"Antagonis? yap aku suka jika orang memanggilku dengan sebutan itu"
"Tapi.... apa setiap antagonis itu jahat? aku rasa tidak! mereka tidak jahat! hanya saja mereka ingin melindungi diri mereka sendiri dengan cara berpura pura jahat" ~Alice Deonandra Syaputri~
___________________________________
Alice Deonandra Syaputri Agraham. Putri dari keluarga Agraham, sang Bad Girl yang di pandang sebagai gadis yang jahat oleh orang-orang, bahkan dia di juluki sebagai Queen Bullying oleh seantero sekolah.
Dia di beri panggilan seperti itu bukan tanpa alasan yang pasti, Mereka punya alasan, alasan nya karna dia sering membully salah satu murid pintar kesayangan para guru, dan jangan lupakan dia juga kesanyangan seorang Arvin Arkasa.
Arvin Arkasa. Sang Bad Boy yang mempunyai sejuta pesona untuk memikat para wanita, tapi sayang dia merupakan orang yang dingin dan kejam terhadap orang lain tapi dia akan menjadi pribadi yang hangat kepada orang yang dia sayang seperti hal nya kepada Rhena.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PUTRY NABIELA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27
WARNING!!⚠️
Banyak kata-kata kasar Dan mengandung ke-kerasan! di harap bijak untuk membaca!
STOP UNTUK JADI PEMBACA BAYANGAN, TOLONG HARGAI PARA PENULIS DENGAN LIKE, RATE, DAN KOMEN NYA
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Happy Reading Guyss ❤️
...----------------...
Malam harinya di mansion Alice
"Felix kemana sih? tumben banget gak ada kabar" tanya Alice tanpa sadar pada dirinya sendiri
"Bego, buka Ig lo sat" ucap Viola yang mengumpat Kepada Alice
"Iya kak, coba kakak buka Ig deh" timpal Rhena yang sekarang juga ada di samping Alice
Yap ke tiga gadis itu sekarang sedang berkumpul bersama di ruang keluarga
"Emang apaan sih" penasaran Alice dan segera membuka aplikasi Insgram nya
"Aaa gue pergi" ucap Alice dan segera berlari pergi keluar dari rumahnya untuk menemani Felix di Cafe.
Yap ternyata orang itu sedang berada di Cafe sendiri dengan Caption 'Sok sad Boy
"Bangke tuh anak, main pergi aja" dumel Viola
"Udah kak sabar" ucap Rhena yang ingin berbicara dengan Viola
"Gak usah sok manis lo! enek gue liat lo! kalo bukan karna Alice ogah gue Deket-deket sama lo" Ucap pedas Viola dan segera berlalu pergi meninggalkan Rhena di sana
"Ternyata kak Vio masih belum bisa nerima aku" ucap Rhena miris
"Rhena" panggilan lembut dari arah belakang Rhena
"Iya mah, Kenap?" jawab Rhena
"Udah Rhena, kamu jangan Deket-deket lagi sama mereka berdua. Jelas mereka gak suka sama kamu nanti kamu di celaka in lagi" ucap Retta dengan wajah khawatir nya?
"Udah mama tenang aja, kak Alice udah berubah kok. Kak Alice udah mulai Nerima aku" ucap Rhena dengan senyum Manis nya
"Sial! apa yang udah anak itu katakan hingga anak ku tak lagi mendengar kan aku?" batin Retta yang kesal
"Nak dengerin mama-"
"Gak papa ma, mama tenang aja" potong Rhena
"Sekarang Rhena masuk kamar Dulu ya, udah ngantuk" pamit Rhena dan segera memasuki kamar nya
"Sial sial sial! kalo gini gagal saya dapetin itu semua harta!" kesal Retta dan segera berlalu dari sana
"Ohh jadi dia biang utamanya" ucap seseorang yang sedari tadi bersembunyi dan mendengarkan percakapan dari awal.
*****
Di cafe Starlight
"Fel" sapa Alice dengan sedikit nyaring saat baru memasuki Cafe dan segera duduk di samping Felix mengabaikan semua tatapan orang-orang
"Jangan teriak-teriak, malu di liatin orang" tegur Felix yang sama sekali tidak di indahi oleh Alice
"Gak papa, gue gak peduli" jawab nya enteng
"Iya deh terserah aja. Yaudah sekarang mending pesen aja mau makan apa" ucap Felix dengan senyum yang jarang di tunjukkan nya
"Iya" jawab Alice
"Btw, lo ke sini kebetulan apa gimana?" tanya Felix sembari menyeruput kopi nya
"Nyusul lo" jawab Alice dengan santay nya
"Khm- oh iya Lice, gue mau nanya sesuatu" ucap Felix ragu-ragu
"Hem?"
