seorang gadis bertemu dengan iblis dan di bawa ke dunia bawah,apakah ini takdir gadis tersebut?
hanya untuk umur 17 ke atas 👐🏻
(jangan lupa like and komen ya)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 永島良太, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 15
"Bukan urusanmu!"
"Tentu urusanku, karna ini rumahku."
"Tidak mungkin manusia tinggal di dunia bawah!"
"Mungkin saja."
"Apa kamu ada hubungan dengan salah satu makhluk dunia bawah? Kalau iya, kenapa tidak denganku, manusia?" aron tersenyum miring.
liona menekan kakinya. aron meringis.
"Bukan urusanmu, dan aku tidak sudi berurusan dengan vampir rendahan sepertimu."
"Brengsek! Dasar manusia tak tahu diri!"
liona ingin menginjak lebih keras, tapi kepalanya terasa pusing.
"Akh!" Reflek memegangi kepalanya.
"Darahku..." liona melihat baju bagian dadanya sudah berwarna merah pekat.
Dari tadi, darahnya tidak berhenti mengalir. liona yakin dia akan kehabisan darah.
liona terduduk di tanah, memegangi kepalanya. Pandangannya sudah hampir pudar.
"Wow! Kenapa, manusia? Kau takut? atau merasa sakit karna lemah fisik?" aron berdiri, tertawa remeh.
Liona tak mendengarkan aron, ia sibuk menghilangkan pusing di kepalanya.
Hal terakhir yang liona lihat adalah muncul sekelebat bayangan hitam di samping aron, mengumpul hingga keluar makhluk berjubah yang mirip dengan aron. Sebelum akhirnya liona pingsan.
"Ternyata kamu disini, aron. Sedang apa kamu?"
"Aku menemukan manusia, Leo." aron menyeringai.
Leo mendengus tidak setuju.
"Lagi?"
"Ya! Aku akan membawanya pulang."
aron dan Leo mendekati liona
"Ikat saja." Kata Leo.
"Jangan, tubuhnya akan rusak."
Leo memutar bola matanya malas.
aron menggendong liona di pundaknya.
Mereka berdua pergi, berpijak dari satu udara ke udara lainnya dengan cepat.
"Bagaimana kalau kita beritahu Ketua?" Leo melirik Harun.
"Jangan, kita cicipi dulu. Kalau dia di serahkan ke ketua pasti kita tidak boleh menyentuhnya lagi sedikitpun."
Leo diam.
***
Dini hari, Damon tiba di depan pintu utama kastilnya.
Ini sedikit terlambat, rindu dan khawatir dengan pengantinnya.
Tunggu... Aneh, dia mencium aroma lain.
Menoleh kanan kiri, hingga netra nya tertuju pada bercak darah di halaman.
Matanya memincing, ia mendekati bercak darah itu.
"Darah siapa ini."
Damon menciumnya.
"Darah kelinci, siapa yang makan kelinci?"
Damon melihat ke arah lain, ada noda darah lagi.
Damon mendekatinya, berjongkok menempelkan jarinya di bercak itu lalu menciumnya.
Mata Damon membola, lalu menajam sedetik kemudian.
“liona.”
Damon dengan jantung berdetak kencang, berjalan ke pintu utama.
Membukanya.
"KEN! KIN! DIMANA LIONA?!"
Ken dan Kin turun dengan keadaan acak-acakan, mereka bangun liona tidak ada di sampingnya.
Panik.
"K-kenapa, pangeran?" Ken menyaut.
"Dimana liona?!" Damon menatap mereka tajam.
"Em... T-tadi dia tidur bersama kami, tapi saat kami bangun dia tidak ada lagi." Kin menunduk.
"Aku sudah berpesan untuk menjaganya, kan? Kenapa kalian lalai?!" Nada Damon meninggi.
"M-maafkan kami!" Ken dan Kin berubah menjadi rubah.
"Aku memaafkan kalian jika liona ketemu!"
Damon keluar dengan tergesa-gesa. Ken dan Kin mengikutinya.
Si kembar mengendus-endus halaman.
"Ini... Aroma vampir, pangeran!" Kata Ken.
"Aku tau. Tapi, dari mana vampir itu? Disini bukan daerah vampir."
"Kami tidak tahu, pangeran." Ken mendunduk.
Damon menutup matanya dan memanggil semua bawahannya secara telepati, memerintahkan mereka untuk mencari pengantinnya di seluruh dunia bawah.
Damon mengeluarkan sayapnya, terbang mencari pengantinnya.
Di tengah-tengah gelapnya malam Damon terbang di atasnya. Ia menutup mata, sebuah cahaya emas keluar dari tubuh Damon menyelimuti sebagian daerah sesuai jangkauannya.
Damon tetap terbang keliling dunia bawah, menggunakan ketiga indranya mencoba mendengar, melihat dan merasakan semua yang ada di dunia bawah, mencari sosok pengantinnya.
"Kamu dimana, sayang..."