NovelToon NovelToon
Masuk Dalam Novel Zombie Apocalypse

Masuk Dalam Novel Zombie Apocalypse

Status: sedang berlangsung
Genre:Zombie / Sistem / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Dunia Masa Depan / Kultivasi Modern
Popularitas:42.3k
Nilai: 5
Nama Author: Lily Dekranasda

Bao Wei merupakan mafia kejam yang terkenal di dunia bawah. Dalam menjalankan misi nya, ia tak segan dengan musuh nya. Bao Wei mempunyai sepupu yang sangat suka membaca novel. Tak ayal, Bao Wei juga suka membaca novel reinkarnasi, thriller, zaman kuno kultivasi, time travel, maupun novel kiamat.

Di dunia atas, Bao Wei merupakan seorang Dokter Bedah Misterius yang bakatnya luar biasa. Mulai dari usia 10 tahun hingga sekarang umur 25 tahun, ia telah menjadi Dokter Bedah yang hanya diketahui oleh profesor Dokter dengan sebutan Dokter Dewa.

Saat ini Bao Wei sedang cuti dan menikmati waktunya di Villa dekat pegunungan dengan membaca novel berjudul Kiamat Zombie di sertai makanan kacang dan jus kesukaannya.

Bao Wei yang sudah membaca novel hingga tamat mulai mengantuk dan tertidur di sofa dengan buku novel yang jatuh dan terbuka. Hingga sebuah cahaya keluar dalam novel dan membawa Bao Wei ke dalamnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lily Dekranasda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Terjual

Setelah berbulan-bulan berlatih di dalam Ruang Giok, Bao Wei akhirnya merasa puas dengan kemajuan yang telah ia capai. Ia keluar dari ruang giok itu dengan tubuh segar, meskipun pikirannya masih sibuk memikirkan langkah berikutnya. Sebagai seorang wanita muda berusia 18 tahun yang masih duduk di bangku sekolah, Bao Wei menyadari bahwa waktu luangnya terbatas. Namun, ia tidak bisa menahan keinginannya untuk terus berkembang, terutama karena ia tahu dunia sebentar lagi akan dilanda kiamat zombie.

Bao Wei duduk di kursi meja makan kecil di apartemen mewahnya, menikmati sepiring spageti yang ia buat sendiri. Rasanya lezat, meski sederhana, tetapi ia tahu ini mungkin menjadi salah satu hidangan terakhir yang bisa ia nikmati dengan tenang sebelum kekacauan dimulai. Di depannya, televisi menyala, menampilkan berita tentang kondisi ekonomi global yang tampaknya memburuk.

"Harga properti di pusat kota melonjak hingga dua kali lipat dalam seminggu terakhir, menandakan ledakan ekonomi yang tak terduga" kata pembaca berita, tetapi Bao Wei hanya mengangkat bahu. Baginya, informasi ini tidak terlalu penting, karena ia tahu alasan sebenarnya di balik lonjakan tersebut, para elite sudah mulai menjual aset mereka secara diam-diam, bersiap-siap meninggalkan dunia yang akan segera runtuh.

Suara dering telepon tiba-tiba mengalihkan perhatian Bao Wei. Ia meletakkan garpu dan meraih ponselnya. Di layar tertera nama Jing Su, pengacara yang telah lama dipercaya almarhum keluarganya.

"Paman" sapa Bao Wei setelah mengangkat telepon.

"Selamat sore, Nona Bao" suara pria di seberang terdengar formal seperti biasa. "Saya ingin memberikan kabar baik. Seluruh properti yang Anda minta saya jual telah berhasil terjual dengan total nilai lebih dari sepuluh kali harga pasaran. Itu termasuk vila di tepi pantai dan apartemen di pusat kota".

Bao Wei tersenyum tipis "Hebat. Paman memang bisa diandalkan. Jadi, semuanya sudah selesai?”

"Ya, semua dokumen telah ditandatangani, dan transfer dana akan selesai dalam satu atau dua hari ke depan. Saya harus akui, ini adalah penjualan yang sangat luar biasa. Para pembeli tampaknya sangat terburu-buru, dan saya rasa mereka melihat potensi investasi jangka panjang".

Bao Wei menahan tawa kecil. Ia tahu para pembeli itu tidak sadar bahwa properti yang mereka buru mungkin tidak akan berguna dalam beberapa bulan ke depan. Ketika kiamat zombie tiba, tidak ada yang peduli dengan vila mewah atau apartemen modern.

"Bagus sekali. Terima kasih atas kerja keras Anda, Paman Jing,” kata Bao Wei dengan nada sopan. “Ambil lah uangnya untuk Paman sesuai perjanjian. Saya ingin sisanya ditransfer ke rekening utama saya".

