NovelToon NovelToon
Ku Yakin Bahagia Datang

Ku Yakin Bahagia Datang

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Berondong / Pernikahan Kilat / Percintaan Konglomerat / Keluarga / Cinta Murni
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Serena Muna

Gendhis Az-Zahra Bimantoro harus menerima takdir kematian ayahnya, Haris Bimantoro dalam sebuah kecelakaan tragis namun ternyata itu adalah awal penderitaan dalam hidupnya karena neraka yang diciptakan oleh Khalisa Azilia dan Marina Markova. Sampai satu hari ada pria Brazil yang datang untuk melamarnya menjadi istri namun tentu jalan terjal harus Gendhis lalui untuk meraih bahagianya kembali. Bagaimana akhir kisahnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Serena Muna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mas Pulang

Renan yang berusaha melindungi Gendhis, tidak berdaya menghadapi kekuatan Marina dan Khalisa. Dengan kasar, kedua wanita itu menarik Gendhis dari pelukan Renan dan menyeretnya masuk ke dalam rumah. Gendhis meronta dan menangis, namun Marina dan Khalisa tidak peduli.

"Bawa dia ke kamarnya dan kunci dia di sana!" perintah Khalisa, dengan suara yang lantang.

Beberapa asisten rumah tangga yang ketakutan, segera melaksanakan perintah Khalisa. Mereka membawa Gendhis ke kamarnya dan menguncinya dari luar. Gendhis hanya bisa menangis dan berteriak memanggil nama Renan, berharap pria itu akan datang menyelamatkannya.

Sementara itu, Marina dan Khalisa dengan angkuh dan sombong mengusir Renan dari rumah mereka. Mereka tidak lagi menghormati Renan sebagai teman mendiang Haris. Mereka hanya melihat Renan sebagai orang asing yang ikut campur urusan keluarga mereka.

"Pergi kamu dari sini! Kamu tidak punya hak untuk ikut campur urusan keluarga kami!" bentak Marina, dengan nada yang kasar.

Khalisa menambahkan, "Kamu jangan pernah kembali ke sini lagi! Jika kamu berani kembali, kamu akan berhadapan dengan kami!"

Renan yang merasa tidak berdaya, hanya bisa pasrah dan meninggalkan rumah itu dengan hati yang sedih dan kecewa. Ia berjanji dalam hatinya akan mencari cara untuk membantu Gendhis keluar dari cengkeraman keluarga Khalisa.

Setelah Renan pergi, Marina dan Khalisa kembali masuk ke dalam rumah dengan wajah yang puas. Mereka merasa telah berhasil menyingkirkan orang yang mencoba untuk mengganggu mereka.

"Biar dia tahu, siapa yang berkuasa di rumah ini!" kata Marina, dengan nada yang sinis.

Khalisa mengangguk setuju. "Kita harus membuat Gendhis dan semua orang di rumah ini tunduk pada kita," kata Khalisa, dengan nada yang penuh ambisi.

Mereka berdua kemudian merencanakan untuk memberikan hukuman kepada Gendhis dan para asisten rumah tangga yang dianggap telah berkhianat kepada mereka. Mereka ingin menunjukkan kepada semua orang bahwa mereka adalah penguasa di rumah itu.

****

Di kamarnya yang terkunci, Gendhis hanya bisa pasrah dan berdoa. Ia tidak tahu harus berbuat apa lagi untuk menghadapi kekejaman Khalisa dan Marina. Setiap kali selesai salat, ia selalu memanjatkan doa kepada Tuhan, memohon kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi cobaan yang menimpanya.

"Ya Tuhan, berikanlah aku kekuatan dan ketabahan untuk menghadapi semua ini," doa Gendhis, dengan suara yang lirih.

Ia juga memanjatkan doa untuk kesembuhan Bismo. Ia sangat merindukan kakaknya dan berharap Bismo segera kembali ke rumah untuk melindunginya.

"Ya Tuhan, semoga Mas Bismo segera sembuh dan kembali ke rumah. Aku sangat merindukannya," doa Gendhis, dengan air mata yang berlinang.

Gendhis tidak pernah berhenti berdoa dan berharap. Ia percaya bahwa Tuhan akan selalu bersamanya dan akan memberikan jalan keluar dari semua masalahnya.

Di tengah kesendiriannya, Gendhis mencoba untuk mengingat semua kenangan indah bersama ayahnya. Ia teringat akan nasihat-nasihat ayahnya yang selalu ia ingat.

"Gendhis, jadilah anak yang kuat dan sabar. Jangan pernah menyerah dalam menghadapi cobaan," nasihat ayahnya, suatu hari.

Nasihat ayahnya itu menjadi penyemangat bagi Gendhis. Ia berusaha untuk menjadi anak yang kuat dan sabar seperti yang diinginkan ayahnya.

Gendhis juga teringat akan kebaikan Bismo kepadanya. Bismo selalu melindunginya dan menyayanginya seperti adiknya sendiri.

"Mas Bismo adalah kakak yang sangat baik. Aku sangat beruntung memiliki kakak seperti dia," kata Gendhis, dalam hatinya.

