mau bergegas pergi.
"Kak..," ucap Rey sambil menyalurkan tangannya.
"Apa maksudnya Rey?" Risa pun mengernyitkan dahi.
"Salim dulu," ucapnya lalu tersenyum.
"Apa?" dengan wajah yang masih terbengong.
"Salim dulu ka," ucapnya lagi. Karena malu di lihatin orang ditengah jalan akhirnya Risa pun segera meraih tangan Rey. Melakukan apa yang biasa mamanya lakukan saat papanya pergi ke kantor.
"Cup..," Akhirnya Risa mengecup punggung tangan Rey.
Saat itu juga Rey langsung mengecup kening Risa. Risa pun membelalakkan matanya.
"Rey ingat ini di tempat umum, Jaga sikap kamu!" ucapnya pelan.
"Iya gak apa-apa ka Risa biar mereka tahu kalau kita itu suami istri," ucapnya sambil tersenyum.
"Iiiihh ngeselin banget kamu ya!" ucap Risa lalu mencubit perut Rey, lalu berjalan menjauh dari Rey menuju ke gerbang kampus.
"Ahh gemesin banget sih ka Risa," ucap Rey sambil mengusap-usap perutnya, dengan wajah yang masih tersenyum menatap punggung Risa yang langkahnya semakin jauh darinya.
Setelah Risa tak terlihat, Rey pun lalu melajukan motornya ke rumahnya.
Mereka tak menyadari ada sepasang mata yang melihat aksi mereka berdua dari tadi.
"Apa aku gak salah lihat? Risa sama Rey sudah sejauh itu mereka," ucap Evan.
Evan geram dan tangannya pun sudah mengepal, Evan belum tahu kalau Risa sudah menikah dengan Rey.
"Cie pengantin baru udah berani main cium-cium aja di tempat umum," ucap Sonya menggoda Risa.
"Apaan sih Sonya, Mendingan kamu cari pacar deh dari pada ngurusin hidup orang!" bentak Risa.
"Pagi-pagi udah ketus aja kamu Sa, Gimana semalam sudah kamu buatin pesanan Aku?" ucapnya ingin tahu.
"Gak ada pesan-pesanan!" Risa pun lalu menatap tajam ke arah Sonya.
"Ah kamu tu Sa, Entar kalau Rey diambil pelakor kamu menyesal nanti!" ucapnya seraya menakut-nakuti Risa.
Risa pun terdiam sejenak, Mencoba mencerna ucapan yang Sonya lontarkan. Iya takut hal itu terjadi, meskipun dia belum mencintai Rey. Tapi ia ada akan rasa takut kehilangan Rey.
*****
DI RUANG KELUARGA
"Assalamualaikum Pagi Mi, Pi," ucapnya sambil melangkahkan kakinya ke ruang keluarga.
"Wa'alaikum Salam," ucapnya bersamaan.
"Mami..," sambil memeluk Maminya.
"Loh kok kamu sendiri? Risa mana sayang?," tanya Mami Ana sambil mengusap-usap rambut kepala anak semata wayangnya.
"Oh ka Risa kuliah Mi, Nanti habis kuliah dia ada pemotretan," ucapnya menjelaskan.
"Nanti sore Rey akan jemput ka Risa," ucapnya kembali.
"Oh iya, kamu kan sudah menikah nak. Kamu harus memberikan nafkah pada Istri kamu, Bukannya istri kamu yang cari nafkah dengan menjadi model," ucap Papi Aldi yang mendengar Risa habis pulang kuliah langsung ke tempat pemotretan.
"Nanti kalau kamu ijazahnya sudah keluar, Nanti kamu kerja di tempat Papi aja," ucapnya kembali.
"Iya Pi, Tapi Rey bingung mau kerja apa sekarang kalau ijazah aja belum keluar," ucapnya sambil bingung melamun memikirkan akan kerja apa untuk sementara.
"Pi, Rey kalau jadi ojol aja gimana?" ucapnya bertanya.
"Sayang, kamu jangan jadi ojol ntar kepanasan dan kehausan di jalan belum lagi kalau kehujanan," ucap Mami Ana yang tak tega kepada anaknya.
"Gak apa-apa Mi untuk sementara ini, Sambil menunggu ijazah keluar."
"Iya Papi setuju apapun pekerjaan kamu yang penting kamu bisa bertanggungjawab kasih nafkah ke Istri kamu, Papi bangga sama kamu nak, kamu gak malu jadi ojol meskipun Papi kamu seorang CEO" kata Papi Aldi lalu tersenyum merangkul pundak anaknya.
"Sayang kamu sudah itu?" tanya Mami Ana dengan pelan.
"Itu apa sih Mi? Rey gak ngerti," sambil mengernyitkan dahi.
"Itu loh nak melaksanakan kewajiban kamu sebagai Suami," ucap Papi Aldi.
"Oh itu, Belum kok," ucapnya pelan.
"Kenapa belum?" Mami Ana ingin tahu alasannya.
"Kalau aku jujur aku belum tahu caranya pasti akan diledekin sama Papi" batin.
"Belum siap aja punya anak Mi, Rey sama ka Risa kan masih muda dan Rey belum siap menjadi Daddy."
"Anak ini bodoh sekali atau memang benar-benar terlalu polos? Astaga Tuhan," batin Papi Aldi heran.
"Nak, Risa kan cantik profesinya sebagai model lagi, Pasti banyak sekali lelaki yang ingin memilikinya dan kamu gak mau kan ditinggalkannya?" ucap Mami Ana menasehatinya.
"Terus Rey harus gimana Mi?" ucapnya pelan.
"Ya kamu harus melakukan kewajiban kamu sayang," ucapnya yang masih mengelus rambut Rey, agar anaknya mau menuruti perintahnya.
Rey pun hanya terdiam.
*****
"Tuh Suami kamu sudah jemput Sa," ucap Lova.
"Eh iya, Aku duluan ya Va," sambil melambaikan tangan.
"Udah dari tadi Rey?" tanyanya.
"Enggak kok ka barusan aja sampainya."
Lalu Risa pun sudah naik ke motornya.
*****
RUMAH REY
Risa dan Rey pun sudah sampai di rumah.
"Assalamualaikum," ucapnya bersamaan.
"Wa'alaikum Salam," ucap Papi Aldi.
"Eh Sayang, sudah pulang nak," ucap Mami Ana dari arah dapur sambil memeluk menantu kesayangannya.
"Sudah Mi. Oh iya, Apa sopir Mama sudah bawakan koper ku kesini Mi? sambil melepas pelukannya.
"Mami sudah siapkan semuanya sayang, Jadi Mama kamu gak perlu kirim koper baju kamu kesini, karena mama sudah belikan baju buat kamu," ucapnya sambil mengelus rambut panjang menantunya.
Risa pun mengangguk.
"Makasih Mi, Maaf ngerepotin," ucapnya.
"Tidak sayang jangan bilang seperti itu, kamu menantu Mami jadi sewajarnya Mami perlakuan kamu seperti Anak Mami sendiri" ucapnya yang masih mengelus rambut menantunya dengan penuh kasih sayang.
Malam pun telah tiba mereka pun sudah sholat isya berjamaah, makan malam bersama dan lalu menuju ke kamarnya masing-masing.