NovelToon NovelToon
ODELIA The Ocean Heart & Mortal Soul

ODELIA The Ocean Heart & Mortal Soul

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Identitas Tersembunyi / Persahabatan / Fantasi Wanita / Transmigrasi Copyman
Popularitas:452
Nilai: 5
Nama Author: Tilia

Kisah Odelia sang putri duyung terpaksa memindahkan jiwanya pada tubuh seorang wanita terdampar di tepi pantai, kerena situasi berbahaya sebab ia di buru oleh tunangan serta pasukan duyung atas kejahatan yang ia tidak lakukan.

Di sisi lain wanita terdampar dan hampir mati mengalami hal yang pilu di sebabkan oleh tunangannya.

Akankah Odelia mendapatkan kembali tubuh duyungnya untuk membalaskan dendamnya serta orang yang telah merebut kebahagian tubuh yang ia ditempati atau Odelia memilih menjalani hidup bersama orang yang mencintainya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tilia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 17

Terengah-engah bersembunyi di balik reruntuhan, Adrian dan Odelia berhasil bersembunyi sebelum Penelope berhenti menghitung.

Masih memegang tangan Odelia Adrian tersenyum melihat Odelia memakai perhiasan yang ia berikan. Odelia tengah mengatur napasnya melihat jendela di reruntuhan, ia berjalan mendekati jendela sementara Adrian mengintip keadaan di bawah pohon oak.

......................

Setelah selesai berhitung, Penelope membuka matanya memperhatikan sekitarnya dimana teman-temannya bersembunyi. Berjalan melihat sekeliling di kejauhan Penelope melihat ujung pakaian seseorang di balik pohon pinus dekat hutan.

Berjalan mendekati pohon pinus itu, Penelope menemukan Jamie tengah memakan sisa kue ulang tahunya.

“Jamie…” Penelope menatap heran pada temanya ini.

“Aaaaaa, Pen” Jamie terkejut menelan sisa kue di mulutnya.

“Sekarang bantu aku menemukan yang lain” Penelope memberikkan perintah pada Jamie.

Keduanya berjalan menuju bebatuan di bukit, saat melewati batu besar di samping kananya Jamie yang berada di belakang Penelope dengan sengaja membuat Penelope terjatuh dengan kakinya.

Penelope kehilangan kesimbangannya dan akan terjatuh ke depan, saat akan terjatuh dan wajahnya semakin dekat dengan tanah tubuh Penelope di tahan seseorang. Davian dengan cepat menangkap Penelope dan melirik tajam pada Jamie namun ia berpura-pura tidak melihat apapun.

“Lihat Pen, sekarang kita mendapat anggota tambahan untuk menemukan yang lain” Jamie dengan semangat.

“Kamu baik-baik saja, Pen?” tanya Davian.

“Huh… hampir saja. Terimakasih” Penelope merapihkan pakaiannya.

Mereka bertiga kembali menuju pohon oak dan mencari dekat hutan, memasuki hutan namun tidak ada yang mereka temukan.

......................

Di balik jendela, Odelia menemukan pemandangan yang menakjubkan lainya. Di bawah reruntuhan terdapat hutan pinus yang cukup luas kemudian terdapat padang rumput hijau terlihat sekelompok kuda liar berlarian.

“Kamu menyukainya, Cath?” Adrian berjalan mendekati Odelia di jendela dan Odelia mengangguk.

Adrian memperhatikan Odelia tampak sangat cantik mengenakkan gaun biru tua, anting-anting cantik menghiasi telinganya ikut bergoyang bersama rambut indahnya tertiup oleh hembusan angin.

Adrian menyentuh anting di telinga Odelia, ia pun melihat pada Adrian.

“Apa kamu menyukai anting ini, Cath?”

“Ya..” Odelia menjawab sembari menikmati pemandangan di hadapannya, tanpa di duga tubuhnya di angkat oleh Adrian untuk duduk di jendela itu hingga Odelia dapat melihat mereka berada di ketinggian.

“Cath, kamu merasa menyesal mengakhiri pertunangan dengan Calix?” tanya Adrian masih memegang tubuh Odelia di tangan.

“Tidak sedetik pun” jawab Odelia menatap pria berdiri di hadapanya.

Mendengar jawaban Odelia, Adrian tersenyum dengan lega kembali menyentuh anting-anting dan rambut Odelia.

