NovelToon NovelToon
CEO : Arav Dan Kayla

CEO : Arav Dan Kayla

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Dikelilingi wanita cantik / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan di Kantor
Popularitas:9.1k
Nilai: 5
Nama Author: El Nurcahyani

Arav Hayes Callahan, seorang CEO yang selalu dikelilingi wanita berkelas, terjebak dalam situasi yang tak terduga ketika hatinya tertambat pada Kayla Pradipta, seorang wanita yang statusnya jauh di bawahnya.

Sementara banyak pria mulai menyukai Kayla, termasuk kakaknya sendiri, Arav harus menahan rasa cemburu yang terpendam dalam bayang-bayang sikap dinginnya. Bisakah Arav menyatukan perasaannya dengan Kayla di tengah intrik, cemburu, dan perbedaan status yang menghalangi mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon El Nurcahyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ketegangan dan Tunangan

Bab 27

Pukul 7 malam, rumah Bu Santi mulai kembali tenang setelah hari yang penuh kejadian. Moe tiba untuk menjemput Arav yang masih berada di kamar, menunggu dengan tenang sambil memeriksa catatan di ponselnya.

Kayla memanggil Arav di kamar. Sebelumnya dia mengetuk pintu. "Huh, kamarku sendiri ngapain harus ngetuk." Kayla sedikit kesal karena Arav tidak juga keluar.

"Pak!"

"Pak Arav?"

Suara Kayla masih tidak mendapatkan respons dari dalam. Kemudian dia mencoba memanggil menggunakan panggilan ponselnya, berharap suara yang dihasilkan dari deringan telepon, membuat Arav tersadar.

"Masih juga batu dia? Apa aku masuk aja ya?"

Kayla memutuskan masuk aja, dia gak mau ada kejadian bikin pusing lagi. Bayangkan kalau Arav ketiduran di kamarnya, apa kata tetangga kalau sampai Arav bermalam di sini.

Dengan perlahan sekali, Kayla menekan handle pintu dengan membuka pintu pelan-pelan. Takutnya Arav sedang tidak dalam situasi aman, bahaya kalau Kayla melihat sesuatu yang tidak perlu dilihat.

"Pak!"

"Pak!" Sekali lagi Kayla memanggil Arav sambil membuka pintu dengan hati-hati.

Saat pintu terbuka lebar, Kayla tidak melihat Arav di sana. "Ke mana dia?"

Kayla memilih kembali saja ke depan, kamarnya tidak luas, tidak mungkin Arav bersembunyi di sana. Mungkin tadi Arav ke luar saat dirinya dan Ibu Santi berbicara.

"Aw!"

Kayla berteriak saat ada yang menariknya dari balik pintu. Untungnya seseorang langsung membekapnya. Rupanya Arav bersembunyi dibalik pintu, dengan menunggu Kayla masuk.

"Ugh." Kayla memukul lengan Arav, "Sengaja banget sih ngerjain orang. Berarti tadi saat aku panggil - panggil, sebenarnya Bapak denger ya? Awas loh, nanti jadi gak bisa denger beneran," Kayla meluapkan kekesalannya karena dikerjain Arav. Dia tidak sadar posisi berada dalam pelukan pria yang selalu membuatnya kesal.

Ara hanya menatap wanita yang ada di depannya dengan tajam, wajahnya mungkin kaku, dingin, tapi hatinya tersenyum sudah sangat begitu dekat dengan wanita yang diinginkannya. Tangan Arav masih kokoh melingkar di pinggang Kayla yang ada di hadapannya.

"Kenapa diam? Masih mau aku omelin? Lagian sebagi tamu gak tahu waktu banget sih. Tuh Moe udah ada di depan jemput Bapak. Apa bapak mau nginep di si..."

"Iya." Jawab Arav cepat. Sebelum Kayla menyelesaikan ucapannya, Arav memotong dengan jawaban pasti.

"Enak aja." Kayla memukul lengan Arav lagi, "Eh tunggu." Dia melihat pada dirinya, kemudian pada Arav yang begitu dekat.

