Larisa gadis yang sederhana,diam-diam mencintai sahabatnya sendiri,Larisa bersahabat dengan 2 lelaki sejak mereka duduk di bangku SMP.Keluarga mereka sudah saling mengenal baik satu sama lain,kedua sahabat larisa berasal dari keluarga yang cukup kaya dan juga terpandang.Sementara Larisa hanya anak dari seorang karyawan yang bekerja di perusahaan salah satu sahabatnya.
Sampai akhirnya ada satu peristiwa yang membuat Larisa menjadi pengantin dari sahabat yang ia cintai,diam-diam.
Larisa pikir,ia akan bahagia,karena menikah dengan orang yang ia cintai,tapi ternyata tidak..
penasaran dengan kisah Larisa???
Baca selengkapnya di novel ini yaa...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadhira ohyver, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20
Tookk..tttokkkk...toookkk...(Suara ketukan pintu)
"Masuk..."Ucap Larisa dari dalam ruangannya.
Pintu ruangan Larisa pun dibuka dari luar.
"Aku boleh masuk Ris..."Ucap dokter Hedy membuka sedikit pintu ruangan Larisa.
Dokter Hedy memanggil Larisa dengan sapaan akrab Risa.
Larisa langsung berdiri dan mempersilahkan dokter Hedy untuk duduk di sofa yang ada di dalam ruang kerjanya tersebut.
"Kamu tadi nyariin aku?,ada apa?..."Tanya dokter Hedy.
"Aku ada rencana mau keluar kota beberapa hari dok,mau minta tolong,mungkin dokter bisa gantiin aku sementara disini."Pinta Larisa.
"Mau bulan madu yaahh..."Dokter Hedy menggoda Larisa.
"Dokter bisa aja deh...,jadi gimana?"Tanya Larisa lagi
"Aku gak keberatan,biar,selama kamu gak ada,aku yang handle tugas kamu disini."Jawab dokter Hedy.
"Syukurlah...aku lega,kalo dokter Hedy yang handle semuanya,terimakasih yaa dok."Ucap Larisa.
Dokter Hedy adalah rekan kerja Larisa di rumah sakit,dokter Hedy juga cukup terkenal dan juga salah satu dokter terbaik di bidangnya.Di kota mereka.
Dokter Hedy usianya 3 tahun lebih tua dari Larisa,tapi sampai sekarang ia masih single.
Padahal dokter Hedy,dokter yang terkenal paling tampan di rumah sakit tempat Larisa bekerja.
Ketampanan dokter Hedy sama seperti artis korea bernama Lee Dong-Wook.
Tapi entah kenapa dia betah sendiri sampai saat ini,padahal rekan-rekan kerja yang se usianya ada yang sudah menikah,bahkan memiliki 1 anak.
"Have fun yaa...aku tunggu kabar baiknya looh..."Ucap dokter Hedy.
Larisa yang mengerti maksud dari dokter Hedy pun hanya membalasnya dengan senyuman.
Setelah berbincang sedikit dengan dokter Hedy,dokter Hedy pamit kembali ke ruang kerjanya sendiri.
Tidak lama,setelah itu pintu ruangan Larisa pun diketuk lagi dari Luar.
Larisa mempersilahkan seseorang yang mengetuk pintu nya untuk masuk.
"Haii Sa..."Sapa Liam,saat dirinya sudah berada di dalam ruangan Larisa.
Larisa terkejut karena Liam yang datang,Liam juga membawa sebuket bunga yang cantik di tangannya.
"Aku gak ganggu dokter Larisa,kan?"Tanya Liam.
"Gak kok,silahkan duduk Liam..."Jawab Larisa.
Keduanya pun duduk bersama di sofa,Liam menyerahkan kepada Larisa buket bunga yang di bawanya.
"Buat kamu..."Ucap Liam sambil menyerahkan buket bunga kehadapan Larisa.
"Lhoo...kok buat aku."Larisa merasa heran dengan tingkah sahabatnya tersebut.
"Mestinya,kamu kasih buat gebetan kamu Liam,masa ngasih buat aku sih."Protes Larisa,tapi ia tetap menerima buket bunga pemberian Liam.
"Aku kan belum punya gebetan Sa...anggep aja aku lagi simulasi gitu."Jawab Liam asal.
"Hahahaha...mana ada simulasi begini Liam,kalo kamu udah punya gebetan,atau seseorang yang kamu suka,udah pasti,1000 persen,kamu bakalan punya intuisi untuk memberikan hal-hal romantis ke dia."Jawab Larisa.
"Yaudah kalo gitu anggap aja itu sebagai hadiah pernikahan dari aku,harusnya aku bawa pas malam resepsi kalian,tapi aku bener-bener lupa."Jawab Liam.
"Yaudah...aku terima,makasih yaa."Larisa mencium aroma bunga yang diberikan oleh Liam.
Liam tersenyum melihat Larisa,menerima pemberiannya.
Tiba-tiba saja ponsel Larisa berbunyi,ia berjalan ke arah meja kerjanya dan mengambil ponselnya diatas meja tersebut.
"Halo bunda..."Jawab Larisa,berbicara di telpon.
"Halo...Nak.Kamu sibuk gak?"Tanya bunda Larisa,ternyata yang menelpon Larisa adalah bunda nya sendiri.
"Gak kok bund...gimana?".
"Makan siang dirumah bunda yaa?...bunda rindu sama kamu,Nak."Ucap bunda Larisa.
