NovelToon NovelToon
Ruang Rahasia Di Kamar Tante Feronica

Ruang Rahasia Di Kamar Tante Feronica

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: Yan duwei

Mahen selalu membenci Tante Feronica, bibinya yang menghilang 10 tahun silam. Ayahnya selalu mengatakan bahwa Tante Feronica adalah orang jahat yang telah membuatnya mendekam dipenjara selama 12 tahun.

Namun, ketika Mahen mencoba mencari petunjuk atas apa yang terjadi 10 tahun lalu, dia tidak menyangka bahwa dia akan menemukan sebuah ruang rahasia di kamar Tante Feronica. Di dalam ruang itu, Mahen menemukan petunjuk-petunjuk yang membuatnya mulai mempertanyakan apa yang selama ini dia percayai.

Mahen mulai menyelidiki tentang apa yang terjadi di masa lalu dan mengapa ayahnya dipenjara. Namun, semakin dia menyelidiki, semakin banyak rahasia yang terungkap. Mahen harus menghadapi kenyataan bahwa ayahnya tidak seperti yang dia pikirkan.

Tante Feronica, yang selama ini dia anggap sebagai orang jahat, ternyata memiliki alasan yang kuat untuk melakukan apa yang dilakukannya. apakah Mahen akan bisa menemukan kebenaran dan memperbaiki kesalahan masa lalu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yan duwei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MAAF MAH

"Feli sarapan udah siap, tolong panggil papahmu di kamar!" perintah nenek Astrid kepada putri sulungnya itu. "iya mah" Felicia yang baru saja selesai mencuci alat masak pun segera bergegas naik kelantai atas untuk memanggil papahnya.

tok tok tok...

"pah, sarapan udah siap!" teriak Felicia memanggil papahnya dari luar kamar. "iya nak, nanti papah turun" sahut kakek dari dalam kamar. mendengar jawaban papahnya, Felicia bergegas kembali turun dan duduk di meja makan bersama mamahnya, nenek Astrid.

setelah menunggu beberapa menit, akhirnya kakek Hardjo muncul juga. "kamu ini lama sekali" omel nenek Astrid. kakek terkekeh melihat ekspresi kesal di wajah istrinya yang sudah menua.

kakek Hardjo duduk di salah satu kursi, matanya memandang sekeliling "apa Mahen tidak pulang?" tanyanya pada anak dan istrinya. "memangnya kemana cucumu itu?" tanya nenek Astrid.

"semalam dia bicara sama aku tentang papahnya. mungkin dia marah" jawab kakek Hardjo sambil menghela nafas panjang. "Mahen bicara apa pah?" Felicia terlihat sedikit panik. ia takut omongan anaknya menyinggung papahnya.

"dia merasa kita tidak peduli pada papahnya. dia juga ingin kita menjenguk papahnya dipenjara. papah sudah bilang akan meluangkan waktu untuk itu, tetapi papah tidak bilang Kapan pastinya." jelas kakek Hardjo.

"hah... dasar anak itu" Felicia memijat pelipisnya. "tidak apa-apa cia, wajar dia merasa begitu. kapan-kapan kita jenguk suamimu" ucap kakek Hardjo menenangkan putrinya yang terlibat gusar.

"sudah-sudah, ayo makan" ajak nenek Astrid mencairkan suasana.

..

saat sedang menikmati sarapan, mereka mendengar deru mobil yang mendekat. mereka menebak itu adalah Mahen.

Benar saja, tak berselang lama, Mahen muncul dengan sebuah plastik ditangannya. "darimana saja kamu Mahen? semalaman tidak pulang?" tanya mama Felicia. "maaf mah, semalem agak suntuk jadi keluar main. cuman dirumah Herdi kok mah" jelas Mahen.

"kamu sudah sarapan?" tanya nenek Astrid. "udah nek. ini, Mahen bawa roti bakar, tadi beli di jalan" ucap Mahen sambil meletakkan plastik yang dibawanya. nenek Astrid membuka plastik itu dan mengambil isinya lalu di letakkan di atas meja.

"kamu nggak kuliah?" tanya mama Felicia saat melihat Mahen duduk di kursi sampingnya. "aku masuk kelas siang mah" jawab Mahen.

klontang...

mama Felicia menyentakkan sendoknya lalu berdiri, "ayo pulang Mahen!" ucapnya sambil menarik paksa tangan Mahen. "Feliciaaa!" teriak nenek Astrid memanggil putrinya yang menarik cucunya untuk dibawa pulang.

kakek Hardjo yang melihat itupun hanya bisa diam. ia tahu putrinya itu sedang marah pada anaknya. ia yakin Mahen akan di marahi habis-habisan oleh Felicia.

..

"kamu ini apa-apaan si Mahen? kamu ngapain bilang kaya gitu ke kakek ha?! kamu tau kakek sama nenek itu benci sama papah kamu. kalau kamu mau jenguk papah kamu itu kamu jenguk sendiri!" teriak Felicia memarahi Mahen.

saat ini mereka berada di ruang tamu rumah mereka sendiri. Mahen duduk di sofa sedangkan Felicia berdiri di hadapannya sambil terus mengomel.

"mah, apa salahnya sih jengukin papah? papah itu menantu mereka, suami mamah, papah aku mah!" Mahen tidak mau kalah. ia merasa dirinya tidak salah. ia hanya ingin keluarganya sedikit peduli pada papahnya, sesekali mengunjungi papahnya yang sudah 10 tahun mendekam di balik jeruji besi tanpa melihat dunia luar.

