NovelToon NovelToon
Kembalinya Ayah Anakku

Kembalinya Ayah Anakku

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Single Mom / Hamil di luar nikah / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: DENAMZKIN

Celia adalah seorang ibu tunggal yang menjalani kehidupan sederhana di kota Bandung. Setiap hari, dia bekerja keras di toko perkakas milik ayahnya dan bekerja di bengkel milik seorang kenalan. Celia dikenal sebagai wanita tangguh, tapi ada sisi dirinya yang jarang diketahui orang, sebuah rahasia yang telah dia sembunyikan selama bertahun-tahun.

Suatu hari, teman dekatnya membawa kabar menarik bahwa seorang bintang basket terkenal akan datang ke kota mereka untuk diberi kehormatan oleh walikota dan menjalani terapi pemulihan setelah mengalami cedera kaki. Kehebohan mulai menyelimuti, tapi bagi Celia, kabar itu adalah awal dari kekhawatirannya. Sosok bintang basket tersebut, Ethan Aditya Pratama, bukan hanya seorang selebriti bagi Celia—dia adalah bagian dari masa lalu yang telah berusaha dia hindari.

Kedatangan Ethan mengancam untuk membuka rahasia yang selama ini Celia sembunyikan, rahasia yang dapat mengubah hidupnya dan hidup putra kecilnya yang telah dia besarkan seorang diri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DENAMZKIN, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

LUKA DAN CINTA LAMA

"Tampaknya kamu mengatasi semua ini dengan cukup baik," suara Kevin terdengar saat dia memasukkan tangan ke saku celananya.

Ethan langsung mengalihkan perhatian. "Kevin, sejak kapan kamu di sini?"

"Tepat di bagian saat dia membahas betapa kecilnya milikmu," jawab Kevin sambil mengulurkan tangan untuk berjabat tangan dengan Ethan.

"Dia memang kejam," Ethan berkata dengan senyum miring.

Kevin duduk di sampingnya.

"Dewi bilang kamu bertemu dengan cinta lamamu dari masa sekolah. Kamu tahu, dengan Dina yang sedang berkeliaran dan membuat keributan tentang reputasimu," Kevin menghela napas, menatap Ethan sebentar sebelum kembali melihat kerumunan. "Mungkin ini bukan waktu terbaik untuk bermain-main."

"Kamu tahu sebaik aku, kalau Dina itu penuh omong kosong," balas Ethan sambil bersandar sedikit.

"Yah, penuh omong kosong atau tidak, Dewi sudah berusaha keras untuk memperbaiki kerusakan," kata Kevin sambil menghela napas kecil. "Mungkin kamu harus diam saja untuk sementara waktu."

"Aku punya tendon yang robek dan terjebak di kota kecil ini. Kalau aku lebih diam lagi, aku mungkin sudah mati," balas Ethan sambil mengangkat tangannya dengan frustrasi.

Kevin memutar mata dan menyandarkan tubuhnya di kursi.

"Kamu benar-benar membenci tempat ini. Aku tidak mengerti kenapa?" Kevin melirik ke arah pintu utama di mana Dewi sedang berbicara dengan seseorang. "Ya Tuhan, wanita itu benar-benar cantik."

"Ueek," gumam Ethan membuat gestur dirinya mual, lalu mengalihkan pandangannya ke arah kedua orang tuanya yang sedang duduk di meja.

"Jadi, kamu pindah kembali ke sini?" tanyanya sambil melihat ke arah temannya.

"Benar, aku sudah ke bank dan menandatangani semua dokumen. Aku tidak sabar untuk mengejutkannya. Aku bahkan merinding," kata Kevin penuh semangat.

"Kamu sudah dapat cincin itu?" tanya Ethan sambil memperhatikan Dewi yang tiba-tiba ditepuk pundaknya oleh seseorang yang wajahnya dia kenali, meskipun dia tidak bisa mengingat namanya.

Kevin menepuk saku kirinya. "Mau lihat?"

"Aku percaya kamu memilih yang berkilau," jawab Ethan, menyerah untuk mencoba mengidentifikasi wanita itu.

"Menurutmu Celia sudah menikah?" katanya, kembali memandang ke arah di mana Celia menghilang.

"Kenapa kamu peduli? Bukankah dia hanya menjadi one-night standmu waktu itu?" Kevin menatap Ethan dengan alis terangkat.

