Di balik kehidupan pernikahan yang tampak sempurna, tersembunyi jejak pengkhianatan yang perlahan menguak kebenaran yang pahit. Hanna adalah seorang wanita karier sukses yang selalu mengutamakan keluarganya. Ia percaya bahwa pernikahannya dengan Reza adalah contoh dari hubungan yang ideal, penuh cinta dan kesetiaan. Namun, dunianya mulai runtuh ketika ia mulai mencurigai bahwa ada sesuatu yang tidak beres.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mealvineaaaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 27. Menyelesaikan Masalah
Happy Reading.....
...🦋🦋🦋🦋...
Pagi hari di kantor Anisa....
Pagi cerah menyambut para karyawan di kantor Anisa. Dengan matahari yang bersinar lembut melalui jendela besar, suasana di kantor terasa lebih segar dan penuh energi. Anisa, yang baru saja melalui serangkaian pertemuan krisis tentang rumor yang beredar, merasa lega. Meski rumor tersebut sempat mengguncang perusahaan, ia telah menyelesaikan masalah tersebut dengan hati-hati dan profesional.
Anisa memasuki ruang kerjanya, di mana Nadia, asistennya, sudah menunggu dengan laporan terbaru. Nadia tampak antusias, memegang tumpukan dokumen yang penting. “Anisa, ada berita baik! Tim PR berhasil merilis pernyataan klarifikasi. Semua rumor yang menyebar kini sudah dijelaskan dan dibantah.”
Anisa mengambil secarik kertas dari tangan Nadia dan memeriksanya dengan seksama. Tulisannya jelas dan padat, menjelaskan bahwa semua spekulasi mengenai dirinya dan perusahaan tidak berdasar. Pernyataan ini juga menegaskan bahwa tidak ada bukti atau fakta yang mendukung rumor tersebut.
“Bagus sekali, Nadia,” kata Anisa dengan senyum puas. “Ini akan sangat membantu dalam menenangkan publik dan media. Pastikan dokumen ini disebarluaskan dengan cepat ke semua pihak yang relevan.”
Nadia mengangguk, lalu bergegas pergi untuk memastikan berita ini menyebar ke seluruh media dan klien. Anisa kembali ke meja kerjanya, merasa sedikit lebih tenang. Namun, ia tahu bahwa masih ada beberapa pekerjaan penting yang harus diselesaikan.
Dengan cekatan, Anisa memeriksa jadwal hariannya, menemukan beberapa pertemuan yang harus dihadiri, dan mempersiapkan diri untuk beberapa panggilan telepon penting. Meskipun situasi sudah lebih terkendali, ia tetap harus memastikan bahwa semua aspek bisnisnya berjalan dengan baik.
******
Sementara itu, di sisi kota yang lain, Hanna dan Reza sedang bersiap untuk kunjungan mereka ke rumah sakit. Hanna, yang saat ini sedang hamil, merasakan campuran antara kegembiraan dan kecemasan. Reza, yang awalnya terkejut dengan berita kehamilan ini, berusaha menunjukkan dukungan dan perhatian sebanyak mungkin.
Di dalam mobil menuju rumah sakit, suasana terasa sedikit tegang. Reza melirik ke arah Hanna, yang duduk di sampingnya dengan ekspresi cemas. “Bagaimana perasaanmu hari ini?” tanyanya lembut.
Hanna memandang ke luar jendela sambil tersenyum tipis. “Aku merasa sedikit gugup, tapi juga bersemangat. Aku hanya ingin memastikan bahwa semuanya baik-baik saja dengan bayi kita.”
Reza meraih tangan Hanna dan menggenggamnya. “Jangan khawatir. Dokter akan memastikan semuanya dalam kondisi baik. Kita hanya perlu mengikuti pemeriksaan rutin ini.”
Setibanya di rumah sakit, mereka disambut oleh petugas yang membawa mereka ke ruang pemeriksaan. Hanna merasa sedikit tegang, tetapi Reza berusaha memberikan dorongan moral dengan senyum dan kata-kata penghibur.
Dokter menyambut mereka dengan ramah. “Selamat pagi, Ibu Hanna dan Pak Reza. Mari kita lihat perkembangan kehamilan ini.”
