"Selamanya kau hanya akan menjadi wanita penghangat ranjangku, Anna! Segera setelah kau melahirkan anak untukku, aku akan langsung menceraikan mu." Alexander.
"Aku tidak pernah menjebak mu Tuan, kumohon jangan memperlakukan aku seperti wanita murahan." Anna.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anak Kost, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 33
Episode 33 : Aku menjadikan mu istri penghangat r a n j a n g.
***
"DEG ... DEG ... DEG!"
Detak jantung bergema begitu hebat, suasana menjadi penuh dengan tekanan ketika suara Alexander yang memanggil nya terdengar datar namun penuh perintah.
'Mendekat? Apa maksudnya dengan mendekat? Mana mungkin aku kesana, aku tidak mau!'
'Sebaiknya aku pura-pura tidur saja! Entah kenapa jantung ku tidak bisa tenang dan nafasku menjadi sangat berat!'
'Ini sangat berbahaya!'
Anna memejamkan matanya erat, dia mengatupkan bibirnya dan mengatur nafasnya agar tidak terburu-buru.
Untungnya suara badai diluar seolah menyamarkan detak jantung nya yang berdebar-debar dengan kencang.
Tangannya juga mencengkram kuat selimut yang menutupi dirinya, mengira jika selimut itu bisa menyelematkan nya.
"Hmmm ..." Sedangkan Alexander, mata birunya yang seolah menyala menatap ke arah istrinya yang sedang berbaring di atas sofa dan terlihat gemetaran.
Alexander tahu istrinya ini pasti belum tidur.
Tangannya yang kokoh mengepal satu sama lain, debaran jantung nya tak bisa ia kendalikan, dia tersesat dalam h a s r a r nya yang entah bagaimana terlalu hebat untuk istrinya ini.
"Aku pasti gila! Ya, hanya itu yang bisa menggambarkan keadaan ku sekarang!"
"Aku tidak tahu kenapa tapi aku sangat..."
"SANGAT MENGINGINKAN NYA!"
Geram Alexander pelan, dia memejamkan matanya sejenak kemudian menengadahkan wajahnya ke langit-langit kamar, mencoba mengendalikan kewarasannya walaupun hanya beberapa detik.
Tapi dia tidak berhasil.
Satu-satunya yang ada dalam pikirannya sekarang adalah istrinya, bagaimana dia akan melahap tubuhnya dan menyenangkan dirinya semalam suntuk di atas ranjang ini.
"Haaaah!"
Nafasnya menjadi berat, Anna nampaknya tak memiliki keinginan sedikitpun untuk membuka selimut dan menuruti suaminya.
Jadi sebagai gantinya ...
"Srak!"
Alexander melepaskan selimut yang menutupi nya, dia turun dari ranjang dan melangkah dengan pasti menuju sofa yang sangat dekat jaraknya dari ranjang nya.
Dia berdiri di depan sofa dimana Anna berbaring, ketika itu petir menyambar lagi menerangi ruangan sepersekian detik.
"Hmmm?" Alexander menterinya tipis ketika dia melihat tubuh istrinya nampak terkejut ketika mendengar petir menggelegar itu.
"Menggemakan sekali."
"Berpura-pura tidur ketika aku memanggil mu, berlindung di balik selimut."
"Apa kau mengira selimut tipis ini bisa melindungi mu dariku, Anna?"
Bisik Alexander menunduk sedikit, kemudian tangannya dengan mudah menarik selimut dan menyingkirkan pertahanan terakhir Anna.
"GLEK!"
Saat itu Anna tak lagi bisa berbohong, ketika selimut ditarik paksa darinya matanya secara spontan terbuka dan sekarang sedang bertemu pandang dengan mata tajam suaminya.
"DEG ... DEG ... DEG!"
Jantung nya semakin berdegup sangat kencang, tubuhnya gemetaran karena merasa sangat gugup.
Waktu serasa berjalan begitu lambat, ketika suaminya berdiri kokoh dan menunduk sambil menatapnya yang sedang berbaring dan tegang, rasanya ada sesuatu yang terjadi diantara keduanya.
Darah seperti mendidih dan intensitas suasana menjadi semakin panas.
Padahal keduanya hanya saling memandang satu sama lain, tidak melakukan apapun untuk sekarang.
"Tu ...Tuan, apa ... Ummm, apa ada yang Tuan butuhkan?"
Anna mencoba mencairkan suasana, walaupun dia tegang sekali sampai suaranya bergetar dia berusaha mengalihkan topik.
Alexander menyeringai tajam, dia menatap tubuh istrinya dari atas hingga bawah kemudian dia menelan air ludahnya dengan berat.
"Ada ..." Baiknya kemudian menunduk lagi, membisik dekat sekali dan meraih pergelangan tangannya dengan mudah.
"Aku butuh kau berada di atas ranjang ku Anna, bukankah sejak awal aku sudah katakan ini? Jika kau menikah denganku pasti karena ingin menjadi penghangat ranjang ku bukan?"
Bisik Alexander kemudian dengan mudahnya menarik tangan Anna dan menggendongnya dengan sangat mudah, seolah berat tubuh Anna bukan apa-apa baginya.
Dalam sekejap Anna yang tadi ada di sofa sudah berbaring di atas ranjang sekarang, Alexander nampak tidak memberikan nya waktu untuk memproses keadaan dan kata-kata nya.
"Tu ... tuan, apa maksudmu?"
"Aku tidak ..." Anna mencoba menarik tubuhnya, merangkaknya ke belakang menggunakan siku tangannya, dia menatap Alexander yang sudah mulai melepaskan bathrobe yang ia kenakan.
"Hmmmm ..." Alexander kembali tersenyum nakal, ketika bathrobe terlepas dari tubuhnya, sinar petir yang menyambar menyinari nya dalam sepersekian detik.
Mata Anna membulat tapi kemudian dia memejamkan matanya, dia masih tidak terbiasa melihat tubuh bidang suaminya.
Dan Anna yakin dia tidak akan pernah terbiasa dengan semua ini.
"Aku sudah memutuskan nya Anna ..." Alexander naik ke atas ranjang, menarik pergelangan kaki Anna dan menyeretnya dengan cepat sampai berada di bawah tubuhnya dalam sekejap.
Kemudian dia melanjutkan ucapannya dengan mendekatkan wajahnya dekat sekali di depan wajah Anna.
Nafasnya terasa sangat panas, bahkan sampai membuat Anna merinding karena bisikin itu.
"Aku tertarik pada tubuhmu, aku sangat menginginkan mu sampai rasanya aku gila!"
"Aku tidak tahu jika hal ini benar-benar nyata, saat dimana seorang wanita mampu membuatku kehilangan kendali ..."
"Sungguh, tidak ada satu wanita pun sebelumnya yang pernah membuatku sampai merasakan ini ..."
Alexander meraih dagu Anna, mengangkat wajahnya agar wajah Anna tepat di depan wajahnya.
Matanya yang biru terlihat sangat dalam dan keinginan h a s r a t tubuhnya semakin menggila ketika melihat jelas wajah memerah istrinya yang sangat menggoda dan cantik.
"Karena itu aku setuju, aku setuju menjadikan mu penghangat ranjang khusus untukku, mari kita memuaskan diri kita sampai puas!"
"Aku tahu kau menginginkanku juga, Anna!"
Bisik Alexander dengan suara yang sangat dalam dan penuh tekanan, setiap bisikan nya membuat hati Anna hancur tapi disaat yang sama jantungnya berdegup sangat kencang.
Semangat Thor 🤗