Menjadi Karakter Sampingan Di Novel Harem

dengan begitu baik austin, aulia dan Agnes pun menoleh kearah wanita tersebut.

dan benar saja dia adalah Christina adik leon.

sedangkan Christina yang melihat Agnes sedang duduk bersama Austin dan aulia pun juga terkejut.

"kak lia?" panggil Christina.

"ah Christina, apakah kamu teman nya Agnes? " tanya aulia.

"yah kita berdua berteman, karena kamar asmara kita bersebelahan, dan maaf Christina karena aku sudah berangkat lebih awal karena tidak sabar" ucap Agnes menjelaskan pada aulia dan Christina..

mendengar itu Christina pun mengangguk.

"oke tidak apa apa Agnes, tapi lain kali ajak aku juga, supaya kita bisa berangkat bareng" ucap Christina.

"dan kakak lia juga kenal Agnes? " tanya Christina bingung.

"yah sebenarnya yang kenal Agnes duluan adalah Austin, tetapi dia mengenalkan ku pada Christina" ucap aulia.

ketika Christina mendengar nama austin, dia pun menoleh kearahnya dan menyapa nya dengan tidak nyaman.

" ah halo Austin" sapanya datar.

mendengar itu, Austin juga tidak mempersalahkan nya karena dia tau, pasti Christina membencinya karena merebutnya wanita yang seharusnya milik kakak nya, apalagi Christina juga menganggap aulia sebagai kakak nya juga.

"ah ya halo" jawab Austin juga biasa tetapi masih ramah.

aulia yang merasakan bahwa Christina tidak nyaman pun hanya bisa menghela nafas dan tau kenapa.

"Christina apa kamu mau duduk di sebelahku sini?, karena sisa satu dan kebetulan kosong, cocok kan lia?" ajak Agnes.

Christina mendengar itu pun agak ragu, karena dia ingin duduk bersama kakak nya dan kedua temannya secara bersamaan, jadi dia ingin sekali mengusir Austin, tetapi dia hanya bisa menghela nafas dan mengangguk.

"oke" ucap Christina.

"yaudah sini duduk di pojok" ucap Agnes sambil menunjuk kursi di sebelahnya dan Christina pun berjalan melewati Austin dan aulia hingga mencapai pojok.

Setelah itu mereka pun lanjut mengobrol asik meninggal kan Austin sendiri yang bermain hp.

tetapi tiba tiba hp aulia berdering mendapatkan pesan.

"dringg.. "

"ah bentar ya, kalian berdua lanjut ngobrol dulu aja" ucao aulia dan segede memeriksa hp nya mendapatkan pesan dari mana, sedangkan Agnes dan Christina pun mengangguk dan lanjut mengobrol.

ketika aulia memeriksanya ternyata itu adalah pesan chat dari ibu nya, yang menanyakan keadan nya dan Austin, dengan begitu aulia langsung menjawabnya.

"dari siapa lia? " bisik Austin bertanya padanya.

"ah ini dari ibu, dia menanyakan kabar ku dan kabar mu, karena mungkin ibumu sudah memberitahu nya kejadian kemarin" bisik aulia menjawab pertanyaan Austin.

Dan dengan begitu Austin pun mengangguk.

Dan dengan begitu aula pun mulai ramai dan penuh banyak siswa baru yang mulai datang..

Austin juga bisa melihat alden dan juga Albert, tetapi Austin lebih memilih menyapa nya ketika keluar aula, karena mereka akan merepotkan dan menanyakan banyak hal seperti yang di lakukan di room chat mereka.

Dan kebetulan Austin juga bisa melihat leon yang mengobrol dengan siswa lain, dan bahkan siswa lain seakan memujanya..

Itu semua karena branding leon yang sudah di juluki super jenius dan seorang pahlawan.

setelah itu Austin juga ingin melihat liat lagi apakah bisa menemukan orang yang dia kenal sekali lagi, tetapi tiba tiba Agnes memanggil nya..

"Austin.. " panggil Agnes.

austin yang merasa dirinya di panggil pun menoleh kearahnya..

"ya?, ada apa Agnes? " tanya Austin..

melihat Austin yang sudah merespon nya, Agnes pun mulai bertanya padanya.

