bagaimana jika pembunuh bayaran tingkat S harus mengalami kehidupan kembali, itulah yang di rasakan oleh Bianca Dealova Christabel. seorang pembunuh bayaran tingkat S saat sedang menjalankan misi dirinya tidak sengaja tertembak oleh sahabatnya sendiri. bukannya pergi ke alam baka Bianca malah masuk ke dalam tubuh seorang gadis lemah yang punya penyakit jantung.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Na-he, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 27
Pagi harinya, Gebi terbangun seperti biasa dengan pelayan yang membangunkan dirinya, setelah pelayan mengantarkan sebuah gaun Gebi langsung di rias oleh para pelayan karena hari ini mereka akan pergi ke pesta kapal pesiar mewah yang akan di adakan nanti malam.
"wah nona Gebi anda sangat cantik "
" anda seperti Dewi saja padahal riasan yang anda gunakan sangat tipis namun nona Gebi tetap cantik "
Gebi menatap pantulannya di cermin, memang wajahnya sangat cantik bahkan ia saja di buat pangling, Gebi memiliki paras yang cantik dengan bulu mata lentik dan bibir tipis berwarna Cherry sedangkan Bianca memiliki mata yang tajam, hidung mancung dan bibir yang seksi.
" sudah siapa sayang " tanya caludia
" mi kenapa harus memakai gaun padahal acaranya akan di adakan nanti malam?" tanya Gebi
" karena hari ini ada penyambutan dari tamu kerajaan jadi kita harus menggunakan gaun " ucap caludia
Mereka langsung turun menuju keluar di sana sudah ada tuan brian dan Aksa yang menunggu mereka sungguh perpaduan yang sempurna, merka memang keluarga yang penuh dengan ketampanan dan kecantikan.
Mereka segera pergi ke tempat pesta itu akan di gelar, mereka langsung di jaga oleh para pengawal mobil iring iringan menyusul Rolls-Royce di depannya. Beberapa jam kemudian mereka telah tiba di sebuah villa di dekat pantai, sudah banyak mobil yang terparkir vila yang begitu luas, Gebi segera di bantu oleh Aksa untuk turun di mobil gaun yang ia kenakan sedikit membuat nya sulit bergerak.
" tuan brian selamat datang di pesta kami sepertinya perjalanan kalian cukup jauh " ucap Joseph tuan rumah pesta malam ini
" terimakasih Jo, ini istri ku caludia " ucap Brian memperkenalkan caludia
" anda sangat cantik nyonya pantas saja Temat ku ini sangat tergila-gila pada mu " ucap Joseph tersenyum ramah
" lalu di sana ada kedua anak ku Gebi dan Aksa" ucap Brian
" memang keluarga Dominique sangat lah menggemparkan " ucap Joseph ia segera mengajak mereka masuk ke dalam vila
" kenapa aku merasa seperti ada yang mengawasi ku semoga saja ini hanya perasan ku" batin Gebi
Seseorang melihat Gebi dari kejauhan, wajahnya tersenyum ia kembali masuk ke dalam mobil di sana ada seorang wanita yang duduk di sampingnya, wanita itu berpakaian sangat seksi bahkan riasan di wajahnya sangat menor.
" bagaimana? Apa mereka benar benar berada di sana lalu apa yang akan kita lakukan " tanya wanita itu
" tenang sayang, aku sudah menyiapkan rencana untuk mereka untung saja tuan Josep mengundang kita " jawab pria itu
" apa kalian berdua akan bermesraan di depan ku seperti ini "
Mereka berdua langsung tertawa membuat pria di belakangnya langsung merenggut, mereka langsung masuk ke dalam vila itu sesampainya di sana para wartawan langsung menghampiri mereka.
" bukan kah itu tuan Eden?"
" asataga anaknya sangat tampan aku baru pertama kali melihat mereka "
" mereka itu keluarga Bangsawan wajar saja kehidupan mereka tertutup "
tap tap tap
" selamat datang tuan Eden dan nyonya Rapelia saya sangat senang bahwa kalian menghadiri pesta kaum rendahan seperti kami " ucap Josep membungkuk
" hhhhh jangan merendah seperti itu Jo kita adalah rekan bisnis " ucap Eden
" kalau begitu mari kita masuk saja ke dalam " ucap Joseph
Sementara Gebi sedang menikmati sampanye yang di berikan, ia tak lupa mengambil beberapa kue ringan baru kali ini ia menghadiri pesta seperti ini karena di kehidupan sebelumnya ia tak pernah mau pergi ke pesta karena identitasnya sebagai pembunuh bayaran bisa saja ketauan oleh orang-orang.
" ini membuat ku pusing aku akan pergi ke luar sebentar" ucap Gebi kepada Aksa
" jangan terlalu jauh dan berhati-hatilah " ucap Aksa yang langsung mendapatkan anggukan oleh Gebi
Gebi segera berjalan menuju area balkon, ia membawa segelas wine di tangannya, hamparan pantai sangat indah tidak lupa dengan angin yang sepoi-sepoi menerpa wajahnya sungguh menyegarkan. Angap saja ini sebagai liburannya karena dirinya tak pernah pergi ke mana pun kecuali jika ada misi di luar kota namun setelah ia berpindah tubuh banyak hal yang belum ia tahu dengan kehidupan barunya ia ingin melihat dunia yang lebih luas lagi.
" apa temui lagi Mex, sepertinya dia sedang di As aku harus menjelaskan kepada-nya namun apa dia akan percaya yang ada aku akan di anggap gila olehnya kemarin saja dia seperti ketakutan dengan ku " batin Gebi
Tap tap tap
" sepertinya kau menyukai udara segar " ucap seorang pria
Deg
Gebi langsung menoleh ke asal suara itu, matanya langsung menatap ke pria itu bahkan jantungnya berdegup kencang seperti bertemu dengan seseorang yang sangat ia rindukan, entah mengapa dirinya seperti tidak asing dengan pria itu.
