NovelToon NovelToon
Pelangi Untuk Aqila

Pelangi Untuk Aqila

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / Teen Angst / Teen School/College / Keluarga / Cinta Murni / Bad Boy
Popularitas:1.6M
Nilai: 4.8
Nama Author: Mukarromah Isn.

Mimpi Aqila hanya satu, mendapat kasih sayang keluarganya. Tak ada yang spesial dari dirinya, bahkan orang yang ia sukai terang-terangan memilih adiknya

Pertemuannya tanpa disengaja dengan badboy kampus perlahan memberi warna di hidupnya, dia Naufal Pradana Al-Ghazali laki-laki yang berjanji menjadi pelangi untuknya setelah badai pergi

Namun, siapa yang tau Aqila sigadis periang yang selalu memberikan senyum berbalut luka ternyata mengidap penyakit yang mengancam nyawanya

.

"Naufal itu seperti pelangi dalam hidup Aqila, persis seperti pelangi yang penuh warna dan hanya sebentar, karena besok mungkin Aqila udah pergi"

~~ Aqila Valisha Bramadja


.

.

Jangan lupa like, komen, gift, dan vote...🙏⚘😘

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mukarromah Isn., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DIA SAKIT!

"Maaf Kak Aqila..."

PLAKKK

Belum sempat Aqila menyelesaikan ucapannya, sebuah tamparan keras melayang mengenai pipi kirinya dan menciptakan rasa terbakar, namun hatinya jauh lebih sakit

Aqila terduduk menjatuhkan map biru yang dipegangnya. Pertama kali, ini pertama kali Aqila melihat dalam keluarga Bramadja kekerasan seperti ini dan itu kepada dirinya sendiri

Dibandingkan sakit akibat tamparan itu, Aqila lebih merasakan sakit di hatinya, saat keluarganya sendiri memperlakukannya seperti ini

"Devano, apa yang kamu lakukan sama adik kamu? Papa nggak pernah ngajarin kamu main tangan seperti itu" Papa Arya yang duduk dikursi sontak berdiri terkejut melihat tindakan putra sulungnya itu. Beruntung di dalam ruangan itu hanya mereka bertiga

"Dia keterlaluan Pah, tugas kecil aja nggak bisa, padahal apa susahnya sih cuma sebentar mengantar dokumen itu"

"Ada apa Aqila? Apa yang sudah terjadi?" Aqila menggeleng sebagai balasan

"Aqila lupa" balas Aqila dengan suara lirih nyaris tak terdengar

"Lupa? Lupa?!, Kakak baru saja menelponmu dan secepat itu kau lupa? Kakak juga tak akan meminta bantuanmu jika ada orang lain di rumah itu yang bisa kakak mintai tolong"

"Apa kau tau? Gara-gara dirimu perusahaan kita gagal kontrak hingga milyaran rupiah dengan perusahaan mereka, kalau kau tidak bisa membantu setidaknya jangan menyusahkan"

"DEVANO CUKUP!" Papa Arya sampai meninggikan suaranya, tapi benar-benar perkataan Devano sudah melewati batas

Dengan menunduk menangis, Aqila bangkit dari duduknya dan langsung berlari keluar perusahaan bahkan meninggalkan motornya disana. Sudah cukup!, ia tak sanggup lagi mendengar semuanya, Devano benar kalau ia hanya beban yang cuma bisa menyusahkan orang lain, seharusnya dari awal jangan sampai ada yang tau tentang penyakit ini agar mereka tak perlu memikirkan dirinya, cukup hanya melihat dirinya tersenyum palsu saja

"Aqila, kenapa duduk disini?" Naufal membuka kaca helmnya, melihat Aqila yang duduk ditepi jalan sendirian

"Aku lupa jalan pulang" Hati Naufal teriris mendengar itu

"Aqila dari mana?"

"Dari perusahaan papa"

"Ayo naik, aku antar pulang" Aqila hanya mengangguk sebagai jawaban dan duduk di belakang. Bukannya mengantar Aqila pulang ke rumah, Naufal justru membawanya kepantai

"Kenapa kesini?"

