NovelToon NovelToon
Sistem Miliarder: Bangkit Dari Nol Setelah Diceraikan Istri

Sistem Miliarder: Bangkit Dari Nol Setelah Diceraikan Istri

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Balas Dendam / Sistem / Dikelilingi wanita cantik / Crazy Rich/Konglomerat
Popularitas:26.9k
Nilai: 5
Nama Author: Chal30

Rio Baswara diceraikan istrinya karena dianggap bangkrut dan gagal. Satu hari kemudian, dia dapat sistem informasi paling akurat. Seminggu setelahnya, dia jadi miliarder.

Mantan istri yang sombong kini hanya bisa menangis menyesal. Sementara Rio sibuk bangun kerajaan bisnis dan dekat dengan adik kandung mantannya yang jauh lebih baik—cantik, baik hati, dan setia.

Saatnya dunia tahu, pria yang mereka remehkan kini jadi penguasa baru.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chal30, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 27: PRAHARA RUMAH TANGGA ORANG LAIN

Suasana di rumah kontrakan yang sempit itu hangat. Kenzie lagi asyik main lego sambil sesekali nanya-nanya ke Kiara soal cara nyambungin bagian-bagiannya. Kiara sabar banget ngajarin, bahkan sesekali ketawa geli liat tingkah keponakannya yang gemesin.

Rio duduk di sofa sambil ngeliatin dua orang penting dalam hidupnya itu. Ada perasaan aneh yang muncul—campuran antara syukur dan sedikit penyesalan.

'Andai dulu gue lebih tegas sama Vanya, mungkin keadaannya gak bakal serusak ini,' pikir Rio dalam hati sambil menghela napas pelan.

"Mas Rio, serius gak papa aku tetep kuliah? Aku takutnya nanti Kenzie kesusahan," tanya Kiara tiba-tiba, suaranya agak ragu.

Rio langsung geleng tegas. "Lu kuliah aja yang bener. Gue udah bilang, masalah Kenzie gue yang urus, lagian sebentar lagi kita pindah ke apartemen baru. Di sana lebih luas, lebih nyaman, gue juga udah mulai cari babysitter yang bisa dipercaya."

"Babysitter?" Kiara kelihatan gak terlalu setuju dengan ide itu. "Emang gak bisa minta tolong sama Papa Mama? Pasti mereka seneng banget bisa jagain Kenzie."

Rio diam sebentar. Sebenernya dia juga kepikiran hal yang sama, tapi kondisi Bu Ningsih yang baru operasi belakangan ini bikin Rio khawatir.

"Bu Ningsih masih pemulihan, Kiara. Gue gak mau nambahin beban dia, mending kita mempekerjakan profesional aja. Lebih aman," jelas Rio sambil bersandar di sofa.

Kiara manggut-manggut paham. Dia tau Rio orangnya mikirin orang lain banget, terutama kalau soal keluarga.

"Oh iya, Mas Rio," ucap Kiara sambil inget sesuatu. "Tadi Kakak Vanya nelpon lagi. Dia bilang... bilang mau ketemu sama Kenzie."

Rio mengerutkan dahi. "Ketemu Kenzie? Buat apa?"

"Katanya dia kangen sama anaknya sendiri. Terus dia minta... minta lu transfer uang buat biaya hidupnya bulan ini," lanjut Kiara dengan nada gak enak.

Rio ketawa sinis. "Biaya hidup? Dia pikir gue ATM berjalan apa? Waktu cerai dia yang minta keluar bersih tanpa bawa apa-apa. Sekarang giliran gue yang untung, dia minta-minta? Mimpi kali!"

"Tapi dia ibu kandung Kenzie, Mas Rio..." ucap Kiara pelan, mukanya penuh keraguan.

Rio tau maksud Kiara. Sebagaimanapun juga, darah tetep lebih kental dari air, tapi bukan berarti Rio harus ngasih Vanya apapun yang dia mau.

"Gue gak akan larang Vanya ketemu Kenzie, tapi soal duit? Lupakan. Dia udah dewasa, harusnya bisa cari duit sendiri," balas Rio dengan nada final.

Kiara gak ngelanjutin topik itu lagi. Dia paham kalau Rio udah mutusin sesuatu, susah buat diubah.

Sementara itu, di apartemen yang Vanya tinggalin beberapa minggu lalu, suasananya beda banget. Vanya duduk di sofa sambil melototin layar ponsel barunya, matanya merah, kelihatan baru nangis. Di sampingnya ada Tyas yang lagi sibuk scroll media sosial.

