NovelToon NovelToon
YAKUZA CINTA DAN KEMATIAN

YAKUZA CINTA DAN KEMATIAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Cinta Terlarang / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Trauma masa lalu / Pengawal
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: KimiHaruka

Akira Yamaguchi, cucu perempuan satu-satunya di keluarga Yamaguchi. Keluarganya merupakan klan Yakuza terkuat di Jepang. Dibalik, semua orang yang melihatnya sebagai gadis tak berperasaan dan dingin, ada rahasia mengapa Akira selalu menampilkan sifat dinginnya.

Kenta Ishikawa atau biasanya dipanggil, Ken. Merupakan seorang Yakuza yang dijuluki Iblis Klan Yamaguchi. Berhati dingin, tanpa ampun, dan merupakan orang kepercayaan dari pemimpin Klan Yamaguchi. Dia jatuh hati pada cucu bosnya sejak mereka pertama kali bertemu.

Namun, Kenta tahu cintanya itu terlarang, dia hanya diam memendamnya dan terus berusaha menjaganya dan mengawasinya.

Kisah cinta terlarang anggota Yakuza dan cucu bosnya, juga konflik antar Klan Yakuza, akankan membawa pelabuhan pada hubungan mereka berdua yang hanya sekedar Nona dan Penjaganya?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KimiHaruka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Broken (3)

Matahari masih belum menampakan sinarnya. Udara dingin yang kian menusuk kulit semakin terasa. Akira meringkuk dalam tidurnya dengan selimut yang membungkus tubuhnya. Suhu pendingin ruangannya terasa sangat dingin di kulitnya.

"hmm Ken, AC-nya kecilin dong." gumam Akira di sela tidurnya, dia masih memejamkan matanya erat tanpa sadar jika Kenta sedang tidak bersamanya saat ini.

Sesaat kemudian, Akira membuka matanya lebar. Dia segera mencari ponselnya, dan benar ponselnya telah mati, karena kehabisan batrai.

"haa bisa-bisanya ketiduran," gumamnya.

Akira beranjak dari tempat tidurnya untuk mengisi daya pada ponselnya. Dia melihat jam yang berada di dinding kamarnya.

"haa masih jam 5,"

Akira kembali merebahkan badannya setelah menurunkan suhu pendingin ruangannya.

'Semalam Ken telfon sampai aku ketiduran kayaknya deh.'

Sudah hampir 30 menit Akira mencoba kembali tidur. Namun, dia tak bisa kembali tidur, dia masih memikirkan Kenta. Meskipun semalam Ken menelfonnya hingga dia ketiduran.

"apa hari ini Ken juga tidak pulang? Kerjaan apa sih yang kakek berikan tumben sekali," gerutu Akira.

Kemarin malam.....

Masih dengan makanan yang tersisa di piringnya, Akira seperti tidak nafsu makan, pikirannya tidak bisa diam sangat berisik. Dia juga baru kali ini makan tanpa di temani Kenta.

rriiinggg....ringgg.....

Lamunannya seketika buyar kala dering ponselnya terdengar. Akira terpaku sejenak melihat nama siapa yang terdapat pada layar ponselnya. Ada rasa senang dalam hatinya, namun dia juga bingung harus berbicara apa. Akira menggeser tombol hijau ponselnya untuk mengangkat telfon dari Kenta.

"Halo? Akira?"

Bariton berat dari suara Kenta terdengar jelas di pendengaran Akira. Meskipun hanya lewat telfon, namun suara berat dan maskulin milik Kenta mampu membuat Akira senang, meskipun dia tak menujukan rasa senangnya itu.

"a-aa ya Ken? Ada apa?"

"tidak ada apa-apa, aku hanya ingin tahu keadaan kamu,"

"ya aku baik sih, cuma berantakan dikit sih kamarnya,"

"udah gpp berantakan, udah makan?"

"udah barusan selesai sih,"

"em sebelumnya aku minta maaf, aku belum bisa menemani kamu dulu,"

Akira berjalan menjauh dari ruang makan, ucapan Kenta sedikit membuatnya kecewa, tapi dia tak mau menghalangi pekerjaan Kenta.

"haha, its okay, nggak masalah kok,"

Suara Akira sedikit bergetar, entah mengapa dia selemah ini jika berjauhan dengan Kenta. Akira menginggit sudut bibirnya, rasanya Akira ingin menangis, matanya terasa panas.

"Ken, nggak bisa pulang sebentar ya?" tanya Akira sambil meremat ujung hoodienya.

Kenta menyadari perubahan nada suara Akira yang terdengar serak dan lemah.

"maaf Akira, aku usahakan secepatnya selesai"

Akira memcoba untuk tidak menunjukan jika dia tidak baik-baik saja. Akira tak ingin karena sikapnya ini justru menghalangi pekerjaan Kenta yang sangat berbahaya.

"hehe oke deh aku tahu kok sulit ya tugas dari kakek,"

"maaf ya, udah malam tidur gih aku temani, mau video call nggak?"

