Bercerita tentang seorang anak laki laki sederhana yang bernama Eric yang di tinggal kedua orang tuanya dari kecil, dan kini ia sudah beranjak SMA, dia tidak tau tentang percintaan, mampukah Eric mendapatkan cinta wanita idaman sekolah itu dan mendapatkan cinta pertamanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kazumifx, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Informasi
Sudah menginjak hari ke enam pencarian itu terus berlangsung dan besok adalah hari terakhir jika masih belum ada informasi sama sekali maka pencarian akan di hentikan.
Hari menjelang sore, Ari dan Bella sedang duduk di kursi taman.
"ini udah haru ke enam loh masih belum nemuin apa apa" ucap Bella.
"dimana sih lu" ucap Ari sembari menatap langit.
"bel kamu sampe kehilangan senyum gitu ya " ucap Ari.
"males senyum"
"kemaren aku ketemu orang aneh saat di minimarket, dia terus berkata mobil hitam garis putih mobil hitam garis putih " ucap Ari.
"mungkin dia mau beli mainan mobil " ucap Bella
"benerkan, tapi dari ekspresi nya seolah dia itu takut, atau grogi " ucap Ari
"palingan juga dia introvert " ucap Bella
"betulkan, ah aku selalu benar kalo soal menembak " ucap Ari
"kamu kok kaya ya ada rasa khawatirnya ke Eric " ucap Bella.
"dia itu anak kuat, aku yakin dia baik baik saja" ucap Ari
"waktu SMP juga aku tidak pernah menang soal adu tonjok sama dia" ucap Ari.
"kamu aja yang payah".
"bukan aku yang payah, tapi Eric yang kuat "
"makasih ya bel, berkat kamu Eric tidak lagi sendirian " ucap Ari
"tapi sekarang dia lagi apa ya" ucap Bella
"ntahlah, btw udah sore nih ayo ku anter pulang " ucap Ari
"besok hari terakhir ya, apakah kamu bisa minta di perpanjang lagi sama bokap kamu sampe 10 hari aja ri" ucap Bella
"akan ku usahakan, ayo pulang "
Bella bangkit dari duduk nya dan naik ke kendaraan milik Ari, lalu mereka berdua pulang karena besok adalah hari ke tujuh.
Sementara itu di gudang tempat Eric di Sandra, Alvin kembali datang dan melihat nasi nasi yang berserakan tidak di makan sama sekali oleh Eric.
*berani banget lu ga makan makanan pemberian gue" ucap Alvin dengan membedakan nada bicaranya.
"b-buat apa gue makan m-makanan kek gitu" ucap Eric dengan suaranya yang sudah mulai melemah.
Alvin mengambil rambut Eric dan menarik nya ke atas.
"okey okey lu ga mau makan, kalo gitu gue bisa liat lu mati kelaparan" ucap Alvin.
"ppfff, gue dah biasa nahan lapar " ucap Eric
Saat Alvin memukul Eric, dengan refleks Eric menghindar dengan tenaga yang seadanya, lalu Eric mengigit tangan Alvin sehingga suara Alvin yang asli terdengar oleh Eric.
"sakit kah Alvin sialann" ucap Eric
"cih sial" ucap Alvin terus menerus memukul Eric hingga darah dari hidung dan mulutnya keluar.
"jangan biarin dia lolos, kalian jagain dia ikat dia pake rantai kalo perlu" ucap Alvin
"baik bos"
Ke esokan harinya, pencarian kembali di mulai, karena ini pencarian terakhir, pihak kepolisian serta orang orang suruhan Robert bertambah lebih banyak.
Saat ini Bella sedang di sekolah dan duduk di bangku nya sembari memegang ponsel Eric yang selama ini ia pegang saat menyalakan ponselnya, Bella melihat Eric memasang wallpaper nya dengan foto Bella yang pernah ia kasih.
"kamu kapan pulang, bikin aku khawatir tau" ucap Bella
Saat jam istirahat, Bella dan Kiren sedang duduk di kantin tidak lama kemudian muncul Alvino dengan perban di tangan nya
"haii bel lagi apa nih" ucap Alvin
"makan"
"kak Alvin tangannya kenapa itu" ucap Kiren
"oh ini, aku kena pisau " ucap Alvin
"hey bel boleh aku ikut makan disini?" ucap Alvino
"Hemmm"
"ngomong ngomong, anak itu masih belum ketemu ya" ucap Alvin
"siapa yang kak Alvin sebut anak itu?" ucap Bella
"si Eric itu"
"mungkin dia kabur kali, dia pura pura kena culik padahal aslinya dia ninggalin kamu" ucap Alvin
"kak mohon maaf ya, ga ada topik lain apa selain Eric" ucap Kiren
Bella yang hanya diam, ingin sekali Bella marah tetapi itu tidak ada gunanya.
"ah maaf maaf" ucap Alvin
"btw bel, pulang sekolah mampir ke cafe aku dulu yu" ucap Alvin
"gabisa maaf"
"sekali aja ya plis ini hari ulang tahunku " ucap Alvin
"heuhh yaudah iya" ucap Bella
"makasih, nanti pulang nya aku tunggu Kamu di parkiran ya" ucap Alvin
Kini sekolah sudah selesai, Alvino menunggu di parkiran dan Bella datang sesuai ucapan nya, mereka masuk ke mobil dan berangkat menuju cafe Alvin.
Setelah sampai di cafe Bella duduk dan Alvin sudah menyiapkan makanan yang banyak karena Alvin sengaja sudah menyiapkan segalanya.
