NovelToon NovelToon
Shanaya : Melangkah Diatas Luka

Shanaya : Melangkah Diatas Luka

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Selingkuh / Anak Kembar / Cerai / Chicklit
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: risss___

Bagaimana rasanya ditinggal suami saat sedang mengandung demi menikahi perempuan lain, apalagi kakaknya sendiri ? inilah cerita shanaya yang mencoba menyelesaikan masalalunya demi kebahagiaanya kedepan bersama kedua anak kembarnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon risss___, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27 Ternyata Orang Tua Shanaya

“Baru beberapa hari, Bunda udah rindu sama kamu dan sikembar sha”

Pretttt

Rindu katanya, empat tahundibuang ngak prnah rindu tuh! Dasar, kalau ada maunya saja rindu. Kalau bukan karna Sikembar pasti mereka ngak akan bela-belain datang kesini. Lagian merekakan dari dulu memang pengen cepat-cepat punya cucu, jadinya jodohin Mbak Anaya. Ehhh Mbak Anaya-nya berubah pikiran, malan sodorin Shanaya.

Lagian sekarang kalau bukan dari dia, dari siapa lagi yang bakal nasih cucu, secarakan anak kesayangan mereka udah ngak ada. Kalau Mbak Anaya masih hidup, pasti Shanaya matipun mereka ngak akan peduli. Kadang Shanaya itu sering kepikiran, sebenarnya dia itu anak kandung atau anak pungut sih? Kok dia dibeda-bedain banget. Anak pungut pun biasanya akan diperlakukan sama dengan anak kandung, jika diadopsi olelh orang tua yang baik. Lah dia?

Bunda Shanaya melepaskan pelukanya, dia menatap putrinya itu. Penampilanya dengan kemarin sedikit berbeda. Emmm sedikit terbuka. Tapi its oke selagi Shanaya nyaman. Lagian Shanaya begini karna tuntutan pekerjaan.

“Sha, sikembar hari ini ngak usah ke sekolah dulu ya!”

“Bunda mau puas-puasin kageng-kangenanya. Kemarin kan ketemunya cuma sehari” ucap Ibu Tania memohon

Shanaya menatap Bundanya itu, sebenarnya dia tak ingin sikembar bejar membolos. Namun... huhh biarlah, ssekali-kali. Shanaya menatap sikembar yang sedang anteng ngobrol bareng papa sama kakek nya di kursi yyang ada di teras ruamah ini

“Ya udah deh Bunda. Nanti aku ngomong sama guru yang ngajar disana” Ucap Shanaya

Shanaya melangkah ke arah sikembar, Hakim, dan Ayahnya. Diikuti Bundanya dibelakangnya

“Kakak sama adek hari ini ngak usah sekolah dulu ya?” Tanya Shanaya pada Abi dan Ana

Aikembar menatap bundanya itu dengan heran, tak biasanya Bundanya mengizinkan mereka bolos

“Kenapa Bunda? Kitakan udah siap” Tanya Abi

“Kakek, Nenek, sama papa mau ngajakin kalian jalan-jalan!” Ucap Ibu Tania

“Nenek kan baru ketemu lagi sama Abi sama Ana. Mau kan?”lanjut Ibu Tania bertanya

Ana yang mendengarnya tentu mengangguk dengan antusias

“Mau nekk” Jawab Ana antusias

Abi dan Ana ini sama seperti anak-anak pada umumnya. Yang ditawari hal-hal yang membuat mereka bahagia, pasti akan luluh.

Berbeda dengan Ana, Abi malah menanyakan hal yang diluar nalar. Yang bahkan tak pernah Shanaya fikirkan akan keluar dari mulut putranya itu

“Emang dulu nenek, kakek sama papa kemana? Kok baru datang sekarang?” Tanyanya sambil menatap mereka semua dengan pandangan bertanya

Shanaya berusaha menahan senyumnya, menatap mereka yang saling melirik tak tau harus mengatak apa. Dia juga tak berniat menjawab, biarkan saja mereka menjawab senderi. Mari kita lihat apa kira-kira yang akan mereka katakan

“Papa lagi kerja , kakek juga lagi kerja jadi harus ditemani sama nenek. Gitu!” Jawab Hakim asal-asalan

“Kok Nenek bisa ikut kakaek kerja. kenapa Aku, adek sama bunda ngak ikut?” Tanya Abi lagi, belum puas dengan jawaban Papanya itu

“Good job boy!! Ini baru anak Bunda” ucap shanaya dalam hati

“Kan kakak sama adek masih kecil, truss kalau bunda ikut siapa yang jagain kalian” sunggu Hakim ini memang jaginya mengarang

Abi terdiam sebentar, seolah sedang mencoba mencerna ucapan Papanya, setelah beberapa lama terdiam Abi akhirnya mengangguk

“Owhh” lirih Abi, sambil mengaggukan kepalanya

Ini yang Shanay tak suka, mereka pintar membuat cerita. Sehingga tak ada alasan untuk disalahkan. Jika ada awards orang paling pintar mengarang cerita itu pasti akan dimenangkan oleh mereka.

Shanaya yang mualai muak dengan darama yang mereka buat, memilih untuk segera berangkat ke Bank. Disaat yang tepat mobil Noval sudah berhenti tepat di depan rumah.

“Ya udah, aku berangkat dulu. Kebetukan Mas Noval juga udah datang” Ucap Shanaya mennjuk mobil yang dikendarai Noval

Noval juag ikut menurunkan kaca mobil sambil mengangguk, menyapa Ayah dan bundanya. Tak mungkinkan menyapa Hakim, mereka saja masih terlibat perang dingin, lihatlah bakkan Hakim menatap Noval dengan tajam secara terang-terangan.

“Shanaya kayana pulangnya agak lambat Bunda” Ucap Shanaya pada bundanya

“Kaka sama Adek jangan nakal ya, nurut sama nenek” Ucap shanaya pada sikembar, mengingatkan anak-anaknya itu.

“Bund, aku mungkin pulangnya agak lambat. soalnya mau jengukin teman yang baru lahiran di rumah sakit” Lanjutnya menatap bundanya

Hakim yang mendengarnya langsung memutar bola matanya

“Alah, palingan juga ketemuan sama Noval”Ucap Hakim nyinyir dalam hati

“Iya kamu hati-hati” Ucap bundanya

Shanaya melangkahkan kakinya kearah mobil Noval. Saat menaiki mobil itu dia langsung menghebuskan nafasnya, tenyata berpura-pura baik pada orang yang dibenci itu ternyata sangat melelahkan. Dan inilah yang Shanaya rasakan

Noval hanya tersenyum melihat tingkah Shanaya, mengerti dengan apa yang yengah Shanaya rasakan saat ini. Dia juga heran mengapa, keluarga Shanaya itu satupun tak ada yang beres.

Noval lalu melajukan mobilnya, tak lupa membunyikan klakson tanda pamit pada orang tua Shanaya. Mau seburuk apapun orang tua Shanaya, Noval tetap membutuhkanya restu mereka untuk kelancaran hubunganya dengan Shanaya.

1
Dayra Malay
Lanjutkan kisahnya segera ya, thor
Tsumugi Kotobuki
Masuk ke dalam cerita banget.
Ishi
Aduh, penasaran banget sama kelanjutan ceritanya. Update, please!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!