Terlahir dengan tubuh fisik yang sangat lemah, Satria selalu di intimidasi oleh orang-orang sekitarnya. Namun kebangkitan kekuatan merubah segalanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Simpatict, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27
Satria meninggalkan toko Linda setelah hari mulai gelap,ia tidak segera menggunakan teleportasi,tapi lebih memilih berjalan-jalan terlebih dahulu.
Di saat Satria sedang berjalan kaki di pinggir jalan,Shinta meneleponnya.
Satria mengangkat telepon dengan cepat.
"Satria,kemana saja kamu,kenapa di rumah tidak ada siapa-siapa?." Terdengar suara Shinta setelah telepon tersambung.
"Aku sedang jalan-jalan sebentar,tadi mengantar Luna dan Ani bekerja di toko peralatan tempur," jawab Satria.
"Bagikan saja lokasinya,aku akan menyusul mu." Ucap Shinta kemudian telepon ditutup.
Satria segera membagikan lokasinya kepada Shinta,setelah itu ia mengunjungi warung kopi di dekatnya.
"Kak,pesan kopi satu." Kata Satria sambil duduk di kursi depan toko.
Pemilik warung, seorang wanita muda dengan rambut di kuncir melihat ke arah Satria, kemudian ia tersenyum ramah dan menganggukkan kepalanya.
Lima menit kemudian, pemilik warung mendatangi Satria dengan membawa secangkir kopi. "Kenapa tidak singgah di dalam saja kak?." Tanya pemilik warung sembari meletakkan cangkir kopi di atas meja.
Satria menggelengkan kepalanya. "Saya sedang menunggu seseorang,lebih baik di sini saja biar mudah ditemukan."
Pemilik warung tersenyum, memperlihatkan lesung pipinya yang indah. "Kalau ada tambahan selain kopi, panggil saja." ucapnya sambil berbalik pergi.
Menunggu kedatangan Shinta, Satria melihat sekeliling sambil menikmati secangkir kopi,ada banyak orang yang berlalu lalang,namun semua orang menghindari warung kopi tempat Satria berada.
"Apa yang terjadi,kenapa orang-orang menjauhi tempat ini,padahal tinggal lurus saja,kenapa mereka beralih arah," batin Satria.
Jalanan terlihat lenggang,tapi setiap orang yang lewat di depan warung kopi,mereka tiba-tiba berbelok ke jalan raya yang membuat Satria kebingungan.
Satu jam berlalu tanpa terasa.
Daripada penasaran, Satria memilih untuk menanyakannya. "Kakak,kenapa orang-orang malah menjauh dari tempat ini." Teriak Satria ke arah wanita yang sedang duduk menunggu pelanggan.
Wanita tersebut menoleh dan perlahan mendekat, kemudian ia duduk di depan Satria. "Kakak,pelan kan suaramu,saya sudah mengalami ini selama setahun penuh, orang-orang yang mengenal tempat ini akan menjauh,jadi saya hanya menunggu pelanggan seperti kamu yang tidak familiar dengan tempat ini." jawabnya sambil menghela nafas panjang.
"Apa alasannya sampai orang-orang yang mengenal tempat ini menjauh?," tanya Satria.
Pemilik warung menunjuk trotoar di depannya. "Tahun lalu ada seseorang yang lewat tepat di situ, sesuatu yang aneh terjadi,orang tersebut seketika berubah menjadi makhluk buas yang menyebabkan ia menyerang orang-orang di sekitarnya,jadi warga sekitar menghindari tempat ini,meskipun akibatnya warung ku semakin sepi."
Saat Satria sedang berbincang dengan pemilik warung,Shinta tiba setelah memarkirkan mobilnya.
"Hai,baru satu jam,tapi kamu sudah berduaan dengan wanita cantik," ucap Shinta.
Satria menceritakan tentang orang-orang yang melewati area depan warung, sementara pemilik warung menceritakan hal yang sama ketika menjelaskan pada Satria.
"Saya pesan satu cangkir kopi dulu,nanti saya periksa," kata Shinta.
Pemilik warung menganggukkan kepalanya dan segera bergegas membuat secangkir kopi.
Shinta mengeluarkan suatu alat untuk mendeteksi ruang waktu yang tidak stabil. "Sepertinya ada portal alam rahasia yang berada di sekitar sini,tapi tidak berbentuk dan sesekali muncul tiba-tiba."
"Lalu kenapa itu membuat orang berubah menjadi makhluk buas?," tanya Satria.
"Perbedaan aturan alam rahasia dan dunia ini,jika orang biasa melewati portal,hal itu membuat orang tersebut berubah menjadi bagian dari alam rahasia itu sendiri," jelas Shinta.
"Jadi begitu,portal alam rahasia yang tidak terlihat sangat berbahaya,kenapa guild petualang membiarkannya berlalu selama setahun penuh?," kata Satria.
"Bukan begitu,guild tidak bisa berbuat banyak,karena portalnya itu sendiri sangat tidak menentu, munculnya juga tidak tau kapan,aku hanya membacanya sekilas,jadi tidak tau kalau di tempat ini," balas Shinta.
Satria mengernyitkan keningnya. "Lalu apa yang harus kita lakukan,bisakah kamu menggunakan alat itu untuk memunculkan portalnya?."