"Ucapan Lo beberapa tahun lalu pas di rumah sakit, apa itu bener?" tanya Felix yang membuat Alice diam untuk sesaat
"Antara Ya dan Tidak" jawab Alice yang menurut Felix itu sangat membingungkan
"Lo inget gue atau enggak?" lanjut Felix yang seakan memaksa kan kehendak tapi tak mendapat jawaban dari sang empunya
******
Sementara di mansion Arvin
"Cape banget hari ini habis latian basket" ucap Arvin sembari merebahkan tubuhnya di atas kasur
Tingg
"Notif apa malem malem gini?" bingung Arvin dan segera membuka ponsel nya
"Apa apaan ini?!" kaget nya dan langsung duduk di tepi ranjang
"Jadi sekarang mereka lagi berduaan di cafe? makan bareng?! Sialan!" kesal Arvin saat melihat ada seorang yang mengirim foto Alice dan Felix yang duduk makan berdua di Cafe
"Awas aja kalian besok!" ucap Arvin dan segera pergi memasuki kamar mandi untuk membersihkan diri dengan Emosi yang masih menggebu-gebu
*****
Ke esokan paginya
"PAGI KAKAK!" teriak Rhena yang baru saja menuruni anak tangga
"Berisik" decak Alice yang merasa risih
"Hehee.... Sorry, eummm anu Rhena boleh bareng Kaka lagi?---"
"Rhena sayang, nanti mama aja ya yang anter, pasti Kaka kamu buru-buru dan takut nya lagi capek" Potong Retta yang segera di jawab Oleh Alice
"Gak papa, nanti Rhena Lo bareng gue" ucap mutlak Alice yang membuat Retta mendengus samar
"Gak papa kok sayang, mama juga lagi ada waktu-"
"Kita satu arah, tenang aja. Anak lo gak bakalan gue tinggal di jalan" jawab Alice datar
"Sudahlah Retta, biarin mereka akur. Anggap saja ini pendekatan mereka" sela Reno saat Retta ini kembali menjawab ucapan Alice
"Sialan! Gue gak mau mereka tambah dekat! Jika mereka tambah dekat bagaimana jika mereka tau kebenaran yang sebenarnya?" geram Retta dalam Hati yang ekspresi nya tak jauh dari pandangan Alice
"Gue mau liat Sampai mana usaha Lo buat nutupin kebohongan ini semua?" batin Alice dengan wajah penuh artinya
Se sampainya di sekolah Alice di kejutkan dengan kedatangan Arvin dengan muka datarnya
"Pagi Kaka" sapa Rhena dengan senyum manisnya yang di tujukan kepada 'sang kekasih
"Ikut gue, ucap Arvin dan langsung menarik kuat lengan Alice
"Shit" umpat Alice karena lengannya di cengkraman dengan kuat
Roftoop sekolah
Kini ada dua insan yang sama sama berdiam diri, dengan pandangan yang sama sama sulit di artikan
"Apa lagi? urusan kita udah berakhir" ucap Alice yang mulai mengangkat suara dari keheningan yang melanda
"Ngapain cewek malem-malem keluar sama cowok?" tanya Arvin dengan nada datar nya
"Urusan Lo?"
"Lo masih Tunangan gue!"
"Ck, mantan" tekan Alice dengan Simrik nya
"Sejak kapan?" tanya Arvin yang berjalan mendekat ke arah Alice
"Sejak Lo lebih milih Rhena daripada gue" jawab Alice yang juga ikut maju ke hadapan Arvin
Srett
"Tapi gue belum pernah mutusin hubungannya, jadi .... sampai saat ini Lo akan tetap jadi milik gue" ucap Arvin sembari memeluk erat pinggang ramping Alice
"Bajingan! Lepas!" sentak Alice untuk keluar dari pelukan Arvin
"Ingat Alice, sebelum gue ikut mutusin hubungan ini. Lo tetep jadi milik gue" tekan Arvin dan segera berlalu pergi meninggalkan Alice yang masih menatap tak percaya kepadanya
"Bajingan sialan!" umpat seseorang yang sedari tadi bersembunyi menyaksikan semua kejadian antara Arvin dan Alice
*****
Kini bel istirahat sudah berbunyi,semua siswa berbondong bondong pergi ke kantin untuk mengisi perutnya
"Kak" panggil Rhena dengan suara pelan
"Hm?" gumam Alice sembari tetap menatap kepada layar handphone nya
"Eumm.... Maaf Rhena cuma mau nanya, tadi kak Arvin kenapa narik kak Alice?"
"Heh! lo bisa gak sih gak usah ngurus hidup orang? ribet amat hidup lo dah" sentak Viola yang tak suka akan pertanyaan Rhena
"Maaf kak" ucap Rhena yang merasa takut akan tatapan Viola
"Lice!" panggil Mischa dari arah kejauhan sembari berlari kecil
"Gue ada kabar penting" ucap Mischa saat sudah ada di samping Alice
"Liat nih" ucap Mischa sembari menunjuk kan layar hp nya kepada Alice dan berlanjut membisikkan sesuatu kepada sang empunya
"Hem, lanjutkan rencana kita selanjutnya" ucap Alice dengan Simrik nya dan mendapat anggukan dari Mischa