"Aku cuma penasaran ingin tahu sesuatu tentang teman lama dari sekolah," Ethan tersenyum lebar dan bersandar santai di kursinya.

"Dina entah sedang di mana melakukan hal yang entah apa dengan uangku, dan aku tidak boleh berpikir santai tentang seseorang?"

Kevin berdiri dan menyeringai. "Kamu dan aku sama-sama tahu arti ‘santai’ apa yang ada dipikiranmu," katanya sambil memasukkan tangan ke saku dan melihat sekeliling. "Aku akan mencari tahu untukmu, hanya karena kamu sedang cedera."

"Dan kamu berhutang padaku." Lanjutnya

"Aku sudah menyiapkan para penari untuk pesta bujangmu, mereka ada di speed dial," kata Ethan sambil mengangkat tangannya, seolah membela diri.

Kevin menggelengkan kepala, lalu menyelinap ke kerumunan. Ethan meletakkan tangannya di meja, sendirian lagi. Dia menghela napas, memandangi ruangan penuh keluarga, anak-anak berlarian ke sana kemari. Sebuah senyum kecil hampir muncul, tetapi dengan cepat memudar saat pikirannya melayang pada pernikahannya yang gagal.

Hubungannya dengan Dina tidak selalu begitu... mengerikan, palsu, dan menyedihkan. Atau mungkin memang begitu sejak awal. Sederhana saja: Dina melihat ke mana hidup Ethan menuju dan mengaitkan dirinya demi bagian dari gemerlap kamera dan sorotan. Dia menjalani kehidupan itu dengan baik—mereka menghadiri pesta-pesta yang tepat, bertemu orang-orang yang tepat, memakai pakaian yang sempurna, dan dia selalu sibuk dengan berbagai aktivitas.

Ethan? Dia hanya menjalani hari-harinya. Apakah seks mereka luar biasa? Tidak juga, dia pernah merasakan yang lebih baik. Tetapi mungkin dia terlalu pemilih. Dia punya segalanya, istri yang cantik, apartemen mewah, pekerjaan impian, dan sponsor. Namun, dalam hatinya, sembilan tahun itu terasa seperti dua puluh.

Ethan menatap kedua orang tuanya di meja lain, melihat betapa bahagianya mereka. Senyum-senyum itu, tatapan panjang penuh cinta—dan itu setelah tiga puluh enam tahun bersama. Dina berhenti tersenyum tanpa alasan sejak empat bulan pertama pernikahan mereka. Dia bosan. Matanya mulai melirik ke luar. Dia tidak pulang.

Ethan menghela napas lagi. Mereka tumbuh terpisah, menikah terlalu cepat, tanpa percikan yang cukup. Ketika dia mencoba membahasnya dengan Dina, dia marah besar, seolah-olah Ethan mencabut nyawanya. Dina mulai menggenggam apa saja yang bisa mendukung gaya hidupnya—dan dia melakukannya.

Ethan tidak bangga telah berselingkuh, tetapi dia ingin tahu—apakah dia benar-benar mencintai Dina? Apakah ada sesuatu dalam dirinya yang masih setia, hidup untuknya? Ternyata, berselingkuh adalah hal termudah yang pernah dia lakukan, dan itulah yang membuatnya sadar kalau hubungan mereka tidak nyata. Dia tidak merasa bersalah, tidak ada rasa penyesalan. Dia hanya tidak peduli.

Ketika Dina mengetahui hal itu, dia meledak dalam kemarahan, meskipun dia sendiri juga berselingkuh. Dia malah mengaku kepada sebuah majalah, yang memberinya peluang menulis buku dan wawancara eksklusif. Dia menjual cerita sebagai istri pebasket yang diabaikan, yang dirampas kesempatan untuk meraih cinta dan kehidupan sejati.

Ethan memutar mata, menatap bekas garis kecokelatan samar di jari manis kirinya. Pernikahan, pikirnya, hanyalah untuk mereka yang suka hidup terkurung.

1
Oyen manis
duh penasaran reaksi celia dan ethan
Oyen manis
keren sih, biasanya bakal di aborsi kalau udah kaya gitu.Tapi yang ini di rawat sampai gede
Oyen manis
nyesek si jadi celia tapi lebih nyesek jadi dina ;)
Grindelwald1
Tersentuh banget dengan kisah ini.
Dálvaca
Jangan lupa terus update ya, author!
DENAMZKIN: siap. terima kasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!