NovelToon NovelToon
Pernikahan Semalam

Pernikahan Semalam

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / CEO / Single Mom / Pernikahan Kilat / Beda Usia / Diam-Diam Cinta
Popularitas:528.4k
Nilai: 5
Nama Author: Darmaiyah

Kayesa terjebak dalam pernikahan semalam demi menyelamatkan nyawa ibu yang sedang terbaring di rumah sakit. Pernikahan dengan laki-laki kaya yang sama sekali tak dikenal Kayesa itu merupakan awal dari penderitaan Kayesa.
Pernikahan semalam membuat Kayesa hamil dan diusir ibu, Kayesa pergi jauh dari kota kelahirannya. Lima tahun kemudian dia bertemu dengan laki-laki ayah anaknya, hanya saja Kayesa tidak mengenalinya. sementara laki-laki itu mengetahui kalau Kayesa wanita yang dinikahinya lima tahun yang lalu.

Bagaimana kehidupan Kayesa selanjutnya, saat laki-laki bernama Zafran mengetahui kalau Kiano merupakan darah dagingnya dan Zafran menginginkan anak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Darmaiyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Drama Alena

Part 21

Di kantor Alena uringan-uringan, karena mendapat perlakuan jelek dari Ruhi. Dia tidak mengerti bagaimana Ruhi bisa lebih berkuasa dari Zafran yang bergelar CEO di perusahaan ini. Dan sewenang-sewenang memperkerjakan dia dengan sadis.

Impian Alena bisa bekarja menjadi sekretaris Zafran memang tercapai, tapi dengan pekerjaan banyak dan bertumpuk-tumpuk, itu bukan harapannya. Bayangan kerja santai hanya tinggal diangannya.

"Tunggu saja pembalasanku. Ruhi," batin Alena. Alena sangat kesal pada Asisten menejer itu.

Di hari pertama kerja, Alena sudah diberi tugas yang banyak. Jangan mau berleha-leha, untuk isoma saja hanya diberi waktu dua puluh menit. Ruhi selalu mengancam dengan perjanjian kerja yang sudah di tanda tanganinya.

"Semua ini gara-gara tante Asaka yang menyuruhku menandatangani kontrak kerja itu, tanpa membaca lebih dahulu."

Andai saja Alena tidak mengikuti kata-kata Asaka, tentu dia tidak terjebak dengan situasi ini. Zafran yang memerintahkan Ruhi, untuk membuat kontrak perjanjian yang berat ke Alena.

"Apa ku lapor saja pada tante Asaka, biar Ruhi dipecat," gumam Alena seraya mencari-cari ponselnya.

"Ya Ampun! Ponselku kan di tahan sama Ruhi," batin Alena kesal.

Ruhi sengaja menahan ponsel Alena, karena dia tahu Alesa pasti akan melapor ke nyonya besar, kalau dia diperlakulan tidak baik.

Sementara Zafran yang baru sampai, dan memarkir mobil, lalu membuka pintu dan keluar. Dengan tergesa melangkahkan kaki menuju lift, begitu lift terbuka, masuk dan langsung naik ke atas. Begitu lift terbuka, Zafran keluar menyusuri koridor kantor.

Sebelum ke ruang kerjanya, Zafran menemuhi Ruhi terlebih dahulu. Ada beberapa hal yang ingin dibicarakannya, tentang beberapa perusahaan yang mengirimkan proposal untuk kerjasama.

"Ruhi! Apa tuan Alex sudah ada menghubungi?" Tanya Zafran.

"Sudah Tuan. Ini proposal yang diajukannya," Ruhi memperlihatkan email yang masuk. Dan mrnunjukkan proposal kerjasama yang diajukan salah satu perusahaan terbesar di Singapure.

"Kapan Tuan ada waktu untuk bertemu dengan tuan Akex?"

"Kamu atur saja dalam minggu ini," ujar Zafran.

Sementara Alena yang sedang serius di layar laptopnya. Sayup mendengar suara laki-laki idamannya, dia menjadi bersemangat. Alena bangkit dari duduknya, beranjak ingin menemui Zafran.

Zafran yang melihat bayangan Alesa di balik kaca frosted glass, orang dari dalam bisa melihat jelas keadaan diluar, sementara yang diluar tidak bisa melihat. Saat tangan Alena memggapai handle pintu, Zafran memberi kode pada Ruhi.