Shinta menggelengkan kepalanya. "Kalau alat ini bisa digunakan untuk itu,guild petualang Jiharki sudah lama menggunakannya."
"Kalau begitu, aku yang akan melakukannya,tapi kamu harus mengatakannya pada media jika itu terjadi karena kebetulan," ucap Satria.
Shinta tersenyum manis. "Lakukan saja,urusan media biar aku yang menangani."
Satria mengangguk dan segera membuat tiruannya di tempat yang sepi, kemudian Satria asli merubah tampilan menjadi Kesatria Awal Mula.
Satria tiruan duduk kembali bersama Shinta, sementara yang asli menggunakan kemampuan ruang waktu untuk mendeteksi portal alam rahasia yang tidak terlihat.
Tiba-tiba kristal hitam putih di dalam ruang spiritualnya bergetar,alam rahasia yang tidak terlihat langsung muncul begitu saja. Satria mengangguk ke arah Shinta dan melangkah masuk.
Suasana seketika berubah menjadi tempat yang sangat gelap, Satria harus menggunakan deteksi spiritual untuk melihat sekeliling. "Tidak ada makhluk buas sama sekali,tapi kenapa membuat manusia biasa menjadi makhluk buas!," gumam Satria.
Terus bergerak maju,Satria tidak menemukan satupun makhluk di sekitarnya,hingga ia menemukan sebutir telur berwarna hitam.
Telur tersebut bergerak-gerak ketika Satria mendekatinya. Tiba-tiba telur tersebut retak dan seekor naga hitam muncul dari dalam telur.
Naga hitam melihat Satria seperti ia melihat saudaranya. tiba-tiba kristal hitam putih bergetar hebat dan menghisap naga hitam kedalam kristal, seketika kristal berubah menjadi bentuk naga hitam putih.
"Naga hitam putih yang terlihat mendominasi." Ucap Satria sembari mengaktifkan kemampuan barunya.
Sebuah energi berwarna hitam pekat muncul dan menyelimuti tubuh Satria, kemudian berubah menjadi armor hitam putih dengan pola naga di dadanya. Armor hitam putih perlahan berubah menjadi pakaian biasa yang modelnya dapat di ubah sesuka hati.
"Armor tingkat dewa,hanya saja mengikuti kekuatanku yang masih di tingkat A," gumam Satria.
Setelah telur menghilang,portal alam rahasia rusak karena tidak memiliki energi penunjang, akhirnya Satria keluar dari alam rahasia.
Setelah Satria muncul di depan warung kopi,portal alam rahasia langsung meledak, dentuman terdengar dan hembusan angin kencang membuat sekitarnya berantakan, Shinta menggunakan perisai cahaya untuk menahan dampak kerusakan yang ditimbulkannya, sehingga hanya sedikit menimbulkan benda-benda berterbangan.
Seketika pihak keamanan kota langsung menuju lokasi ledakan,para awak media juga tidak ketinggalan.
Satria yang masih berdiri di tempatnya,ia menghilang ketika beberapa orang mendatangi lokasi. Satria menggantikan tiruannya yang masih duduk diam.
Awak media mendatangi Shinta yang masih berdiri di depan warung kopi. "Nona muda,apa yang terjadi,ledakan apa yang baru saja terdengar?."
"Kesatria Awal Mula menyelesaikan alam rahasia di tempat ini, sekarang tempat ini aman untuk dilalui oleh siapapun," jawab Shinta.
Pihak keamanan kota yang juga tiba pada saat yang sama, segera melaporkan kepada pemimpinnya,jika situasi tidak berbahaya, kemudian semua penjaga kota kembali berpatroli.
Hanya awak media yang masih menanyakan detailnya kepada Shinta.
Satria yang sedang duduk,tidak dipedulikan oleh semua orang yang datang.
Setelah awak media mendapatkan jawaban yang mereka inginkan, semuanya pergi meninggalkan lokasi.
"Satria,ayo cepat pergi, nanti ada orang yang datang lagi." Kata Shinta sambil berjalan menuju mobilnya.
Satria mengikutinya dan memasuki mobil, sementara pemilik warung hanya tersenyum melihat mereka berdua. "Terimakasih, setidaknya aku mentraktir kalian berdua." Ucap pemilik warung kopi ketika melihat pelanggannya pergi.
"Shinta, bukankah kita belum membayar secangkir kopi yang barusan!," seru Satria.
"Ah iya,sampai lupa karena di interogasi oleh awak media,biar sajalah,kita sudah menolongnya dari orang-orang yang menghindari tempat itu," balas Shinta.
"Ya sudah kalau begitu,kita pergi kemana lagi?," tanya Satria.
"Ke suatu tempat,tidak ada banyak orang,tapi pemandangannya sangat indah, tempat yang menarik untuk berduaan." Jawab Shinta sambil terus melajukan mobilnya.
Menuju tempat dimana bebatuan tampak bersinar memancarkan cahaya saat malam hari,terlihat seperti bintang-bintang di langit malam. Shinta menghentikan mobilnya dan keluar menuju pinggir jembatan.
"Lihatlah keindahannya, meskipun di sungai,tapi nampak seperti bintang di langit." Ucap Shinta sambil menggandeng tangan Satria.