Kekecewaannya sedikit terobati, Akira segera mengalihkan ke panggilan video. Mereka berbincang berbagai hal, lebih tepatnya Ken yang selalu menghibur Akira dengan candaannya.

Tak butuh waktu lama, Akira sudah terlelap di alam mimpinya dengan ponsel yang masih menyala menampikan wajah Kenta.

Dengkuran halus terdengar dari ponsel Kenta, dia mengamati wajah ayu milik Akira yang telah terlelap. Rasa bersalah selalu menghinggapi dirinya setiap hari.

Maaf Akira.

...----------------...

Waktu terus berlalu, sudah hampir 4 hari Akira tak melihat Kenta. Akira tak berani bertanya pada kakeknya, dan Aoi pun jarang Akira temui. Bahkan, ketika Akira bertanya pada Sora dan yang lain jawabannya tetap sama.

Harinya masih tetap berjalan seperti biasa, selama Ken tidak ada, Akira membereskan barangnya sendiri. Meskipun Akira tak pernah membereskan barangnya sejak pindah kerumah kakeknya bukan berarti dia tak bisa, hanya kurang rapi saja.

Bel pelajaran baru saja berbunyi, Akira bersiap akan ke kantin. Dia membereskan buku dan alat tulisnya. Sebelum itu, dia membuka ponselnya, dan ada pesan dari Kenta.

'udah makan belum? Hari ini aku minta maaf , masih belum bisa temani kamu.'

Raut kekecewaan terlihat jelas di wajah Akira. Dia benar-benar rindu akan sosok Kenta. Meskipun, setiap hari Ken tak pernah absen untuk mengirimkan pesan, hanya sekedar menanyakan kabarnya, dia bahkan mengirim makanan untuknya, dan menelfonya setiap malam sebelum Akira tidur. Namun, Akira rindu senyuman dan kehangatan yang Kenta berikan padanya.

"Akira makan yuk, lapar bang-,"

Yui menjeda kalimatnya kala melihat Akira yang nampak menatap kosong dan matanya berkaca-kaca.

Yui bangkit dari duduknya dan menghampiri Akira, "wey, kenapa kamu Akira?"

Akira tersadar dengan seruan dari Yui. Dia mengusap wajahnya kasar. Dia menatap Yui yang terlihat mengkhawatirkan dia.

Apa sih yang aku pikirkan.

"kenapa ? cerita lah, Ken belum balik?" tanya Yui.

"belum, apa aku berlebihan ya?" cicit Akira.

"nggak ada yang berlebihan wajar aja sih, fase lagi jatuh cinta tuh," goda Yui di sela dia menenangkan Akira.

"ih apaan dah,"

Yui terkekeh pelan, "iya iya, gas kantin aja."

Yui menarik Akira menuju kantin. Belum sampai kantin lagi dan lagi, Mahira menghalangi Akira.

"minggir nggak ?" teriak Yui.

"ups ratu mau lewat guys hahaha." seru Mahira mengejek Akira.

Akira masih diam dengan tatapan teduh yang menatap tajam pada Mahira, dia memperhatikan sikap Mahira yang tengah mengejeknya.

"ratu apaan sih, ratu kok jual dir* sih, ups- hahaha" seru Ichi menambah ejekan pada Akira.

Mahira dan gengnya tertawa mengejek ke arah Akira. Sudah di pastikan jika mereka bertemu pasti menjadi pusat perhatian.

Yui sudah dia ambang batasnya, sedangkan Akira masih dengan santainya menatap santai ke arah Mahira.

"udah selesai belum? berani kok keroyokan by one lah" cibir Akira.

Nada tenang namun mampu menohok harga diri Mahira. Terlihat dari otot-otot wajahnya yang menegang menahan kekesalan. Mahira menunjuk wajah Akira dengan emosi, "Kau- "

Belum sampai Mahira memaki Akira, Akira mendorongnya dengan satu tangannya yang membuatnya hampir jatuh kebelakang dan Akira melewatinya begitu saja setelah mendorongnya.

"heyyyyy kauuuu, awas aja kau Akiraaaaa," teriak Mahira.

Akira berhenti sejenak, dia menoleh menatap sinis pada Mahira. Sedangkan Yui, dia menjulurkan lidahnya mengejek geng Mahira dan memberinya jari tengah.

"dasar uler medusa weeekkk hahahaha," teriak Yui sambil tertawa mengejek.

Mahira sudah bersungut marah, dia ingin mengejar dan menjambak Akira dan Yui. Namun, langkahnya terhenti kala melihat Izana berjalan ke arah mereka. Meskipun hanya staff, Mahira tetap tak berani membuat ulah kala ada Izana, dia tak mau di laporkan ke bagian kesiswaan.

Setelah drama dengan Mahira, mereka sampai di kantin dan memesan makanan. Akira hanya memesan minuman saja, dia tak nafsu makan.

"eeh, minum aja?" tanya Yui.

Akira yang tadi fokus pada ponselnya, menatap Yui yang bertanya padanya dan mengangguk pelan.

"nanti duluan aja, aku mau ke kantornya Izana," ucap lirih Akira.