"Ruhi bagaimana pekerjaan Alena?" Tanya Zafran dengan suara lantang dan keras, dia sengaja melakukan itu agar Alena mendengar percakapannya dengan Ruhi.

Dengan posisi membelakangi pintu. Tentu saja itu sudah merupakan bagian dari rencana Zafran dan Ruhi untuk membuat Alena penasaran. Hari ini saja pintu ruang kerja Ruhi ditutup sedemikian rupa, biasanya Ruhi membiarkan terkuak lebar, hingga dia bebas melihat siapa saja yang berlalu lalang, begitu juga yang dari luar, bebas saja ke ruangannya tidak ada batasan.

Benar saja Alena yang sudah menyentuh handle pintu, saat mendengar Zafran menyebut namanya, langsung menghentikan langkah dan mengurungkan niat untuk menguak pintu lebih lebar. Dia berinisiatif mencuri dengar dari celah pintu yang terbuka lebih kuranf sepuluh inci, hingga Alena bisa dengan jelas mendengar percakapan Zafran dan Ruhi.

"Nona Alena bagus kerjanya Tuan," jawab Ruhi sama kerasnya dengan Zafran.

"Apa kamu yakin. Alena bisa bertahan selama masa probation ini?" Tanya Zafran lagi.

"Hemmm... Gimana yah. Tuan! Kita lihat saja selanjutnya."

"Kamu tetap awasi dia ya."

"Baik, Tuan!"

Mendengar pembicaraan Zafran dan Ruhi telah berakhir. Alena bergegas kembali keruangannya, menarik kursi dan kembali duduk manis di depan laptop.

Melihat Alena sudah pergi menjauh, Zafran tersenyum. Ini kali kedua Ruhi melihat senyum mahal atasannya itu.

Saat melihat Zafran melewati ruangannya. Alena sudah memasang senyum manis, sayangnya Zafran tak menoleh ke arahnya.

"Sial! Kenapa Zafran cuek banget."

Alena beranjak dari duduknya, dengan wajah kesal dan cemberut menuju ruang Zafran. Saat Alena menggapai gagang pintu dan mendorong, pintunya terkunci dari dalam.

Biasanya semua karyawan bebas keluar masuk ruang Zafran. Sejak semalam, tepatnya sejak Alena ada. Pintu ruangan Zafran jadi tertutup rapat, semua itu Zafran lakukan untuk menghindari Alena.

Tok... Tok... Tok..

"Abang Alena mau masuk," seru Alena terus mengetuk-ngetuk pintu.

Klik..

"Ada apa?" Tanya Zafran.

"Keluar yuk! Temani aku makan. Aku lapar," Alena menarik tangan Zafran. Begitulah Alena dia paling pandai merayu dan menggoda mangsanya.

"Nggak! Keluar sana. Aku banyak kerjaan," ujar Zafran seraya memdorong punggung Alena, hingga keluar pintu.

"Abang!" Zafran tak memperdulikan panggilan Alena, dengan kasar dia menutup pintu dan mengunci dari dalam.

"Ganggu saja bisanya," gerutu Zafran dia kembali ke meja kerja.

Mendapat perlakuan kasar dari Zafran. Alena mencak-mencak tak terima, dengan wajah ditekuk cemberut, dia kembali ke ruang kerjanya. Baru dua hari dia bekerja di sini, sudah berkali-kali Zafran membuatnya kecewa. Semalam dia meminta satu ruangan dengan Zafran, dia ditolak, minta revisi perjanjian kerja, Zafran tak terima, hari ini minta ditemani makan pun, dia tak dianggap.

"Apa sich maunya laki-laki itu."

Sejenak Alena berpikir, dia punya ide cemerlang untuk menjebak Zafran, agar Zafran mau menuruti semua keinginannya.

"Kita lihat saja. Apa dia mampu menolak tubuhku yang seksi ini," gumam Alena seraya tersenyum misterius.

"Zafran! Ku pastikan kau jatuh dalam perangkapku," batin Alena.

Untuk sementara ini, Alena akan mengikuti saja permainan yang Zafran inginkan, dan dia akan melakoni perannya sampai mendapatkan sisi lemah Zafran.

Alena kembali fokus ke layar laptopnya, mengerjakan laporan-laporan yang diberikan Ruhi. Rasa lapar yang tadi meronta tiba-tiba saja hilang.

