NovelToon NovelToon
Anak Pembantu Hamil Anak Duda Kaya

Anak Pembantu Hamil Anak Duda Kaya

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Hamil di luar nikah / Percintaan Konglomerat / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: Fitren

Kedua orangtuanya Clara meninggal, ayahnya meninggal karna sakit-sakitan. Setelah dua bulan kepergian ayahnya, Ibunya Clara pun meninggal dunia karna sakit kanker. Karna kedua orangtuanya meninggal Clara harus menggantikan kedua orangtuanya bekerja sebagai pembantu, namun saat Clara sedang menunggu bus di halte untuk pergi ke rumah tujuannya, tiba-tiba Clara diculik dan dibawa ke sebuah hotel hingga dirinya diperkosa oleh orang tak di kenal hingga hamil diluar nikah.

Saat tau dirinya hamil, Clara mencari pekerjaan lain dan tidak jadi ke rumah bos orang tuanya. Di sana Clara bertemu dengan seorang pria tampan yang akan menjadi majikannya, namun banyak keanehan dengan sikap tuan majikannya terhadap dirinya, majikannya seperti tengah menyembunyikan sesuatu darinya.


Rahasia apakah yang disembunyikan tuannya Clara?
Akankah Clara bakal bertemu dengan pria yang telah memperk*sanya? Dan apakah setelah bertemu dengan pria itu, Clara akan pergi jauh dari pria itu dengan membawa anaknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitren, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Devan mulai ngidam

Saat tadi sudah didalam kamar, Clara tiba-tiba pengen minum. Dan mau tidak mau, Devan pun membawa Clara kembali lagi ke dapur.

Dan sekarang Devan dan Clara sudah berada di dalam kamar Devan. Tempat dimana Dira akan dieksekusi malam ini.

"Tangan kamu dingin banget," ujar Devan dengan senyum tipis di bibirnya.

Clara yang tengah menyembunyikan wajahnya di dada bidang Devan lantas menatap wajah suaminya.

"A-panya yang dingin tuan em mas?" tanya Clara dengan perasaan malu karna ketahuan dirinya sedang gugup saat ini.

"Tangan kamu"

Clara lantas melihat tanganya yang menempel di kulit leher Devan, wanita itu segera menyingkirkan tanganya dari situ dan lebih memilih meletakan tanganya di pundak Devan.

"Malu mas," cicit Clara.

"Kamu harus terbiasa Clara"

Wanita itu sangat gugup apalagi saat melihat bibir Devan yang menampilkan seringai yang sama persis seperti orang yang memperkosanya dulu, ia jadi takut dan ragu-ragu.

"Mas yang memperkosa aku?" pertanyaan seperti itu meluncur begitu saja dari mulut Clara.

Devan yang mendengar itu sangat terkejut dan gugup, apa Clara sudah tau bahwa dirinyalah yang telah merenggut kesuciannya, pikir Devan.

Tapi beberapa saat untuk menghilangkan kegugupan itu, Devan menatap Clara dengan tajam agar Clara tidak curiga padanya.

"Maksud kamu apa bilang seperti itu?!" tanya Devan seolah-olah sedang marah dan dengan menampilkan ekspresi kecewa seolah Clara telah menyakiti hatinya.

Clara menggeleng sembari menutup mulutnya.

"Kamu sudah membuat suasana hati aku menjadi rusak, tau gak!" tegas Devan dengan menatap tajam wajah Clara yang memerah sekarang.

"Kamu seakan ingin menunda-nunda malam pertama kita. Oh aku tau kamu memang tidak ingin melayani aku, benar kan?!"

Clara menggeleng dengan mata berkaca-kaca.

"Dibilang seperti itu saja menangis, dasar cengeng!" batin Devan. Entah kenapa mood nya sudah rusak sekarang, gairahnya juga ikut menghilang. Ini semua karena Clara yang menuduhnya seperti itu, walaupun benar tapi ia merasa tersinggung. Devan juga takut jika Clara lama-kelamaan akan tahu.

"Sudahlah kita batalkan saja malam pertama kita," ucap Devan dengan menahan rasa kecewanya.

"Hiks... mas marah?" tanya Clara dengan tangis manjanya.

Devan memilih menurunkan Clara dari gendongannya, ia lalu berjalan meninggalkan Clara menuju sofa dan tidur di sana sambil memainkan ponselnya.