"Untuk melepas lelah" jawab Naufal sembari mengumpulkan batu-batu kecil dan diletakkan disamping Aqila

"Untuk apa?"

"Ibaratkan ini adalah masalah, dan lemparkan ia sejauh mungkin" Aqila menurut saja dan lama kelamaan air matanya jatuh

"Naufal, apa aku cuma bisa menjadi beban yang menyusahkan untuk mereka?" Naufal ingin memberikan pelukan untuk memberi kekuatan, tapi ia segera beristigfar dan sadar kalau mereka punya batasan

"Aku juga tak ingin menjadi seperti itu, tapi penyakit ini membuatku..."

"Argh, mengapa otak ku berjalan seperti ini?" Aqila memukul-mukul kepalanya

"Hentikan Aqila, jangan seperti itu, ini bukan salahmu jadi berhenti menyalahkan diri sendiri"

"Ini semua ketentuan Allah, jalani dengan sabar dan yakini akan ada akhir yang indah dari semua ini" Aqila menelungkupkan wajahnya diatas lutut dan menumpahkan tangisnya

"Aqila bukankah aku sudah berjanji kepadamu untuk menjadi pelangi?, pelangi yang datang setelah hujan lebat dan badai berlalu, pelangi yang memberi begitu banyak warna dan membuat orang yang melihatnya tersenyum bukan menangis" Naufal mengatakan itu dengan pandangan menuju laut yang begitu indah dan tiupan angin yang mengantarkan kesejukan

"Naufal itu memang persis seperti pelangi untuk hidup Aqila, penuh warna dan hanya sementara" balas Aqila tersenyum

"Pelangi hanya sementara, namun keindahannya akan selalu tersimpan dihati"

"Kenapa? Kenapa Kak Naufal memilih Aqila? Aqila itu sakit, dan nggak ada yang tau kapan tuhan akan mengambil Aqila"

"Sttt" Naufal menaruh telunjuknya di depan bibir

"Hidup dan mati kita sudah ditentukan, tapi jangan menjadi manusia yang berputus asa seperti itu, takdir tentang itu memang tak bisa diubah, tapi kita harus berusaha dan pantang menyerah"

"Jangan pikirkan perkataan mereka, kau harus mendengar kata hatimu sendiri"

"Karena hidup ini milikmu, bukan milik mereka"

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Matahari diufuk barat memancarkan cahaya jingga yang begitu indah dicakrawala, namun tetap saja keindahan itu tak abadi karena akan segera tergantikan gelapnya malam

"Maaf kak, tadi pagi Aqila benar-benar lupa" Aqila yang hendak turun makan malam berpapasan dengan Devano di atas tangga. Butuh keberanian bagi seorang Aqila untuk mengatakan ini, apalagi setelah melihat emosi Devano yang meledak tadi pagi, ia agak takut untuk bertemu dengannya

"Lupa? hanya itu alasan yang kamu berikan? Tidak ada alasan yang lebih bagus? Kamu bahkan lebih pintar berbohong dari Reyna"

"Aqila nggak bohong, Aqila benar-benar lupa" air mata Aqila mulai menetes, entahlah tapi hatinya sakit saat tak dipercaya seperti ini, dan lagi-lagi sakit kepala luar biasa itu datang

"Kamu pikir siapa yang akan percaya dengan omongan konyolmu itu?"

"Mingir!, jangan bahas itu lagi atau aku akan selalu menyalahkanmu" Tenaga Devano mendorong mundur tubuh Aqila memang pelan, tapi karena hampir kehilangan kesadaran Aqila oleng dan akhirnya terjatuh dari tangga

Bik Inah yang sedang menyiapkan makan malam, berteriak terkejut tak menyangka hal itu terjadi

"DEVANO" Darren keluar dari kamar dan tanpa aba-aba langsung memukul wajah kakak sulungnya saat sempat melihat Aqila terjatuh