Gendhis berharap Bismo akan segera kembali dan membawanya keluar dari rumah itu. Ia ingin hidup bahagia bersama Bismo dan ayahnya.

Namun, kenyataan yang harus dihadapi Gendhis tidak seindah harapannya. Khalisa dan Marina semakin hari semakin kejam kepadanya. Mereka tidak lagi menganggap Gendhis sebagai bagian dari keluarga mereka. Gendhis hanya dianggap sebagai pembantu di rumah itu.

Setiap hari, Gendhis harus melakukan semua pekerjaan rumah sendirian. Ia tidak punya waktu untuk beristirahat atau sekadar memikirkan dirinya sendiri.

"Gendhis, cepat bersihkan rumah ini! Kamu ini memang tidak becus kerja!" bentak Khalisa, suatu hari.

Gendhis hanya bisa menunduk dan melaksanakan perintah Khalisa. Ia sudah tidak berani melawan lagi.

"Gendhis, siapkan makan malam untuk kami!" perintah Marina, di lain hari.

Gendhis segera bergegas ke dapur untuk menyiapkan makan malam. Ia memasak dengan terburu-buru karena takut Khalisa dan Marina akan marah jika ia terlambat.

Gendhis hidup dalam ketakutan dan kesedihan. Ia tidak tahu sampai kapan ia harus bertahan dalam situasi ini.

****

Beberapa hari kemudian, Marina dan Khalisa akhirnya membawa Bismo pulang dari rumah sakit. Namun, Bismo tidak lagi seperti dulu. Tubuhnya sangat lemah dan bahkan untuk berdiri saja ia tidak sanggup. Ia harus menggunakan kursi roda untuk berpindah tempat.

Gendhis sangat sedih melihat kondisi kakaknya. Ia tidak menyangka bahwa Bismo akan menjadi selemah ini. Ia tahu, pasti ada sesuatu yang tidak beres dengan perawatan Bismo di rumah sakit.

"Mas Bismo, apa yang terjadi denganmu?" tanya Gendhis, dengan nada yang khawatir.

Bismo hanya bisa menggelengkan kepalanya. Ia tidak tahu apa yang telah terjadi padanya. Ia hanya merasa tubuhnya semakin lama semakin melemah.

"Aku tidak tahu, Gendhis. Aku hanya merasa sangat lelah dan tidak berdaya," jawab Bismo, dengan suara yang lemah.

Gendhis tidak percaya begitu saja. Ia yakin bahwa Khalisa dan Marina pasti terlibat dalam kondisi Bismo. Ia curiga bahwa kedua wanita itu telah memberikan obat-obatan yang berbahaya kepada Bismo.

"Aku akan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi pada Mas Bismo," kata Gendhis, dalam hatinya.

Gendhis kemudian merawat Bismo dengan penuh kasih sayang. Ia selalu menemani Bismo di kamarnya dan memberikan makanan serta minuman yang bergizi. Ia berharap, dengan perawatan yang baik, Bismo akan segera pulih.

Namun, Khalisa dan Marina tidak senang dengan perhatian yang diberikan Gendhis kepada Bismo. Mereka merasa cemburu dan iri hati.

"Kamu ini memang cari muka saja. Kamu ingin terlihat baik di depan Mas Bismo, kan?" kata Khalisa, dengan nada yang sinis.

Marina menambahkan, "Kamu jangan sok peduli dengan Bismo. Dia tidak akan pernah sembuh."

Gendhis tidak menghiraukan perkataan Khalisa dan Marina. Ia tetap saja merawat Bismo dengan sabar dan telaten.

Suatu malam, saat Gendhis sedang menemani Bismo di kamarnya, tiba-tiba Bismo memanggilnya.

"Gendhis, sini," panggil Bismo, dengan suara yang lemah.

Gendhis segera mendekati Bismo dan memegang tangannya.

"Ada apa, Mas?" tanya Gendhis, dengan nada yang khawatir.

Bismo kemudian menceritakan bahwa ia mendengar percakapan antara Khalisa dan Marina. Ia mendengar bahwa kedua wanita itu telah memberikan obat-obatan yang berbahaya kepadanya.

"Mereka ingin aku tetap lemah dan tidak berdaya. Mereka ingin menguasai harta keluarga kita," kata Bismo, dengan nada yang marah.

Gendhis sangat terkejut mendengar cerita Bismo. Ia tidak menyangka bahwa Khalisa dan Marina akan berbuat sekejam ini.

"Kita harus mencari cara untuk melawan mereka, Mas," kata Gendhis, dengan nada yang penuh tekad.

Bismo mengangguk setuju. Ia berjanji akan membantu Gendhis untuk mengungkap kejahatan Khalisa dan Marina.

1
Mika Su
sangat relate sskali
Serena Muna: terima kasih kakka
total 1 replies
Mika Su
sangat menarik sekali
Mika Su
aku kok gedeg ya liat tokohnya
Nikma: Permisi kakak Author ...

Halo kak Reader, kalau berkenan mampir juga di novel aku 'Kesayangan Tuan Sempurna' yaa..
Terima kasih😊🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!