Yui membalas dengan memberi kode lewat jarinya 'Oke'.

"eh bentar, jalan yuk besok weekend nih, aku bayarin deh," ucap Yuki di sela menghabiskan makanan dan minumannya.

"lah tumben banget, banyak duit nih," balas Akira.

"itung-itung buat seneng bestie di hari istimewanya lah," ledek Yui.

Saat Yui mengatakan hari spesialnya, entah mengapa Akira sekarang tak merasa senang, perasaan itu datang lagi. Akira hanya membalas dengan senyum tipisnya.

...----------------...

Akira merebahkan badannya di sofa ruangan Izana. Sedangkan, Izana sedang sibuk dengan pekerjaanya. Dia mengabaikan Akira seperti biasa. Dia harus terlihat seolah tak tahu apa-apa tetang Kenta. Jika tidak Akira akan terus bertanya dan menaruh kecurigaan padanya.

Lebih tepatnya, Akira memilih bolos pelajaran lagi. Jam setelah istirahat pertama adalah sastra jepang. Dia malas bertemu wanita 'ular' itu. Namun, akhir-akhir ini ada yang aneh wanita itu tak terlihat di sekolah.

"Hey, apa si medusa di pecat?" tanya Akira tiba-tiba.

Izana menghentikan ketikannya dan berfokus pada Akira yang tengah bertanya padanya.

"Tidak, mungkin dia sibuk," jawab Izana sekenanya, dia kembali fokus pada layar komputernya.

"haa, aku melihatnya di SNS sepertinya dia akan bertunangan,"

Izana terkejut dengan ucapan Akira. Bagaimana tidak, Izana meretas akun Akira dan memblokir semua akun yang di miliki Yuki agar tak muncul do beranda Akira, namun dia lengah.

"haaah masa sih aku nggak lihat tuh, paling juga sama om-om buncit" ucapan Izana sedikit bergetar, dia berusaha mencairkan suasana dan mengalihkan perhatian Akira. Untung saja Akira tak menatapnya, karena pandangan Akira seperti kosong lurus menatap langit-langit ruangan Izana.

"nggak usah dipikirin sih, toh Kenta juga bakal balik lagi, mungkin tugasnya sulit butuh waktu,"

"emang susah kalau dah jatuh cinta sih, pasti berat banget jauhankan." ledek Izana, dia tak mau Akira terus berlarut dalam kesedihan.

Akira yang mendengar ucapan Izana seketika menoleh menatap Izana dengan mata elangnya.

Izana merasa terintimidasi dengan tatapan sinis Akira padanya, "a-apa ?"

"udahlah nggak usah di sembunyiin toh dari gerak gerik kamu kelihatan Akira"

Izana terkekeh pelan dengan sikap malu-malu Akira yang mulai merasakan jatuh cinta pada lawan jenis.

Akira hanya berdecih, dia tak ingin beranjak dari sofa itu, meskipun jam pelajaran telah berlangsung satu jam yang lalu.

"nggak balik kelas? bolos terus" cibir Izana.

"bodoamat nggak mood," balas sinis Akira.

Izana menghela nafasnya pelan, "balik gih, pelajaran fisika habis ini jangan sampai ketinggalan, nanti pulang bareng aku mau nggak?"

"ogah, " jawab singkat Akira.

"beneran nih, mau aku ajak shopping padahal," tawar Izana.

Mendengar kata 'shopping' membuat Akira berfikir lagi untuk benar-benar menolaknya, dia bangkit dari sofa dan mensedekapkan tangannya di dada.

"ya oke sih bayarin tapi," cicit Akira, dia sebenarnya enggan menolak namun karena sikapnya yang 'tsudere' membuatnya gengsi jika mengatakan 'mau'.

"em gimana ya? bisa sih, senyum dulu tapi yang lebar yang ikhlas," ledek Izana sambil terkekeh pelan.

Akira mendelik tajam, dia memicingkan matanya menatap sinis pada Izana. Sedangkan Izana masih tertawa melihat raut wajah Akira yang kesal.

Akira berlalu membiarkan Izana yang masih tertawa mengejek padanya, tak lupa dia mengacungkan 'jari tengah' pada Izana sebelum keluar ruangan Izana.

"hahaha oke oke, aku bayarin, sorry Akira," ucap Izana setelah mendapat jari tengah dari Akira. Dia masih menahan untuk tak lagi menggoda sepupunya itu.

Padahal kalau senyum cantik banget kamu Akira.

...----------------...

1
★彡 ᴀʟᴇxᴀ ʏᴜɴᴀ 彡★
vibes jepang bgt 🥶
★彡 ᴀʟᴇxᴀ ʏᴜɴᴀ 彡★
suka karyanya semangat authorr ❤
★彡 ᴀʟᴇxᴀ ʏᴜɴᴀ 彡★
next kaa
KimiHaruka: besokk yaa ❤
total 1 replies
★彡 ᴀʟᴇxᴀ ʏᴜɴᴀ 彡★
ditunggu up nyaa 😁
KimiHaruka: sudah up ep 2 ka ❤
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!