Erland sang King Mafia harus menerima perjodohan yang diinginkan oleh sang Daddy lantaran pernah berjanji akan melakukan apapun demi mendapatkan maaf dari Daddy nya .
" Ini beneran Gila " ucap Erland yang duduk sendiri di sofa kamar nya memandangi foto gadis yang akan menjadi istrinya.
Selain gadis belia calon istrinya adalah anak konglomerat yang sangat nakal suka membuat ulah dimana-mana bahkan dia sangat terkenal dengan kelakuan nya yang membuat orang ngeri dengan kejahilan nya .
" Huftt,,, Aku bisa gila beneran punya istri begini" Erland menarik nafas panjang , ingin kembali meminta Daddy untuk mengganti calon istrinya
Lanjutan novel Aliora untuk Jhonatan ✅
"Karya ini merupakan karya jalur kreatif"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mul_yaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10 nggak sayang Acia
" Nggak mau di panggil Papi " komplen Erland jiwa kelakian nya jadi ingin punya anak saat dipanggil begitu oleh Acia .
jangan sampai hanya karena panggilan itu Erland malah berkeinginan nanti menghamili Bocil itu agar jadi Papi beneran .
" Panggil aku Hubby" pinta Erland menatap Acia yang mendongak menatap nya itu .
" Enggak mau " bantah Acia begitu tegas .
" Kenapa?" tanya Erland tak kalah tegas .
" panggilan itu terlalu baik untuk singa galak kayak Om" kesal Acia mendorong tubuh Erland lalu berbaring memunggungi Erland yang jahat itu .
" Apa, kau bilang apa ?" tanya Erland meminta Acia mengulangi ucapan nya , meraih Bocil itu agar kembali menghadap nya.
" Nggak ,, ada By" patuh Acia merasa takut juga melihat ekspresi Erland yang sangat garang beneran mirip singa .
Erland turun dari atas ranjang meninggalkan Acia yang sudah bersembunyi menutupi seluruh tubuh nya dengan selimut itu .
" Kenapa pintunya di kunci" komplen Acia kembali keluar dari dalam selimut saat Erland mengunci pintu kamar .
" Aku akan mandi " ucap Erland yang tak mau mengambil resiko , jangan sampai Bocil nakal itu kabur saat Erland tengah mandi .
" Kalau mandi yang di kunci pintu kamar mandi bukan pintu kamar Om " ucap Acia menatap Erland yang sudah memasuki kamar mandi itu .
Erland langsung membanting pintu kamar mandi saat Acia kembali memanggilnya Om .
" Eeehhh,,,, By" kekeh Acia .
10 menit kemudian .
" Acia antarkan handuk Aku lupa membawanya " pinta Erland yang hanya mengeluarkan kepala nya saja dari balik pintu kamar mandi .
Acia yang masih duduk di atas ranjang bermain ponsel itu memekakkan telinga nya seolah tak mendengar Erland sama sekali .
" Aduh " Acia mengelus kepala nya yang terkena sabun batang yang di lempar Erland padanya .
" Apa kau tidak mendengar ku?" kesal Erland begitu Bocil itu menatap kearahnya setelah dilempar sabun dulu .
prang .
Acia melempar kembali sabun batang kecil itu kearah Erland dan mengenai kepala Erland balik tanpa bisa dia hindari.
" Acia tolong ambilkan handuk " pinta Erland yang sudah merasa dingin .
Acia masuk keruang ganti untuk mengambil kan handuk lalu mengantarkan nya kepada Erland yang masih berdiri di balik pintu kamar mandi .
" Eeeits" senyum nakal Acia kembali menarik handuk yang dibawanya saat Erland akan mengambil nya .
" Acia kau benar-benar menguji kesabaran ku" geram Erland menatap Bocil nakal itu .
" Ayo By kita Ke Club " ajak Acia memberi syarat sebelum menyerahkan handuk itu .
" Tidak Acia " tegas Erland begitu keras melarang.
" Yaudah nggak mau kasih handuk kalau begitu " cemberut Acia memutar langkahnya .
" Ooohhh yasudah sepertinya kau ingin melihatku tanpa memakai apapun " Erland benar-benar keluar dari kamar mandi tanpa memakai apapun .
" Arkkkk" teriak Acia melempar handuk yang dipegang nya pada Erland lalu berlari kencang keatas ranjang menutup seluruh tubuh nya dengan selimut saat dia barusan melihat sesuatu yang tak seharusnya.
Erland memakai cepat handuk yang dilemparkan Acia karena sejujurnya entah kenapa Erland merasa malu tampil tanpa busana di hadapan Acia tak seperti pada wanita-wanita yang biasa menemaninya setiap malam yang tanpa ekspresi.
