NovelToon NovelToon
Jalan Menuju Pencabut Nyawa

Jalan Menuju Pencabut Nyawa

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Fantasi Timur
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: pralam

Liu Wei, sang kultivator bayangan, bangkit dari abu klannya yang dibantai dengan Pedang Penyerap Jiwa di tangannya. Dibimbing oleh dendam dan ambisi akan kekuatan absolut, dia mengarungi dunia kultivasi yang kejam untuk mengungkap konspirasi di balik pembantaian keluarganya. Teknik-teknik terlarang yang dia kuasai memberinya kekuatan tak terbayangkan, namun dengan harga kemanusiaannya sendiri. Di tengah pertarungan antara takdir dan ambisi, Liu Wei harus memilih: apakah membalas dendam dan mencapai keabadian lebih penting daripada mempertahankan sisa-sisa jiwa manusianya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pralam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Darah Lebih Pekat dari Air

Angin dingin bertiup di Altar Langit Terbalik, membawa aroma kematian dan energi kuno yang sudah lama terlupakan. Liu Wei menatap sosok di hadapannya - tubuh Paman Chen yang kini menjadi wadah bagi entitas yang jauh lebih mengerikan.

"Vessel yang sempurna," Kaisar Langit berkata melalui mulut Paman Chen, suaranya adalah perpaduan mengerikan antara kehangatan yang dulu Liu Wei kenal dan kedinginan dari era yang sudah lama berlalu. "Ikatan darah... sungguh mengagumkan, bukan?"

Xiao Mei, yang masih berdiri di samping Liu Wei, menggenggam tangannya lebih erat. "Liu Wei... jangan biarkan dia mempengaruhimu."

"Gadis itu benar," ingatan Kaisar Bayangan berbisik. "Dia akan menggunakan segala cara... termasuk perasaanmu pada pamanmu."

Tapi bagaimana bisa Liu Wei tidak terpengaruh? Di hadapannya berdiri sosok yang telah membesarkannya, yang mengajarinya kultivasi, yang...

"Yang membantai seluruh klanmu," Guru Feng tiba-tiba berkata, seolah membaca pikiran Liu Wei. "Jangan lupakan itu, Wei'er."

Kaisar Langit tertawa - tawa yang membuat retakan-retakan baru muncul di altar yang sudah hancur. "Membantai? Oh, Feng yang malang... masih belum mengerti juga?" Dia mengangkat tangannya, dan energi keunguan mulai membentuk proyeksi - memperlihatkan kejadian dari masa lalu.

Dalam proyeksi itu, Liu Wei melihat Paman Chen yang lebih muda, berlutut di hadapan altar kuno.

"Aku akan memberikan apapun..." Paman Chen dalam proyeksi itu memohon. "Asalkan adikku... asalkan dia bisa diselamatkan..."

Proyeksi berubah, menampilkan seorang wanita muda yang terbaring lemah - ibu Liu Wei, yang sekarat setelah melahirkan.

"Kematian adalah bagian dari siklus," suara Kaisar Langit menggema dalam proyeksi. "Tapi... bagaimana jika kita bisa mengubah siklus itu? Bagaimana jika... kita bisa menciptakan dunia tanpa kematian?"

Liu Wei merasakan jantungnya berdenyut nyeri. "Tapi... ibu tetap meninggal..."

"Karena dia menolak!" Kaisar Langit menghentak, membuat proyeksi lenyap. "Dia memilih kematian... memilih meninggalkanmu... meninggalkan KITA!"

Mendadak, Pedang Penyerap Jiwa dan Pedang Pembakar Surga bergetar hebat dalam genggaman Liu Wei. Dan saat itulah dia menyadari...

Kedua pedang itu tidak bergetar karena takut. Mereka bergetar... karena marah.

"Liu Wei," Xiao Mei berbisik, matanya yang keperakan menatap dalam. "Ingat siapa dirimu... siapa kita."

Ya, siapa mereka? Tiga jiwa kuno yang telah bereinkarnasi - Kaisar Bayangan, Kaisar Bulan, dan...

"Kaisar Fajar," Guru Feng tiba-tiba berkata. "Itu identitas aslimu di kehidupan lampau, Wei'er. Kau adalah Kaisar Fajar yang menciptakan kedua pedang itu!"

Pengakuan itu membuat Kaisar Langit tersentak. "Tidak... TIDAK! Kau seharusnya belum mengetahui ini!" Dia menatap Guru Feng dengan murka. "Kau... pengkhianat kecil. Masih berani mengacaukan rencanaku?"

"Bukan dia yang memberitahuku," Liu Wei berkata, suaranya kini membawa keyakinan baru. "Tapi pedang ini... darah lebih pekat dari air, bukan? Dan ikatan antara pencipta dan ciptaannya... bahkan lebih pekat dari darah."

Energi baru mulai mengalir dalam diri Liu Wei. Bukan lagi hanya perpaduan antara bayangan, api, dan bulan... tapi sesuatu yang lebih purba, lebih fundamental.

Energi Fajar - kekuatan yang membawa harapan di tengah kegelapan.

"Chen..." Liu Wei menatap sosok pamannya yang kini dirasuki. "Maafkan aku... tapi sudah saatnya membebaskanmu."

Karena terkadang, cinta terbesar yang bisa kita berikan...

Adalah keberanian untuk melepaskan.

Dan saat Liu Wei mengangkat kedua pedangnya, kali ini bukan untuk menghancurkan...

Tapi untuk membebaskan.

Karena di antara abu yang tersisa dari api dendam...

Selalu ada benih harapan yang menunggu untuk tumbuh.

1
Yurika23
cresendo teh naon nya?
Yurika23
keren
Yurika23
suka karakter MC ya..kereeen...
ricky suitela
keren thor ceritanya jangan sampe berhenti
ricky suitela
up terus thor
ricky suitela
gasss
ricky suitela
mantap
ricky suitela
mantap
Yurika23
aku mampir ya Thor ..
Siti Komariyah
cukup bagus, semoga terus berlanjut ya
Anonymous
cukup bagus lanjutkan terus ceritanya
yos helmi
go..
asri_hamdani
Menarik. Penyampaian cerita berbeda dari kebanyakan.
Ismaeni
awal cerita yang menarik, bahasanya enak tidak berat. ..semoga selalu update ..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!