NovelToon NovelToon
Rise Of The Cruel Antagonist

Rise Of The Cruel Antagonist

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Reinkarnasi / Balas Dendam
Popularitas:116.6k
Nilai: 4.9
Nama Author: Hz. ceria

QUEENA NARANA, terlahir kembali setelah kematian tragis yang terjadi padanya.

dia meninggal di tangan adik kesayangannya sendiri, adik yang selalu dia manjakan, rawat dan jaga dengan hati-hati seperti berlian langka.

adiknya diam-diam membencinya dan selalu ingin membuatnya di benci oleh banyak orang, adiknya ternyata cemburu pada kehidupannya, dia iri pada kecantikan, prestasi, dan orang-orang yang mengidolakannya.

setelah terlahir kembali, Nara bersumpah untuk membalaskan dendam kepada adiknya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hz. ceria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

32. perasaan lana

"em ...,k-kakak aku, " Lana terdiam dia sendiri tidak tahu mengapa, tapi dia merasa gugup tanpa sebab, seolah-olah dia benar-benar takut kehilangan kakaknya, tapi Aruna yang ada di sampingnya langsung menyenggol lengan Lana.

Lana menarik nafas dalam-dalam, mengingat kembali kalau di harga dirinya telah hancur karena kakaknya, Lana menekan semua perasaan yang ada di dalam hatinya.

Lana terlihat tersenyum," kakak aku benar-benar minta maaf untuk masalah kemarin, kakak kamu tahu sendiri kalau aku sangat ceroboh, aku tidak bisa apa-apa tanpamu. kakak aku harap kakak bisa memaafkan ku," ujar Lana dengan senyuman manis.

Nara menatap Lana dengan ekspresi tenang tanpa emosi apapun di wajahnya," Lana kamu tidak perlu meminta maaf, kamu tahu sendiri kalau kakak sangat menyayangimu, dan kakak tidak pernah peduli apapun yang kamu lakukan kakak akan selalu memaafkan mu dan akan selalu membantumu. Bahkan berita kalau kakak sudah seperti babu mu, dan bukan seperti kakak mu sudah tersebar di sekolah bukan." balas Nara tapi kembali mengingatkan Lana tentang perbuatannya.

Lana sedikit mengelak dari tatapan mata Nara, berita tersebut dialah yang menyebarkannya, bahkan berita tentang kakaknya yang bersikap sombong dan seenak hati, itu semua adalah perbuatannya.

"kakak ..,a-aku terima kasih karena telah memaafkan ku, kakak kamu benar-benar kakak terbaik di dunia."

"kakak juga harap kamu bisa menjadi adik terbaik di dunia ini Lana,"

Lana menatap Nara, melihat kakaknya sangat tenang Lana sedikit bingung, kata-kata yang Nara ucapkan benar-benar sangat tajam, tapi ekspresi matanya terlihat sangat tenang seolah-olah tidak sedang menghinanya.

"haha ..., karena kak Nara udah maafin mana gimana kalau kita main bola basket bareng-bareng," tawar Aruna dengan senyuman manis.

Aruna sebenarnya cukup kesal pada Lana karena sempat kehilangan ketenangannya, untuk apa masih memikirkan hubungan kakak dan adik, lebih baik tidak memiliki seorang kakak daripada harus selalu dibanding-bandingkan.

"oke." Nara dengan cepat setuju karena dia ingin tahu apa yang direncanakan oleh Aruna dan Lana untuk nya.

Akhirnya mereka segera tiba di lapangan basket, karena jam kosong jadi banyak siswa ataupun siswi yang berlalu-lalang di mana-mana, terutama di area lapangan karena di sana banyak pohon ataupun tempat berteduh.

"kak Nara, aku dengar kak Nara jago main bola basket, jadi nggak ada salahnya kan kalau aku ngajak temen aku yang lain untuk main bareng kita." Aruna.

"gak masalah ..," jawab Nara santai.

Aruna memanggil teman-teman kelasnya yang berjumlah 2 orang, dan dua orang yang dipanggil Aruna adalah siswa laki-laki, mereka cukup tinggi dan dari penampilannya saja sudah dipastikan kalau mereka berandalan sekolah.

Nara hanya sedikit mengerutkan alisnya, tapi sama sekali tidak berkomentar tentang tindakan yang Aruna lakukan.

"kak Nara, karena kakak jago main bola basket kakak nggak keberatan kan kalau main sendiri, lagian aku sama Lana nggak jago main bola basket, jadi kita bisa dibilang imbang." ucap Aruna dengan senyuman manis di bibirnya.

