Setelah terpeleset di kamar mandi, Han Sia, gadis modern abad 25, terbangun di tubuh Permaisuri Han Sunyi tokoh tragis dari novel yang dulu ia ejek sebagai “permaisuri paling bodoh”.
Kini terjebak di dunia kerajaan kuno, Han Sia harus berpura-pura sebagai permaisuri yang baru sadar dari koma, sambil mencari cara untuk bertahan hidup di istana penuh intrik dan penghianatan. Namun alih-alih pasrah pada nasib, ia justru bertekad mengubah sejarah. Dengan kecerdasan modern dan lidah tajamnya, Han Sia siap membalikkan kisah lama dari permaisuri lemah menjadi wanita paling berkuasa dan akan membuat mereka semua menyesal
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 3
Setelah sadar dari semua yang terjadi Han Sia atau sekarang bisa di panggil permaisuri Han Sunyi, menatap ketiga datangnya bergantian lalu tersenyum kecil lalu tersenyum kecil.
"Nuan...yuyi...yuyu.. Terima kasih" ujar Han Sunyi
Nuan, yuyi dan yuyu yang mendengar itu sangat kaget dan saling menatap, lalu berlutut.
"Yang mulia... Kami tidak pantas mendapatkan ucapan itu, karena sudah tugas kami merawat permaisuri" ujar mereka
"Eh... Kalian kenapa, apa salahnya aku mengucapkan terima kasih atas jasa kalian, walau kalian hanya dayang tapi kalian juga manusia yang punya hati, jadi Terima kasih sudah merawat ku selama ini dan tetap setia padaku" ujar Han Sia atau sekarang kita panggil Han Sunyi dengan tulus
Nuan,yuyi dan yuyu menangis haru. "permaisuri..."
"Sudah jangan menangis lagi... Sekarang bangunlah dan duduk aku ingin dengar cerita kalian apa yang telah terjadi selama aku tidak sadarkan diri" ujar Han Sunyi
"Terima kasih yang mulia" ujar mereka bertiga lalu berdiri di dihadapan Han Sunyi
"Yang mulia sehari setelah anda tidak sadarkan diri Raja Hui Song melaksanakan pernikahan dengan selir Wei Ning dan saat ini selir agung Wei Ning sedang mengandung pangeran" ujar Nuan
"Dan semua orang menganggap ini berkah, semua orang menyambut kehamilan selir agung Wei Ning. Semua orang bahkan menilai jika selir agung Wei Ning lebih pantas menjadi permaisuri" ujar yuyu dengan ceplas-ceplos
Tapi saat sadar ia menunduk ketakutan "Maaf yang mulia" ujar yuyu
"Sudah tidak masalah, lanjutkan cerita kalian tanpa di tutupi" jawab Han Sunyi santai
"Terima kasih yang mulia" ujar yuyu dan di angguki oleh Han Sunyi
"Yang mulia, selir agung Wei Ning di selalu jadi bahan pembicaraan semua orang jika dia wanita paling cantik dan juga lemah lembut serta baik hati, tapi ada yang janggal yang mulia suatu malam saat hamba baru pulang mengambil obat dari tabib hamba melewati pintu belakan disana terdengar obrolan dayang lain jika selir agung Wei Ning selalu marah marah dan melempar barang bahkan ada satu dayang yang meninggal tapi tidak ada yang tau karena di rahasiakan" ujar yuyi
mendengar itu Han Sunyi tersenyum misterius membuat ketiga datangnya menggidik ngeri, "Kalian akan tau siapa sebenarnya dia dan hanya aku yang tau kebusukannya yang dia simpan selama ini. Kalian tau Raja Hui Song itu bodoh, meninggalkan berlian hanya demi besi karat"
"Yang mulia... hati hati istana ini punya telinga" ujar Nuan mengingatkan
"hehehe ini istana atau kepala gajah telinganya besar sekali" ujar Han Sunyi sembari tertawa.
Ketiga dayang itu sangat kaget melihat tawa Han Sunyi yang begitu ceria tanpa beban, mereka memandang Han Sunyi dengan berbinar
"Sudah jangan pandangi aku terus, mulai sekarang aku akan berubah bukan lagi permaisuri Han Sunyi yang dulu diam saat di tindas dan bukan Han Sunyi yang mencintai pria bodoh itu. Aku akan membuat mereka semua menyesal telah mencampakkan kuu hanya karena anak" ujar Han Sunyi
"Aku akan membalas semua rasa sakit hati ku selama ini dan setelah itu aku akan pergi dari istana ini untuk hidup bebas di luar dan membangun kehidupan baru di luar sana" ujar Han Sunyi mantap dan tiba tiba ketiga dayang berlutut di depan Han Sunyi membuat Han Sunyi kaget.
