Honey merasa jengah dengan kehidupannya yang maha sempurna. Ditengah rasa jengah yang melanda, ia mempunyai ide gila; mengajak teman daringnya bertukar posisi. Teman daringnya merupakan anak dari penyelam handal di Barcelona.
Ia pikir setelah bertukar tempat dengan temannya, kehidupannya akan berubah menyenangkan, nyatanya salah. Ia harus menghadapi berbagai masalah, termasuk masalah hatinya yang terpaut pada ayah teman daringnya.
Follow IG Author @ThalindaLena
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31
"Jadi, apa kau memberikan restu pada kami?" tanya Honey kepada Anna.
Anna menatap sebal pada kedua orang itu. "Meski aku tidak memberikan restu, kalian akan tetap menikah 'kan!" jawabnya ketus.
"Iya, tentu saja! Karena cinta kami lebih luas dari samudra dan lebih dalam dari palung marina!" jawab Honey tertawa terbahak dengan rasa percaya diri tinggi.
James terkekeh mendengar ucapan Honey. Lalu ia memeluk putrinya dengan erat, tak lupa mengucapkan terima kasih.
"Daddy, aku bahagia akhirnya kau mau menikah," ucap Anna di sela pelukan tersebut. Pasalnya ayahnya ini pernah mengatakan tidak akan pernah mau menikah, dan benar saja sampai usia ayahnya 40 tahun tidak ada satupun wanita yang bisa meluluhkan hatinya kecuali Honey.
Honey--temannya itu patut mendapatkan apresiasi karena sudah berhasil mencairkan gunung es.
"Terima kasih, Sayang." James mengecup kening Anna dengan kasih sayang.
Anna tersenyum lalu mengangguk, kemudian beralih memeluk Honey. "Selamat Honey, terima kasih karena sudah membuat hati daddy-ku mencair," ucap Anna.
"Kau tidak marah denganku?" tanya Honey di balik pelukan itu.
"Tidak, justru sebaliknya aku senang. Ya, meskipun masih ada rasa kesal di dalam hati. Kau sangat cantik, kaya raya dan kenapa harus jatuh hati pada daddy-ku yang sudah tua?" jawab Anna, sangat menyayangkan, tapi karena semua ini sudah menjadi pilihan Honey dan daddy-nya, ia hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk mereka berdua.
"Yang muda dan kaya raya tidak menjamin, Anna," jawab Honey, meringis, ia jadi teringat dengan pertunangan dengan Frank yang batal karena pria itu bercinta dengan wanita lain di hari pertunangan mereka.
"Uh! Pengalaman sekali ya!" goda Anna tertawa renyah sambil mengurai pelukan tersebut.
Honey mencebikkan bibir menanggapinya.
Tidak berselang lama terdengar deru suara mobil memasuki halaman rumah.
"Siapa yang datang?" tanya Anna seraya menatap keluar rumah di mana ada mobil mewah berhenti di sana.
"OH MY GOD! Dad ... Mom!" pekik Honey segera keluar ketika melihat kedua orang tuanya turun dari mobil. Wajahnya pucat pasi saat rasa panik melanda hatinya.
Anna pun ikut panik, dalam hati berpikir, bagaimana bisa kedua orang tua Honey sampai sini? Dan bagaimana jika mereka tahu hubungan Ayahnya dengan Honey? Pasti mereka tidak akan setuju dan menentang hubungan mereka.
"Dad, bagaimana ini?" tanya Anna cemas pada ayahnya.
"Daddy juga tidak tahu," jawab James, terkesan santai lalu keluar rumah mengikuti Honey, dan Anna mengekorinya dari belakang.
.
.
"Mom, Dad." Honey menatap kedua orang tuanya yang juga tengah menatapnya sangat dingin dan datar. Sumpah demi apa pun, ia sangat takut berhadapan dengan orang tuanya.
"Kalian tidak ingin masuk ke gubukku?!" tanya James sangat dingin pada mereka.
Honey melongo ketika James berkata dingin pada orang tuanya. "Kau mengenal kedua orang tua?" tanya Honey pada pria matang yang berdiri sampingnya.
"Tidak!" jawab James, singkat. Lalu menggandeng tangan Honey masuk ke dalam rumah.
Alpha dan Kai saling pandang, dengan terpaksa mengikuti langkah James.
Alpha menghentikan langkahnya, menatap Anna yang masih berdiri di luar rumah. "Kau bukannya gadis yang waktu itu?!"
"Yeah! Aku anaknya Jamie Dorgan!" jawab Anna, tersenyum kecut. Masih kesal dengan kedua orang tua Honey.
"Oh Shitt!" maki Kai dan Alpha secara bersamaan.
Jadi kebetulan macam apa ini?