NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta Mas Duda

Mengejar Cinta Mas Duda

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / CEO / Beda Usia / Identitas Tersembunyi
Popularitas:26.1k
Nilai: 5
Nama Author: Nur Anis

Tahu dengan Abrilla atau biasa di panggil Rila? Si bungsu dari Keluarga Anggara?
Dulu jatuh cinta dengan Ed? Tapi ternyata pria itu sangat tidak rekomended. Cukup lama menjomblo, Rila akhirnya merasakan buterfly era lagi.

Kali ini dengan siapa?

Maxwell Louis Sanjaya, pria berkebangsaan Indonesia-Belanda. Berdasarkan informasi yang Rila dapat, Max berstatus duda anak satu. Sulitnya informasi yang Rila dapat membuat gadis itu semakin nekat untuk mendekati Max.

Apakah Rila berhasil mendapatkan hati pria itu? Atau sebaliknya?
Kabarnya, kurang dari 3 bulan, Max akan melangsungkan pertunangan dengan wanita pilihan mami-nya. Bagaimana usaha Rila untuk mendapatkan apa yang dia inginkan?

Ikuti terus ceritanya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Anis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kisah Cinta Jena (Flashback)

Winata adalah cinta pertama Jena. Pria yang selalu memberikan perhatian serta meluangkan waktu untuk gadis yang selalu ditinggal pergi oleh orangtuanya.

Papa Jena adalah seorang pengusaha, sering pergi keluar kota bahkan ke luar negeri untuk urusan bisnis. Sedangkan mamanya adalah seorang dokter. Memiliki orang tua yang sibuk bekerja membuat Jena sering merasa kesepian. Untung saja dia bertemu dengan Winata. Kakak kelasnya saat SMA. Mereka bertemu di acara reuni sekolah.

Jena adalah gadis yang polos, oleh karena itu Winata sangat menyukainya. Sayangnya hubungan keduanya tidak direstui oleh papa Jena. Beliau tahu sepak terjang Winata dalam dunia bisnis. Saat itu usia Winata masih terbilang muda tapi dia berani melakukan tindakan kotor demi bisnisnya yang hampir bangkrut.

"Papa sudah menjodohkan kamu dengan anak teman bisnis papa. Dia pria yang jauh lebih baik dari pada kekasihmu itu. Namanya Marten, kalian sudah pernah bertemu beberapa kali. Menikah dengan Marten adalah pilihan terbaik."

Membantah pun tidak bisa karena Jena dulu sangat takut pada papanya. Sebelum menikah, Jena menemui Winata.

"Aku terpaksa setuju dengan perintah papa. Aku tidak berani melawannya. Atau kamu bersedia membawaku kabur? Tidak masalah jika kita harus hidup sederhana." kata Jena saat itu merasa putus asa. Dia sudah terlanjur mencintai Winata.

"Aku tidak berani membawamu kabur. Orang tuamu pasti akan mengejar kita dan aku bisa dalam bahaya." tolak Winata yang saat itu memang dalam kondisi terpuruk. Bisnisnya hampir bangkrut karena tidak mampu mengelola perusahaan dengan baik. Niatnya ingin melamar Jena agar orang tua Jena bisa memberi sokongan dana. Tapi belum juga bertamu, dirinya sudah ditolak mentah-mentah.

"Aku tidak mencintai Marten. Dia terlalu kaku, aku tidak suka itu. Bagaimana jika aku menikah dengannya selama satu tahun, setelah itu bercerai dan kembali padamu?" tanya Jena mengajukan penawaran. "Aku akan meminta uang belanja dalam jumlah besar, jadi saat aku bercerai dengannya kita bisa pergi dari kota ini dan memulai hidup baru."

Jena pikir saat itu Winata akan hidup miskin karena usahanya semakin memburuk. Oleh sebab itu dia akan memikirkan cara agar bisa mendapatkan uang dan membantu Winata.

"Baiklah, aku akan menunggumu. Jangan mengingkari janji kita Jena." pinta Winata sembari mengecup tangan kekasihnya.

Hari pernikahan tiba, Jena resmi menjadi istri Marten. Benar saja pernikahan keduanya terasa hambar. Jena sama sekali tidak mau disentuh oleh suaminya.

Namun pada suatu hari, Jena tidak sengaja mabuk saat mengikuti pesta bersama teman sosialitanya. Disaat bersamaan, Marten juga dalam kondisi mabuk karena di cecoki alkohol oleh rekan bisnisnya. Keduanya tanpa sadar melakukan hal tersebut.