Saat sedang makan, Ari dan teman teman nya masuk ke dalam cafe dan melihat Bella sedang duduk makan bersama Alvin
"bel?" ucap Ari
"aku di teraktir sama dia" ucap Bella
"begitu ya, jangan lupa malam ini" ucap Ari
"okeyy ri"
Ari duduk di bangku sebelah Bella sembari memperhatikan Alvin yang dari tadi tingkah nya sangat aneh.
"bel aku mau bicara sesuatu sama kamu" ucap Alvin
"apa?"
"aku suka sama kamu, jadilah pacarku dan tinggalkan dia" ucap Alvin
"maaf aku sudah terlanjur milik Eric " ucap Bella
"tapi aku bisa memberimu segalanya, tidak seperti dia aku akan mengabulkan apapun yang kamu mau" ucap Alvin
"kamu ga bisa memberi aku satu hal yaitu rasa nyaman, Eric bisa memberikan itu" ucap Bella
"apanya yang hebat dari itu, dia itu cuman lelaki miskin yang mencoba memanfaatkan kekayaan kamu" ucap Alvin
Ari yang dari tadi terus mendengarkan percakapan mereka berdua dari kursi samping.
"cinta gabisa di paksa kak, aku sudah mencintai Eric dan tidak bisa lagi bersama orang lain" ucap Alvin
Tiba tiba dua orang suruhan Alvin masuk ke dalam cafe dan menghampiri Alvin.
"bos..."
"lu ngapain berdua kesini, pergi jangan ganggu gua dulu" ucap Alvin
Ari melihat kedua orang mencurigakan itu datang kepada Alvino dan Ari melirik mobil yang parkir di depan cafe itu, seketika Ari kaget melihat mobil hitam garis putih yang parkir di depan cafe. Kedua orang itu pergi menaiki mobil itu.
"tunggu dulu, mobil itu" ucap Ari.
Seketika Ari teringat perkataan orang yang ada di minimarket, dan dia mendapatkan informasi dan paham apa yang sebenarnya dikatakan oleh orang introvert itu.
"maaf kak, meskipun kak Alvin bersikeras tapi aku ga bisa Nerima kak Alvin" ucap Bella
"begitu ya, kalau gitu kamu akan menyesal " ucap Alvin bangkit dari duduk nya dan pergi
"menyesal?"
Ari lari menghampiri Bella dan menarik tangan nya
"Rii apa ini" ucap Bella
"diam bel, gue tau sesuatu kita harus cari orang introvert yang gue maksud" ucap Ari
"ikut aja ayo, kalo ga salah dia tinggal di sekitar rumah Eric, ayo kita cari dia" ucap Ari
Saat ini Alvin berada di gudang, tatapan nya begitu sangat marah ketika ia melihat Eric.
"gara gara lu, gue kehilangan orang yang gue suka" ucap Alvin sembari terus menerus memukul Eric hingga darah kembali keluar.
Eric hanya diam ketika ia terus menerus mendapatkan pukulan, karena tenaga nya sudah habis.
Ari dan Bella sampai di sekitaran rumah Eric, dan hari sudah gelap, para polisi masih ada di sekitaran itu. Lalu Ari memanggil salah satu polisi dan menyuruh nya mencari orang yang Ari maksud.
Saat terus menerus mencari, Bella melihat satu rumah yang gelap posisi rumah itu menghadap ke rumah Eric, Bella mengetuk pintunya dan keluar seorang perempuan dengan switer nya.
"nah ini orang yang aku maksud, hey kamu bisa bicara sebentar" ucap Ari
Gadis itu kaget karena ia tidak terbiasa bicara dengan orang orang, kali gadis itu menutup pintu tapi Ari mengganjalnya dengan kaki.
"tolong lah hanya kamu yang bisa bantu kamu" ucap Ari
"p-pergi aku tidak tau apa apa" Teriak gadis itu dari balik pintu
"hey mohon tolong kamu, aku tau kamu punya informasi "ucap bella dengan lembut.
gadis itu luluh dan perlahan membuka pintu nya
"nama kamu siapa? ucap Bella.
"t-tasya"
"bisa tolong kamu Tasya?" ucap Bella
"t-tapi aku takut disalahkan" ucap Tasya
"enggak, ayo bilang sesuatu "
"p-pada malam hari itu, aku melihat tiga orang memakai baju tebal sehingga mukanya tertutup, masuk ke dalam rumah kak Eric, dan menyeretnya masuk ke dalam mobil" ucap Tasya
"lalu setelah itu apa yang terjadi " ucap Bella.
"mereka membawa kak Eric pergi " ucap Tasya
Salah satu polisi mendengar itu dan langsung melaporkan informasi ini kepada yang lain.
Ari mengambil ponselnya dan menelpon teman nya
"oy, besok sepulang sekolah kita ikuti mobil Alvin" ucap Ari kepada salah satu teman nya
"makasih ya Tasya, kamu ngebantu banget" ucap Bella memeluk Tasya
"kamu permisi dulu ya, maaf ganggu waktu malam kamu" ucap Bella
"bel kamu pulang aja, kita selesaikan besok sore, aku juga mau lapor sama bokap tentang informasi ini" ucap Ari
Semua polisi yang ada di sekitaran rumah Eric, pergi ke kantor atas suruhan Ari.
"bel kamu pulang sama salah satu polisi aja, aku mau ke kantor dulu" ucap Ari
"iya, kalo ada apa apa kabarin aku ya ri, telepon nomer Eric aja, ponselnya aku pegang " ucap Bella
"siap Bu negara " ucap Ari yang langsung pergi dengan motor nya.
"non ayo kita pulang, saya antar" ucap salah satu polisi itu
Bella masuk ke dalam mobil dan melaju untuk pulang.
"Eric semoga kamu baik baik saja" ucap Bella.
"gue bakal bawa Lo balik, gue janji"ucap Ari sembari membawa motornya dengan cepat.