" sepertinya tuan juga seperti itu, padahal saat ini sedang ada penyambutan keluarga Kerajaan " ucap Gebi kembali menatap ke depan
" tidak semua orang harus menyambut mereka, karena bisa saja orang yang di sambut merasa tidak suka" ucap pria itu
Gebi Kembali menatap pria itu, entah mengapa jantung nya dari tadi tak berhenti berdegup kencang. Apa ini perasaannya atau perasan tubuh ini entahlah dia tak mengerti.
" nama ku Devan, lalu siapa nama mu ?" tanya Devan fokusnya kini mengarah ke arah Gebi
" a- a- aku? ah, nama ku Gebi " jawabnya sedikit gugup
" nama yang menarik, apa kita pernah bertemu? Karena aku merasa seperti pernah melihat mu " ucap pria itu
Gebi kembali berdebar, mungkin Gebi bisa menembaknya bahwa pemilik asli tubuh ini pasti ada hubungan dengan pria di sampingnya tak mungkin jantung nya bisa berdebar seperti ini, bukan debaran cinta melainkan debaran takut Gebi bisa merasakan tubuh ini bergetar meski dirinya yang menempati tubuh ini namun refleksi dari tubuh yang ia tempati masih merespon.
" sepertinya tidak tuan, kita belum pernah bertemu kalau begitu saya akan kembali ke dalam lebih baik tuan Devan juga begitu karena udara seperti ini tidak bagus buat kesehatan " ucap Gebi belalu pergi
Devan hanya mengangguk saja, padahal dirinya tadi hanya ingin menenangkan diri karena banyak sekali wanita yang ingin mendekatinya bahkan ia tak bisa bergerak dengan nyaman, namun siapa sangka ia akan bertemu dengan wanita cantik yang sedang sendiri ia bisa merasakan tatapan dingin dari wanita cantik tadi namun entah mengapa dirinya seperti pernah melihat gadis itu karena hatinya terus berdebar tak karuan, namun dirinya cukup tertarik karena biasanya seorang wanita akan menggodanya namun tidak dengan Gebi, dia sedikit berbada.
" Dev apa yang kamu lakukan di sini, seharusnya kamu ikut menyapa bersama ibu " ucap wanita itu
" apa ibu tidak bisa hidup tanpa ku sehari saja, lebih baik ibu pergi bersama tuan Eden " ucap Devan mendengar itu Rapelia hanya terkekeh
" sudahlah, tadi ibu melihat mu bersama seorang wanita? Apa dia kekasih mu " tanyanya
" bukan " jawab Devan dingin lalu pergi dari balkon, nyonya Rapelia hanya bisa menggelengkan kepalanya
Putranya itu sangat dingin, meski begitu Rapelia sangat menyayangi Devan meski terkadang sikap Devan sedikit kurang ajar kepadanya, namun berbanding terbalik dengan Adiknya Alex karena dia seorang pemuda yang tampan dan ramah namun saat ini dia sedang belajar di luar negeri, karena dirinya harus menjadi seorang pewaris.
" aku akan kembali saja, namun apakah rencana kali ini akan berhasil? Suami ku itu sangat ceroboh entah apa yang akan dia lakukan nantinya" batin Rapelia
Gebi Kembali bersama keluarganya, dirinya sedikit was was karena ia merasa ada seseorang yang memerhatikan dirinya dari tadi namun ia mencoba tenang ia akan menyelidikinya nanti.
" ekhem.. baiklah para tamu undangan sekalian, terimakasih karena sudah menghadiri acara pesta ulang tahun putri kami saya harap semuanya bisa menikmati makanan yang telah kami hidangkan " ucap tuan Josep
" daj untuk selanjutnya kami akan menyiapkan kapal pesiar mewah untuk kalian semua jadi silakan kalian untuk segera masuk ke dalam kapal " ucap nyonya Sinta
" siapa wanita itu " tanya Gebi pelan kepada Aksa
" dia nyonya Sinta istri dari tuan Josep, aku mendengar rumor kalau istrinya terkena penyakit yang serius namun sepertinya rumor itu palsu" jawab Aksa
Gebi mengangguk paham,tidak lama kemudian keluar seorang gadis yang menggunakan kursi roda gadis itu nampak cantik dengan balutan deres merah muda, gadis itu tersenyum kepada para tamu.
" jadi anaknya benar benar lumpuh"
" aku mendengar rumor kalau anak tuan Josep terkena suatu penyakit yang membuat nya lumpuh "
" ada juga rumor mengatakan bahwa nona keluarga ini sangat jelek "
" namun sepertinya rumor itu tidak benar lihat saja betapa cantiknya dia"
" meski cantik jika lumpuh tidak akan ada laki laki yang ingin menerimanya " bisik bisik
" apa mereka tidak punya malu hanya tau bergosip, padahal acara pesta seperti ini adalah momen terbaik andai saja waktu itu orang tua ku tidak membuang ku aku pasti bisa merayakan pesta seperti ini " batin Gebi
menatap sendu
Aksa yang melihat itu sedikit sedih, mungkin dirinya juga merasakan perasan sedih yang di rasakan Gebi karena sejak terkena kangker Gebi tak pernah merayakan ulang tahun, ia juga menganggap hari lahirnya sebagai bencana jadi ia tak pernah merayakan ulang tahunnya sampai ia dewasa sekarang.
mending menghilang aja toh. ga da guna hidup..
ga kasihan Bianca ta.. dia ga dikasih kesempatan buat bahagia... sengsara hidupnya..