Aku yang buta akan cinta malah berakhir sengsara. berawal saat kenal dengan denis lelaki yang mendekatiku saat duduk di bangku menengah atas dan dia memintaku menjadi pacarnya saat kelulusan. sejak menjalin asmara dengannya aku menjadi pembangkang. selalu melawan apa kata orang tua ku bahkan aku menikah dengan denis dengan memaksa bahkan membuatnya menjadi penerus perusahaan keluarga. orang tuaku yang hanya punya anak 1 terpaksa menyetujuinya. namun ternyata ini adalah awal kehancuranku. denis berselingkuh.. oh tidak justru aku. selingkuhannya. ternyata dia sudah bersama rere teman sekelasku sejak saat sma dia memanfaatkan kekayaan keluargaku untuk memperkaya dirinya juga kekasihnya. mereka bahkan yang menrencanakan pembunuhan orang tuaku dan juga aku sendiri.
tapi saat aku membuka mata setelah denis meminumkan racun kepadaku, aku kembali di saat aku berada di acara kelulusanku di jenjang Atas.
mendapat kesempatan kedua. aku berjanji untuk membalas dendam dan juga memperbaiki hidupku
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JK의 할루 아내, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
dua puluh tujuh
"kamu bener mau magang di perusahaan papi..?" tanya papi lagi karena penasaran
"bukan magang pi, masa magang cuma 1 minggu. Bian cuma mau jadi asisten papi buat 1 minggu ini, ya itung-itu bantuin kerjaan pak wahyu asisten papi" ralat bianca
"wah... Seneng nih papi kalo ditemenin cewe cantik kerja, ditambah lagi mami ngga bakalan cemburu. Hehe" celetuk papi
"tetep aja mami cemburu pi, tapi mami seneng kalo bianca mau bantu kerjaan papi, itung-itung latihan buat bianca kalo nanti gantiin papi"
"iya mi... Ya udah kita berangkat yu.. Papi ada rapat pagi ini sama tim keuangan"
"siap bos, asisten bian siap bekerja.." ucap bianca membuat mami papinya terkekeh
"bu bos buat 1 minggu ini maaf ya ngga nemenin dirumah, asisten bian mau nemenin pak bos kerja dulu sambil jagain pak bos dari cewe-cewe gatel"
"iya asisten bian, saya serahkan suami saya sama asisten bian selama di kantor, tolong jaga suami saya ya..." ucap mami tak kalah serius dari bian.
"haduh kalian ini drama terus ayo asisten bian kita sudah terlambat" teriak papi
"hahahaha...." bian dan mami pun tertawa bersama. Setelah itu bian pun berlari mengejar sang papi yang sudah sampai di pintu depan
setelah sampai di perusahaan, bianca berjalan di belakang papinya layaknya asisten sungguhan, bianca benar-benar menjalani perannya sebagai asisten, sampai sang papi geleng-geleng tapi tetap membiarkan anaknya melakukannya. Bianca bahkan menekan tombol lift agar mereka bisa segera naik.
"kamu bener-bener udah mirip sama pak wahyu"
"hehe... Bian kan emang asisten nya papi... Pokoknya 1 minggu ini perlakukan bian seperti seorang asisten pi biar bian juga tau apa aja tugas bian"
"baik bu asisten mohon kerja samanya selama 1 minggu ini ya..." ucap papi
"baik pak.. Saya juga mohon kerja samanya selama 1 minggu ini"
setelah keluar lift terlihat pak wahyu sudah duduk di meja kerjanya dan sudah memulai pekerjaannya melihat papi datang ia pun berdiri menyambut atasannya
"pak wahyu untuk 1 minggu kedepan berikan sebagian tugas bapak pada asisten bianca, biarkan dia mengurusi meeting dengan saya" ujar papi pada pak wahyu
"baik pak saya akan memberikan pekerjaan ringan pada asisten bianca"
"jangan pilih-pilih pak... Lupakan kalau dia anak saya. Jadi berikan saja tugas apapun biar dia mulai belajar dari sekarang. Dan untuk meeting pagi ini pak wahyu juga ikut untuk memberi tahukan detail apa saja yang harus dilakukan ketika meeting setelah itu meeting selanjutnya biarkan dia bekerja sendiri menemani saya"
"baik pak saya akan laksanakan. Dan untuk tempat kerjanya..?" tanya pak wahyu bingung
"biarkan dia bekerja 1 ruangan sama saya sesuai pesan maminya... " jelas papi.
"baik pak.."
Papi pun berjalan masuk ke dalam ruangannya diikuti bianca setelah menyapa pak wahyu secara singkat.