Erland keluar dari ruang ganti lalu naik keatas ranjang menarik selimut yang menutupi seluruh tubuh Acia itu .
" Ihhhh, dasar mesum " saat Erland menarik selimut nya Acia langsung duduk dan akan memukul kepala Erland dengan tangan nya , Untung Erland sigap menangkis tangan Acia.
" Kau yang meminta aku begitu " tegas Erland segera berbaring memunggungi Acia dan menarik selimut .
Beberapa menit kemudian Erland kembali membuka mata saat mendengar suasana begitu hening .
" Acia" Erland meraih Acia yang masih duduk dengan air mata menggenang itu agar masuk kepelukan nya .
" Hikss,,, Ayok pergi By" tangis Acia pada Erland yang memeluk nya sambil memejamkan mata.
" Tidak Acia. ayo kita tidur sudah malam" ucap Erland yang memejamkan mata menikmati tubuh hangat Acia yang di peluk nya layaknya boneka yang begitu hangat dan empuk .
" Acia mau pergi By,,, sekali ini aja" rewel Acia terus meronta sambil menangis yang membuat kesabaran Erland perlahan habis.
" Sebenarnya aku punya istri apa punya anak sih " kesal Erland saat Acia begitu rewel menangis sambil meronta-ronta seperti anak kecil.
" Mmm, makanya kalau nggak suka ceraika,,,," mulut Acia langsung bungkam Erland dengan mulut nya .
" Diam kamu " ucap Erland setelah mengakhiri cium singkat yang sangat berbekas di pikiran nya itu , darah Erland serasa mendidih saat mendengar kata cerai keluar dari mulut Acia .
Acia yang masih terdiam itu kembali menangis semakin kencang saat sadar dari keterdiaman nya bahwa Erland telah mengambil ciuman pertama nya .
Erland menyentuh ujung bibir nya yang terasa basah dan kembali memeluk Acia yang masih menangis itu entah karena masih ingin pergi ke Club atau justru karena Erland telah mengambil ciuman pertama nya .
" Enggak mau lepasin Acia " tangis Bocil itu tak mau lagi Erland sentuh .
" By jahat ,,,, Acia nggak pergi , lepasin Acia " tangis Acia terisak mendorong Erland yang perlahan melunak setelah mencium Acia .
" Maaf " ucapan spontan Erland memegang wajah Acia dengan kedua tangannya lalu dengan reflek kembali mengecup kening Acia hingga Bocil itu menampar wajah nya .
" Astaga " Erland yang niatnya membujuk malah terbawa suasana sampai dia menambah kesalahan dengan mengecup Acia hingga Bocil itu semakin marah dan menamparnya.
" Iya , iya ,, ayok ke Club " bujuk Erland mengelus kepala Acia yang sudah menangis tak mau Erland sentuh itu .
" Enggak . By jahat ,,, By bejat . Kata nya By nggak akan sentuh Acia sampai pernikahan kita berakhir" ucapan sendu Acia yang mengingat kalau sejak awal Erland tak menyukai nya .
" Kapan aku bilang begitu?" bantah Erland walaupun diawal memang sempat kepikiran seperti itu bahkan mengajak Acia nikah kontrak tapi Erland tak pernah mengatakan itu pada Acia atau siapapun .
" kapan pernikahan kita berakhir , kau pikir menikah itu seperti mengontrak rumah ada masa akhirnya" Erland benar-benar memarahi Bocil itu agar tak pernah berkata seperti itu lagi .
" Yaa kan dari awal By nggak suka Acia " jawab Acia yang sudah sesegukan itu berhenti menangis menunduk takut .
" Emang kamu suka By?" pertanyaan spontan Erland yang membuat Acia semakin menunduk takut , tapi dia menggeleng sebagai jawaban .
Ada sedikit rasa sakit di perasaan Erland saat Acia menyatakan tidak menyukai nya .
" kenapa Nggak suka By?" tanya lirih Erland .
" By jahat, By pemarah sama galak dan By nggak sayang Acia makanya selalu bersikap dingin " pernyataan Acia yang merasa Erland memang tidak menyukai nya .
Selama ini memang banyak orang-orang yang selalu marah pada Acia bahkan kedua orang tua Acia juga selalu marah tapi mereka tak pernah bersikap seperti Erland yang cuek dan ketus pada nya .
" Acia mau ke Club kan?" tanya Erland dengan bahasa sedikit lebih lembut , Acia langsung mengangguk dengan mata berbinar saat seperti nya Erland mau mengajak nya ke Club .
" Ayo , tapi dengan satu syarat" .
Next.