Maudy Nindya seorang gadis malang yang selalu mendapat perlakuan tak baik dari ibu tirinya dan juga saudara tiri nya, ayah Maudy menikahi seorang janda beranak 1 bernama Marni setelah kepergian ibu Maudy
penindasan dan penyiksaan yang Maudy alami bertambah ketika sang ayah meninggalkan nya untuk selama-lamanya
penderitaan Maudy berakhir setelah bertemu dengan seorang pria kaya raya yang tak lain adalah bos di tempat nya bekerja
mari ikuti ceritanya jangan lupa dukungan nya ya reader 🫰🏼🫰🏼🫰🏼
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy Ss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kehilangan cinta dan perhatian mu
Seminggu berlalu
Maudy sudah satu Minggu ini menjalankan aktivitas nya seperti dulu, pergi dan pulang kantor seperti layaknya karyawan lainnya
pagi ini ia sedang duduk di kantin dengan sepotong roti bakar dan segelas susu hangat yang ia pesan di kantin kantor
" hai mod .. " sapa Dita yang baru tiba di kantin
" hai say... " balas Maudy
" Lo mau sarapan? " tanya Maudy
" ga, gue udah sarapan di kost tadi " kata Dita
" oh... " jawab Maudy
" mod.. Hari ini pak Virza udah mulai masuk kantor lagi ya? " tanya Dita
" Farhan bilang sih gitu " kata Maudy
" terus " ucap Dita
" terus? Terus apanya? " tanya ya Maudy
" Lo nya gimana sama doi? " tanya Dita
" gue kan udah ga ada apa-apa sama pak Virza Dit, sekarang itu gue sama kaya Lo, sama-sama bawahan nya " kata Maudy
" gue ga kebayang jadi Lo mod, baru aja kemaren dia bucin banget sama Lo, cinta mati, ngebet pengen nikah eh dalam sekejap berubah jadi orang asing " kata Dita
" bukan jodoh Dit " kata Maudy
" enteng banget " ucap Dita
dalam hati Maudy sangat sakit, ia harus kehilangan perhatian dan cinta yang begitu besar dari pria yang sudah sangat ia sayangi dalam sekedip mata
bel tanda masuk kerja berbunyi Maudy dan Dita berjalan menuju ruangan nya
tanpa di sengaja ketika Maudy dan Dita akan masuk lift ada Virza dan Farhan yang lebih dulu di dalam lift
karena lift khusus CEO sedang dalam perbaikan jadi mereka menggunakan lift karyawan
Maudy dan Dita mundur dan mengurungkan niatnya dan menunggu lift berikutnya tapi tiba-tiba Virza berkata
" masuk saja, nanti kalian telat jika harus menunggu lift berikutnya " kata Virza
mau tak mau Maudy dan Dita masuk
" permisi pak " ucap Maudy melewati Virza dan Farhan
Maudy dan Dita berdiri di belakang bos mereka itu
Hati Maudy seperti teriris, ia teringat beberapa waktu lalu satu lift dengan Virza dan Virza sempat menahan nya serta menciumnya diam-diam
Sedangkan Virza merasa tak asing dengan suasana di dalam lift seperti ini, ia merasa seperti Dejavu tapi ia tidak bisa mengingat jelas apa yang pernah terjadi
lift berhenti di lantai tujuan mereka Virza dan Farhan berjalan lebih dulu sedangkan Maudy dan Dita di belakang mereka.