"bi... Tolong minta berkas dokumen buat meeting kita sebentar lagi sama pak wahyu"
"baik pak..." setelah itu bianca langsung keluar dan meminta apa yang disuruh oleh papinya
"kita meeting sama perusahaan mana pak" tanya bian sambil memeriksa berkasnya
"sama perusahaan X" bian langsung diam mematung mendengar nya
Belum ada 1 hari gw kerja bantuin papi si biang kerok udah nongol aja. Tapi bagus juga sih gw jadi ngga lama-lama nunggu mereka
Bianca tersenyum tipis mendengar nama perusahaan yang dulu pernah menjadi salah satu penyebab kecelakaan orang tuanya, dirinya juga mereka membantu mengambil alih perusahaan keluarganya bersama denis.
"apa ini kali pertama mereka melakukan kerja sama pak..?" tanya bianca penasaran
"sebelumnya sudah pernah sih, cuma ngga pernah lolos presentasi sama pak boz ngga tau salah dimana.. padahal bapak yang nemenin meeting suka dibuat heran, presentasi bagus bahkan terlihat keuntungan didepan mata eh malah ditolak sama pak boz. Pak boz malah lebih memilih perusahaan kecil buat partner bisnisnya" jelas pak wahyu panjang lebar
"apa karena bian anaknya, bian juga lebih milih kerja sama dengan perusahaan kecil pak. Prospek mereka dan semangat mereka untuk membuktikan kalau mereka bisa itu patut di acungi jempol loh"
"aduh... Kalo udah ngomongin gen bapak ngga ikut campur deh, karena kadang emang bener adanya" ucap pak wahyu merasa kalah
"hehehe..." bian hanya terkekeh mendengarnya. Setelah mendapatkan apa yang dibutuhkan bian kembali ke ruangan papinya
"pak ini berkasnya" bianca menyerahkan berkas dokumen yang ia ambil dari pak wahyu
"iya udah lengkap semua, kamu coba pelajari sedikit biar ngerti apa yang akan kita bahas nanti. Setelah pak wahyu ngabarin kedatangan mereka baru kita ke ruang meeting"
"baik pak..." bian memgambil berkas yang tadi ia berikan pada papinya dan membaca lembar demi lembar bahan meeting kali ini. Bian yang memang sudah pernah menekuni pekerjaan ini pun tak merasa susah, bahkan bianca sangat terbantu karena memudahkan nya untuk cepat faham.
Tak lama pak wahyu mengabarkan kalau perwakilan perusahaan X sudah tiba. Bian memantapkan hatinya berusaha untuk tidak tegang bertemu dengan mereka. Bian bahkan sempat menelpon angga untuk meminta tambahan semangat dari sang pacar.
"Selamat siang bapak-bapak maaf sudah menunggu" ucap papi saat masuk ke dalam ruangan meeting
"tidak apa-apa pak bima, kami juga baru datang koq" jawab salah 1 dari mereka
2 laki-laki bukan sama perempuan yang pernah ikut ke perusahaan kak angga..?
"baik apa bisa kita langsung mulai..?" ucap papi langsung dengan wajah tegasnya
Gile... Papi gw tegas juga ternyata hehehe... Menyala papiku 🔥
"Bisa pak... Ayo pak adi silahkan" pria paruh baya itu menyuruh pria yang lebih muda untuk memulai presentasinya
Sepanjang presentasi tak ada yang aneh, hanya saja presentasi ini 100% sama seperti apa yang di sampaikan kepada perusahaan anggasta. Bian tau karena saat itu ia ikut mendengarkan apalagi kejadian itu belum lama jadi bian pasti mengingatnya. Tapi bian bingung bagaimana ngasih tau papinya, ngga mungkin kan dia bilang denger langsung. Itu sama aja ngasih tau kalo bian pacaran sama anggasta
"saya merasa ide ini terlalu pasaran pak, jadi saya sangsi kalau ide ini akan laku dipasaran" ucap papi menanggapi presentasi yang sudah selesai
"kita bisa perbaharui bareng-bareng pak. Karena ini masih mentahan saja" ucap si pria membela diri.
"saya tidak mau main-main dalam bisnis. Karena ini menyangkut mata pencaharian para karyawan yang membantu saya selama ini. Jadi maaf saya katakan kalau saya menolak kerja sama ini"
"pak bima.. Apa ngga bisa di pikirkan lagi..?" tanya si pria
"keputusan saya sudah bulat pak, silahkan anda kembali ke perusahaan anda" ucap papi tegas
btw tor, td q bc nya angsata 😭