Yogi Wijaya seorang siswa yang cemerlang namun, dia bernasib sial lantaran kecelakaan dan mati otak sehingga membuat nya koma dalam waktu yang cukup lama.
Dokter Johan menyarankan untuk membawa kesadaran Yogi ke dunia game bernama The Forgotten Legend dengan mengunakan Dreamer, sebuah alat yang mana para pemain nya mampu masuk kedalam game.
Setelah itu, Yogi pun hidup sebagai Kazuya, NPC samurai yang memiliki rambut putih dengan garis merah.
Tidak hanya itu, Yogi yang dalam keadaan koma membuat nya tidak bisa log out seperti pemain lainnya.
Lalu, didalam game tanpa sengaja Yogi mendapatkan bug.
Bug System Skill Poin Balance: Unlimited.
Dan, inilah petualang dari Yogi di game The Forgotten Legend.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon [ Fx ] Ryz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 26 | The Game Master, Yogi Wijaya
...The Game Master, Yogi Wijaya....
...Igo adalah permainan tradisional jepang dan china. Sebuah permainan catur yang mengunakan bidak hitam dan putih dengan permainan dominasi batu di papan kotak. Jika kita bermain dengan banyak mengambil bidak lawan maka dialah pemenang nya dan permainan usai setelah seluruh kotak terisi atau terkuasai....
...----------------...
...# [Av: Elsa] Goa Bukit Enma (S7). 3 Agustus 2045....
Dan saat ini aku dihadapkan dengan sebuah tantangan dari Rune Master untuk bertanding Igo melawannya.
“Selamat datang, Nona Muda di arena permainan Igo! Aku Rune Master akan menantang mu untuk bertanding Igo!”
Aku pun tertawa kecil.
“Menarik! Ayo kita bertanding!”
Setibanya didalam, aku pun melihat sebuah gedung hall yang besar dengan patung-patung perak dengan api obor yang menyala terang lalu di tengah ruangan itu terdapat kursi panjang berbahan emas juga meja kotak yang diatasnya sudah terdapat papan Igo.
“Nona muda, Silahkan duduk!” suara rune master.
Saat mendengar seruan itu, aku pun duduk di kursi permainan dengan papan Igo beserta dua tungku biji Igo yang berwarna hitam dan putih.
“Nona Muda, silahkan pilih bidak mu!” seru Rune Master.
“Aku pilih hitam!”
Saat aku memilih hitam, tempat bidak putih itu pun menghilang dari hadapan ku.
Lalu, Aku menempatkan tempat itu disamping dan membuka penutup tempat bidak Igo.
“Mari kita mulai!” ucap serentak ku dan rune master.
Lalu pertandingan pun dimulai dengan Rune master yang memunculkan bidak putih di papan. Setelah langka itu, aku melanjutkan langkah dengan menaruh bidak hitam di papan.
Disaat pertandingan berlangsung, aku teringat akan masa kecil.
Jika bicara sedikit sombong, pada umur 6 tahun aku dikenal oleh banyak media yang meliput kan tentang ku bahwasanya aku dikenal sebagai anak jenius yang memiliki IQ 180 sehingga didalam usia ku saat itu, aku pun selalu bermain permainan papan seperti catur, Igo dan Shogi.
Meski, aku yang mendapatkan gelar master di permainan papan. Tapi, hal itu tidak membuat ku puas. Aku mencoba untuk bermain permainan kartu seperti poker, blackjack, domino dan beberapa permainan kartunya.
Hal hasil aku menerima gelar Grand Master.
Semua prestasi nya didapatkan karena kelebihan ku yang bernama Fotomemory.
Kemampuan untuk mengingat segala sesuatu hanya sekali lihat atau tidak sengaja melihat.
Dan saat ini aku sedang bertanding dengan Rune Master mengunakan pengalaman ku mengalahkan ratusan pemain Igo.
Tak! Tak! Tak!
Suara aku dan Rune Master menempatkan bidak caturnya dan pertandingan pun berlangsung selama berjam-jam hingga Rune Master pun menghentikan langkah.
“Aku kalah!” ucap Rune Master.
Aku pun meletakan kembali bidak yang berada ditangannya lalu mengembalikannya ke tempatnya.
“Terima kasih atas permainan nya!” ucap ku yang menundukkan kepala nya.
“Yahhh … baru kali ini aku bermain Igo dan ada seseorang yang telah mengalahkan ku selama 500 tahun ini. Aku terkurung disini,” ucap Rune Master yang bersuara di seluruh ruangan.
Aku pun berdiri dan dia pun memasukan satu tangan ku di dalam saku celana.
“Lalu, bagaimana sekarang? Kenapa anda tidak menunjukan diri?”
“Aku mau sih tapi keadaanku ini yang tidak bisa,” ucap Rune Master.
“Memang anda ada dimana?”
“Temukan diriku maka aku akan memberikanmu sesuatu."
Saat mendengar itu, aku melihat sekeliling ruangan itu untuk mencari keberadaan Rune Master.
Beberapa saat kemudian, Alice menemukan sesuatu yang mencurigakan pada batu yang berada di seberang dirinya.
Sebuah batu seperti akar masuk kedalam dinding batu.
“Batu itu terlihat mencurigakan?”
Melihat itu, aku pun menghampiri batu tersebut dan memeriksa dinding untuk mencari knop pintu untuk membuka batu.
Lalu tidak lama, aku menemukan batu yang sedikit lunak.
“Ini kah?”
Aku pun menekan batu kedalam.
Duk! Duk! Duk!
Saat menekan itu, batu yang berada didepan ku bergerak kesamping dan terlihat ada ruangan lain yang sulit untuk diketahui orang.
“Bingo!”
Setelah itu, aku pun masuk kedalam ruangan yang berada dibalik pintu batu tersebut.
Setibanya didalam ruangan itu, aku terkejut saat melihat kristal yang berbentuk pria tinggi.
“Ohh… Jadi, anda telah menjadi kristal?"
“Yupps … maka dari itu, aku tidak bisa melakukan apapun,” jawab Rune Master.
“Lalu, kenapa anda memanggilku kesini?”
“Yahh … aku hanya ingin bermain dengan mencari teman ngobrol,” ucap Rune Master.
Mendengar jawaban itu, aku pun menggelengkan kepala dan membalikan badannya.
“Cari saja yang lain! Aku pergi!”
“Eh … Tunggu! Tunggu! Aku belum memberikan mu hadiah karena memenangkan Igo dari ku,” ucap Rune Master.
Aku pun menghentikan langkahnya dan berbalik kembali badannya menghadap Rune Master.
“Apa hadiah nya?"
“Ehhh! Aku tidak bisa menghampirimu maka dari itu, pegang tubuhku ini maka aku bisa memberikan hadiah kepadamu,” ucap Rune Master.
Mendengar itu, aku pun hanya bisa menghela nafas dan menjawabnya.
“Baiklah.”
Aku pun mendekati kristal rune master dan memegang kristal rune master.
Tidak lama dari memegang kristal, tiba-tiba kepala ku menjadi sangat sakit dan sontak melepaskan pegangannya ke patung kristal
“Apa ini? Apa yang anda lakukan?!” teriak ku yang memegang kepalanya dengan kedua tangannya.
Rune Master pun terdiam dan pandangan ku menjadi buram.
“Sia-lan! Ka-u Ru-ne-,” ucap ku yang terpotong dan dia pun jatuh pingsan.
Gubranng!
Seusai aku jatuh pingsan, Patung kristal Rune master pun menjadi hancur berkeping-keping.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...