Hana, wanita cantik, mandiri dan pewaris tunggal seluruh Harta keluarganya. harus menelan pil pahit, saat mengetahui jika suaminya berselingkuh di belakangnya. bahkan berniat untuk menyingkirkannya dan mau menguasai seluruh hartanya. iya sampai Harus berpura-pura bangkrut sehingga membuatnya menjadi miskin. apakah Hana mampu menyingkirkan suami dan selingkuhannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ria rahnita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
27
"duh, gue kok gak sabar ya. Untuk nanti malam," bisik nya pelan.
Wajah saja jika Kevin merasa bersemangat, karena umpan yang ia pasang dimakan oleh mangsanya.
*****
Adit tengah bersiap, di ruang tengah sudah ada Kevin yang sedang menunggunya. Hana sejak tadi tidak lepas memandang Adit, dirinya merasa jika Adit seperti sedang menyembunyikan sesuatu dari dirinya.
"kenapa?" tanya Adit, karena sejak tadi Hana terus saja memperhatikannya. Saat ini Hana berada di kamar pria itu, dan Adit tidak ada masalah dengan hal itu.
"kakak mau kemana?" akhirnya, Hana menanyakan kenapa Adit terlihat rapi malam ini.
"mau pergi sama Kevin," sahut Adit tanpa melihat ke arah Hana.
Hana berdecak, dirinya juga tahu kalau Adit akan pergi dengan Kevin, karena pria itu sudah menunggunya sejak tadi.
"CK, kakak gak lagi menyembunyikan sesuatu dari aku 'kan?" matanya menatap penuh curiga.
Adit tersenyum, "memangnya apa yang mau kakak sembunyikan? Kakak hanya ada urusan dengan klien yang mau membeli lukisan kakak. Dan kebetulan aja, Kevin juga ada perlu dengan temannya. Dan ternyata kami berjanji di tempat yang sama," jelasnya dengan menatap menik mata Hana.
Hana menghela napas panjang, dirinya tidak bisa menemukan kebohongan dari mata Adit. Wanita itu memang sulit membedakan apakah pria yang berdiri di depannya itu tengah jujur atau berbohong.
Adit mengacak rambut Hana, "iya sayangku. Sudah keluar sana sana dari kamar kakak," usir nya.
Hana menatap tajam Adit, karena pria itu sudah mengacak-acak rambutnya, "kebiasaan deh," gerutunya, lalu ia pergi meninggalkan kamar kakak sepupunya itu.
Adit menarik napas, pria itu bersyukur Hana tidak melihat kebodohan yang ia katakan. Adit juga yakin jika Naomi pasti sudah melaporkan apa yang terjadi tadi siang.
Tetapi, Adit tidak bisa membicarakan nya sekarang. Karena ia memiliki urusan yang lebih penting. Yaitu, membuat mental parasit itu sampai gila.
Terkadang Adit juga heran, darimana ia mempunyai sifat psikopat seperti ini. Padahal mami Sinta, di kenal sebagai wanita yang baik dan penyabar. Dan papi nya, Reyhan, pria itu memang dingin, namun tidak kejam.
Adit memang tidak tahu bagaimana masa lalu keluarganya. Karena mereka semua memilih untuk menutupinya, dari anak-anak mereka.
Kevin memandang Adit dengan tatapan kesal, bagaimana tidak kesal. dirinya sudah menunggu hampir setengah jam, dan pria itu baru keluar dari kamarnya.
"Lo lama banget, dandan dulu Lo? Atau pasang bulu mata?" cibir Kevin.
"CK, berisik amat sih Lo. Baru setengah jam, kalau perempuan beneran itu tidak cukup dengan waktu setengah jam."
Kevin hanya memandang wajah Adit dengan malas, kemudian pria itu melangkah pergi meninggalkan Adit.
Sedangkan Adit hanya bisa menggeleng melihat kelakuan Kevin, untungnya ia sudah paham dengan tingkah adik sepupunya itu.
"kamu mau kemana?" tanya mami Sinta, begitu melihat putranya sudah rapi.
"aku ada urusan mi, ada orang yang mau beli lukisan aku," jawab Adit, pria itu pun mencium punggung tangan Sinta.
Sedangkan Reyhan tersenyum miring pada putranya, tentu saja ia tahu jika Adit sedang berbohong.
"kabarin papi," ucap Reyhan, saat Adit mencium tangannya.
"maksudnya?" tanya Adit bingung.
Reyhan mendekat pada Adit, seperti orang memeluk. "apa yang kamu lakukan di luar. Papi tahu semua," bisiknya pelan.
Adit menjauh dari papi nya yang terlihat tersenyum menyebalkan padanya.
"Cih." hampir saja pria itu mengumpat.
*
*
*
Sampai sini dulu ya
tuti trnyta d jual,trs d siksa jg....erna d sksa jg krna bls dndm....tnggal rudi yg blm....
loe kaya aman,loe ganteng aman, loe berduit aman. ini mah kere,,