Nana syaira
gadis cupu yang ingin segera menyelesaikan sekolah menengah nya agar tak selalu jadi bahan olokan siswa lain dan segera menggapai cita citanya untuk melanjutkan kehidupan yang lebih baik.
Kendra Aditama
Siswa populer namun memiliki kepribadian yang dingin bahkan sulit untuk diajak berkomunikasi selain dengan orang orang terdekatnya.
Apa jadinya jika takdir membuat mereka saling terhubung?
Yuk ikuti cerita pertamaku disini 😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon vennyrosmalia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8
Keesokan harinya, dokter yang memeriksa kondisi nana sudah memperbolehkan nana untuk pulang.
Lo mau menghubungi keluarga lo?" tanya kendra setelah dokter keluar
Tidak, aku pulang sendiri aja." tolak nana lagi pula siapa yang akan peduli dia sakit atau tidak, nana sudah tahu itu.
Ken, motorku?" ragu nana menanyakan bagaimana dan dimana motornya saat ini
Motor lo udah di antar aldo ke rumah lo. Sekarang lo siap siap aja. Biar gue yang anter lo pulang." jelas kendra. Nana yang tidak ingin berdebat pun diam saja, dia berfikir masih untung kendra mau menemani nya di rumah sakit bahkan memgantarnya pulang.
Kendra sudah mengabari supirnya untuk menunggu di lobby rumah sakit saja.
Nana duduk di kursi belakang, sedangkan kendra di samping kemudi. Nana merasa aneh karena kendra tidak menanyakan sama sekali dimana tempat tinggalnya.
Kamu tidak menanyakan alamat rumah ku?" tanya nana
Saya sudah tahu nona." supir kendra yang menjawab, kendra hanya melirik sekilas kemudian sibuk kembali dengan ponselnya.
Tidak lama mobil pun sampai di depan rumah nana. Sebuah rumah yang menurut kendra tidak begitu besar, namun dari luar terlihat asri dan rapi. Motor nana pun terlihat di depan teras rumah nana.
Terimakasih pak sudah mengantar." ucap nana dan di angguki oleh supir kendra
Terima kasih juga ken." ucap nana pada kendra, nana pun bergegas turun dari mobil
Saat nana akan masuk ke halaman rumah, ia pun menghentikan langkahnya karena kendra memanggilnya
Tunggu na." ucap kendra
Ada apa?" tanya nana
Soal kemarin, sekali lagi aku minta maaf, aku bakal pastiin kejadian kemarin gak akan terulang lagi sama kamu." penjelasan kendra membuat nana sedikit mengerutkan keningnya
Sejak kapan dia bilang aku kamu." batin nana bingung
Na." kendra menegur nana yang diam saja
Hah, iya aku ngerti. Sebenernya ini memang bukan kesalahan kamu, tapi aku tetep ingin kamu atau aldo tidak mempedulikan aku saat berada di sekolah. Kita seperti biasa selama 2 tahun sebelumnya saja. Kalau begitu aku masuk dulu ken." nana pun segera masuk tanpa menoleh pada kendra yang masih menatap kepergian nana dengan sedikit rasa kecewa.
1 bulan kemudian...
Pengumuman ujian akhir pun tiba, seluruh siswa siswi sedang menanti kepala sekolah mengumumkan hasil akhir ujian mereka
Di sudut ruangan nana berdiri sendiri menanti kelulusannya. Kendra dan aldo pun sama sama menantikan kelulusa mereka di barisan terdepan.
Sebenarnya aldo ingin menemani nana yang sudah ia perhatikan berdiri di sudut sana, namun ia selalu di ingatkan ke dra untuk tidak mendekati nana lagi. Walaupun jenita sudah mendapati hukuman dengan skorsing sampai hari kelulusan, namun nana tetap enggan untuk di dekati oleh mereka.
Ya jenita pada akhirnya dihukum skorsing, karena kendra melaporkan kejadia perundungan nana kemarin pada pihak sekolah.
Suara riuh aula mendadak hening dengan kedatangan kepala sekolah dan guru guru di depan sana.
Selamat pagi menjelang siang murid muridku." sapa pak anwar selaku kepala sekolah SMA Garuda
Hari ini hari yang sangat kita nantikan, dimana kita semua akan mengetahui hasil kelulusa siswa siswi kelas 12 angkatan 10 ini yaa." pak anwar pun membuka satu lembar kertas pernyataan kelulusan
Dan hasilnya,, selamat seluruh siswa siswi lulus 100% ." teriak pa anwar
Yeaaaayyy, " sorak sorai murid murid terdengar di aula sana, mereka bahagia bisa lulus di akhir ujian sekolah.
Nana pun mengekspresikan kelulusannya dengan senyum merekah di wajah cantiknya.
mereka saling berjabat tangan dan berterima kasih pada guru guru untuk saling mengucapkan syukur.
Bagaimana pun nana menghindar, tetap saja ada kalanya ia harus bertatap muka dengan seseorang yang paling ia hindari belakangan ini.
Ya saat ini nana sedang berhadapan dengan kendra, kendra menghampiri nana yang hanya terdiam.
Selamat na." ucap kendra sambil mengangkat tangan untuk berjabat dengan nana
I..iya terimakasih. Selamat juga untuk kamu.." nana pun memberanikan diri untuk menjabat uluran tangan kendra.
Jantung nana sedikit berdebar karena kendra terlihat berbeda menatapnya dalam seolah ingin memyampaikan sesuatu.
Nana pun segera melepas jabatan tangannya,
maaf ken aku pergi dulu." nana segera menjauh menghindari tatapan kendra.
Dan kendra hanya menghela nafas melihat kepergian nana yang terlihat tidak nyaman berada dekatnya.