Alma seorang gadis badgirl yang bar-bar dan cegil ia mengalami insiden tak terduga sehingga mengakibatkan dirinya menempati tubuh seseorang yang tidak ia kenali nya,namun siapa sangka masalah pun terjadi!
akibat insiden itu terjadi akan kah itu sebuah rekayasa untuk menjebak si Alma agar celaka atau yang lainya.
ini lah cerita penuh ketegangan dan penuh intrik dan misteri akankah terungkap siapa dalang di balik semua ini? mari simak cerita lengkap nya disini,dan ikuti alur cerita misteri dalam cerita ini!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon khaynida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 27 Mengobati Luka
“TUANNNN” rico berteriak histeris dengan mata melotot panik melihat tuan nya melindungi nya dari tembakan yang di arahkan kepada nya.
“Fucking Shitt” ia memegangi lengan nya yang tertembak untung tidak terlalu dalam tembakan nya.
“tuan tuan tidak papa kan “ucap rico dengan nada khawatir di raut wajahnya dan segera membantu nya untuk berdiri.
Setelah berdiri rico segera menghajar orang tersebut dengan membabi buta “set” “set” dalam sekejab senjata itu sudah berpindah ke tangan nya dan melucutinya.
Tanpa basa-basi ia langsung menghajar orang tersebut,”bug” “bug” “ampun” “bug” “sudah cukup” “krak!” “Arrgghh” “krek” “dug” “bruk” hingga tak sadarkan diri saat itu juga,”dor” ia tembak tepat di kening nya hingga dia tewas mengenaskan di sana,sontak anak buah musuh nya ketakutan melihat teman nya tewas mengenaskan segera kabur dari sana kocar-kacir melarikan diri.
“Ayo tuan kita segera ke rumah sakit”ucap rico panik melihat darah terus-menerus keluar dari lengan tuan nya saat ini.
Ia langsung merobek kain baju nya dan melilitkanya ke lengan tuan nya yang terus menerus mengeluarkan banyak darah yang tak henti-henti nya keluar.
“semua nya bereskan kekacauan di sini dan kembali lah ke markas dan segera obati luka-luka di tubuh kalian masing-masing” perintah gio penuh penekanan.
“tidak usah ke rumah sakit langsung masuk mobil saja dan pulang” ucap gio datar dan dingin.
“tapi tuan luka and_” belum selesai dengan perkataan nya gio langsung memotongnya cepat.
“tidak usah banyak tapi-tapi rico ikuti saja perintah ku” ucap nya dengan menggertakkan giginya kuat-kuat.
“baiklah tuan mari”ucap rico pasrah menuruti bos nya.
“Hmmm” menjawab dengan gumaman saja sembari berlalu pergi dari sana.
Dengan cepat rico menyusul bos nya dan membuka kan pintu mobil jip wrangler hitam sebelah samping kemudi,lalu ia menutup nya kembali dan berlari memutar lalu membuka pintu bagian mengemudi karena dia yang menyetir setelah masuk dan menutup pintu mobil nya segera ia memakai set belt dan menghidupkan mesin mobil nya,”ambil kan kotak p3k di jok belakang”ucap gio datar.
“yaampun bos-bos nggak dari tadi kenapa sih bos”ucap nya setengah kesal.
“sudah rico jangan banyak bertanya kamu itu bisa-bisa kayak istri saya banyak omong dan cerewet,lagian tadi saya juga lupa” ucapnya tanpa dosa.
Rico menganga sangat lebar menatap tak percaya kepada tuan nya yang curhat tentang istrinya yang cerewet dan banyak omong dan membandingkan dengan dirinya,dan dengan tanpa dosa nya mobil sudah siap jalan di suruh mengambilkan kotak p3k di jok belakang dengan alasan karena lupa,ia berpikir kenapa nggak sedari tadi sebelum waktu masuk mobil nyuruh nya ya, kenapa mesti sudah masuk mobil baru di suruh,”sumpah ini kayak emak gue dulu pas waktu kecil deh persis banget di suruh belanja di warung beli gula sama garam eh udah pas pulang dari warung di suruh lagi beli cabe dan dengan alasan yang sama adalah karena lupa haduh bos-bos kenapa mesti begini mana alasan sama-sama simpel tapi bikin repot orang”gumam nya dalam hati setengah jengkel.
