Istriku Pura-pura Miskin

Istriku Pura-pura Miskin

1

"kamu yakin gak kenapa-napa sayang?" tanya Rudi, penuh perhatian.

Hari ini, Hana malas untuk pergi bergerja. jadi, ia mengatakan pada suaminya bahwa ia libur dan hanya ingin rebahan seharian di rumah.

"iya mas, aku hanya lelah dan butuh istirahat. kamu mau berangkat sekarang?" Hana melihat penampilan suaminya sudah rapi.

"rencananya begitu, tapi mas gak jadi berangkat deh, mas nemenin kamu aja," sahut Rudi, yang masih mengelus rambut istrinya dengan lembut.

Hana memejamkan matanya, menikmati sentuhan di kepalanya.

"kamu pergi saja mas, aku gak apa-apa kok di sini juga aku gak sendirian," ujar Hana, mencoba menyakinkan suaminya bahwa ia baik-baik saja.

Rudi menarik napas, "baiklah, kalau ada apa-apa kamu langsung hubungi aku ya?"

"Tentu," jawab Hana.

Rudi sangat gemas melihat ekspresi istri, lalu ia mencium pipinya dengan gemes. kemudian ia pun pergi meninggalkan Hana yang masih berada di tempat tidur.

'beruntung banget, aku punya suami kaya mas Rudi," gumam Hana, matanya masih memperlihatkan suaminya yang perlahan hilang.

Hana merasa bosan, ia merasa waktu berjalan begitu lambat.

"Bosan banget, padahal cuma rebahan aja." Hana melihat jam yang ada di dinding, baru jam sepuluh pagi.

"apa aku ke rumah ibu aja ya di sana aku bisa ngobrol banyak sama ibu." senyum Hana mengembang, dengan semangat ia bersiap pergi ke rumah ibu mertuanya.

Karena hari ini Hana sedang malas, jadi ia minta diantar oleh supir. sebelumnya ia mampir ke toko kue, membeli kue kesukaan mertuanya.

dua puluh menit, dirinya sudah sampai di komplek rumah ibunya Rudi, senyumnya tidak luntur dari bibirnya.

Karena ibu mertuanya, memperlakukan dengan baik. dirinya yang tidak memiliki orang tua, sangat senang dengan perhatian yang diberikan oleh ibu mertuanya.

"pak sampai sini aja, saya mau jalan." Hana meminta supirnya untuk berhenti.

"baik non," sahut pak muji patuh pada majikannya.

Hana pun segera turun, dengan langkah lebar ia menuju rumah yang sengaja wanita itu belikan untuk ibu mertuanya.

"Loh, itu mobil mas Rudi. memang dia gak kerja?" gumam Hana, saat melihat mobil suaminya terpakir di halaman rumah mertuanya.

Hana mengambil ponselnya, dan menghubungi suaminya.

"halo, kamu di mana mas?" tanya Hana, begitu panggilan tersambung.

"aku di kantor dek, kenapa?"

Deg!

"gak apa-apa mas, cuma nanya aja. ya udah, selamat bekerja ya mas." Hana pun menyimpan kembali ponselnya.

"kenapa mas Rudi berbohong, pasti tidak ada yang beres,"

Hana berjalan dengan hati-hati, ia terlihat seperti seorang maling semakin dekat dengan pintu masuk, Hana bisa mendengar suara suaminya dan ibunya, dan suara seorang perempuan yang baru ia dengar.

Perasannya semakin tidak enak, lalu Hana jalan ke samping rumah. ia mencoba untuk mengintip dari jendela, namun ia juga harus berhati-hati agar tidak ketahuan.

"siapa yang nelpon mas?" tanya wanita yang tidak Hana kenal.

"istrimu ya?"

Rudi mengangguk, dan membuat sang ibu berdecak. "jika bukan karena istrimu itu kaya raya, sudah dari awal ibu tidak setuju kamu menikah dengannya.'

Tangan Hana mengepal kuat, wanita itu dengan segera mengambil ponselnya dan langsung merekamnya.

"sudahlah bu, aku sudah menikah denganya sesuai keinginan ibu. dan karena ibu juga aku harus, melepaskan Erna." Rudi duduk di samping wanita yang bernama Erna itu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!