"Kamu hamil anak saya kan?" Dengan suara dingin Kendra berbicara kepada seorang gadis yang sedang berusaha memuntahkan sesuatu dari perutnya.
Mendengar suara yang sangat dia hindari, gadis bernama Aleera Qiara Sabrina itu langsung terdiam di tempatnya.
"Maksud Pak Al apa? Saya hanya sedang masuk angin saja." Jawab Aleera tegas.
Kendra tersenyum simpul.
"Baik, kalau begitu ayo kita periksakan ke rumah sakit."
Seketika Aleera memucat. Apakah kesalahan satu malam antara dirinya dengan Kendra yang merupakan kakak dari Sandra (Sahabatnya) dan juga Dosen di tempatnya kuliah akan membuat Aleera terikat dalam sebuah hubungan dengan laki-laki dingin itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anggi Dwi Febriana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Memberanikan diri
Sandra dan Kendra saat ini sudah ada di rumah Aleera. Setelah mengetuk pintu beberapa kali akhirnya Sandra memutuskan untuk masuk dengan kunci cadangannya karena Aleera tidak kunjung membuka pintu. Memang Aleera memberikan kunci cadangan rumahnya kepada Sandra agar gadis itu bisa dengan mudah masuk ke rumahnya.
"Kamu beneran dek mau langsung masuk gitu aja? Nggak enak sama Aleera dek." Ujar Kendra kepada Sandra.
"Ya bener lah Bang, lagian aku udah biasa kok masuk pake kunci cadangan. Orang Aleera sendiri yang ngasih ke aku." Jawab Sandra santai.
Sandra pada akhirnya benar-benar masuk ke rumah Aleera menggunakan kunci cadangannya. Dan Kendra? Tentu saja dia mengikuti langkah adiknya itu.
"Ly... Aleera... Kamu di rumah kan?" Teriak Sandra memanggil Aleera.
"Di kamar San... " Terdengar jawaban dari Aleera.
Sebenarnya sudah tau kalau Sandra datang, hanya saja dia benar-benar tidak memiliki tenaga untuk beranjak dari ranjangnya dan membukakan pintu untuk sahabatnya itu. Lagi pula Aleera ingat kalau dia pernah memberikan kunci cadangan rumahnya kepada Sandra. Dan saat ini Aleera masih bergelung dengan nyaman di bawah selimutnya.
Pintu kamar terbuka dan menampilkan kepala Sandra.
"Masih tidur ya Ly?" Tanya Sandra kepada Aleera.
"Enggak San. " Jawab Aleera lirih.
Setelah itu pintu kamar terbuka lebar. Aleera seketika langsung bisa melihat kalau Sandra ternyata tidak datang sendirian. Laki-laki tinggi, gagah, dan tampan berdiri di samping Sandra. Laki-laki yang sudah beberapa minggu terakhir ini benar-benar Aleera hindari keberadaannya, siapa lagi kalau bukan Kendra.
Aleera hanya diam melihat keberadaan Kendra seolah dia tidak terpengaruh sama sekali dengan keberadaan laki-laki itu. Padahal sebenarnya Aleera rasanya ingin meminta Kendra untuk keluar dari rumahnya, tapi tidak mungkin Aleera lakukan karena ada Sandra disini.
"Kamu sakit apa Ly?" Tanya Kendra kepada Aleera. Laki-laki itu sudah masuk ke kamar Aleera bersama Sandra.
"Cuma demam biasa." Jawab Aleera seadanya.
"Mana ada, tadi kamu juga mm... "
"San... " Ucapan Sandra langsung Aleera hentikan.
Aleera tidak mau Sandra melanjutkan ucapannya dan mengatakan kalau yang sebenarnya kalau sejak tadi Aleera selalu mual-mual. Bisa-bisa Kendra nanti berpikir kalau Aleera hamil anak laki-laki itu. Padahal Aleera yakin kalau ini hanya karena asam lambungnya sedang naik saja.
"Kamu mau ngomong apa dek?" Tanya Kendra kepada Sandra karena adiknya itu menghentikan ucapannya setelah Aleera menginterupsinya.
"Enggak jadi Bang." Jawab Sandra seraya tersenyum kecil.
"Oo Iya, kamu belum makan kan Ly? Tadi Bunda bikinin bubur buat kamu. Sebentar aku ambil mangkok sama sendok dulu." Ujar Sandra kepada Aleera. Setelah itu Sandra beranjak dari kamar Aleera menuju dapur meninggalkan 2 pasang adam dan hawa itu didalam satu kamar dengan suasana canggung. Sebenarnya hanya Aleera yang terlihat canggung karena Kendra terlihat biasa saja.
"Ly... Kamu... "
"Kalau Pak Al mau membahas mengenai itu, lebih baik lupakan. Saya tidak ingin membahasnya lagi. Ditambah saat ini ada Sandra." Ujar Aleera datar.
Entahlah mungkin sekarang hobi baru Aleera adalah memotong ucapan orang lain sebelum orang itu menyelesaikan ucapannya.
Kendra justru tertawa kecil karena tingkah Aleera itu. Bukan karena lucu, tapi Kendra sedang mencoba untuk mengendalikan emosinya di depan Aleera. Kendra tidak ingin Aleera melihatnya saat sedang dalam kondisi marah.