Hanna berbaring di meja pemeriksaan, sementara Reza berdiri di sampingnya, memegang tangan Hanna dengan lembut. Dokter mulai memeriksa dengan alat-ultrasonografi. Setiap detak jantung bayi yang terdengar dari monitor memberikan rasa lega bagi Hanna dan Reza.
“Semua terlihat sangat baik,” kata dokter setelah beberapa saat. “Detak jantung bayi normal dan semua ukuran sesuai dengan usia kehamilan. Anda berdua bisa merasa sangat senang.”
Hanna menghela napas lega, dan Reza tersenyum padanya. “Terima kasih, Dokter. Ini benar-benar melegakan.”
Setelah pemeriksaan selesai, mereka memutuskan untuk makan siang di restoran dekat rumah sakit untuk merayakan hasil yang positif. Mereka memilih meja di sudut restoran yang nyaman, jauh dari keramaian.
*****
Pelayan membawa hidangan yang lezat, dan Hanna serta Reza menikmati makanan sambil berbincang. Suasana restoran yang hangat dan santai membuat mereka merasa lebih rileks.
“Apakah kamu sudah memikirkan nama untuk bayi kita?” tanya Hanna dengan penuh antusiasme.
Reza mengerutkan dahi sejenak, berpikir. “Belum, tapi aku tahu kita akan menemukan nama yang sempurna. Ada nama yang kamu suka?”
Hanna tersenyum ceria. “Aku suka nama ‘Aria’ untuk bayi perempuan dan ‘Leo’ untuk bayi laki-laki. Tapi tentu saja, kita bisa mendiskusikannya lebih lanjut.”
Reza mengangguk, terlihat puas. “Nama-nama yang indah. Kita akan memutuskan bersama-sama nanti.”
Mereka melanjutkan makan siang dengan penuh kegembiraan, membicarakan berbagai rencana untuk masa depan mereka sebagai orang tua. Mereka merasa lebih dekat dan lebih siap untuk tantangan yang akan datang.
******
Sementara itu, di kantor Anisa, suasana tetap sibuk meskipun masalah rumor sudah mulai mereda. Anisa masih harus menghadiri beberapa pertemuan penting, memeriksa laporan, dan berkoordinasi dengan timnya untuk memastikan semua proyek berjalan dengan lancar.
Di ruang rapat, Anisa berbicara dengan tim proyek mengenai langkah-langkah berikutnya. “Sekarang bahwa klarifikasi telah dikeluarkan, kita harus fokus pada pengembangan proyek dan memastikan bahwa semua klien puas dengan layanan kita. Ada yang ingin ditambahkan?”
Salah satu anggota tim, Lisa, mengangkat tangan. “Ada beberapa umpan balik dari klien yang perlu kita tindak lanjuti. Mereka memberikan beberapa saran untuk meningkatkan produk kita.”
“Bagus sekali,” jawab Anisa. “Pastikan umpan balik ini diintegrasikan ke dalam rencana kita. Kita harus selalu siap untuk beradaptasi dan meningkatkan layanan kita.”
Setelah pertemuan selesai, Anisa melanjutkan pekerjaannya dengan penuh perhatian. Meskipun hari ini terasa lebih tenang, dia tetap waspada terhadap segala kemungkinan yang mungkin muncul.
Hanna dan Reza kembali ke rumah dengan perasaan bahagia dan puas setelah hasil pemeriksaan yang baik. Di sisi lain, Anisa merasa puas dengan pencapaian hari ini dan merencanakan langkah-langkah berikutnya untuk bisnisnya.
Saat malam menjelang, Hanna dan Reza duduk di sofa rumah mereka, berbicara tentang masa depan. Mereka merencanakan pertemuan dengan teman-teman untuk merayakan berita baik mereka, serta mulai memikirkan persiapan untuk kedatangan bayi mereka.
Di kantor Anisa, suasana tetap sibuk hingga malam. Anisa memeriksa laporan terakhir dan merencanakan strategi untuk minggu depan. Dia merasa bangga atas kemajuan yang telah dicapai dan siap untuk menghadapi tantangan berikutnya.
Bersambung..
******
Note: Alat ultrasonografi, atau USG, adalah alat yang digunakan untuk melakukan pemindaian bagian dalam tubuh manusia menggunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi.
seru... penuh misteri...🥰🥰🥰🥰
klo yg kmu pacari suami orang..