"Ih ... Lepas! Curi kesempatan banget sih. Awaaas...." berontak Kayla meski dengan suara tertahan, karena takut terdengar ibunya.

Kayla melepaskan Kayla dengan sengaja, wanita itu hampir terjerembab. "Iiih, ngeselin banget sih. Jadi hampir jatoh, nih."

"Tadi minta dilepaskan. Masih aja ngomel. Dasar wanita," ucap Arav sambil berlalu pergi menemui Moe.

***

“Moe, sudah siap?” tanya Arav dengan nada tegas namun tidak meninggalkan kesan kesabaran yang mendalam.

Moe, yang tampak sedikit gugup, mengangguk. “Ya, Pak Arav. Semua persiapan untuk acara pertunangan sudah sesuai rencana. Tapi kita perlu membicarakan beberapa hal dengan Nona Kayla dan Bu Santi sebelum kembali ke hotel.”

Arav mengangguk, berdiri dengan keangkuhan seorang CEO. “Baiklah. Ayo kita bicarakan semua detailnya.”

Di ruang tamu, Kayla dan Bu Santi sudah duduk dengan penuh harapan dan kecemasan. Di sana juga sudah ada Arav dan Moe, suasana terasa tegang.

Arav menatap Kayla dengan dingin, lalu beralih ke Bu Santi. “Bu Santi, mengenai acara besok, kita sudah memastikan katering dan dekorasi. Kita juga telah menyiapkan gaun untuk Kayla. Semuanya akan berjalan sesuai rencana.”

"Iya, Nak Arav. Ibu ikut bagaimana baiknya aja."

"Kayla?" Arav bertanya dingin.

Kayla sedikit menundukkan kepala, "Saya ikut ibu aja."

"Hem .. sungguh tidak jelas." Arav sedikit bergumam, tapi masih terdengar jelas oleh Kayla.

"Jadi, ibu harus mengundang tetangga ya, Nak Arav?" Bu Santi menanyakan kelengkapan acara besok.

"Benar, Bu Santi. Tetangga sekitar aja " Moe yang menjawab.

Arav mengamati Kayla dengan tatapan tajam, tetapi ada sedikit kelembutan di matanya. “Kayla, jika ada yang perlu dibicarakan lebih lanjut, jangan ragu katakan. Kita akan melakukan yang terbaik untuk memastikan semuanya berjalan lancar.”

"Kan udah dibilang. Aku ngikut ibu aja."

Arav dan Moe tidak membahas apa pun lagi, akan semakin panjang jika Arav mengikuti ego meminta kepastian Kayla.

***

Sebelum Arav dan Moe meninggalkan rumah, Moe memberikan sebuah kotak kecil kepada Kayla. “Ini, Nona. Gaun untuk besok. Saya harap Anda suka,” kata Moe, berusaha menunjukkan senyuman yang ramah meskipun keadaannya tegang.

Kayla menerima kotak itu dengan tangan bergetar, membukanya dengan hati-hati. Di dalamnya terdapat gaun berwarna biru sapphire yang menawan, dengan desain elegan yang membuatnya tertegun. “Ini sangat indah,” bisiknya, sedikit terharu.

Arav hanya mengangguk sedikit, kemudian bersama Moe mereka meninggalkan rumah Bu Santi.

Setelah kepergian Arav dan Moe, Bu Santi segera keluar untuk meminta bantuan tetangga. Dia menghubungi Bu RT dan beberapa warga, meminta mereka untuk hadir di acara pertunangan besok. Malam itu, Bu Santi bekerja keras memastikan semua undangan disebar dengan baik, walaupun dalam keadaan terburu-buru.

Keesokan paginya, rumah Bu Santi terlihat sibuk. Cantika, Gea dan beberapa warga datang membantu menyiapkan tempat, mengeluarkan kursi dari gudang, dan membersihkan area sekitar agar siap untuk acara. Aroma makanan dari katering sudah mulai memenuhi ruangan, menambah kesibukan namun juga harapan akan acara yang sukses.

