Siapa sangka, niatnya ingin menenangkan diri di sebuah taman, karena stress terus di paksa sang ibu untuk segera menikah karena umurnya sudah tidak muda lagi. Di taman itu Kanaya malah bertemu gadis kecil yang sedang menangis.
Pertemuan itu malah awal menjadikan dirinya seorang ibu dari gadis kecil yang membutuhkan kasih sayang seorang ibu itu
Bagaimana selengkapnya yu langsung mampir saja.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Iin Suryani iin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 30
Tidak terasa Naya dan gadis kecil itu sudah sampai di rumah, masih dengan rasa kegirangan gadis kecil itu masuk kedalam rumah.
Semua maid yang bekerja di rumah itu sangat terkejut dan heran, tapi juga ikut bahagia melihat kebahagiaan yang terpancar dari nona kecil mereka.
" Habis dari mana ya non kecil, sehingga se bahagia itu, tidak seperti biasanya ?" tanya maid yang bernama Lia itu.
" Tidak perlu dari mana, asalkan non kecil bisa ceria lagi seperti itu sudah syukur banget. Neng Naya memang hebat, bisa membuat non kecil se bahagia itu, kita saja yang selama bekerja di rumah ini tidak bisa membuat nona kecil tersenyum, Sedangkan neng Naya baru saja kenal beberapa hari sudah bisa membuat non kecil ceria kembali, hebat neng Naya. " kata maid yang bernama Ida itu.
" Kita patut bersyukur dengan kedatangan neng Naya, membawa kebahagiaan dan keceriaan lagi dalam rumah ini. Ya sudah ayo kembali bekerja, sebentar lagi tuan datang, bahaya kalau kita ketahuan menggosib seperti ini. " kata Bu ijah yang juga melihat dan mendengar itu.
" Iya Bi Ijah, ayo " sahut keduanya lalu mereka kembali ke pekerjaan masing-masing.
Sedangkan Naya dan gadis kecil itu saat ini sedang membersihkan diri bersama di dalam kamar mandi, biasa mereka berdua kembali berendam mandi air hangat, dengan penuh canda dan tawa kedua gadis beda generasi itu menikmati mandi dan membersihkan diri bersama.
Tidak lupa juga setiap kali mereka berendam air hangat, Naya selalu memijat pelan kepala dan telapak kaki gadis kecil itu, agar gadis kecil itu rileks dan merasa tenang, juga perlahan menyembuhkan rasa trauma yang di derita gadis kecil itu.
Buktinya sekarang gadis kecil itu sudah tidak takut lagi dengan kamar mandi, sudah berani dengan air dan kelihatan sangat bahagia menikmati mandi dan membersihkan diri.
Setelah selesai membersihkan diri, kedua gadis yang sudah seperti ibu dan anak itu, memakai pakaian bersama lalu Naya mendandani gadis kecil itu dengan sangat cantik dan segar, begitu juga dengan dirinya, sehingga kedua gadis beda generasi itu terlihat sungguh sangat mempesona meskipun beda usia.
" Nah sekarang sudah siap, ayo kita keluar sayang kita makan dulu baru kita jalan - jalan sore di halaman belakang bagaimana mau " kata Naya mengajak anak asuhnya itu bersantai sore bersama.
" Siap Bunda " sahut gadis kecil itu dengan senangnya.
" Baiklah sayang let's go, kita laksanakan sekarang. " kata Naya lagi dengan semangatnya.
" Go... " sahut gadis kecil itu sambil bergandengan tangan mereka berdua melangkahkan menuju meja makan.
Sesampainya di meja makan, seperti biasa Naya mengambilkan makanan untuk anak asuhnya itu, meskipun sekarang baru jam empat sore dan belum waktunya makan, tapi tetap saja Naya memberikan gadis kecil itu makan walaupun hanya makan roti dan makanan ringan lainnya sebagai pengganjal lapar sebelum waktunya makan.
Setelah selesai, tanpa menunggu lama lagi kedua gadis itu langsung keluar rumah menuju taman belakang.
Mereka berdua berjalan - jalan, bermain dan bercanda bersama, sampai saking asiknya mereka berdua tidak menyadari kalau saat ini Dirga sedang memperhatikan keduanya.
" Wah wah, sepertinya asik sekali sampai lupa sama papah ya putri papah ini " kata Dirga mendekati mereka berdua.
" Eh papah sudah pulang, sini Pah, ayo main ayunan bersama seru Pah yeeee..." ajak gadis kecil itu.
" Eh Bapak sudah pulang, silahkan Pak kalau mau bermain bersama nona kecil " kata Naya dan beranjak sedikit menjauh dan membiarkan ayah dan anak itu bersama.
" Kamu / Bunda mau kemana " kata Dirga dan gadis kecil itu bersamaan, dan sukses mengejutkan Naya yang hendak beranjak dari tempat duduk itu.
