Joanna memiliki kehidupan yang bahagia. Keluarga yang menyayangi dan mendukungnya. Pekerjaan yang mapan dengan gaji tinggi. Dan calon suami yang mencintainya.
Sayangnya, kehidupan Jo hancur hanya dalam tempo singkat. Usaha keluarganya hancur. Menyebabkan kematian ayah dan ibunya. Dipecat dan bahkan tidak dapat diterima bekerja dimanapun. Dan calon suaminya menikah dengan putri konglomerat.
Dan semua itu karena satu orang. Konglomerat yang terlalu menyayangi adiknya sampai tega menghancurkan kehidupan orang lain.
Jo tidak akan pernah memaafkan perbuatan musuh terburuknya. Tidak akan
yang belum 20 tahun, jangan baca ya🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elena Prasetyo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
27
Jo merasa dirinya sudah gila. Hanya untuk bertahan berada di rumah ini, dia memberanikan masuk ke dalam kamar pria itu. Dan melakukan adegan percintaan tanpa batasan yang jelas.
Tapi pria itu menerimanya. Itu tandanya pria itu tidak akan membunuhnya. Setidaknya tidak untuk saat ini.
"Batalkan pekerjaan dari Katherine. Aku akan memberimu kompensasi yang cukup" perintah pria itu saat mereka sarapan bersama. Jo menghembuskan napas panjang dan hanya menjawab singkat.
"Baiklah"
Setelah pria itu pergi bekerja, Jo mengirim pesan pada istri Brandon. Mengatakan dia tidak jadi menerima pekerjaan. Karena tenggat waktu yang terlampau singkat.
Jo berpikir urusannya dengan adik pria itu telah usai. Lalu dia menerima undangan makan siang Nyonya Lane yang akan bertemu dengan teman-temannya. Kesempatan menerima klien baru seperti ini tidak akan pernah dia sia-siakan.
"Dia adalah Joanna Harding, yang selalu membantuku untuk membeli semua barang-barang mewah itu" kata Nyonya Lane membantu Jo untuk mengenalkan dirinya. Dia mulai mempromosikan kemampuannya untuk mendapatkan harga yang pantas untuk tiap barang mewah.
Semua orang tertarik dan mulai memesan sesuatu darinya. Jo dengan senang mencatat semua di bukunya.
"Acara makan siang hari ini sukses. Apa yang akan kau berikan padaku?" tanya Nyonya Lane dengan tawa anggunnya.
"Tentu saja sesuatu yang spesial. Saya dengar Anda mencari sebuah permadani kuno yang sulit ditemukan" jawab Jo.
"Kau bisa mendapatkannya? Aku sudah lama sekali menginginkannya"
"Saya akan menghadirkan permadani itu di kediaman Anda satu Minggu dari sekarang"
"Kau memang sangat hebat Jo"
Dipuji karena pekerjaannya membuat Jo sangat bangga. Harga diri yang jatuh terinjak karena apa yang dilakukannya di rumah pria brengsek itu kini dapat terbang lagi ke atas.
"Terima kasih Nyonya. Semuanya berkat Anda"
"Kabarnya Katherine Cooper mempekerjakan mu, apa itu benar?" tanya Nyonya Lane.
"Benar, tapi saya terpaksa harus menolaknya" jawab Jo terus terang.
"Apa karena Anthony tidak menyukainya?"
Jo mengangguk.
"Dia terlalu mencintai adiknya sampai melakukan semua hal yang jahat. Aku tidak pernah berpikir Anthony akan menjadi sampai seperti ini. Tapi bagaimana dengan keseharian mu disana? Apa kau menikmatinya?"
Bagaimana bisa Jo menjelaskan kalau dia hidup setiap hari dengan tantangan berbeda. Bahkan ada kalanya dia harus tidak tidur hanya untuk memastikan dirinya tidak dikubur hidup-hidup oleh pria gila itu.
"Saya masih bisa menanganinya"
"Baguslah. Sekarang pulanglah dan bawakan aku permadani itu"
"Baik Nyonya"
Jo pulang ke rumah pria itu. Kini dia sudah merasa biasa saja setiap kali melewati gerbang masuk kediaman Cooper. Dan sepertinya para petugas keamanan juga pengawal disana mulai mengenalnya.
"Apa yang kau lakukan disini?" tanya Anthony pada adiknya yang datang terburu-buru ke ruangannya.
"Aku kesal sekali. Aku ... Sangat kesal!!!" teriak Kate membingungkan Anthony.
"Apa yang terjadi? Apa Brandon yang membuatmu kesal?"