“cepat rico jangan banyak berpikir”ucap gio dengan nada datar dan wajah nya mulai pucat keringat dingin sebiji jagung mulai menetes dari dahinya karena menahan rasa nyeri di lengan nya yang masih ada peluru yang tertanam di sana.
“baiklah tuan”rico mengangguk dan dengan sangat terpaksa membuka kembali set belt nya dan mematikan mesin mobil nya lalu membuka pintunya dan turun dengan langkah gontai menuju jok belakang dan mengambil kotak p3k yang ukuran nya sangat besar sebesar kotak kardus,ia bawa dan ia berikan kepada tuan nya.
Setelah itu ia masuk dan menutup pintunya lalu menggunakan set belt nya dan menghidupkan mesin mobil nya kembali dan menjalankan dengan kecepatan normal tanpa di tambah atau pun di kurangi.
Gio mulai membuka kotak p3k sebesar kardus itu,setelah terbuka terdapat di sana berbagai macam alat-alat untuk keperluan operasi,ia mulai membuka lilitan kain yang di balutkan rico di lenganya tadi lalu ia gunting kain kemeja di lengan nya biar lebih mudah untuk mengobati luka nya,setelah tergunting dan tidak ada kain yang menghalangi luka nya ia mengambil obat bius berupa suntikan ia tancapkan ke lengan nya hingga terasa mati rasa setelah mati rasa ia ambil pisau operasi dan menyayat kulit nya dengan wajah tenang tanpa rasa sakit sedikit pun lalu ia ambil alat congkel untuk mencongkel dan mengeluarkan pelurunya setelah peluru keluar ia jahit luka nya dengan sangat rapi,dan mengoleskan salep anti biotik setelah itu ia balut dengan kain kasa steril lalu menutup nya dengan plester dan membalutnya dengan perban.
Rico yang menyetir menatap ngeri apa yang di lakukan oleh tuan nya,yang menyayat kulit lengan nya sendiri dan menjahit sendiri luka nya tanpa ekspresi sama sekali dan tanpa meminta bantuan nya sedikitpun.
Setelah selesai mengobati ia merapikanya kembali dan menaruh kotak itu di kursi belakang yang terlihat kosong.
“jika sudah sampai bangunkan aku rico,aku ingin istirahat” ucap gio dengan menyenderkan kepala nya dan memejamkan matanya.
“iya tuan nanti saya bangunkan” menjawab dengan fokus melihat jalan.
“Hmmm” lalu terdengar suara hembusan nafas yang teratur menandakan tuan nya sudah tertidur sekarang.
setelah beberapa menit berkendara akhir nya sampai juga pada tempat tinggal di mansion nya tepat pukul dua malam dini hari,ia menengok ke samping nya dan melihat tuan nya masih dalam keadaan tertidur lalu ia mencoba untuk membagunkanya.
“tuan bangun kita sudah sampai mansion” sambil menepuk bahunya pelan.
“emhemm”bergumam sambil membuka matanya perlahan dan mengerjabkan matanya berkali-kali menyesuaikan dengan cahaya.
Lalu membuka pintu mobil dan berjalan keluar dan masuk ke dalam mansion setelah menginjakkan kaki beberapa langkah,”Selamat malam menjelang pagi tuan” ia di sambut oleh semua pengawal di sana secara serempak dan menunduk,lalu ia membalas dengan mengangguk “Hmmm” dan bergumam saja lalu tetap berjalan lurus tujuan nya adalah kamarnya berada karena ia sudah merasa sangat letih segera menuju ke lift dan memencet tombol lantai 3 atas.
“ting” lift terbuka otomatis dan sampai pada lantai atas segera berjalan sedikit melangkah mengayun lebih cepat.
“ceklek”
“BRAKKK” ia membuka pintu sedikit tidak sabar,setelah pintu terbuka lebar pandanganya tertuju pada ranjang king size tempat tidur nya berada saat ini.
