cewek Tomboy yang terlahir dari keluarga kaya kini nasibnya berbanding terbalik setelah kelurganya meninggalkan dia untuk selamnya... pahit manis nya hidup yang harus di jalani dengan lapang dada... kehidupannya yang berubah setelah sekian lama menderita, kini berubah setelah pertemuannya dengan komandan...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HijranMahjura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 16
Zoya berlari tak peduli dengan tentara yang mengejarnya, Zoya yang keras kepala tersebut mencoba bersembunyi menghindari kejaran tentara yang masih memanggil nya. kini Zoya bersembunyi di balik sebuah ruangan yang tampak sangat tertutup, saat Zoya bersembunyi dengan suara yang masih belum netral, Zoya terkejut saat mendengar sebuah bentakan, ia penasaran mencoba mencari celah untuk melihat apa yang terjadi di ruangan tersebut.
ia berkeliling mencari sebuah celah untuk melihat apa yang terjadi di ruangan tersebut, dan mendapatkan sebuah fentilasi kecil, lalu ia mencoba mencari sesuatu yang bisa ia pijak agar badan nya yang pendek bisa menjangkau fentilasi tersebut.
ia menaruh beberap batangan batu bata, menyusunnya secara pelahan, hingga kini Zoya sudah berdiri dengan batu tersebut dan mulai memasang matanya, melihat apa yang terjadi.
ia masih belum melihat dengan jelas hingga ia mendengar beberapa kali bentakan, dan suara bentakan yang tak asing baginya.
kini ia melihat komandan fynanda yang terlihat dengan wajah yang sedang marah sedang membentak seseorang yang sudah terikat tangan di belakang, dengan kondisi wajah yang sudah seperti kena pukul.
"cepat katakan apa mau mu, siapa yang menyuruh mu? tanya Komandan fynanda tegas.
" tak ada jawaban??? baiklah kamu yang memintanya" lanjut komandan fynanda dengan kata2 nya.
komandan fynanda segera menampar orang tersebut dengan sangat kuat hingga membuat mulut nya berdarah, Zoya yang melihat hal tersebut terkejut dan mulai merasa takut, tapi ia masih melanjutkan melihat apa yang terjadi,
" kalo kamu tak menjawab siapa yang menyuruhmu jangan salahkan kami, ambil besi panas " perintah komandan fynanda
salah seorang diantara mereka membawa sebuah tempat yang sudah berisi arang dan sebuah besi panas di dalamnya yang sedang terbakar, komandan fynanda mulai memegang besi tersebut dan mulai memainkan membolak balikkan besi tersebut
" kamu buka mulut atau besi ini akan membakar tubuh kamu" ancam komandan fynanda.
orang yang sudah terluka tersebut merasa ketakutan menghampiri dirinya, ia mulai membuka mulutnya ingin berbicara.
" jangannn tuann ,,, saya mohon jangan tuann..." ucap orang tersebut yang sudah gemetar .
" kamu mulai membuka mulut... bagusss" ucap komandan fynanda
" sekarang katakan, apa mau mu dan siapa yang menyuruh mu kesini" tanya komandan fynanda kembali melontarkan pertanyaan yang sama
" sss... saa... yaaa... " kata2 nya terpotong Karna gemetaran.
" cepatt katakan... kesabaran saya sudah habiss" teriak komandan fynanda
" sayaa hanya ingin balas dendam tuan... tak ada yang menyuruh saya" jelas orang tersebut
" oo.. kamu mulai mengarang cerita, ceoat katakan yang sebenarnya" ucap komandan fynanda yang mulai mengangkat besi ditangannya yang ingin di tujukan kepada orang tersebut.
Zoya yang masih melihat tersebut, mulai ketakutan dan menutup mulutnya agar tak bersuara dan mulai menangis meneteskan air matanya, badan nya serasa kaku tak mampu bergerak.
" kamu jawab atau tidakk??? " saat komandan fynanda ingin menempelkan besi tersebut ke badan nya orang tersebut Zoya serentak berteriak dengan orang tersebut yang menjawab pertanyaan komandan fynanda.
"saya sudah jujur tuann" ucap orang tersebut
"jangannn..." teriak Zoya hingga mata tentara dan juga komandan fynanda tertuju ke lubang fentilasi tersebut.
Zoya terjatuh dari batu yang menyangkal nya, hingga membuat kakinya terkikir dan tak mampu bergerak, sementara komandan fynanda segera memberi perintah,
"kurung dan penjarakan dia, jangan beri dia kebebasan sampai dia memberi jawaban yang sebenarnya," perintah komandan fynanda lalu pergi
Zoya yang berusaha berdiri dengan bertumpu pada dinding berusaha untuk bangkit, tentara yang sedari tadi mengejarnya menemukannya, sontak membuat Zoya terkejut dan berusaha lari.