"Gue gak percaya dia berani gini sama gue! Gue yang nikah sama dia bertahun-tahun, yang jagain Kenzie, yang beresin rumah! Eh sekarang malah enak-enakan sama adik gue sendiri!" teriak Vanya dengan suara parau.

Tyas noleh, mukanya datar aja. "Makanya gue udah bilang dari dulu. Cowok-cowok itu gak ada yang bisa dipercaya, begitu dapet kesempatan, langsung selingkuh."

"Rio selingkuh sama Kiara?!" pekik Vanya kaget, matanya melotot.

"Ya gak juga sih, tapi kan... mereka sekarang tinggal serumah. Kiara masih muda, cantik, Rio juga cowok normal. Lu pikir gak bakal ada apa-apa?" ucap Tyas sambil nyengir, nada suaranya penuh insinuasi.

Vanya langsung pucat. Tangannya gemetar ngegenggam ponsel. "Gak mungkin. Rio bukan tipe cowok kayak gitu, dia... dia terlalu baik."

"Baik?" Tyas ketawa sarkastik. "Vanya, bangun dong! Cowok 'baik' itu gak ada, yang ada cuma cowok yang belum dapet kesempatan!"

Vanya diem, tapi matanya makin berkaca-kaca. Dalam hatinya mulai berkecamuk berbagai pikiran jahat soal Rio sama Kiara.

Tyas ngeliat ekspresi Vanya, dalam hati nyengir puas. 'Beres. Tinggal tunggu waktu aja sampe Vanya bener-bener rusak hubungannya sama keluarganya.'

"Terus sekarang gimana dong? Gue butuh duit, Tyas. Cicilan apartemen ini aja udah bikin gue sekarat!" keluh Vanya sambil ngelap air mata.

Tyas pura-pura mikir. "Gimana kalau lu coba deketin lagi sama Ko Gunawan? Dia kan punya duit banyak. Kalau lu pinter main, bisa dapet jauh lebih banyak dari Rio."

Vanya ragu. "Tapi dia udah mau nikah, Tyas. Gue gak mau jadi perusak rumah tangga orang."

"Perusak rumah tangga orang?" Tyas memutar bola mata. "Vanya, Ko Gunawan belum nikah, dia cuma tunangan, itu belum terikat secara hukum. Lu masih bisa masuk."

"Tapi tetep aja..."

"Udah deh, pikirin aja dulu. Gue cuma kasih saran, keputusan di tangan lu," potong Tyas sambil berdiri. "Gue mau pergi dulu, ada urusan."

Setelah Tyas pergi, Vanya duduk sendirian di apartemennya yang sepi. Ponsel di tangannya berdering—notifikasi tagihan kartu kredit. Vanya buka notifikasi itu, matanya langsung melotot liat jumlahnya.

"Tujuh juta?! Gue belanja sebanyak ini?!" teriak Vanya panik.

Dia coba inget-inget pengeluarannya bulan lalu. Tas branded dua buah, sepatu mahal, makan di restoran mewah berkali-kali, treatment salon...

"Ya ampun... gue bego banget sih!" rintih Vanya sambil ngebekep muka pake tangan.

Dia langsung cek saldo rekening. Tinggal sejuta lima ratus ribu, gak cukup buat bayar cicilan kartu kredit, apalagi buat hidup sebulan.

Dalam kepanikan, Vanya buka aplikasi pinjaman online. Tangannya gemetar pas ngeliat jumlah bunga yang harus dibayar.

'Gila. Ini bunganya lebih gede dari pinjamannya!' pikir Vanya ngeri.

Tapi dia gak punya pilihan lain. Dengan terpaksa, dia apply pinjaman lima juta, dalam hitungan menit, duitnya masuk. Vanya ngehela napas lega, tapi ketenangan itu gak bertahan lama. Ponselnya berdering lagi. Kali ini yang nelpon Gunawan.

"Halo?" jawab Vanya dengan suara lemas.

"Vanya sayang! Kok suaranya kayak habis nangis? Ada masalah?" tanya Gunawan dengan nada khawatir palsu.

Vanya gak langsung jawab. Dia mikir keras, akhirnya dia mutusin buat jujur—setengahnya.

"Ko Gunawan... aku lagi ada masalah keuangan. Aku gak tau harus minta tolong sama siapa," ucap Vanya dengan suara dibuat-buat sedih.