"kami tau Mahen dia papah kamu, kami tau itu. tapi kamu nggak bisa memaksa kami buat jengukin dia di penjara. papah kamu dipenjara itu karena kesalahan dia sendiri Mahen!" teriak Felicia.

"mah, semua itu udah berlalu. udah sepuluh tahun mah! kenapa kalian nggak bisa berdamai dengan masalalu? kenapa kalian nggak bisa maafin papah kalau emang papah salah?! udah sepuluh tahun papah menjalani hukumannya mah. apa itu belum cukup?!" tanya Mahen.

"kenapa kami nggak bisa berdamai dengan masalalu? kamu tanya sama papah kamu Mahen! kamu tanya sama dia, apa dia udah bisa berdamai dengan masalalu? apa dia udah bisa tobat lupain keserakahan dia? apa dia udah bisa hilangin dendam dia pada keluarga mama?! tanyakan itu Mahen!"

"mamah juga pengin keluarga kita utuh, damai kaya dulu Mahen. bukan cuman kamu yang berharap keluarga kita damai dan bisa kumpul lagi sama papah. tapi liat kelakuan papah kamu Mahen, liat! apa mamah harus mengorbankan semua keluarga mama demi keserakahan dia? apa harus Mahen?!! kamu kasih tau mamah, apa yang harus mamah lakukan sekarang? setiap liat papah kamu selalu bikin hati mamah sakit. keluarga mamah juga berantakan Mahen. jadi tolong, tolong kamu ngertiin posisi mamah. mamah nggak bisa memilih salah satu diantara papah kamu atau orang tua dan keluarga mamah." lanjut Felicia dengan suara yang mulai merendah. bahkan sekarang matanya sudah basah oleh air mata.

Mahen menunduk, ia tidak pernah menyadari jika mamahnya juga berada di posisi yang sulit. lagi-lagi itu semua terjadi karena Tante Feronica, pikir Mahen.

Mahen melihat kearah mamahnya yang kini sudah terduduk dilantai. Mahen turun dari sofa dan perlahan menghampiri sang mamah. "mah.." panggil Mahen.

Felicia menoleh, "Mahen, maaf, maafin mamah nggak bisa kasih kehidupan keluarga yang nyaman dan damai buat kamu." ucapnya lirih. Mahen yang mendengar itupun langsung memeluk mamahnya.

"nggak mah, Mahen yang minta maaf. Mahen minta maaf mah, Mahen nggak bisa ngertiin posisi mamah yang juga sulit. maafin Mahen mah" ucap Mahen tergugu.

"nggak apa-apa Mahen. Mahen sini liat mamah," Felicia menangkup wajah putranya. "diluar sana masih banyak yang lebih sulit dari kita. kita harus bersyukur Mahen. kita terpisah dari papah hanya karena papah kamu sedang menjalani hukuman, mempertanggungjawabkan perbuatannya. diluar sana banyak yang kehilangan orang tuanya tanpa tau keberadaannya, atau yang lebih parahnya lagi, mereka kehilangan orang tuanya untuk selama-lamanya." ucapnya.

Mahen mengangguk mantap sambil melepas pelukannya. Mahen meraih tangan mamahnya, "sekali lagi maafin Mahen ya mah" ucapnya. Felicia mengangguk sambil tersenyum.

"sekarang kamu bersih-bersih, mandi, inget tugas kuliah" ucap Felicia. Mahen mengangguk, "mamah mau ngapain sekarang?" tanya Mahen pada mamahnya.

"mamah ada kerjaan, tapi mamah kerjain dirumah. udah sana masuk kamar!" perintah Felicia sambil sedikit mendorong Mahen.

Mahen pun bergegas masuk kedalam kamarnya lalu membersihkan diri.

..

siang itu, Mahen baru saja sampai di kampusnya. "hendrooo!" saat barusaja memarkirkan motornya, telinganya sudah di buat panas oleh teriakan Adis.

tanpa menjawab panggilan Adis yang suka memanggilnya dengan sembarang nama, Mahen melangkahkan kakinya menuju kelas.

sesampainya dikelas ia melihat kedua temannya sedang mengobrol. "Woy... baru dateng Lo, biasanya paling awal" sapa Aidan saat melihat Mahen datang menghampiri mereka.

"family time dulu" jawab Mahen ngasal. "gimana? udah dapet petunjuk?" tanya Herdi yang justru mendapat delikan dari Mahen.

1
Rahma Amma
aku suka ceritanya,, ngak muter2
lanjut....
D_wiwied
saingan cinta.. 😂
D_wiwied: mahennya masih bingung tu, antara nao apa oca.. tp menurutku keknya cenderung ke nao ya
Dwi Ade: waduh😱 saingannya detektif handal nih😄
total 2 replies
Celty Sturluson
ceritanya keren abis! Thor, kamu hebat!
Dwi Ade: hallo, terimakasih sudah membaca karya tulis saya. maaf jika karya saya masih banyak kekurangannya 🙏
kritik dan saran saya terima dengan hati😊🙏
total 1 replies
Takahashi HitomiLửa
Lanjutin dong, penasaran banget!
Dwi Ade: hallo, terimakasih sudah membaca karya tulis saya. maaf jika karya saya masih banyak kekurangannya 🙏
kritik dan saran saya terima dengan senang hati 😊🙏
total 1 replies
Kelestine Santoso
Aku bisa merasakan perasaan tokoh utama, sangat hidup dan berkesan sekali!👏
Dwi Ade: hallo, terimakasih sudah membaca karya tulis saya. maaf jika karya saya masih banyak kekurangannya 🙏
kritik dan saran saya terima dengan senang hati 😊🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!