NovelToon NovelToon
Menikahi Tunangan Impoten

Menikahi Tunangan Impoten

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Beda Dunia / Cinta Seiring Waktu / Pelakor jahat
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: rose.rossie

Nayla, seorang gadis sederhana dengan mimpi besar, tak pernah menyangka hidupnya akan berubah drastis setelah menerima lamaran dari Arga, seorang pria tampan dan sukses namun dikelilingi rumor miring—katanya, ia impoten. Di tengah desakan keluarganya untuk menerima lamaran itu demi masa depan yang lebih baik, Nayla terjebak dalam pernikahan yang dipenuhi misteri dan tanda tanya.

Awalnya, Nayla merasa takut dan canggung. Bagaimana mungkin ia menjalani hidup dengan pria yang dikabarkan tak mampu menjadi suami seutuhnya? Namun, Arga ternyata berbeda dari bayangannya. Di balik sikap dinginnya, ia menyimpan luka masa lalu yang perlahan terbuka di hadapan Nayla.

Saat cinta mulai tumbuh di antara mereka, Nayla menyadari bahwa rumor hanyalah sebagian kecil dari kebenaran. Tetapi, ketika masa lalu Arga kembali menghantui mereka dalam wujud seseorang yang membawa rahasia besar, Nayla dihadapkan pada pilihan sulit, bertahan di pernikahan ini atau meninggalkan sang suami.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rose.rossie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27

Gambar-gambar itu tersebar di meja makan seperti potongan puzzle yang menyimpan rahasia besar. Arga meremas pelipisnya, sementara Nayla berdiri bersedekap dengan wajah penuh tanda tanya. Tulisan besar di salah satu foto itu seolah menantang mereka untuk menghadapi badai yang akan datang.

"Jadi, apa rencanamu?" tanya Nayla, matanya menusuk tepat ke arah Arga.

Arga mendongak dengan ekspresi campur aduk. "Rencana? Aku bahkan tidak tahu harus mulai dari mana. Ini seperti... seperti ada seseorang yang menonton kita setiap saat!"

"Ya, dan mereka jelas punya kamera bagus," Nayla menambahkan, melirik salah satu foto yang memperlihatkan mereka tertawa di balkon rumah. "Ini angle yang bagus, mungkin aku harus minta file mentahnya untuk konten Instagram."

Arga melirik Nayla sejenak sebelum menghela napas panjang. "Kau serius ingin bercanda sekarang?"

"Kalau tidak bercanda, aku mungkin akan melempar foto-foto ini ke luar jendela," balas Nayla dengan nada datar.

---

Sore itu, berita di media sosial mulai meledak. Foto-foto lama Arga dan Clara dari masa lalu mendadak muncul bersamaan dengan berita tentang hubungan mereka yang "terpendam". Judul-judul sensasional menghiasi layar ponsel Nayla, membuat kepalanya berdenyut.

"Bisnis atau Cinta? Hubungan Arga dan Clara yang Rumit!"

"Istri Resmi vs Mantan Kekasih: Siapa yang Akan Bertahan?"

Nayla membanting ponselnya ke sofa. "Mereka bahkan tidak tahu apa-apa, tapi sudah berimajinasi seperti sedang menulis sinetron!"

"Biarkan saja. Orang-orang selalu mencari drama," ujar Arga sambil memijat tengkuknya, wajahnya tampak kusut.

"Oh, benar. Dan siapa yang jadi tokoh utama di drama ini? Aku! Yang harus menjelaskan ke orang-orang bahwa aku tidak menikah dengan pria yang masih berhubungan dengan mantannya!"

Arga mendekat, mencoba meraih tangan Nayla. "Dengar, ini hanya spekulasi. Aku bisa mengatasinya."

"Kau bisa mengatasi? Bagaimana, dengan memblokir seluruh internet?" Nayla menepis tangannya.

Malam itu, Arga mencoba menelepon Clara. Dia merasa ini adalah satu-satunya cara untuk menghentikan kekacauan ini sebelum semakin parah.

"Clara, kau tahu apa yang sedang terjadi?" tanyanya begitu suara Clara terdengar di ujung telepon.