"Masalah keuangan? Berapa yang kamu butuh? Ko bisa bantu," tawar Gunawan cepat banget.

Vanya ngigit bibir. "Aku... aku butuh sepuluh juta, Ko. Buat bayar cicilan dan biaya hidup."

Di seberang sana, Gunawan nyengir lebar. Dia tau kesempatannya dateng.

"Sepuluh juta doang? Gampang, tapi... kamu tau kan, gak ada yang gratis di dunia ini?" ucap Gunawan dengan nada menggoda.

Vanya langsung paham maksudnya. Tubuhnya gemetar—campuran antara jijik sama putus asa.

"Aku... aku ngerti, Ko," balas Vanya pelan, suaranya hampir kayak bisikan.

"Bagus. Aku transfer sekarang, nanti malem kita ketemu ya, sayang," ucap Gunawan sambil ketawa pendek yang bikin Vanya pengen muntah.

Setelah telepon ditutup, Vanya langsung lari ke kamar mandi dan beneran muntah. Dia ngeliatin pantulan dirinya sendiri di cermin, matanya merah, makeup berantakan, mukanya pucat.

'Gue jadi apa sih sekarang?' pikir Vanya sambil nangis lagi, air matanya jatuh kayak air terjun.

Tapi beberapa menit kemudian, dia ngelap air matanya paksa. Dia beresin makeup, ganti baju jadi yang lebih seksi.

"Kalau mau survive, gue harus lakuin ini. Gak ada pilihan lain," gumam Vanya sambil ngeliatin pantulan dirinya dengan tatapan kosong.

Rio sama sekali gak tau drama yang lagi dialamin mantan istrinya. Dia sekarang lagi santai main sama Kenzie di ruang tamu.

"Papa, besok kita bisa ke taman gak?" tanya Kenzie dengan mata berbinar.

"Bisa dong, sayang. Papa kan udah janji," jawab Rio sambil ngusap kepala anaknya dengan sayang.

"Yeaaay! Aku mau naik ayunan sama makan es krim!" seru Kenzie girang sambil melompat-lompat.

Kiara yang lagi masak di dapur ngeliatin pemandangan itu sambil senyum. Ada perasaan hangat yang muncul di dadanya.

'Andai aja... andai aja situasinya beda,' pikir Kiara dalam hati, mukanya sedikit memerah.

Tapi dia langsung geleng-geleng kepala, ngebuang pikiran aneh itu.

"Mas Rio, Kenzie, makan malem udah siap!" teriak Kiara dari dapur.

"Siaaap!" sahut Rio sambil angkat Kenzie, jalan ke meja makan.

Malam itu mereka makan dengan penuh tawa. Gak ada drama, gak ada pertengkaran, cuma keluarga kecil yang lagi menikmati kebersamaan sederhana. Tapi Rio tau, ketenangan ini gak akan bertahan lama. Vanya pasti bakal bikin masalah lagi, dan kali ini, Rio harus siap dengan segala kemungkinan terburuk.

1
Mamat Stone
/Determined/🔥
Mamat Stone
/Angry/💥
Mamat Stone
/Casual//Casual//Casual/
Mamat Stone
/CoolGuy//CoolGuy//CoolGuy/
Nyai Romlah
ipar adalah maut😄
Xiào Hān (ERROR 404) ୧⍤⃝🍌
Lulus 20 bab terbaik?
Andira Rahmawati
tetap semangat..💪💪💪💪
Andira Rahmawati
eemmm jadi ngiler pingin mkn soro☺️☺️
Mamat Stone
moga sukses selalu Thor
Mamat Stone
moga sehat selalu Thor
Mamat Stone
/Casual//Determined/
Mamat Stone
/CoolGuy//Angry/
Aksara_Dee
rio cocok sama Kiara
Aksara_Dee
ini orang mana yg ngomong, pengen aku samperin. gak bener itu 😂
Adiba D Syakila: kata orang/Awkward//Awkward/
total 1 replies
Giantini
kok Rio jdi gitu sich bejat kelakuan nya
Giantini
Rio ini jadi laki"terllu lamban,lemot
Mamat Stone
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Mamat Stone
/Chuckle//Chuckle//Chuckle/
Mamat Stone
/Smirk//Smirk//Smirk/
Mamat Stone
/Tongue//Tongue//Tongue/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!