Nara tersenyum, meskipun Aruna bersikap curang secara terus terang sikapnya yang meminta izin, bahkan dengan sengaja menyebutkan kalau dia jago bermain bola basket membuatnya tak bersalah di mata orang lain.

"gak masalah ..," balas Nara.

"oke ...,"Aruna.

Sekarang siapa yang tidak mengerti dengan rencana Aruna dan Lana, Lana dan juga Aruna berencana untuk mempermalukan Nara di lapangan basket.

Aruna sengaja beberapa kali menyebutkan kalau Nara jago bermain bola basket hanya untuk didengar oleh para siswa-siswi yang ada di sekitar lapangan, selain itu dia sengaja membawa teman laki-lakinya untuk bermain bersama, tentu saja untuk membuat tindakan kurang, bahkan mereka memang disiapkan untuk melukai Nara.

Aruna menatap salah satu siswa mengedipkan matanya, siswa tersebut langsung mengerti dan segera permainan bola basket pun dimulai.

Nara awalnya masih bisa tenang, meskipun dia tidak terlalu bisa dikatakan sangat jago bermain bola basket, tapi Nara sedikit mengetahui beberapa taktik yang sering digunakan saat permainan bola basket.

Pluk

Pluk

Nara menghindari setiap orang yang berusaha untuk mendorongnya, membuatnya terjatuh, ataupun dengan sengaja menabraknya.

orang-orang yang dibawa oleh Aruna benar-benar sangat kasar, mereka beberapa kali berniat membuat Nara jatuh, bahkan saat berusaha untuk merebut bola dari tangan Nara, kedua orang itu seolah-olah sedang menghadapi musuh bebuyutan mereka.

Lana cukup kesal ketika melihat Nara sama sekali tidak terluka, bahkan bisa memasukkan 2 pion sekaligus.

Keira yang baru saja kembali dari toilet menyaksikan pertandingan yang tidak adil, melihat Nara sendirian dan melawan 4 orang sekaligus Keira tentu saja sangat kesal.

"sialan berani-beraninya mereka main curang, nggak bisa dibiarin nih," ujar Keira kesal.

Keira segera berlari ke tengah-tengah lapangan untuk bergabung dengan Nara, Nara juga melihat Keira dan langsung melemparkan bola basket ke arah keira. Berbeda dengan Nara yang tidak terlalu jago bermain bola basket, Keira justru sangat pandai bermain bola basket, bahkan Keira sangat lihat untuk menghindari orang-orang yang berniat untuk menjatuhkannya.

Pluk

Prok ..

Prok ..

tepuk tangan meriah terdengar dari para siswa-siswi yang menonton pertandingan, bahkan Nevan dkk juga ada di sana untuk menyaksikan pertandingan sambil mengerutkan kening mereka.

Hingga 10 menit kemudian Nara dan Keira mendapatkan poin 11, dan Aruna mendapatkan poin 5.

"masih mau main lagi?" ujar Nara dengan tersenyum lembut, dan Keira yang terlihat memiliki kesombongan di wajahnya.

Aruna kesal, dia berencana untuk membuat Nara malu di hadapan para siswa dan siswi, tapi bukannya malu Nara justru menjadi semakin di sukai, belum lagi Keira yang justru menghancurkan rencananya.

"selamat kak Nara, kak Keira ...," Aruna yang langsung mengeluarkan tangannya.

Nara menyambut uluran tangan dari Aruna, Aruna dengan sengaja meremas tangan Nara dengan kuat, Nara tersenyum kecil dan membalas remasan tangan Aruna tak kalah kuat.

"aaauu ...," teriak Aruna dengan kuat.

"Aruna kamu gak papa?" tanya Lana yang terlihat panik, nyatanya itu hanya akting saja.

"sstt ..., tangan aku sakit banget Lana, aku nggak tahu kenapa tiba-tiba aja kak Nara remes tangan aku, liat tangan aku jadi merah, sakit banget ..," Aruna dengan nada sedih.

Lana melihat ke arah tangan Aruna yang memang sedikit memerah, Lana langsung ngerti dan segera memanfaatkan keadaan tersebut untuk menghina Nara," kakak apa yang kakak lakukan, kenapa kakak justru menyakiti Aruna. Kakak Aruna nggak pernah jahat sama kakak, tapi kenapa kakak tega lukain Aruna." Lana yang langsung melontarkan tuduhan ke Nara.

