Dania dan Alvin menjalani pernikahan palsu, kebahagiaan mereka hanya untuk status di media sosial saja, pelarian adalah cara yang mereka pilih untuk bertahan, di saat keduanya tumbuh cinta dan ingin memperbaiki hubungan, Laksa menginginkan lebih dari sekedar pelarian Dania, dan mulai menguak satu demi satu rahasia kelam dan menyakitkan bagi keduanya,
Apakah Dania dan Alvin masih bisa mempertahankan rumah tangganya? Atau memilih untuk menjalin dunia baru?
Ikuti kisah cinta Dania dan Alvin yang seru dan menengangkan dalam cerita ini
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Noesantara Rizky, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 17 Motivasi Tersembunyi Pak Dhanu
Jakarta terkadang menyimpan dendam dan cerita yang tertutup rapat, tidak ada yang tahu kecuali mereka mengucapkannya, seperti itulah Pak Dhanu saat ini. Dia masih pandai menyembunyikan rahasia dan tak tercium oleh siapapun, kecuali orang-orang kepercayaannya.
Kekayaannya membuat lelaki itu mampu melakukan apa saja tanpa harus memikirkan bagaimana kalau gagal. Semua keinginannya selalu berhasil walau harus ditempuh dengan noda hitam sekalipun.
Namun, untuk keinginannya kali ini lelaki itu memang menemui hambatan besar. Orang kepercayaannya memang sudah menemukan di mana harta karun yang dicarinya, tetapi untuk membukanya masih sangat sulit.
“Masih gagal lagi!!!” Bentak Pak Dhanu ke orang kepercayaannya.
“Maaf pak, orang-orang disana memang tidak tahu benar soal itu, pak!” Kata orang kepercayaan tersebut yang menundukkan kepala.
“Perempuan itu benar-benar licik, dia curi hartaku lalu meninggalkan jejak!” Kata Pak Dhanu yang tubuhnya bergetar karena amarahnya meletup-letup.
“Kamu coba berbagai cara! Kalau perlu singkirkan agar mereka tau diri!” Lanjut Pak Dhanu.
“Satu lagi pak,” kata orang kepercayaan itu.
“Apalagi?” Tanya Pak Dhanu yang menatap orang kepercayaannya itu.
“Ada berita mengenai mas Alvin,” kata orang kepercayaannya.
Pagi ini ada sebuah media yang memberitakan tentang Alvin pengacara ternama terlibat kasus suap dengan hakim sehingga kasus besar dengan mudah dimenangkannya, walau hanya sebatas tuduhan, namun berita itu membuat jagat maya heboh, semua orang menyorot perusahaannya sehingga gerak-geriknya menjadi sulit.
Pak Dhanu tak menjawab, tetapi dia mengambil handphone di sakunya, dan membaca berita mengenai Alvin yang terlibat kasus suap. Lelaki itu mengepal tangan kirinya, tak menyangka ada berita tersebut, dia semakin tak tenang dengan kenyataan tersebut.
“Sama Pak Hadi, membatalkan kontrak Pak,” Kata orang kepercayaannya hati-hati.
Pak Hadi adalah klien kelas kakap yang saat ini sedang terlibat berbagai macam kasus tuduhan. Dalam kontrak perjanjian dia memang akan membayar berapapun asal bisa menang di pengadilan, namun dengan pembatalan ini dia gagal mendapatkan keuntungan besar.
“Kenapa semuanya berjalan secara bersamaan seperti ini, siapa yang berani bermain api denganku?” Kata Pak Dhanu Perlahan yang arah pandangannya tak menentu.
“Sekarang kamu cari tahu siapa yang sudah mengunggah video itu, gara-gara dia semua rencanaku gagal!”
“Baik pak,” kata orang kepercayaan Pak Dhanu yang pergi meninggalkan ruang itu.
Tak lama kemudian, Alvin datang dia tahu benar bahwa Ayahnya pasti akan marah-marah karena berita yang ada. Lelaki itu sudah siap, dengan apapun yang terjadi.
“Pagi Yah,” kata Alvin yang jantungnya berdetak sangat cepat.
Pak Dhanu menatap Alvin lalu memukulnya hingga tersungkur, “Kamu Bodoh Alvin, kenapa nggak bisa main cantik sih!” kata Pak Dhanu yang nadanya meninggi.
“Itu pasti ada mata-mata atau pengkhianat Yah, karena aku sudah bermain sesuai arahan Ayah,” Kata Alvin yang mencoba untuk bangkit, pipi kanannya terasa sangat sakit setelah pukulan itu.
“Kalau kamu main cantik, hasil ya nggak akan seperti ini, kalau sudah begini posisi kita jadi sulit.
Pak Dhanu benar-benar bimbang, semua pesaing bisnisnya bisa menggunakan cara untuk menjatuhkannya. Lelaki itu masih mondar- mandir mencoba mencari solusi yang sepertinya tidak ada sama sekali
“Lalu, bagaimana pesta ulang tahunnya?”,
“Dania tidak setuju dan dia bahkan ingin mengajukan gugatan cerai,” Kata Alvin yang menyentuh pipinya dan menahan rasa sakit luar biasa.