Maudy ingat kartu Hitam pemberian Virza sebelum ia pergi ke Hongkong waktu itu
" apa aku kembalikan saja kartu ini ya " batin Maudy
" Dit.. Gue ke toilet sebentar ya " kata Maudy
" oke " kata Dita lalu Maudy pergi ke ruangan Virza
Toktoktok ( Maudy mengetuk pintu ruangan Virza)
" masuk " kata Virza yang sedang berbicara dengan sekertaris nya tentang agenda hari ini
" Maudy " sapa Virza
" Sindi nanti saja di sambung lagi " kata Virza pada sekertaris nya lalu Sindi keluar dari ruangan Virza meninggalkan Virza dan Maudy
" ada apa? " tanya Virza dingin
" ini pak, saya mau kembalikan ini " Kata Maudy menyodorkan kartu Hitam milik Virza
Virza melihat ke arah kartu Hitam itu
" sebelum pergi ke Hongkong anda memberikannya dan ini sudah bukan hak saya, jadi saya kembalikan dan jangan khawatir kartu ini juga ga pernah saya pakai " kata Maudy
Virza hanya diam
" apa secinta itu aku sama kamu mod, sampai aku memberikan semua kekayaan ku untuk kamu " batin Virza
" iya, terimakasih " kata Virza
" saya permisi pak " kata Maudy pamit
" tunggu " panggil Virza
" iya pak " ucap Maudy
" tadi saat kita di lift saya merasa Dejavu sepertinya saya pernah melakukan sesuatu di lift bersama kamu tapi saya ga bisa mengingat itu, apa perasaan saya benar? Apa yang pernah kita lakukan di lift? " tanya Virza
Maudy terdiam
" apa anda akan percaya jika saya ceritakan ? " tanya Maudy
" katakan saja " kata Virza
" beberapa Minggu yang lalu kita sempat satu lift dan anda menahan saya ketika semua orang keluar, anda bilang anda mencintai saya dan anda sempat mencium saya di lift itu " kata Maudy
Virza terdiam dan memejamkan matanya
" maaf saya permisi pak " pamit Maudy lalu keluar
Ia berjalan menunduk menuju toilet kantornya
Maudy menangis di dalam toilet, mengingat kejadian saat itu bersama Virza tapi sekarang Virza sama sekali tak mengingat nya
" aku kehilangan kamu mas " kata Maudy menangis tersedu-sedu
Setelah perasaan hati nya sedikit membaik barulah Maudy keluar dari toilet dan ia berpapasan dengan Farhan
" mod..." sapa Farhan
Maudy menatap Farhan sekilas, ia langsung menundukan wajahnya, ia tak mau Farhan tau dia menangis
" mod... Lo abis nangis ya? Kenapa mod? " tanya Farhan panik
" ga apa-apa " kata Maudy
" mod... Kita kan teman, kalau Lo mau cerita, cerita aja, gue bisa simpan rahasia Lo " kata Farhan
" aku... Aku ga mau kehilangan mas Virza... Aku kangen mas Virza yang dulu " kata Maudy kembali menangis
Farhan mengerti perasaan Maudy, ibarat kan kemarin di angkat setinggi langit dengan perlakuan manis Virza seketika di banting ke bawah sekuat tenaga oleh sikap dingin Virza saat ini, sudah pasti terasa sangat menyakitkan
" gue ngerti perasaan Lo mod, kalau Lo butuh tempat bersandar gue siap " kata Farhan merentangkan tangan nya
Maudy memeluk Farhan menumpahkan segala kesedihan nya, ia menangis di pelukan Farhan, terdengar sedih dan pilu, mungkin rasa kehilangan yang begitu dalam sedang Maudy rasakan
" kenapa Tuhan selalu ambil orang yang aku sayang, kenapa? Apa aku di takdirkan untuk selalu sendiri? " kata Maudy di pelukan Farhan
Tanpa Farhan dan Maudy sadari ada Virza di balik pintu, Virza mendengar percakapan Maudy dengan Farhan
melihat Farhan memeluk Maudy ada rasa tak nyaman dihati Virza
Virza memilih pergi daripada terus melihat Maudy dan Farhan berpelukan
" maaf Han aku jadi melow pagi-pagi gini " kata Maudy
" manusiawi mod, lo sabar ya mudah-mudahan ingatan Virza bisa cepat pulih " kata Farhan
Maudy mengangguk " ya udah aku ke ruangan ku dulu ya, permisi " kata Maudy lalu pergi
Farhan pun pergi menuju ruangan CEO untuk menemui Virza
Farhan masuk ke ruangan Virza dan Virza sedang duduk di kursi kebesaran nya, entah kenapa ada rasa marah di hati Virza kepada Farhan gara-gara kejadian tadi
" udah selesai pacaran nya? " sindir Virza
" pacaran? " heran Farhan
" iya...tadi Gue liat Lo pelukan di belakang sama Maudy " kata Virza
" hahaha... Cemburu lo? Za asal Lo tau dulu pelukan itu milik Lo, dan tadi gue cuma nenangin dia aja, karena dia tadi nangis di toilet, katanya dia ga sanggup kehilangan Lo " kata Farhan
" modus Lo " omel Virza
" Za.. Jahat Lo ya, udah Lo rusak perawan nya, terus Lo tinggalin gitu aja " kata Farhan
" terus menurut Lo gue harus menikah sama cewe yang ga ada di hati gue " kata Virza
" se enggak nya Lo jangan putusin dia kek, tunggu sampe ingatan Lo balik dan Lo akan tau siapa Maudy, ini dengan kejam nya Lo putusin dan usir dia dari hidup Lo, gue ingetin ya Za, jangan sampe Lo nyesel nanti nya " kata Farhan
