Terlahir kembali di dunia yang dikuasai iblis dan makhluk ketiadaan, Ling Tian mengerahkan seluruh kekuatan dan pengetahuan dari kehidupan sebelumnya.
Namun takdir sekali lagi menempatkan dirinya dalam posisi sulit. Meskipun akar spiritualnya lemah dan memiliki roh pelindung saling berlawanan yang bisa menghancurkan dirinya kapan saja, tak membuat Ling Tian gentar sedikitpun.
Dengan tekad baja, Ia berjuang melawan nasib buruknya, mengubah setiap kelemahan menjadi kekuatan, dan menantang kekuasaan iblis yang menindas dunia.
Mampukah Ling Tian mengatasi keterbatasannya, menyatukan roh pelindung yang berlawanan, dan mencapai ranah tertinggi? Ataukah dia akan terperangkap dalam lingkaran kehancuran yang menunggu dibalik kekuatan kegelapan?
Penuh ketegangan dan intrik, ikuti petualangan dan pertarungan intens yang ada di dalam cerita ini!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ega Jast, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Saudara Ke Lima
“Eghm… Maaf, kami tidak ada maksud untuk mengejekmu. Hanya saja caramu untuk bersikap rendah hati itu sangat lucu. Aku bahkan tidak bisa membayangkan bagaimana nasib mereka kalau kami tidak datang tepat waktu, mungkin sekarang mereka semua sudah jadi perkedel,” papar Hun Ji berdeham kecil, kemudian menghampiri Ling Tian yang berada tak jauh darinya.
Mendengar apa yang dikatakan Hun Ji itu, membuat Ling Tian langsung terdiam tanpa berkata-kata.
“Jangan-jangan mereka sudah tau kalau aku yang menyelamatkan mereka dari harimau kegelapan? Tapi bagaimana mungkin? Bukannya saat itu mereka semua sudah tidak sadarkan diri,” batin Ling Tian di dalam hati, merasa tak yakin dengan apa yang Ia pikirkan.
“Apa yang senior katakan? Aku hanya seorang anak kecil yang bahkan belum menembus ranah Pemurnian Tubuh. Jadi bagaimana mungkin aku bisa mengalahkan mereka yang berada di ranah Pembentukan Inti Spiritual?” kilah Ling Tian mencoba berdalih agar tidak menarik perhatian.
“Adik Ling tidak perlu berpura-pura, kami tau kalau kamu yang menyelamatkan kami saat berada di hutan terlarang bagian dalam. Aku Han Ji secara pribadi ingin mengucapkan terima kasih kepadamu, kalau saat itu kamu tidak menolong, mungkin kami semua sudah mati diterkam harimau kegelapan,” pungkas Hun Ji dengan tulus, membungkukkan tubuh sedikit ke depan, begitupula dengan Jia Lu, Fang Hu dan Zhu Lin tanpa keraguan sedikitpun.
“Senior, bangkitlah, kalian tidak perlu berterima kasih, aku hanya melakukan apa yang seharusnya dilakukan. Tapi, dari mana kalian tau kalau aku yang menolong kalian?” ucap Ling Tian dengan sigap menyanggah tubuh Hun Ji, lantas melontarkan pertanyaan kepada mereka.
“Adik Ling sangat baik hati, bahkan tidak meminta imbalan apapun setelah menolong kami. Sebenarnya ini semua berkat Jia Lu yang saat itu samar-samar melihatmu sebelum pingsan. Kalau tidak, mungkin sampai kapanpun kami tidak akan tau orang yang menolong kami malam itu,” ungkap Hun Ji mencoba menjelaskan.
“Jadi begitu, aku paham sekarang. Tapi, bisakah senior merahasiakan hal ini dari yang lain. Aku tidak ingin menarik perhatian siapapun,” pinta Ling Tian kepada para senior yang berdiri di hadapannya.
“Adik Ling tidak perlu khawatir, rahasiamu aman bersama kami. Kalau di masa depan adik Ling membutuhkan sesuatu, katakan saja padaku, aku pasti akan membantumu sebisaku,” sambut Jia Lu dengan lugas kian bersemangat.
“Terima kasih senior,” balas Ling Tian singkat, membuat mereka tersenyum simpul.
“Jangan panggil kami senior, kamu bisa memanggil kami dengan sebutan nama, di dalam lubuk hatiku, kamu sudah aku anggap seperti saudara,” timpal Hun Ji meletakkan telapak tangan di atas pundak Ling Tian, tanpa ragu mengikat tali persaudaraan.
“Apa yang dikatakan Hun Ji itu benar. Setelah berdiskusi, kami memutuskan untuk mengangkatmu sebagai saudara ke lima, bagaimana?” tandas Fang Hu seraya tersenyum lebar, membuat Ling Tian terdiam sesaat.