###

Tak terasa waktu acara tiba, pukul satu tepat. Kayla, dengan riasan yang sempurna dan gaun yang baru diterimanya, keluar dari kamarnya. Gaun biru sapphire itu menonjolkan keanggunannya, dengan potongan yang memeluk tubuhnya dengan elegan dan panjang yang menjuntai dengan lembut di lantai. Riasannya sederhana namun mencerminkan keindahan yang alami, membuatnya tampak seperti bintang di acara malam itu.

Saat pertunangan dimulai, semua tetangga dan warga yang hadir terlihat sangat terkesan. Meskipun acara tersebut dilakukan dengan sederhana, kehadiran Arav dan Mama Lauren, memberikan kesan yang sangat memukau. Para tamu terpesona dengan cara Arav yang berkelas dan berwibawa, sementara Bu Santi juga menunjukkan keanggunan dan keramahan yang membuat semua orang merasa nyaman.

Ketika acara mencapai puncaknya dengan tukar cincin, suasana menjadi semakin emosional. Tiba-tiba, tanpa diduga, beberapa tamu meminta Arav untuk mencium Kayla sebagai tanda resmi pertunangan mereka. Kayla merasa terkejut dan malu, matanya terbuka lebar saat para tamu mulai berseru.

“Cium, Tuan!” teriak salah seorang tamu dengan semangat.

Kayla merasa warna wajahnya memudar. Bagaimana bisa orang-orang ini meminta hal yang begitu pribadi dan mendadak? Dia menatap Arav, merasa bingung dan sedikit marah. “Pak Arav, ini…” suaranya bergetar, tetapi tidak bisa mengucapkan kalimatnya.

Arav menatap Kayla dengan penuh pengertian, kemudian mengulurkan tangannya untuk membisikkan sesuatu. “Kayla, ini hanya untuk menghormati tamu kita. Kamu baik-baik saja?” tanyanya dengan nada lembut namun tetap memancarkan ketegasan seorang CEO.

Dengan perasaan campur aduk, Kayla mengangguk perlahan. Arav, dengan penuh gaya, memberikan ciuman singkat di pipi kening, membuat para tamu bersorak dan bertepuk tangan. Meskipun dia merasa janggal, Kayla tahu ini adalah bagian dari acara, dan dia harus menanggapinya dengan baik.

Saat acara berlanjut dan makanan mulai dihidangkan, Kayla merasa sejenak bisa bernafas. Namun, suasana berubah tegang ketika beberapa orang bertubuh besar masuk ke ruang acara. Gerak-gerik mereka yang tidak bersahabat mencuri perhatian dan menciptakan ketegangan di antara para tamu.

Kayla merasa jantungnya berdegup kencang saat melihat kehadiran mereka, merasa bahwa situasi ini bisa berubah menjadi sesuatu yang lebih buruk. Di tengah kesibukan dan kebahagiaan acara, ancaman baru ini seperti bayangan gelap yang mengancam keutuhan pertunangan dan suasana yang telah diupayakan dengan begitu keras.

Bersambung...

1
El Nurcahyani -> IG/FB ✔️
Biasanya CEO maksa nikah karena keluarga cewek punya hutang. Atau ceweknya punya salah.

Ini enggak loh. Kayla tidak ada sangkut paut tanggung jawab apa pun pada CEO/Arav atau pun keluarga. Namun, dia tetap harus nikah dengan Arav.

Kira-kira alasannya apa ya? Yang gak baca novelnya, pasti gak bakal tahu alasannya.
Aruna
Boleh jadi koleksi bacaan
Aruna
Teh early grey kaya apa sih
Neneng Aisyah
seru cerita lanjut kak,aku tunggu 😅😅😅👍🏻
El Nurcahyani -> IG/FB ✔️: Terima kasih udah mampir. 🥰
total 1 replies
Daniel
tbiyuuyiiy gu
Sunrise🌞: Hallo kak mampir juga ya diceritKu

STUCK WITH MR BRYAN
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!