"lo apa-apaan sih Lana, emang lo punya bukti kalau Nara yang udah nyakitin Aruna." Keira yang langsung membela Nara, bahkan menatap Lana dengan kesal

"kak Keira gak liat ini tangan Aruna merah, ini udah cukup menjadi buktinya. kakak aku tahu kakak pasti belum maafin aku kan tentang masalah kemarin, tapi kalau kakak mau marah, marah aja sama aku, jangan sama temen aku hiks, hiks," Lana berkata dengan nada sedih setelah itu langsung menangis dengan lemah.

Bisik-bisik mulai terdengar dari beberapa siswa dan siswi, mereka bahkan melihat ke arah Nara dengan tatapan aneh.

Lana tersenyum puas secara diam-diam, tapi anehnya Nara tidak terlihat tidak panik sama sekali justru hanya diam dan memperhatikan akting Lana.

"udah puas?" tanya Nara dengan tenang.

"m-maksud kakak apa," Lana dengan ekspresi bingung.

Nara tersenyum kecil," Lana kakak sebenarnya nggak ngerti kamu ngomong apa, kamu bilang kakak nyakitin Aruna. jelas-jelas kita baru aja main bola basket, jadi wajar dong kalau tangan kita merah nih lihat tangan kakak juga merah kok," Nara yang langsung menunjukkan tangannya sendiri yang memang merah, bahkan terlihat jauh lebih merah daripada milik Aruna.

Semua orang menatap ke arah pangan Nara yang memang memerah, lalu kembali tatapan semua orang beralih ke arah Lana dan juga Aruna yang terlihat terdiam kaku di tempat mereka, karena kebohongan mereka terungkap.

Nevan yang menyaksikan semua itu dari pinggir lapangan segera masuk ke tengah-tengah lapangan, " kamu gak papa, sakit gak?" Nevan yang langsung melihat tangan Nara, bahkan menipunya dengan lembut.

Mata Lana hampir saja keluar ketika melihat sikap intim, dan juga perhatian Nevan untuk Nara.

"gak papa kok, nggak sakit sama sekali," jawab Nara, yang sebenarnya cukup terkejut dengan tindakan Nevan, setelah tenang Nara kembali menatap ke arah Lana," sejak tadi kamu ngomong kakak nggak pernah maafin kamu, emangnya kesalahan apa yang udah kamu lakuin ke kakak ?" ujar Nara dengan senyuman lembut.

semua orang juga penasaran apa yang dimaksud oleh Lana, bukannya selama ini hubungan antara kakak dan adik sangat baik, tapi kenapa mereka menyadari ada yang aneh.

Lana terdiam, tidak mungkin dia mengakui apa yang telah terjadi pada dirinya di depan umum," a-aku, aku mau pergi ke toilet dulu," Lana yang langsung pergi meninggalkan lapangan, bahkan meninggalkan Aruna.

Aruna kesal Karena sekarang tatapan semua orang fokus padanya, Aruna tidak memiliki pilihan lain selain ikut pergi.

1
Mrs. Terra
Terima aja Nara, kamu berhak bahagia dan siapa tahu aja Nevan bisa jadi salah satu sumber bahagia kamu ☺
R@3f@d lov3😘
Nara kamu terima saja nevan,, kalian cocok kok👍🤗
Diah Al Khalifi
grazy up dong🙏,selalu d tunggu punya😘
lily
lanjut 🥰
karina
semangat/Applaud//Applaud/
ika yanti naibaho
/Determined//Determined//Determined//Determined/
Mrs. Terra
parah lo Lana, masa iya masak mie instan aja kagak bisa 😐
Dewibm Dewi
Luar biasa
AXYs
Ini fungsi nya ortu ada di mana? Ngeri ngeri sedep mbacanya. Anak smp-sma udah punya pikiran seperti ini.. gilaaakkk. ( si Lana dari smp kaan ga suka ama kakaknya- 11-12 ama si aruna)..
lily
menarik
Pandagabut🐼
aruna nih bibit penjahatnya
Aliyah
lanjut Thor
Ayu Dani
haaah terlalu naif gak sih Nara
karina
lanjutkan thor
Salsabila Arman
lanjut
ika yanti naibaho
setelah ini karma aruna ya thor/Grin//Grin//Grin//Grin/
Pandagabut🐼
apa gantian Lana yang time travel???
Osie
gantian donk bu sarah..doeloe waktu nara yg dijebak lana..kamu usia nara tanpa rasa kasihan..so sekarang nara balik keadaan nya..impaskan
min yoona
👣
ika yanti naibaho
semngat kak thank you up nya kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!