“Hmm… Mereka semua merupakan murid inti dari tempat pelatihan yang berbeda. Seharusnya aku bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk mencari informasi dengan mudah di masa depan, Tapi-” batin Ling Tian di dalam hati, mengetahui sedikit asal usul mereka setelah melihat roh pelindung spiritual yang mereka tampakan saat bertarung melawan Kalajengking Neraka.
“Maafkan aku, tapi aku tidak bisa bergabung dengan kalian?”
Mendapatkan penolakan itu, membuat raut muka mereka tampak kecewa, saling bertukar pandangan singkat seakan berkomunikasi lewat tatapan mata.
“Tidak masalah, kami tidak akan memaksa. Tapi kalau boleh tau, kenapa kamu menolak tawaran kami? Apa mungkin kamu sudah mengikuti kelompok lain?” tanya Hun Ji masih mencoba memperjuangkan Ling Tian.
Mengangkat telapak tangan, Ling Tian kemudian memperlihatkan roh pelindung ganda yang memiliki sifat berlawanan, berputar pelan dalam harmoni membuat Hun Ji dan yang lain sontak terbelalak.
“Aku memiliki roh pelindung ganda yang berlawanan, seperti yang kalian tau kalau aku tidak akan bisa menembus ranah Pembentukan Inti Spiritual. Itulah kenapa aku menolak tawaran kalian, aku hanya akan menjadi beban di masa depan,” balas Ling Tian mencoba menolak secara halus, memberikan fakta yang umum diketahui semua orang untuk menghilangkan minat Hun Ji dan teman-temannya.
Menatap elemen cahaya dan kegelapan yang muncul di telapak tangan Ling Tian, membuat Hun Ji dan ketiga kawannya tersenyum tipis, dan kemudian,
“Apa yang kamu takutkan? Bahkan belum menembus ranah Pembentukan Inti Spiritual tapi sudah bisa mengalahkan harimau kegelapan. Itu menandakan kalau kamu itu sangat kuat. Kalau kamu bisa melewati masa kritis itu, maka di masa depan kamu akan menjadi seniman bela diri tingkat tinggi yang tak terkalahkan,” sambut Hun Ji terkagum-kagum dengan Ling Tian yang dengan berani bertarung melawan harimau kegelapan berumur 50.000 tahun dengan ranah yang begitu rendah.
“Itu benar, adik Ling, kamu tidak perlu khawatir, kami akan membantumu menemukan solusinya, aku yakin kamu pasti bisa menembus ranah Pembentukan Inti Spiritual dengan selamat,” sambut Jia Lu dengan tatapan sendu, membuat Ling Tian terdiam sesaat.
Menatap para murid inti dari berbagai pelatihan begitu mendukung dirinya, membuat Ling Tian tersenyum hangat, membuat Zhu Lin yang sedari tadi hanya mendengarkan kian terpana.
“Adik Ling, aku benar-benar berharap kamu bisa bergabung bersama kami, kamu tidak perlu khawatir, kami pasti akan membantumu mencari solusi,” timpal Hun Ji bersikeras meminta Ling Tian untuk bergabung, dengan cara yang sopan dan berwibawa tanpa merendahkan Ling Tian sedikitpun, kemudian mengulurkan telapak tangan ke arah Ia berada.
Menatap telapak tangan yang dipenuhi akan kapalan, membuat Ling Tian tersenyum simpul, kemudian meraih uluran tangan Hun Ji tanpa keraguan sedikitpun.
“Karena kalian semua menerimaku apa adanya, maka aku tidak akan menolak, aku harap kita semua bisa menjadi saudara yang saling membantu di masa depan.”
Berhasil merekrut Ling Tian ke dalam kelompok mereka, membuat semua orang kian bersemangat, dengan Jia Lu dan Fang Hu beradu tos dengan ekspresi bersemangat.
“Adik Ling… Apakah kamu akan mengikuti pertarungan peringkat para murid luar tahun depan?”
“Pertarungan peringkat? Aku baru mendengar hal itu,” ucap Ling Tian balik bertanya.
“Emp… Pertarungan peringkat diadakan setiap satu tahun sekali. Siapapun bisa mengikutinya, dan sepuluh peringkat teratas akan menjadi murid inti, dengan kekuatanmu yang sekarang seharusnya tidak sulit untuk mendapatkan peringkat teratas,” papar Han Ji mencoba menjelaskan.
Mendengar apa yang dikatakan Han Ji itu, membuat Ling Tian tersenyum tipis, kemudian menggelengkan kepala pelan.
“Untuk saat ini aku masih harus fokus dalam pelatihanku, banyak yang harus aku persiapkan untuk menembus ranah Pembentukan Inti Spiritual. Aku tidak ada waktu untuk memikirkan pertandingan.”
“Aku mengerti, adik Ling tidak perlu khawatir, kami akan mencoba bertanya ke guru dan para tetua pagoda sembilan tingkat. Kalau aku menemukan sesuatu, akan akan langsung mengabarimu.”
***