Clara menatap Devan dengan wajah bersalah, kenapa ia pakai bertanya seperti itu kepada Devan tadi, sudah jelas Devan pasti tersinggung.

Clara memilih menghapus air matanya dan berjalan masuk ke dalam walk in closet, di dalam sana banyak sekali baju-baju yang bagus dan pastinya sangat mahal-mahal. Mata Clara tertuju kepada salah satu baju tidur berwarna hitam yang sangat tipis itu, wanita itu lantas menghampirinya.

"Aku pakai aja kali ya lagian ini sepertinya masih baru bukan bekas," ucap Clara pada dirinya sendiri.

Clara membuka gaun dan juga br*nya, ia lantas memakai baju tidur itu yang terlihat nyaman sepertinnya jika di gunakan untuk tidur.

"Ternyata bahannya lembut dan dingin di pakai, bakal tidur nyenyak aku malam ini," gumam Clara.

wanita hamil itu menuju ke sebuah cermin yang begitu besar, ia melihat tampilannya di sana yang begitu seksi dengan perutnya yang sudah membuncit ini.

Clara rersenyum ceria, ia tahu apa yang harus di lakukan agar suaminya tidak marah lagi.

"Menggoda suami tidak dosa kan?" gumamnya sendiri sembari berjalan keluar dari ruang ganti pakaian itu.

Clara berjalan dengan anggun menuju Devan yang masih tiduran bermain hp di atas sofa.

"Mas."

Devan tak menghiraukan panggilan Clara.

"Mas, maaf."

Tetap sama, Devan seakan tak mengganggap dirinya ada disini.

Clara yang tiba-tiba merasa kesal lantas naik ke atas tubuh atletis Devan tanpa aba-aba, ia kemudian duduk di paha Devan dengan santainya.

"A-apa yang kamu lakukan?" tanya Devan dengan gagap saat melihat Clara tampil seksi dengan baju tidur minim itu.

"Aku mau goda mas biar nggak marah sama aku," jawab Clara dengan jujur, ia lalu mengambil ponsel ditangan Devan dan menaruhnya di atas meja.

Nafsu Devan bangkit seketika dan kali ini lebih menggebu-gebu rasanya, membuatnya sulit sekali untuk mengontrolnya apalagi Dira di atas tubuhnya terus bergerak-gerak membuat miliknya yang dibawah sana semakin sesak.

"Mas kenapa kok merem melek gitu? mas ngantuk ya?" tanya Clara polos.

Devan langsung menggeleng, tangan besarnya bergerak mengelus kedua paha Clara yang putih dan sangat mulus.

Wajah Clara memerah sampai keleher, jujur ia malu melakukan ini tapi ia harus berbuat seperti ini supaya Devan tidak marah lagi padanya.

"Kamu pakai baju siapa?" tanya Devan. Sekarang nada suaranya terdengar lembut dan sedikit serak.

"Ambil di lemari mas," jawab Clara.

"Seksi," ucap Devan dengan senyum menggoda.

Tangan berurat Devan beralih mengusap perut Clara dan mengelusnya dengan gerakan memutar.

"Mereka sudah semakin besar."

Clara tersenyum jika menyangkut anaknya dia akan bahagia." Satu hari lagi udah lima bulan."

"*Shit! Clara gak pake br\* ternyata*," batin Devan. Put\*ng berwarna pink kecoklatan terlihat jelas oleh Devan karena baju ini tipis dan berjaring-jaring.

"Enghh," desahan keluar dari bibir Clara saat Devan meremas kedua pay*daranya.

Kenyal dan sangat lembut, ia masih mengingat rasa ini.

Devan mengubah posisinya menjadi duduk bersender di sofa dengan Clara tetap di pangkuannya.

"Kamu berniat menggoda aku agar aku tidak marah, kan?" tanya Devan dengan mengangkat satu alisnya.

Clara berpaling dari Devan, ia menunduk merasa malu.

"nggak usah menunduk, aku suka dengan cara kamu kaya gini."

"Mas nggak marah lagi sama aku?" tanya Clara sembari menatap wajah suaminya dengan berjarak dekat.

"Untuk kali ini tidak," jawab Devan.

"Kamu udah siapkan malam ini?" tanya Devan dengan susah tak tahan.

Clara sebenarnya takut, tapi ia tau menolak permintaan suami dosa. Ia pun perlahan menganggukkan kepalanya.