"Kalian ini kenapa sih senang sekali berlutut gak sakit tu kaki kalian, cepat bangun" seru Han Sunyi
"Tidak yang mulia, anda harus berjanji dulu jika anda pergi dari kerajaan ini anda harus membawa kami bertiga, kami tidak mau pisah dari anda yang mulia" ujar ketiganya dengan menangis
"Ya ampun... Kenapa kalian ingin ikut aku, kalian bisa hidup bebas diluar sana menikah punya anak hidup dengan keluarga kalian, jika hidup dengan ku kalian akan kesulitan " ujar Han Sunyi
"Yang mulia kami tidak memiliki keluarga lagi, kami hanya memiliki anda jadi jangan buang kami. apapun yang terjadi kami hanya ikut anda yang mulia" ujar ketiganya sungguh sungguh
Han Sunyi Memandang mereka dengan haru lalu bangun dari duduknya lalu memeluk mereka bertiga dan menangis bersama.
"terima kasih sudah menyayangiku, baiklah setelah urusan kita selesai disini kita akan pergi memulai hidup baru di luar sana, tapi mulai sekarang kalian harus berlatih ilmu beladiri diri dan juga senjata, hidup di luar tidak mudah maks kita harus memiliki kekuatan untuk menjaga diri. Besok pagi kita mulai berlatih diam diam" ujar Han Sunyi
"Kami siap yang mulia...kami akan patuh" ujar ketiganya
"Baiklah sekarang hapus air mata kalian, aku tidak suka gadis cengeng. Kalian harus kuat dan berani. Untuk awal ayo siapkan air dan makan aku lapar dan panas tapi untuk sementara jangan tau siapa pun aku sudah bangun, karena besok pagi kita akan mengejutkan Balairung kerajaan saat pertemuan pagi" ujar Han Sunyi
"Baik yang mulia kami mengerti" ujar ketiganya lalu mereka pamit pergi untuk menyiapkan semuanya.
Setelah mereka benar benar pergi Han Sunyi mengitari kamar yang ia tempati, "Tidak buruk walau terlihat kuno" ujar Han Sunyi lalu duduk di tempat tidurnya lagi
"Hhmmm... Bisa bisanya aku masuk ke jaman ini, lalu bagaimana ya sahabat cerewet ku di Lin. Apa dia sedih aku meninggal?" ujar Han Sunyi pelan
Saat Han Sunyi melamun lengan Han Sunyi merasakan panas dan gatal, tiba tiba muncul sebuah tato di tengah tangannya
"Tato... kok bisa... Dari mana ini " ujar Han Sunyi kaget sembari menggosok gosoknya tapi tidak hilang juga. Karena lelah akhirnya ia menyerah dan membiarkan tato itu dan kebetulan nuan sudah selesai menyiapkan air untuk mandi.
---
Setelah mandi dan memakai pakaian Han Sunyi pun duduk untuk makan, tapi baru sesuap makanan masuk ia ingin muntah karena rasanya gambar dan amis.
"Yang mulia... " Seru ketiganya panik
"Masak apa... Kenapa rasanya seperti ini?" tanya Han Sunyi
"Yang mulia... Apa ada yang salah, ini adalah makanan seperti biasa dan kesukaan yang mulia?" tanya Yuyu
"Apa ini kesukaan ku... Ya ampun ini bukan makan manusia, setan juga nolak. Sudah di mana dapurnya akan ku tunjukkan apa itu makanan enak" ujar Han Sunyi
Ketiga nya sangat shock saat permaisuri mereka meminta untuk kedapur, tempat yang tidak permaisuri datangi sedari dulu, " untuk apa kedapur yang mulia ?" tanya nuan
"Tentu untuk masak, memangnya untuk apa lagi? masak kedapur untuk berenang, ayo cepat tunjukkan jalan jangan banyak tanya" ujar Han Sunyi lalu pergi begitu saja dengan cara sembunyi sembunyi agar tidak ada yang lihat jika dia sudah sadar,
Ketiga dayang itu pun berlari mengejar permaisuri mereka yang aneh.
Bersambung