"DARREN" Devano yang masih dikuasai emosi balik memukul Darren

"Apa maksud kamu dorong Aqila tadi!" seru Darren dengan nada marah, ia bahkan tak peduli Devano adalah kakaknya. Darren yang hendak turun makan malam memang tak tau apa yang mereka bicarakan tapi ia sempat melihat Devano mendorong Aqila hingga terjatuh

"Cuma dorongan pelan, dia aja yang lebay, Reyna aja pernah jatuh dari tangga kampus nggak sampai pingsan"

BUGH

Darren lagi-lagi melayangkan tinjuannya ke wajah Devano, ia benar-benar tak suka mendengar omongan itu

"KALIAN BERDUA TURUN SEKARANG!" Papa Arya sampai berteriak dari ruang tamu melihat pertengkaran dua putranya diatas tangga

Darren segera berlari menuruni tangga menuju sofa, tempat Aqila dibaringkan dalam keadaan tak sadarkan diri, dan hidung yang mengeluarkan darah

"Aqila bangun, Aqila" Darren menepuk pipi adiknya beberapa kali berharap Aqila sadar

"Padahal Reyna yang jatuh dari tangga..."

"DIA SAKIT DEVANO, DIA SAKIT!" Darren kembali meninggikan suaranya saat Devano lagi-lagi mengungkit hal terjadi pada Reyna, bagaimana bisa itu dibandingkan?

"Darren apa maksud kamu?" Tanya Mama Intan dengan membawa segelas air putih

"Siapa yang sakit kak?" Rian yang baru pulang dari kampus ikut bertanya, saat melihat kehebohan terjadi di ruang tamu

Darren berlari menaiki tangga, memasuki kamar Aqila, mengambil tas adiknya

"Liat ini" Darren mengeluarkan hasil pemeriksaan rumah sakit dan juga ST scan milik Aqila

"Dia terkena kanker otak stadium tiga"

.

.

Maaf ya kalau feelnya kurang dapet, soalnya author juga masih belajar...🙏🙏

1
ann
Luar biasa
liannsky
Biasa
erna nena dwiputra
karya yg bagus banget thor😭😭😭
Addina Rannisa
Luar biasa
desmitalara supati
betul, baru kali ini baca novel nangis
Adinda Kusuma
Luar biasa
rhani bhelLo💕
Baru kali ini baca novel hampir setiap bab nangis terus
ampe d ending, q nangis sesegukan 😭😭
bagus bgd jalan ceritanya
banyak pelajaran yg bisa d ambil
semangat terus buar othor dalam berkarya
best pokonya 👍👍👍
novita harahap
kalau saya pasti lebih panjang lagi tuh curhatnya?
hadiah ulang tahun? kalian semua marah krn Aqila lupa ulang tahun reyna sebelumnya? ada yg ingat ulang tahun Aqila? ada yg tidak lupa memberikan kado? tak kasih hadiah mangkok deh kl ada yang ingat 😭😭😭
Uun Sumarni
😭😭😭😭😭
Uun Sumarni
/Cry//Cry//Cry/
Uun Sumarni
novel ini mengandung bawang nangis terus 😭😭😭sampai diketawain sama anak2 saya🤣
_rINi_
penyesalan 👏 basi,
_rINi_
boleh ga seneng disaat sedihh..denger lo daren ,,denger baik" kenyataan tentang adik yang ga pernah lo anggap..
_rINi_
nyesek abisss...greget klo emang ending ampe ga ada meninggal yang pastinya keluarganya pasti nyesel seumur hidup mungkin ,klo emang mereka mengagnggap aqila itu keluarganya..
_rINi_
nyesek rasanya😭
Adas Hermawan
sumpah dari awal episode ampe ending nya bikin aku😭😭😭😭
Teten Suryani
sangat bagus novelnya, terima kasih sangat mengundang air mata oenuh bawang😭😭😭😭
Teten Suryani
dari bab 1 cuman bab ini yg bisa ketawa bacanya sebelomnya😭😭😭
Teten Suryani
ya Allah outhor bawangnha kebanyakan 😭😭😭😭😭😭
Suci Dea
tapi kata kak author ayah gempano udah almarhum?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!