Saat jam pulang kantor tiba, Ruhi menyerahkan kembali ponsel Alena yang tadi disitanya, lalu Ruhi beranjak pulang, dia tak perduli dengan Alena yang masih berkutat di depan laptop.

Ruhi dan karyawan lain sudah pulang. Alena sengaja menunggu Zafran ke luar dari ruangannya. Benar saja, pukul tujuh belas lewat lima belas menit, handle pintu ruangan Zafran bergerak. Alena siap dengan aksinya.

Pranggk... Terdengar hempasan sebuah gelas jatuh ke lantai, bersamaan dengan itu Alena ikut menjatuhkan dirinya, tanpa di sengaja satu bling mengenai tapak kakinya.

Perih! Tapi Alena bertahan demi misinya, walaupun dia menggerutu habis, kenapa harus ada drama tercucuk bling.

"Sakit sekali," batin Alena.

Alena mulai menghitung.

"Alena! Alena!"

Tak menunggu hitungan ketiga. Zafran sudah menyampirinya, lalu mengangkat kepala Alena kepangkuannya. Zafran menepuk-nepuk pipi Alena, tak ada respion. Zafran mulai panik, apa lagi saat melihat ada darah segar di tapak kaki Alena.

Darah di tapak kaki Alena semakin banyak. Zafran menoleh ke kiri dan ke kanan, mencari seseorang untuk meminta pertolongan, tapi tak satu orang pun ditemuinya.

Sementara Alena bersorak dalam hati, karena dia berhasil membuat laki-laki itu panik. Alena akan terus berpura-pura pingsan sampai Zafran mengantarnya ke apartement dan di apartementnya nanti, dia akan membuat kejutan yang lebih spektakuler untuk Zafran.

"Malam ini akan kita habiskan berdua Zafran sayang," batin Alena mangkhayal.

"Sebentar lagi pasti Zafran akan menggendongku Ala Bridal Style, so swetynya," batin Alena lagi.

Setelah beberapa menit, tak ada sosok yang datang untuk diminta bantuan. Zafran merogoh saku celananya, mengeluarkan benda pipih kesayangannya. Lalu mencari nomor kontak scurity, menggeser gagang telepon warna hijau.

"Hallo pak Rio, segera naik ke atas. Aku butuh bantuan. Alena pingsan," titah Zafran, terus mematikan panggilan teleponnya.

Seperlima menit kemudian Rio datang dengan dua orang rekannya. Zafran meminta Rio dan kawannya untuk mengangkat tubuh Alena dan membawanya ke ruang kesehatan.

"Sial! Kenapa scurity yang mengangkatku," maki Alena dalam hati, dia kecewa karena tak sesuai dengan harapan. Ingin berontak nanti ketahuan kalau dia cuman pura-pura pingsan. Terpaksa Alena pasrah.

Begitu sampai ke ruang kesehatan. Zafran meminta Rio membersihkan darah dan mengobati luka di kaki Alena.

"Tolong kamu antar nona Alena pulang ke apartementnya," bisik Zafzan.

1
Rismawati Damhoeri
kenapa mbak Mae harus panggil nyonya sih?, nggak cocok..
Ginawati Desi
asiiiaap
Dewi Dama
malas baca nya lagiii...ter lalu ber belit2...
sweetpurple
Luar biasa
Dewi Dama
banyak salah ketik nya...
Dewi Dama
Luar biasa
Dewi Dama
gk..usah se detel itu ngejelasin nya thoor...bosan baca nya naruh mukenak aja...di tulis....
Uli Kristiani
maaf, zafran gk tegas sama sekali. jadi cerita nya buat bosan
Alma Izka
ya
Rahmah Rahmah
ending nya gk enak bget
Nurliana Saragih
Masih kecil itu harganya, biasanya kan kalo HOLANG KAYA beli berlian harganya sampai M dan kalo di novel barang itu satu - satunya di dunia.
😅😅😅
Nurliana Saragih
Manggilnya kok NYONYA sih?!
Di anggap Adek aja kenapa?
Maeka kan juga baik,kalo gini rasanya kayak ada jarak yang jauh, antara majikan dan pengasuh.
Praised93
cerita ujungnya dipaksakan tamat yang harusnya beberapa bab lagi
Praised93
terima kasih
Praised93
terima kasih👍
Praised93
terima kasih
Praised93
terima kasih👍
Praised93
terima kasih
Praised93
terima kasih👍
Praised93
terima kasih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!