hubungan rumah tangga yangg penuh penghianatan namun berakhir bahagia
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dian Maya's, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 14
Diam diam santi merencanakan agar laras d ceraikan oleh pram, dan merebut pram kembali kepelukannya
**************
Davina melihat jam dipergelangan tangannya yang menunjukan hari sudah mulai sore
"ya ampun mah, ternyata sudah sore aku mau pulang yah takut bunda nyariin kalo lama lama main". Ujar davina pada laras
"lho kenapa ga menginap saja dav sekalian ?". laras memberi ajakan
"lain kali saja mah, sekarang aku pulang aja karna gak bilang mau nginap sama bunda, nanti saja davina main lagi kesini". ujar davina pada laras.
" ya sudah terserah kamu saja, pulangnya diantar sama Ayah saja yah biar cepet". ucap karas memberi tawaran pada davina
"gak usah mah, kasihan ayah pasti cape seharian kerja, aku pulang naik ojek online saja kebetulan tadi aku sudah pesan lewat aplikasi". Jelas davina pada laras.
"ya sudah kalau begutu". Ujar laras
Lalu davina pamit pada pram ayahnya
"yah, davi pamit pulang dulu yah sudah sore nanti d cariin bunda". Pamit davina
"gak menginap saja dav ?", tanya pram pada anaknya.
"gak yah lain kali saja aku main lagi kesini". Ujar davina.
"kalau begitu ayah antar kamu pulang yah". Ujar pram
"gak usah yah, aku pulang naik ojek online saja kebetulan tadi aku sudah pesan lewat aplikasi, sebentar lagi ojeknya datang kok". Tolak davina
"ya sudah kalo begitu hati hati dijalan". Pesan pram pada anaknya
Tak butuh lama tukang ojek yang di pesan davina pun sampai.
"itu tukang ojeknya sudah sampai, kalau begitu davi pulang dulu ya yah mah". Pamit dapina pada pram dan laras
"ia nak hati hati dijalan yah". Ucap laras pada davina.
Davina mengangguk sambil tersenyum, tak butuh lama ojek itu pun melaju pergi membawa davina untuk pulang.
Begitu sampai dirumah davina d sambut oleh bundanya dengan wajah emosi.
"davina kamu habis pergi dari mana, pulang sekolah bukannya langsung pulang malah kelayaban gak jelas kaya gitu ?" davina d sambut dengan diberondong pertanyaan dari santi yang terlihat emosi.
"aku gak kelayaban bun, aku pergi ketemu ayah ditokonya". Jawab davina pada santi
"terus kenapa telpon bunda gak kamu angkat, setidaknya kamu angkat dong kasih tau dimana kamu berada, biar bunda gak hawatir". Ujar santi emosi.
"ia maaf bun, tadi aku sibuk lihat lihat pembangunan rumah baru ayah". Bohong davina karna kalo davina bicara jujur kalau dia malas mengankat telpon dari bundanya sebab jika diangkat davina akan langsung disuruh pulang oleh santi bundanya.
"terus pulang dari sana kamu d kasih apa sama mereka ? Gak kan ? Kamu dikasih uang gak sama mereka ?". Tanya santi ketus sama davina.
"ya ampun bun, kalau masalah uang kemarinkan sudah ditransfer sama mama laras, jadi ga masalah juga kalau sekarang aku gak dikasih lagi sama ayah, karna yang kemarin saja masih ada. Bunda kenapa sih kalo aku ketemu sama ayah yang ditanya hanya uang uang dan uang saja sih ?". Tanya balik davina keheranan dengan tingkah sang bunda.
"ia karna bunda ga mau yah kamu kekurangan uang dari ayah kamu, bunda gak mau harta ayah kamu habis diberikan pada ibu tiri kamu, sementara kamu gigit jari gak kebagian apa apa". Jawab santi berkilah
"aku heran sama bunda, kalau masalah itu aku rasa bunda sudah gak ada hubungannya lagi yah, jadi terserah ayah mau ngasih uangnya sama siapa saja karna itu hak ayah. aku rasa bunda sudah gak punya hak lagi ngatur uangnya ayah, apa lagi harta ayah, yang penting ayah tak lupa sama kewajibannya sama aku bun. jelas davina panjang lebar pada santi.
Terus semangat berkarya
Jangan lupa mampir ya 💜