"apa kamu tau nama kepala sekolah kita?, karena aku sudah mencarinya dan hanya mengetahui nama depannya yaitu James, bahkan aku berpikir dia adalah rakyat biasa, tetapi sepertinya itu tidak mungkin" tanya Agnes penasaran, bahkan aulia dan Christina pun ingin tau sambil melihat ku.

"bahkan jika kalian tidak tau, lantas kenapa kalian percaya kalau aku tau? " tanya Austin bingung..

"yah, karena sejak kita bertiga sedang membicarakan kepala sekolah sedari tadi, kamu hanya mengamati seisi aula dan mengangguk ngangguk" jawab Agnes..

"astaga apakah karen itu kalian menganggap aku tau? " keluh Austin pada dirinya sendiri, meskipun sebenarnya aku tau nama lengkap kepala sekolah dan berasal dari keluarga mana dia..

"yah meskipun aku tau, sepertinya aku tidak bisa memberi tau mu" ucap Austin pada mereka bertiga.

mendengar itu mereka bertiga pun cemberut yang membuat Austin kewalahan.

"kenapa? " tanya Christina dengan kesal.

melihat itu, Austin ingin sekali memarahinya karena dia begitu ingin tau tentang kepala sekolah bahkan menanyakannya pada orang yang dia benci.

"tentu saja karena seisi aula ini sudah ada dalam jangkauan pendengar kepala sekolah, jadi ketika aku memberi tau mu, dia bakalan mendengar nya" ucap Austin pada mereka bertiga..

mendengar itu mereka bertiga pun kaget.

"apa?!, sejak kapan? bahkan kita tidak merasakannya" ucap aulia kaget karena memang dia tidak bisa merasakan, dan itu wajar saja karena kepala sekolah seorang leluhur tingkat menengah sama seperti kakek ku, meskipun bisa dikatakan kakek ku akan segera ke tingkat puncak, terapin itu tidak akan mudah..

"yah karena kalian tidak bisa merasakannya bukan berarti aku tidak merasakannya, karena aku sensitif terhadap energi mana" ucap ku pada mereka bertiga.

mendengar itu mereka bertiga pun mengangguk.

"jadi apa kepala sekolah menguping pembicaraan kita? " tanya Agnes panik.

"yah aku tidak tau, tetapi ketika kepala sekolah tertarik, dia akan secara otomatis mendengar nya, dan ketika isi obrolan nya biasa saja, dia mungkin tidak akan mendengar nya, lagian sepertinya udah banyak siswa yang menanyakan dan bergosip tentang ini, berarti kepala sekolah pasti cukup bosan mendengarnya dan menganggap obrolan kita tidak layak di dengar" ucap Austin pada mereka bertiga.

Dan mereka bertiga yang mendengar itu pun mengangguk setuju, karena pendapat Austin masuk akal.

"tetapi kenapa kamu seakan akan mengenal kepala sekolah Austin? " tanya Christina curiga..

mendengar itu Austin pun ingin benar benar menarik kuping wanita ini, padahal dia seperti nya masih benci pada Austin tetapi terus ingin bertanya ke Austin yang membuat Austin juga bingung tetapi tetap menjawabnya.

"yah anggap saja aku sudah berpengalaman untuk mengetahui budidaya tingkat leluhur, karena kakek ku juga berada pada level sama dan bisa dikatakan pemikirannya selama ini seperti itu" ucap Austin sambil mengangkat bahu.

"cih ternyata hanya ingin pamer kekuatan kakek nya" ucap Christina mengejek..

mendengar itu Austin benar benar tidak tau mau ngomong apa, karena Christina ini benar benar tidak masuk akal, dan hanya bisa memuji kakaknya..

Sedangkan aulia yang mendengarkan perkataan Christina hanya bisa menggelengkan kepala dan menatap Austin untuk melupakannya karena aulia ingin mengobrol berdua dengan Christina dan memberi tau dia, kalau tidak sepantasnya membenci Austin padahal Austin sendiri tidak bersalah.

Sementara Agnes pun menjadi tidak enak dengan austin, bagaimanapun dia lah yang mengundang Christina untuk duduk di sini..

tetapi yang tidak mereka tau adalah, ada seorang lelaki tua yang sudah mendengar kan semua obrolan mereka dari awal dan tersenyum lebar..

"haha cucu Alaric sangat menarik" ucap suara berat tersebut..