Sejak saat itu baik Jena dan Marten mulai dekat. Jena mulai terlena oleh perasaannya sendiri. Hingga suatu hari, dia dinyatakan hamil setelah pingsan saat jam makan siang.

Ada perasaan senang pada diri wanita itu, namun dia juga sedih karena telah ingkar pada Winata. Apalagi setelah Winata menghilang beberapa waktu, mereka putus komunikasi.

Sampai Jena melahirkan Max, dia masih memikirkan Winata dan mencari keberadaan pria itu tanpa sepengetahuan suaminya. Jene benar-benar merasa bersalah pada Winata.

Bertahun-tahun telah terlewatkan, usia Max sudah 13 tahun. Suatu hari Jena tidak sengaja bertemu dengan Winata dalam acara kemanusiaan di luar kota. Keduanya berpelukan erat, melepas kerinduan yang selama ini terpendam.

"Maafkan aku, aku sudah mengecewakan mu." ujar Jena saat itu menangis dipelukan Winata.

"Jujur aku sangat kecewa tapi mau bagaimana lagi, semua sudah terjadi." jawab Winata memeluk erat tubuh Jena.

"Apa kau masih menungguku? Kau masih belum menikah karena aku?" tanya Jena melihat Winata masih sendiri tanpa siapapun menemani. "Jika iya, aku akan bercerai dengan Marten. Kita akan menikah dan membangun rumah tangga impian kita."

Ya, sejak hari itu Jena berubah sikap pada suami dan putranya. Dia mulai mencari-cari alasan agar bisa berpisah dengan Marten.

"Apapun yang kau inginkan akan aku turuti, asal jangan pergi meninggalkan aku dan Max. Putra kita masih dalam masa pertumbuhan, harus banyak kita perhatikan." Marten terus memohon pada sang istri agar tetap mempertahankan rumah tangga mereka. Tapi keputusan Jena tidak bisa diganggu gugat.

"Pernikahan kita tidak bahagia, aku tidak mencintaimu. Bahkan Max, dia lahir karena kesalahan. Kesalahan kita yang mudah terlena dengan suasana nyaman. Max lahir tanpa ada cinta papi dan maminya." jawab Jena dengan suara keras, itu sampai terdengar ke lantai bawah. Max yang baru saja pulang sekolah pun ikut mendengarnya.

"Aku mencintaimu Jena. Max lahir adalah hadiah terindah yang telah Tuhan berikan padaku. Jangan bawa-bawa dia lagi. Dia juga putramu." ungkap Marten tidak tega putranya ikut terseret.

"Kau mau harta, semua bisa aku berikan untukmu. Aku sama sekali tidak masalah." ujar Marten terus berusaha membujuk.

"Tidak, aku hanya ingin kita bercerai. Kekasih masa laluku telah kembali, kami akan menikah."

Bak disambar petir di siang bolong, Marten terkejut mendengarnya. Pria itu seakan tidak ada pilihan lain.

Pada akhirnya rumah tangga yang dijalani menuju 14 tahun pernikahan harus kandas di tengah jalan karena masa lalu pemenangnya.

Hak asuh Max jatuh ke tangan Marten karena Jena sendiri tidak mau membawanya.

"Jika nanti aku dan Winata memiliki anak sendiri, aku khawatir akan ada kecemburuan. Jadi lebih baik Max denganmu saja." Sebuah penolakan yang membekas dalam. ingatan Max.

Tidak lama bercerai benar sana Jena menikah dengan Winata. Pria itu sekarang sudah kaya karena usahannya berhasil diselamatkan. Bahkan Winata juga mengasuh anak adiknya sendiri karena orangtua anak itu kecelakaan.

1
aca
lanjut
Adinda
Rila sama sandy aja thor biar tau rasa max
Adinda
sandy tembak aku dong tepat dihatiku/Smile//Smile//Smile/
Ruang Rindu
sangat bagus
Anonymous
Jgn2 Rico dan max musuh tor?
Anonymous
Iris, apa dia wanita gatal?
Anonymous
sandy kejam sekalii, langsung tembak saja. keren sih. smngt author 🔥🔥
Ruang Rindu
awal yang menarik/CoolGuy/
author pare
wah terimakasih yaa sudah mau mampir. sehat selalu ✨
Noey Aprilia
Hai kk....
akoh udh mmpir....
ni anknya feli sm alfi y kk???
d tnggu up'ny.....smngtttt....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!