Dan lagi, Kendra merasa ada sesuatu yang Aleera sembunyikan darinya. Ataukah tebakannya benar kalau ternyata Aleera mengandung anaknya? Jika memang benar itu terjadi maka Kendra tidak akan melepaskan Aleera. Mau tidak mau Aleera harus menikah dengannya.
Tidak lama kemudian Sandra datang dengan membawa mangkok dan sendok juga sebotol air mineral.
Dengan telaten Sandra menuangkan bubur buatan Bunda Sya ke mangkok.
"Mau aku suapin atau makan sendiri aja?" Tanya Sandra kepada Aleera.
"Makan sendiri San, aku kan bukan bayi." Jawab Aleera seraya tersenyum kecil.
Setelah kurang lebih 1 jam Kendra di rumah Aleera, akhirnya dia memutuskan untuk pulang. Tidak enak juga kalau Kendra terlalu lama di rumah Aleera sedangkan disini gadis itu hanya tinggal sendirian. Meskipun ada Sandra, tetap saja Kendra tidak mau nantinya ada kesalahpahaman yang merugikan Aleera.
Sebenarnya Kendra berniat untuk pulang ke apartemennya, tapi tidak bisa untuk malam ini. Hari ini Rendra seperti biasa sibuk dengan pekerjaannya karena sedang ada proyek pembangunan gedung dan sudah dapat di pastikan kalau laki-laki itu tidak akan pulang ke rumah dan justru ke apartemen. Sandra seperti yang kita ketahui kalau gadis itu menginap di rumah Aleera. Tentu saja Kendra tidak bisa untuk tidak pulang ke rumah. Dengan 3 anak yang sudah sama-sama dewasa membuat rumah menjadi lebih sepi tidak seramai dulu, apalagi kalau semuanya pergi, pasti akan menjadi sangat sepi.
Dan malam ini disaat rumah sedang sepi, Kendra memutuskan untuk memberitahu kedua orang tuanya mengenai masalah ini. Kendra sudah tidak mau menyembunyikan dosa besar yang telah dia lakukan.
"Assalamu'alaikum." Ujar Kendra mengucapkan salam.
Sesampainya di rumah ternyata Bunda Sya dan Ayah Radit sedang duduk berdua di ruang keluarga. Dapat di lihat di usia mereka yang sudah tidak muda lagi tapi kemesraan di antara keduanya masih sama seperti dulu. Wajah Bunda Sya dan Ayah Radit pun tidak terlalu banyak perubahan. Mungkin karena mereka melakukan pola hidup sehat dan juga rajin olahraga membuat mereka menjadi awet muda. Tidak hanya itu, kebahagiaan tentu saja menjadi kunci utamanya.
"Wa'alaikumsalam." Jawab Bunda Sya dan Ayah Radit secara bersamaan.
"Udah pulang Bang? Gimana keadaan Aleera sekarang. Udah agak baikan?" Tanya Bunda Sya kepada Kendra.
"Udah mendingan Bund." Jawab Kendra seraya mendudukkan dirinya di sofa yang tidak jauh dari kedua orang tuanya.
"Syukurlah kalau udah baikan."
"Nggak diajak priksa ke dokter aja Bang? Biar tau Aleera sakit apa gitu." Ujar Ayah Radit kepada Kendra.
Kendra menggelengkan kepalanya.
"Enggak, Aleera nggak mau." Jawab Kendra. Meskipun sebenarnya Kendra belum menawarkan kepada Aleera untuk priksa ke dokter, tapi Kendra sudah tau kalau Aleera pasti akan menolaknya jika Kendra benar melakukan itu.
"Oo iya Bunda, Ayah. Ada yang mau Abang bicarain sama kalian." Ujar Kendra kepada kedua orang tuanya.
"Bicara mengenai apa?" Tanya Ayah Radit kepada Kendra.
Sedangkan Bunda Sya hanya diam menunggu apa yang ingin Kendra bicarakan. Karena sepertinya ini akan menjadi pembicaraan yang serius.
"Abang tau kalau ini akan membuat Ayah dan Bunda marah dan pastinya sangat kecewa kepada Abang. Tapi yang perlu kalian tau adalah bahwa Abang melakukan ini tanpa sengaja." Ujar Kendra.
Kendra menatap Ayah Radit dan Bunda Sya yang menunggu dirinya lanjut berbicara. Terlihat wajah mereka juga sangat serius. Terlebih saat Kendra mengatakan akan membuat Ayah Radit dan Bunda Sya kecewa. Pasalnya selama ini tidak pernah sekalipun Kendra membuat mereka kecewa.
"Jadi Abang... "
kisah Sandra ❤️ Daven sudah ada
kisah Rendra bila thor bila nak buat kisah percintaan Rendra putera ke2 dari keluarga Santoso bersama pilihan hati nya
Alvaro Kendra(Al/Ken)❤Areel Qiara(Ly)
Aidan(Aian)
Ariel(Arie)
Arzan(Arz)
Arora(Aora)
Alvaro Kendra(Al/Ken)❤Areel Qiara(Ly)
Aidan(Aian)
Ariel(Arie)
Arzan(Arz)
Arora(Aora)