“Kamu jadi anak bisa berguna sedikit nggak sih, Vin?” Tanya Pak Dhanu dengan kedua tangan di pinggang.
“Aku udah mencoba membujuk dia, tapi…?”
Pak Dhanu benar-benar ingin meluapkan emosinya yang sudah berada di ubun-ubun, dia ingin sekali menghajar Alvin habis-habisan karena tidak berguna di saat genting, tetapi dia masih berupaya untuk bersabar.
“Tenang Yah, aku sudah punya rencana, untuk mengatasi semua ini,” Kata Alvin yang masih memegang pipinya
“Apa rencana kamu?” Tanya Pak Dhanu yang memicingkan matanya
“Aku akan buat Dania yang berselingkuh, dengan begitu netizen akan menyalahkan dia dan kita mendapatkan keuntungan dari situ,” Kata Alvin yang dengan penuh percaya diri.
“ Kamu tidak boleh bercerai dengan Dania,” Kata Pak Dhanu.
“Kenapa Yah? Aku nggak cinta, lagipula netizen juga sudah tahu dan dia yang ingin bercerai, apalagi?” Jawab Alvin mencoba melawan.
“Ini perintah… bukan saran yang boleh kamu tolak!” Kata Pak Dhanu yang mengambil bolpointnya dan memainkannya.
“Alvin nggak mau Yah, Alvin akan hadapi gugatan cerai itu sesuai rencana Alvin,” Jawab Alvin yang matanya mulai berkaca-kaca.
Pak Dhanu mendekat ke Alvin dan telunjuknya menyentuh kepala bagian kanan anaknya itu dan berkata, “Kalau punya otak itu dipakai, Dania itu kunci….” Pak Dhanu menahan katanya.
“Aduh, hampir keceplosan,” Kata Pak Dhanu dalam hati.
“Dania kunci…. Kunci apa Yah?” Tanya Alvin penasaran.
“Sudah.. balik ke ruanganmu dan tunggu perintahku,” Kata Pak Dhanu yang mengibaskan tangannya pertanda Alvin untuk pergi.
“Dania kunci apa Yah?” Tanya Alvin lagi dengan nada sedikit lebih tinggi.
“Jangan-Jangan, Ayah menyembunyikan sesuatu tentang Dania untuk kepentingan Ayah sendiri?” Kata Alvin yang menunjuk Pak Dhanu.
“Kamu jangan pernah ikut campur urusan Ayah, kamu kerjakan saja urusanmu, agar tidak menyesal,” Kata Pak Dhanu yang menyentuh dada kanan Alvin dengan jari telunjuknya.
“Ternyata Ayah tidak pernah berubah dari dulu sama seperti ini, menganggap aku sebagai hewan peliharaan yang harus menurut,” Kata Alvin dengan nada bergetar karena rasa sakit hatinya dengan sikap Pak Dhanu.
Pak Dhanu masih mencoba menahan emosinya, dia tidak ingin keceplosan untuk kedua kalinya dan membuat anaknya curiga. Lelaki itu paham apa yang akan dilakukan oleh anaknya setelah ini, maka dari itu dia mencoba untuk tetap tenang.
“Ayah melakukan ini agar kalau Ayah sudah mati hidup kamu bahagia!” Jawab Pak Dhanu geram
“Bahagia? Hidup Alvin sudah tertekan sejak duli Yah,” Jawab Alvin yang mundur satu langkah.
“Sekarang pergi dari ruangan Ayah!” Lanjut Pak Dhanu yang jari telunjuknya mengarah ke arah pintu.
Alvin berjalan keluar, sesekali dia melihat Ayahnya dan berkata, “ Lagi-Lagi Ayah menjadikanku alat untuk kepentingannya, sebenarnya aku ini siapa sih?” sambil membuka pintu dan membantingnya.
Alvin berjalan menuju ke ruangannya sambil membayangkan bagaimana waktu kecil dia disuruh untuk juara satu agar bisa mendapatkan beasiswa, jika tidak memenuhi target maka akan ada hukuman berat.
Begitu pula setelah beranjak dewasa, dia harus menikah dengan Putri dan sekarang Dania, tanpa diberikan kebebasan untuk memilih, tanpa berdiskusi bagaimana kalau begini dan begitu, semuanya hanya berdasarkan perintah.
“Aku akan cari tahu, sebenarnya siapa Dania?” Kata Alvin dalam hati.
Sementara itu, Pak Dhanu mulai menghubungi seseorang, dia meminta untuk mengawasi dan membatasi gerak-gerik Alvin terutama kalau terindikasi menyelidiki Dania, Pak Dhanu juga menyuruh anak buahnya itu melakukan apapun, “Tapi jangan sampai dia terbunuh,” katanya lalu menutup teleponnya.