"Aku kalah dan aku mencinta nya." ~ Raja Revan Zuhaimi.
Bagaimana seorang Raja vampir yang terjebak dalam permainan nya sendiri, niat hati ingin menjerat si perempuan, tapi siapa sangka diri nya sendiri yang terjerat dalam pesona perempuan itu sendiri.
"Tidak ada cinta yang tulus, kecuali cinta Ayahanda."~ Putri Alana Zelda Geraldine Wallace.
Akan kah Ras vampir dan Manusia bisa bersatu?
Bagaimana cara Alana menyikapi perasaan nya, saat rahasia besar Raja Revan Zuhaimi terbongkar?
Apakah Cinta akan tetap menjadi pemenang nya? Atau Benci yang akan menjadi akhir dari segalanya?
__________________________________________
"Cepat pergi sebelum ayah dan kakak ku melihat mu," ucap putri Alana mengendus kesal.
"Aku ini sangat tampan, apa kamu tidak ingin mencium ku?" tanya Raja Revan tersenyum mesum.
"SAPU IJUK APA YANG KAMU KATAKAN!!" teriak Raja Wallace berlari ke arah Raja Revan dan Putri Alana.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hofi03, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TUAN MAHER VS RAJA REVAN
Mereka berdua hanya diam tidak menanggapi pertanyaan Matre, Dilon dan Jacky fokus melihat ke arah depan di mana pertempuran belum selesai.
Karena sejujurnya mereka juga tidak tahu kenapa Raja Revan bisa semarah itu, padahal bawahan Tuan Maher tidak berhasil membawa si gadis terpilih.
"Apa Yang Mulia Raja memiliki persamaan lebih untuk gadis itu," batin Dilon melihat ke arah Raja Revan.
"Sikap Yang Mulia Raja kali ini sangat mencurigakan, jangan-jangan," batin Jacky memicing kan mata nya.
Dilon dan Jacky menatap Raja Revan dengan pandangan rumit, entah apa yang ada di dalam pikiran dua vampir yang merupakan bawahan Raja Revan itu.
Sementara Matteo yang tidak mendapat respon apapun dari Dilon dan Jacky, menatap jengkel ke arah mereka berdua.
"Hey, kalian dengar aku belum berbicara tidak," ucap Matteo bersungut-sungut.
Lagi-lagi Dilon dan Jacky hanya diam tidak menanggapi kekesalan Matteo yang menurut mereka berdua sangat tidak penting, Dilon dan Jacky sudah terlalu cape untuk menanggapi Matteo sedari tadi.
"Ck, dasar pria tua menyebalkan," ucap Matteo mendengus kesal.
"Brisik!"
Ucap Dilon dan Jacky tanpa melirik Matteo sedikit pun.
Mendengar itu dari Dilon dan Jacky, membuat wajah ajah Matteo semakin masam, dan tidak enak di lihat.
"Huh! Mimpi apa ku bisa bertemu dengan orang seperti kalian itu," gerutu Matteo mendengus kesal.
"Pantas saja tidak ada wanita yang amu dengan kalian, lihat saja kalian berdua memang menyebalkan," lanjut Matteo, mulut nya tidak henti-hentinya berbicara.
"Dasar gila," batin Dilon dan Jacky menggelengkan kepalanya nya.
Bukan nya tidak ada wanita yang aku dengan mereka dua, hanya saja baik Dilon maupun Jacky memang tidak tertarik untuk memiliki hubungan khusus dengan seorang wanita, dan masalah utama nya adalah, mereka berdua tidak menemukan wanita yang menarik di mata mereka.
Wanita cantik? Jelas sangat banyak, tapi kembali lagi, belum ada wanita yang menarik di mata Dilon dan Jacky, berbeda dengan Matteo yang merupakan Vampir cap katak, yang sangat gemar mengencani Vampir-vampir cantik, ya hanya sebatas itu saja, nyatanya sampai saat ini Matteo belum punya pasangan.
"Cih, aku yakin kalian memang benar-benar pria yang tidak normal," ucap Matteo belum kunjung berhenti ngedumel.
"Iya hanya kau yang normal," jawab Jacky memutar bola matanya malas.
"Tentu saja aku normal, tidak seperti kau dan Dia," ucap Matteo melirik Dilon.
"Tidak normal tapi waras, sementara kau," jawab Dilon tersenyum miring melihat Matteo dari atas sampai bawah.
Matteo yang melihat tatapan Dilon merasa risih dan tidak terima, apa-apaan tatapan nya itu, kenapa seperti menilai dirinya, menyebalkan, pikir Matteo mentapa kesal pada Dilon.
"Apa maksud mu hah?" Apa kamu pikir aku ini gila begitu," ucap Matteo kesal.
Dilon hanya mengangkat bahu nya acuh, tidak menghiraukan kekesalan Matteo.
Memilih respon Dilon seperti itu, membuat Matteo semakin kesal, dan jangan lupakan mulut Matteo tidak henti-hentinya menggerutu, sambil kembali fokus melihat Raja Revan yang masih di posisi sama, masih menyiksa beberapa bawahan Tuan Maher.