“Catherine, kamu mempercayai ku?” Adrian bertatapan dengan Odelia.

“Tentu saja” Odelia cukup mempercayai Adrian kerena ia merupakan pria yang menolong Catherine.

“Tutup mata mu” kata Adrian dengan lembut, Odelia pun menutup matanya.

Tangan Adrian menyentuh leher Odelia, perlahan mendekatkan wajahnya pada wanita di hadapanya. Bibir Adrian mengecup bibir Odelia dengan lembut, terkejut dengan sentuhan lembut itu Odelia membuka matanya melihat mata terpejam Adrian. Tanpa di duga bibir Odelia sedikit terbuka karena keterkejutannya, merasakan celah di antara bibir memikat segera Adrian menarik tubuh Odelia lebih dekat dengannya.

Memperdalam ciumannya pada Odelia, Adrian kehilangan kendali pada dirinya memeluk lebih erat tubuh Odelia, menikmati kelembutan kulit di tanganya serta merasakan setiap sentuhan antara bibirnya dan Odelia.

Odelia terdiam, ia tidak dapat berpikir sedetik pun saat ini merasakan sesuatu yang belum ia rasakan oleh setiap sentuhan Adrian, tanganya hanya bisa menjadi pembatas antar tubuhnya dengan tubuh tegap Adrian.

Seiring waktu Odelia kesulitan bernapas ia memukul dada pria yang memeluknya, menyadari hal itu dengan enggan Adrian melepaskan tautan bibir keduanya menatap lembut dan penuh keinginan pada Odelia yang tertunduk dengan tanganya berada di leher Odelia, Adrian menyentuh bibir Odelia merasakan sisa-sia kehangatan dan manis di bibirnya.

“Itu dia….” Jamie berteriak memasuki reruntuhan melihat Adrian di jendela membuat Odelia dan Adrian terkejut, segera Adrian membalikkan tubuh menutupi Odelia di belakangnya.

“Apa yang kau tutupi, Ian” Jamie melihat sekilas terdapat seseorang di balik tubuhnya, berjalan mendekati Adrian dan melihat Odelia di belakangnya.

“Catherine…”

“Pen, kita menemukan Catherine” Jamie berteriak, Penelope dan Davian memasuki reruntuhan mendengar teriakan Jamie.

“Benarkah?” Penelope melihat sekeliling.

Jamie mendorong ke samping Adrian membuat Odelia terlihat, Odelia tersenyum dengan canggung pada mereka. Segera Jamie menggendong tubuh Odelia dengan kedua tanganya menuju keluar reruntuhan, Adrian ingin melakukannya namun ia terlambat.

Jamie menurunkan Odelia keduanya berbicara selama perjalanan kembali, Adrian mengikuti di belakang bersama Davian namun tatapanya hanya terpaku pada Odelia membuat Davian merasakan sesuatu yang berbeda pada Adrian.

Di bawah pohon oak telihat Tuan Laurent berbicara dengan Ael sembari keduanya menikamti teh, Tuan Laurent menjelaskan Ael menyerah karena kalian terlalu lama menemukannya mereka pun akhirnya kembali duduk menikmati suasan senja.

“Lihat layang-layang sudah terlihat di kota” Penelope melihat layang-layang di langit.

Merekan pun duduk di sisi bukit mengarah pada kota menyaksikan berbagai bentuk layang-layang di langit senja kota serta matahari di garis lautan. Odelia duduk bersama Penelope, melihat Davian meletakkan makhota bunga di kepala Penelope. Odelia tersenyum mengingat ayahnya pernah melakukan hal sama dengan rumput laut.

“Ini dia..” Jamie muncul dengan makhota bunga di tanganya dan mengenakannya pada Odelia.

Odelia tersenyum hangat pada Jamie, duduk di sampingnya Jamie dengan ceria membicarakan layang-layang di langit. Di belakang mereka terdapat Adrian dan Davian kemudian Ael dan Tuan Laurent menikmati kebahagian di sore musim semi.

...----------------...

1
Dayra Malay
Bingung harus ngapain tanpa cerita ini setiap malam 😔
Tilia: Di tunggu ya kak 😊
update secepatnya 🚀
total 1 replies
Bridget
Kisahnya bikin aku lebih semangat menghadapi hidup!❤️
Tilia: Makasih Kak /Heart/
Semangat terus 💪🏻....
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!