"Tidak. Aku ... Aku menyewa seseorang untuk mengerjakan sesuatu. Kami sudah membahas pekerjaan itu dengan sangat detail. Tapi tiba-tiba saja orang itu membatalkan semuanya. Membuatku kesal setengah mati"
Anthony sangat mengerti apa yang sedang dibicarakan adiknya. Ini tentang Joanna, wanita yang diperintahkan nya untuk menolak pekerjaan dari Katherine.
"Siapa dia? Apa aku tahu namanya? Biar aku hukum dia!!" Anthony berpura-pura marah.
"Tidak perlu. Aku tidak mau kakak ikut campur dalam masalah ini. Aku hanya melampiaskan kekesalanku karena tidak bisa mengatakannya pada kak Brandon" keluh adiknya.
Anthony tidak suka membuat adiknya kecewa apalagi kesal seperti sekarang. Tapi ini adalah untuk kebaikan Katherine. Dia tidak ingin wanita itu menjadikan Katherine alat balas dendam kepadanya.
"Aku bisa mengenalkanmu ke orang yang lebih profesional lagi" katanya berusaha menghibur.
"Tidak. Aku tetap menginginkan orang itu. Aku akan berusaha mengubah keputusannya"
"Tapi Katherine"
"Ya sudah kak Aku harus pergi!"
Katherine pergi meninggalkan Anthony dalam keadaan bingung. Bagaimana ini? Apa yang harus dia lakukan sekarang?
"Batalkan penolakanmu!" kata Anthony pada wanita itu ketika dia baru saja pulang dari perusahaan.
"Apa?"
Wanita itu tampak tidak mengerti dengan perintahnya.
"Lakukan saja pekerjaanmu dengan Katherine" ucap Anthony menekan semua rasa kesal yang sudah mencapai lehernya.
"Aku tidak mau" jawab wanita itu segera.
"Aku perintahkan kau untuk melanjutkan, kenapa menolaknya?"
"Karena ada kemungkinan aku akan dilukai saat proses itu dilanjutkan. Aku menyayangi tubuh dan hidupku. Dan lagi, penolakan itu adalah keputusanmu"
Wanita yang keras kepala. Bagaimana bisa Anthony bertemu dengan wanita sekeras ini. Dia mendekati wanita yang sedang sibuk bekerja di kamarnya itu.
"Aku akan memberimu sesuatu untuk menerimanya kembali. Kau ingin apa? Perhiasan? Berlian yang lebih besar? Uang? Berapa banyak?"
Wanita itu melihatnya dan menggeleng.
"Aku adalah pengusaha yang berkomitmen pada ucapanku. Sekali menolaknya, aku tidak akan berusaha meminta lagi. Sebagai pengusaha, bukankah kau juga begitu?"
Sial. Kenapa wanita itu membawa-bawa statusnya sebagai pengusaha. Untuk hal ini dia tidak bisa mendebat. Karena yang dilakukan wanita itu sekarang sudah benar kalau dilihat dari segi pengusaha.
"Aku akan membuatmu merasakan kenikmatan baru"
Tidak tahu kenapa Anthony menawarkan hal ini. Tapi dia sangat yakin bisa melakukannya.
"Tidak. Aku hanya menjalankan perintah mu. Tidak akan ada yang bisa membuatku melakukan sebaliknya. Karena itu berhubungan dengan keselamatan hidupku. Carilah orang lain untuk membantu adikmu. Tapi apa kau tahu sesuatu? Aku adalah orang paling hebat dalam pekerjaan ini" kata wanita itu lalu pergi meninggalkan Anthony.
Dia mengejar wanita yang turun ke bawah.
"Aku akan membuat surat perjanjian tidak akan menyentuhmu bila terjadi sesuatu" tawarnya.
"Tidak mau. Kau bisa mengingkarinya sesukamu" jawab wanita itu membuat Anthony mengingat beberapa surat perjanjian yang dilanggarnya demi kepentingannya sendiri.
"Aku memerintahkan mu untuk melakukannya. Jadi lakukan saja! Atau aku akan ... menghukum mu" katanya lalu dengan cepat menyesal. Wanita itu hanya melihatnya tidak menjawab dengan langsung.
"Baiklah"
Akhirnya, dia berhasil membuat wanita itu melakukan perintahnya. Dia memang seorang penguasa yang tak terkalahkan. Lalu wanita itu mendekat dan membisikkan sesuatu di telinga Anthony.
"Tapi kau harus menjadi budakku di atas ranjang nanti malam"
Budak? Budak di atas ranjang? Apa maksud wanita itu? Mungkin tidak buruk juga untuk sesekali melakukan hal baru di atas ranjang. Yang terpenting adalah keinginan adiknya terpenuhi. Dan dia akan mengalami sebuah dunia baru malam ini. Perlahan senyum mengembang di wajah Anthony membuat heran beberapa pelayan serta pengawal yang melihatnya.