Menyebalkan, pikir Matteo mendengus kesal.
DUARRR
DUARRR
CRASSSS
"AAAAAAASKKKKKKKKHHHHHHHHHH!!!"
Malam ini langit begitu gelap tidak ada bulan yang menyinari langit malam, bahkan satu bintang pun tidak ada, seolah sudah tahu bahwa malam ini ada salah satu penduduk bumi, yang sedang murka.
DUAAARRRRRR
DUARRRRRR
CRASSSSS
DUARRRRR
CRASSSSS
"AAAAAKKKKKHHHHHHKKKK!!"
Dalam waktu singkat semua pengikut Tuan Maher yang ada di sana sudah berhasil Raja Revan musnah, kan semua nya tanpa sisa.
Ada sekitar tiga puluh lima orang Vampir, yang sudah hancur menjadi kepingan abu beserta jiwa nya yang sudah tidak bisa di bangkitkan lagi.
Sementara Tuan Maher yang melihat itu semua wajah nya sudah memerah padam, rahang nya mengeras, dan tangan nya terkepal kuat, sampai kuku-kuku nya memutih, menahan gejolak amarah di dalam diri nya yang siap meledak.
"REVAN ZUHAIMI BERANI NYA KAU!!!"
Teriak Tuan Maher menggelegar, tanpa sopan santun.
Tuan Maher tidak perduli walupun Raja Revan adalah seorang Raja Vampir, yang merupakan pemimpin tertinggi bangsa Vampir, yang sudah pemimpin bangsa Vampir sudah lebih dari sembilan ratus tahun, dan selama itu juga Tuan Maher membuat ulah dan merugikan banyak bangsa vampir yang lain.
Memang sedari pertama kali Raja Revan di angkat menjadi Raja Vampir, Tuan Maher sudah tidak menyukai nya lebih tepat nya membencinya, karena menurut nya yang seharusnya menjadi Raja Vampir itu adalah diri nya.
"Setelah ini giliran mu Maher," jawab Raja Revan tersenyum dingin.
"KURANG AJAR!!!!"
"AKU AKAN MEMBALAS MU!!!"
"BERANI SEKALI KAMU MEMBUNUH MEREKA SEMUA!!!"
Teriak Taun Maher murka, karena lagi-lagi Raja Revan membunuh para vampir yang menjadi pengikut nya.
Sudah tidak terhitung berapa banyak Vampir yang menjadi pengikut Tuan Maher, mati di tangan Raja Revan, dan semua itu tidak akan terjadi kalau saja Taun Maher tidak mengusik Raja Revan, dan membuat nya marah, seperti yang terjadi sekarang ini.
ini bukan kali pertama nya Raja Revan membunuh para Vampir pengikut Tuan Maher, tapi sudah ratusan atau mungkin sudah lebih dari ribuan kali Raja Revan membunuh para vampir yang menjadi pengikut Tuan Maher.
Kali ini satu kesalahan Taun Maher yang sukses membuat Raja Revan sangat murka seperti sekarang ini, yaitu karena Taun Maher berani menyakiti Putri Alana.
Walupun Raja Revan tahu ini bukan lah hak nya untuk marah, karena memang gadis terpilih memang di takdir kan untuk di perebutkan oleh seluruh bangsa Vampir yang ingin hidup abadi, tapi persetan dengan itu semua, Raja Revan benar-benar tidak terima melihat gadis cantik nya terbaring lemah.
Cie gadis cantik nya🥱
WUSSSS
DUAAAARRR
DUARRRRRRRR
DUAAARRRRR
"MATI SAJA KAU SIALAN!!"
"KAMU TIDAK PANTAS MENJADI PEMIMPIN BANGSA VAMPIR!!!"
DUARRRRRRRR
DUAARRRRR
Raja Revan melompat tinggi, melayang seperti burung, menghindari dari serangan Tuan Maher, sehingga serangan itu tidak ada ada satu pun yang berhasil melukai Raja Revan.
"Apa kita tidak ingin membantu Yang Mulia Raja?" tanya Jacky melirik Dilon dan Matteo.
"Dasar bodoh, kamu pikir Yang Mulia Raja akan kalah dengan Vampir jelek itu," jawab Matteo melirik sinis pada Jacky.
"Aku hanya bertanya," ucap Jacky santai.
Cih
BRAK
BRAK
DUARARRRRRR
DUARRRRRRRR
DUARRRRRRRR
Banyak pohon yang roboh dan terbakar karena serangan Tuan Maher yang tidak tepat sasaran.
"LAWAN AKU SIALAN! JANGAN HANYA MENGHINDAR SEPERTI PENGECUT!!!"
Teriak Tuan Maher memprovokasi Raja Revan.
Tapi sayang seperti yang kalian tahu, Raja Revan adalah satu-satunya Vampir yang paling tenang dan bisa mengontrol emosi nya dengan baik, kecuali kalau sudah menyangkut tentang Putri Alana.