Merek pun dimalam itu melakukan yang kedua kalinya setelah peristiwa beberapa bulan yang lalu, tanpa Clara ketahui.

***

Clara menggeliat dan membuka matanya perlahan. Clara memegang perutnya yang berbunyi, ia merasa lapar tapi tubuhnya sangat lemas.

Nafas hangat seseorang terasa di dadanya, Clara melihat suaminya yang berada di depannya dengan wajah yang di benamkan di dadanya.

Wajah Clara langsung memerah saat ia teringat apa yang baru saja ia lakukan dengan suaminya tadi malam, Devan melakukannya dengan penuh kelembutan membuat dirinya nyaman.

"Shhh...." Clara mendesis saat put*ngnya di hisap oleh Devan kembali.

"Mas udah bangun?" tanya Clara.

"Hmm." Hanya deheman saja sebagai jawabannya.

Perut Clara berbunyi kembali, kali ini ia yakin Devan juga pasti mendengarnya.

"Kamu lapar?" tanya Devan sambil bangkit dari tidurnya, ia lalu mengelus perut Clara.

"Kalian mau makan apa?" tanya Devan lagi.

Pipi Clara merona, kenapa Devan bersikap lembut seperti ini tidak biasanya.

"Terserah mas aja."

"Hem, mulai," batin Devan.

Jika wanita sudah mengatakan kalimat itu maka akan terjadi sesuatu yang menjengkelkan sebentar lagi.

"Kamu mau nasi goreng atau omelette?" tanya Devan.

Wanita cantik itu menggeleng tanda tidak mau.

"Mau sandwich?"

Clara menggeleng kembali, ia ingin memakan sesuatu yang rasanya kenyal, gurih, dan pedas terus ada kuahnya.

"Jangan membuat aku kesal Clara. Sekarang terserah kamu mau makan atau tidak, aku akan pergi keluar untuk membeli bakso," ucap Clara. Ia memang ingin bakso dari kemarin malam dan pagi ini keinginannya seperti tidak bisa di tunda lagi.

Clara tersenyum kenapa keinginan mereka bisa sama "Mas aku juga pengen bakso."

"Ternyata anak-anaku yang buat ayah dan Bundanya ngidam bakso," batin Devan, ia tersenyum tipis ternyata seperti ini rasanya mengidam.

Devan membantu Clara bangun, saat Clara akan memakai selimut untuk menutupi tubuh telanjangnya oleh Devan langsung di singkirkan.

"Aku mau satu ronde lagi di kamar mandi," ucap Devan sembari menggendong tubuh Clara ala bridal style.

"Punya kamu udah nggak sakit, kan?" tanya Devan seraya berjalan ke kamar mandi.

"Semalam rasanya linu, tapi sekarang udah nggak mas cuma perih dikit," jawab Clara.

"Kalau udah terbiasa pasti gak akan terasa sakit lagi."

"Kamu tau punya kamu begitu sempit dan menjepit," bisik Devan di telinga Clara membuat Clara malu.

Pintu kamar mandi tertutup, pengantin baru itu akan melakukan aktivitas panas mereka kembali di dalam bathtub.

1
𝕗𝕠𝕣𝕣𝕫𝕒𝟘𝟝𝟘𝟡
dasar devan manusia plin plan....

jangan nyesel ya nanti ketika Clara udah nyerah dan memilih untuk mundur... Clara berserta anak anak akan pergi meninggalkan kamu ....

gerammmm deh pengen mukul tuh kepala devan... egois banget,,,


buat kaka author semangat....
ditunggu kelanjutan nya...
𝕗𝕠𝕣𝕣𝕫𝕒𝟘𝟝𝟘𝟡
nah loh mama nya udah curiga...

pasti bapaknya juga udah tau tuh bahwa yang dikandung Clara cucu kandung nya juga
𝕗𝕠𝕣𝕣𝕫𝕒𝟘𝟝𝟘𝟡
loe egoissss banget devan...
𝕗𝕠𝕣𝕣𝕫𝕒𝟘𝟝𝟘𝟡
semoga devan suatu saat nyesel... atas perbuatan nya sama clara.... dan bucin
Cucu Suryamah
lanjut
Yessica Gutierrez Mamani
Empati kuat!
Kiyo Takamine and Zatch Bell
Saya tidak sabar untuk melihat kelanjutannya, semangat ya author!
Fuji Fitri: Terimakasih banyak udah baca novel aku, besok bakal up lagi ya kak😊🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!