"Tapi aku gak bawa mobil bund...pagi tadi,aku berangkat diantar sama Davin."Jawab Larisa.
Liam me nowel tangan Larisa.
"Kenapa Sa?"Tanya Liam berbisik
Larisa menutup speaker ponselnya dan menjawab Liam.
"Nanti pergi bareng aku,kerumah bunda...aku juga rindu sama bunda kamu."Ucap Liam lirih.
Setelah itu Larisa kembali berbicara dengan sang bunda,Larisa meng iyakan ajakan sang bunda untuk makan siang bersama di rumah.
Tapi Larisa belum mengatakan jika dirinya akan datang bersama Liam.
"Kita mau pergi sekarang?"Tanya Liam.
"40 menitan lagi,boleh gak?,aku beresin dulu sisa kerjaan aku."Ucap Larisa.
"Boleh,silahkan.10 tahun lagi juga aku bisa nunggu kamu."Ucap Liam menggoda Larisa.
"Apaan sih Liam,,,gak jelas banget deh."Larisa tertawa karena ucapan sahabatnya tersebut.
Ia berjalan menuju meja kerja,tidak lupa membawa buket bunga yang diberikan Liam,Larisa menyimpannya diatas meja kerjanya.
Sementara Liam duduk di sofa,yang ada di hadapan Larisa,tiba-tiba saja Liam miliki ide.
Liam memotret Larisa yang sedang serius di meja kerjanya,Liam juga sengaja memotret Larisa bersama buket bunga yang ia letakan di atas meja kerjanya.
Setelah itu Liam membuat status di whatsapp.
Liam membagikan foto Larisa di status Whatsap hpnya,tanpa menuliskan keterangan apapun.
Liam juga hanya membagikan status tersebut,untuk Davin.
Liam tersenyum puas,saat melihat,status foto yang ia bagikan di whatsapp sudah dilihat oleh Davin.
40 menit kemudian,Larisa sudah menyelesaikan sisa-sisa pekerjaannya,sebelum keluar dari ruangannya,Larisa mengirim pesan singkat kepada Davin.
Ia mengabarkan jika dirinya akan makan siang dirumah bundanya,ia juga memberi tahu kepada Davin,jika ia pergi bersama Liam,karena kebetulan Liam datang berkunjung ke rumah sakit.
"Ayooo Sa..."Liam menyadarkan Larisa,karena melihat sahabatnya itu terdiam sambil memandangi layar ponselnya.
...****************...
Sementara itu,Davin justru senang,saat membaca pesan dari Larisa,itu artinya,ia bisa mengajak Bella makan siang bersama.
Saking senangnya,Davin sampe lupa,membalas pesan Larisa,sementara Larisa menunggu balasan pesan dari Davin.
Dengan semangat dan juga perasaan bahagia,Davin keluar dari ruangannya,ia berencana akan membeli makanan kesukaan Bella di restoran favorite nya,dan memakannya bersama di apartemen milik Bella.
Liam salah,jika berfikir Davin akan merasa cemburu melihat kebersamaan Larisa dan juga dirinya.Davin justru bahagia,karena ia memiliki kesempatan bertemu dengan Bella.
Davin sudah tidak sabar untuk bertemu dan juga melihat wajah Bella.
Beberapa menit kemudian,Davin sudah sampai di apartemen milik Bella.
Seperti biasa,karena Davin tau sandi dari pintu apartemen Bella,sehingga ia bisa langsung masuk,tanpa harus menunggu Bella yang membukakan pintu untuknya.
Bella terkejut,karena Davin tiba-tiba saja datang,untungnya,Bella tidak jadi bertemu dengan Raka di apartemen miliknya.
Mereka berdua sudah berjanji akan making love di apartemen Bella,karena Davin sudah menikah,Bella berfikir Davin akan sedikit memiliki waktu untuk dirinya.
"Sayang...kamu kok kesini gak bilang-bilang sih."protes Bella,ia berjalan hendak mencium pipi Davin.
Kali ini Davin tidak lagi mengelak,ia membiarkan Bella mencium pipi nya tersebut.
"Biasanya juga kan aku kesini tanpa ngabarin kamu,kan?".
"Aku bawain ini nih..."Davin mengangkat ke udara paper bag berisi makanan kesukaan Bella.
"Kita makan siang bareng yukk."Ucap Davin.
Keduanya pun berjalan bersama-sama,menuju ruang makan yang ada di apartemen Bella,Davin menyiapkan segalanya untuk Bella.
Sementara Bella hanya diam dan duduk manis,tiba-tiba saja Davin teringat akan Larisa,jika saja Larisa yang ada dihadapannya.
Pasti Larisa yang akan sibuk menyiapkan semua ini untuknya,tanpa sadar,Davin menggeleng-gelengkan kepalanya di depan Bella.
Membuat Bella merasa heran dengan tingkah Davin,tanpa Bella ketahui,Davin sedang berusaha menyadarkan dirinya,karena tiba-tiba teringat akan Larisa...
siap-siap sakit hati kau Vin...
menghadiri pernikahan mantan istri dengan sahabat sendiri....😅
tapi Larisa yang baik malah tersakiti terus...
apakah selamanya hanya akan diajak ajakin Bella...
CEO kok bdh sih.. ijazahnya dapat beli ya...
harusnya kali ini jangan gengsi vin... minta tolong sama ayah dan bunda. mereka lebih pinter dari pada kamu...