"Tentu saja aku tahu," jawab Clara dengan nada yang terdengar terlalu santai. "Aku juga korban di sini, Arga. Orang-orang mulai menghubungi aku, bertanya hal-hal yang tidak masuk akal."

"Korban?" Arga hampir tertawa sinis. "Clara, nama kita ada di mana-mana! Dan kau menyebut dirimu korban?"

"Apa kau pikir aku mau semua ini terjadi?" Clara terdengar kesal. "Aku juga tidak tahu dari mana foto-foto itu muncul. Aku bahkan tidak punya salinan foto kita!"

Nayla yang mendengar percakapan itu dari jarak dekat mendengus keras. "Tentu saja dia tidak tahu apa-apa," bisiknya, lebih kepada dirinya sendiri.

"Clara, aku serius. Kalau kau punya ide tentang siapa yang melakukan ini, katakan sekarang," desak Arga.

Clara terdiam sesaat sebelum berkata, "Arga, aku tidak tahu siapa pelakunya. Tapi kau tahu, orang-orang tidak akan berhenti sampai mereka mendapatkan jawaban."

---

Keesokan harinya, Nayla memutuskan bahwa cukup sudah menjadi penonton dalam drama ini. Dia menantang Clara langsung dengan mendatangi kantornya. Arga mencoba mencegahnya, tapi Nayla sudah memantapkan hati.

"Kau tidak bisa melarangku. Aku harus bicara dengannya, sekarang," katanya sambil meraih tasnya.

Saat Nayla tiba di kantor Clara, suasana terasa dingin. Clara sedang duduk di ruangannya, tampak sibuk mengetik sesuatu di laptopnya. Begitu melihat Nayla, dia berhenti dan tersenyum tipis.

"Nyonya Arga, bagaimana kabarmu?" sapa Clara dengan nada menyindir.

"Kurasa kau tahu kenapa aku di sini," kata Nayla tanpa basa-basi.

Clara menutup laptopnya perlahan, lalu bersandar di kursinya. "Oh, aku tahu. Kau ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi, kan?"

"Aku ingin tahu apa yang kau rencanakan. Kau bisa mencoba mengelabui Arga, tapi aku bukan orang bodoh," balas Nayla, suaranya tegas.

Clara tertawa kecil. "Nayla, kau benar-benar percaya aku punya waktu untuk merencanakan semua ini? Kau pikir aku begitu terobsesi dengan suamimu?"

"Mungkin tidak, tapi kau jelas menikmati perhatian ini," kata Nayla, melangkah lebih dekat.

Clara berdiri, tatapannya berubah tajam. "Dengar, Nayla. Aku tidak punya alasan untuk menghancurkan hubungan kalian. Kalau pun aku punya masalah dengan Arga, itu urusan kami."

"Masalah kalian? Jangan coba-coba menyalahkan Arga atas kekacauan ini. Aku tahu dia bukan orang yang sempurna, tapi setidaknya dia tidak berpura-pura menjadi korban seperti dirimu," ucap Nayla, suaranya naik satu oktaf.

Nayla pulang dengan perasaan campur aduk. Di satu sisi, dia merasa puas karena akhirnya menghadapi Clara langsung. Tapi di sisi lain, ada sesuatu yang tidak beres.

Arga sedang duduk di ruang tamu, memeriksa sesuatu di laptopnya. Dia mendongak begitu Nayla masuk.

"Bagaimana?" tanyanya.

"Dia bilang dia tidak tahu apa-apa. Tapi aku tidak percaya sepenuhnya," jawab Nayla.

Arga mendesah. "Aku juga tidak. Kita harus mencari tahu siapa yang sebenarnya di balik semua ini."

Namun sebelum mereka bisa melanjutkan diskusi, bel rumah berbunyi. Nayla berjalan ke pintu, dan begitu dia membukanya, dia menemukan amplop lain tergeletak di lantai.

Dia membukanya dengan tangan gemetar. Di dalamnya hanya ada satu kalimat, "Kau semakin dekat dengan akhir ceritamu."

1
Mumtaz Zaky
emang cerita horor gituh??
roserossie: nggak kak, biar tegang pembacanya 😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!