"Tentu, Nona Bao" jawab Jing Su.

Setelah panggilan berakhir, Bao Wei meletakkan ponselnya di meja dan kembali menyantap spagetinya. Namun, pikirannya sudah tidak lagi fokus pada makanan.

Dengan hasil penjualan properti tersebut, Bao Wei kini memiliki kekayaan yang luar biasa besar. Ia tahu uang itu tidak akan banyak berarti dalam dunia yang penuh dengan zombie, tetapi ia berencana menggunakan sebagian untuk membeli perlengkapan dan sumber daya yang akan membantunya bertahan hidup. Senjata, makanan, obat-obatan, dan kendaraan lapis baja adalah prioritas utamanya.

Bao Wei juga mulai memikirkan bagaimana caranya memberi peringatan kepada orang-orang terdekatnya. Namun, ia sadar bahwa ini adalah tugas yang sulit. Tidak semua orang akan percaya padanya, dan bahkan jika mereka percaya, tidak semua orang memiliki keberanian untuk bertindak.

"Aku harus mempersiapkan semuanya dengan cepat" pikir Bao Wei. Ia melirik ke kalender di dinding apartemennya. Jika perhitungannya benar, hanya tersisa sekitar tiga minggu sebelum virus zombie pertama mulai menyebar.

Malam itu, setelah selesai makan, Bao Wei duduk di sofa sambil membuka laptopnya. Ia membuat daftar barang-barang yang akan ia beli dalam beberapa minggu ke depan. Senjata api dan amunisi adalah prioritas utama, diikuti oleh alat komunikasi, seperti radio darurat. Ia juga berencana membeli tanah di daerah terpencil untuk membangun tempat perlindungan.

Saat ia mengetik, ponselnya kembali berdering. Kali ini, nama yang muncul di layar adalah Zhao Ling, sahabatnya di sekolah.

"Halo, Ling" sapa Bao Wei.

"Wei Wei! Kau sibuk? Aku ingin mengajakmu ke pesta akhir pekan ini!" Suara Zhao Ling terdengar ceria, seolah dunia tidak memiliki masalah.

Bao Wei tersenyum kecil "Aku rasa aku tidak bisa, Ling. Ada banyak hal yang harus kupersiapkan".

"Yah, kau selalu sibuk" keluh Zhao Ling. "Tapi kalau kau berubah pikiran, beri tahu aku, ya. Pesta ini akan luar biasa!".

Bao Wei mengangguk meskipun Zhao Ling tidak bisa melihatnya "Tentu, kalau aku ada waktu, aku akan datang".

Namun, jauh di lubuk hatinya, Bao Wei tahu bahwa ia tidak punya waktu untuk hal-hal seperti itu. Persiapan menghadapi kiamat zombie adalah satu-satunya hal yang ada dalam pikirannya sekarang.

1
NUR SYAQINA BINTI ABDUL HAFIZ Moe
LANJOOOOOT/Chuckle//Chuckle//Hey//Sneer//Skull/
NUR SYAQINA BINTI ABDUL HAFIZ Moe
seru cuy/Facepalm//Facepalm/
Evi Yana
mksiiiiiiih thor, dah kasih up yg banyaaak... seneng bgeet, mogha selnjutnya author slalu smngatttt, biar up banyak truz heheee...
Lily of The Valley: terima kasih dukungannya.. jangan lupa dukung karya ku yang lain
total 1 replies
Chemouth II
mending gini semuanya buat dia ngapain ngasih orang,rugi
Chemouth II
iri
Chemouth II
GK usah pake gambar Thor gua jadi iror
Chemouth II
jadi laper aing
Anadiana Ana
💪💪💪💪semangat terus upnya thor....
dewi_oetari14
Luar biasa
Anadiana Ana
👍👍👍👍 terbaikkk semangat trus up nya thor
Anadiana Ana
🤗🤗🤗🤗semangat up nya thor..
NR
semangat 🤗🤗
awan
thor , buat wei wei dominan dalam hubungan kekasih mereka dong ,hehe😅😅
Lily of The Valley: sudah ada.. tunggu giliran jadwal tayang 😁💪
total 1 replies
Evi Yana
semngat up nya thor.. loc bisa kyak kmren2 ya, 5 bab gt hehee.. semngaaattt
Anadiana Ana
👍👍👍semangat terus up nya thor..
Anadiana Ana
👍👍👍semangt terus upnya thor...
Sinar
bagus
Anadiana Ana
🤩🤩🤩 terbaik min...semangat terus up nya...
Dhian Jamaluddin
lanjut Thor
Lily of The Valley: bentar ya guys, arsip nya dah habis 😭😭 mikir dulu lagi 💪💪
total 1 replies
Resti sepira
semangat terus thor🤗
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!