Mengkisahkan seorang wanita yang bernama Aluna, yang di jodohkan dengan paksa oleh kedua orang tua angkat nya, di jadikan sebagai pertukaran demi kelangsungan perusahaan.
memiliki tubuh yang gemuk membuat ia di ingin kan menjadi istri seorang laki-laki yang hanya berniat menjadikan nya mainan karena di nilai Aluna bisa menjadi mainan yang unik bagi nya, karena bertemu wanita cantik dan seksi bagi nya sudah lah biasa.
Hinaan cacian tak luput Aluna terima, namun ia berusaha ikhlas dan melewati semua dengan senyuman. karena meski ia menangis tak ada yang bisa menyelamatkan dari pernikahan yang sama sekali tak pernah ia inginkan.
Namun seiring berjalan nya pernikahan dan melewati hari bersama, timbullah benih cinta yang Aluna rasakan, hingga membuat nya ingin berubah diri nya lebih cantik dan memiliki tubuh yang bagus untuk laki-laki yang selama ini menghina nya.
Seperti apa Kisah Aluna, Yuk disimak!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shanti_San, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
21 - Tekad
Pagi itu di hari Minggu.
Aluna baru saja bangun tidur sudah tak menemukan siapa pun ada di rumah, hanya ada dirinya di meja makan untuk sarapan.
"Selamat pagi Nona, Pelatih anda sudah datang." Ucap Sekertaris Frans mengagetkan Aluna yang baru saja mendaratkan tubuh nya di kursi.
"Tapi aku butuh makan untuk sarapan." Kata Aluna sembari kedua mata nya melihat makanan yang ada di meja makan.
Tiba-tiba enna datang membawa kan segelas susu dan beberapa potong buah-buahan.
"Nona, ini pesanan anda semalam." Kata Enna.
Mendengar ucapan Enna, ia pun teringat saat ia baru selesai olahraga ia meminta Enna untuk menyiapkan sarapan yang ringan di pagi hari.
Aluna pun menghela nafas, karena tak bis menikmati makanan yang ada di meja saat ini. ingin rasa nya ia memeluk makanan di atas meja untuk perpisahan.
"Baiklah."
Aluna lalu berjalan ke ruangan Gym, dan tampak di sana sudah ada Rehan yang melatih otot nya, Aluna menelan Saliva nya saat melihat tubuh kekar Rehan yang selama ini tertutup oleh pakaian yang ia kena kan.
"Apa yang kau lihat?." Ucap Rehan lekas menurunkan pandangan Aluna.
"Tidak Tuan." Balas Aluna.
Aluna lalu mulai berlatih, sementara Rehan tampak duduk meneguk air dalam botol yang di berikan oleh Frans.
"Menurut mu apa dia bisa kurus?." Tanya Rehan tertawa kecil melihat wanita yang ada di depan nya, merasa keinginan Aluna sangat lah lucu.
"Mungkin bisa tuan." Balas Frans.
"Kau terlalu nyakin." Ucap Rehan lagi, lalu ia berjalan keluar dari tempat itu.
Aluna yang mendengar percakapan singkat tentang diri nya pun menjadi sendu, merasa terlalu di remehkan, namun itu juga yang membuat Aluna lebih semangat lagi untuk melatih tubuh nya dengan alat-alat olahraga yang ada di rumah itu.
•••
Malam hari nya.
Aluna yang sudah beberapa hari melatih tubuh nya, menimbang tubuh nya dengan timbangan.
Ia tampak senang karena selama berlatih ia sudah menghilangkan beberapa kilo dari tubuh nya.
Tiba-tiba Aluna di kejutkan dengan Reni yang membuka pintu kamar nya tanpa mengetuk pintu. Reni yang melihat Aluna sedang berdiri di atas timbangan pun tersenyum remeh.
"Kau harus bekerja lebih keras untuk bisa kurus seperti aku kakak ipar." Kata Reni sinis.
"Iya." Jawab Aluna.
Aluna memutuskan untuk lebih baik tidak begitu menanggapi dengan serius ucapan adik ipar nya yang selalu saja ingin meremehkan nya.
"Kakak meminta kamu untuk bersiap, dia mengajak mu makan malam bersama kak Bisma." Ucap Reni ketus.
"Sekarang?." Tanya Aluna.
Reni menghela nafas. "Kalau besok, tak mungkin aku beritahu kamu sekarang kakak ipar." kata Reni lalu berjalan pergi dari kamar Aluna.
Aluna mendengar lekas bersiap, karena tak ingin membuat Rehan menunggu terlalu lama.
Saat Aluna keluar dari kamar nya, tampak Rehan Sudah menunggu nya.
"Kenapa lama sekali!." Bentak Rehan membuat Aluna terkejut.
Ia merasa sudah secepat kilat menyiapkan diri nya, namun tetap saja dianggap lama.
"Maaf Tuan." Tak ada kata yang bisa Aluna katakan selain kata maaf.
Para asisten rumah tangga yang melihat Aluna di bentak Rehan pun saling berbisik, semua tampak tak mengerti hubungan antara Rehan dan Aluna, selain pisah kamar, Kedua nya juga tak tampak dekat.
Aluna masuk ke dalam mobil dan duduk di samping Rehan yang tampak tidak senang, membuat Aluna merasa was-was.
Saat sampai di restoran tempat mereka bertemu, Rehan terkejut saat ia melihat Elena ada berada bersama dengan Bisma, wanita yang selama ini ia coba lupakan muncul kembali saat ini.
"Rehan." sapa Elena.
Rehan tak membalas sapaan Elena, ia hanya melihat Bisma dan bertanya apa maksud semua ini dengan sorotan mata nya.
"Han, tadi aku tidak sengaja bertemu dengan Elena, dan aku pikir mengajak nya sekalian, karena sudah lama tidak bertemu." Kata Bisma menjelaskan.
"Tidak masalah kan?." Tanya Bisma pada Rehan.
Rehan tanpa menjawab, hanya mengangguk.
Elena melihat Aluna yang tampak berdiri di samping Rehan.
"Hai, aku Elena."
"Aluna." Jawab Aluna, namun tangan nya lansung di gandeng oleh Rehan untuk duduk di kursi, untuk pertama kali nya Rehan menyentuh tangan Aluna. Elena yang melihat Rehan memegangi tangan Aluna pun menatap sendu.
Semua pun tampak duduk di meja makan dan mulai menikmati makan malam mereka.
"Apa kabar Rehan?." Tanya Elena.
Aluna melihat Rehan yang tampak diam saat di lemparkan pertanyaan itu oleh Elena, Aluna tak tahu kalau Elena adalah mantan suami nya, Aluna hanya berfikir kalau mungkin karena Rehan memang orang seperti itu, cuek bahkan saat di ajak teman bicara.
"Baik." Jawab Rehan singkat dan datar sembari menyuap makanan ke mulut nya.
Suasana yang tidak nyaman dan canggung pun terasa di meja itu. membuat Bisma yang mengundang Rehan mengaruk kepala nya yang tidak gatal.
ya ampuunnn
namanya mirip,apa mereka kembar yg terpisah?