“kemana dia”gumam nya dengan diri sendiri karena tak melihat batang hidung istri nya berada di dalam kamar nya ini,kamar nya terlihat kosong dengan selimut terlihat acak-acakan di sana.
Ia melangkah gontai menuju ke kamar mandi dan membersihkan diri,mulai melucuti semua pakaian nya kini ia sudah telanjang bulat seperti bayi baru lahir dan menuju ke shower nya berada setelah itu menghidupkan nya merasakan air hangat yang mengalir di tubuh nya ia merasakan sensasi sedikit lebih rileks dan nyaman sesaat untuk melepaskan beban-beban yang ada di pundak nya ia memejamkan matanya merasakan air yang mengalir di tubuhnya otot-otot nya terlihat berkontraksi di tubuh maskulin nya yang gagah.
terlintas di benak nya ketika ia sedang mandi kening nya sedikit mengerut membayangkan sesuatu yang tidak pernah ia pikirkan selama ini,bayangan ketika ia mencium Lilian masih terlihat jelas di ingatan nya,merasa terganggu oleh pikiran nya sendiri,tiba-tiba ia mulai merindukan rasa bibir itu yang begitu menggodanya ia sudah mulai hilang akal hingga sesuatu yang tak diinginkannya terjadi,ia melihat ke bawah matanya terbelalak “shit” ada sesuatu bangkit dari tempat nya tertidur ia merasa frustasi sendiri hingga menjambak rambut nya untuk melampiaskan kekesalan nya kenapa ia jadi gampang ereksi begini hanya karena soal wanita biasanya juga tidak kecuali dengan Alma dulu ia bisa seperti ini,”Argggg” “bug” ia meninju tembok yang ada di belakang nya saat ini,sekarang ia jadi pusing sendiri bagaimana cara menidurkanya kembali,akhir nya dengan sangat terpaksa ia bermain solo untuk menuntaskan hasratnya.
setelah beberapa menit selesai ia segera berpakaian kembali dan tak lupa untuk mengganti perbanya juga,lalu ia berjalan keluar dan menuju ke kamar lilian berada saat ini.
“klek” pintu terbuka dengan pelan ia menutup kembali dengan hati-hati tanpa menimbulkan suara sedikit pun.
Sedikit terkejut melihat kamar lilian yang banyak sekali bekas sampah belanjaan yang menggunung di sebelah pojok samping meja riasnya berada,pantas saja notifikasi di ponsel nya yang waktu itu tidak berhenti-henti mengeluarkan pengeluaran ternyata sebanyak ini,ia heran mengapa lilian jadi berubah setelah bangun dari koma waktu itu bahkan ia sempat tidak percaya oleh perkataan rico dan mengabaikan nya.
Sekarang pandangan nya tertuju pada lilian yang telah tertidur dengan damai nya sambil memeluk guling di depan nya,dan mengamati pakaian nya ia menganga sangat lebar selebar samudra baru menyadari jika Lilian memakai baju tidur yang sangat seksi dan sedikit tersingkap ke atas”Glek”menelan air liur nya dengan susah payah,merasa iri dengan guling yang di peluk oleh Lilian,dengan hati-hati ia menyingkirkan guling itu dan menjatuhkan nya ke bawah begitu saja dengan tragis tanpa memikirkan perasaan pada guling itu yang ia buang.
lalu ia membaringkan tubuhnya di depan Lilian dan menggantikan guling itu,kini guling itu menjadi guling hidup bagi Lilian tanpa Lilian sadari ia memeluk nya dengan erat tanpa menyadari jika yang ia peluk adalah suami nya sendiri,gio membalasnya dengan tak kalah erat memeluk lilian dengan senyum yang terpatri di wajah nya saat ini,sesuatu yang jarang terjadi padanya bisa memeluk dan merasakan kehangatan di dalam pelukan seseorang.
“saya suka di peluk seperti ini rasanya sangat nyaman dan begitu hangat” tanpa sadar ia ikut tertidur bersama lilian sambil berpelukan dengan erat dan menyelami alam mimpi bersama.
...BERSAMBUNG...
...Selamat membaca...