Seorang wanita karir dikhianati oleh sang suami, namun demi putrinya dia memendam semuanya sendirian.
Pernikahan yang hambar, kekecewaan yang teramat besar pada sang suami mengakibatkan Maura frustasi hingga tak sengaja melakukan one night stand bersama laki-laki yang lebih muda darinya.
Disaat Maura akhirnya sudah berpisah dengan sang suami, percikan api cinta kembali muncul kepada pria selain suaminya. Namun saat itu ia mengetahui, jika putrinya juga mencintai pria yang sama.
Haruskah Maura mengalah sekali lagi, demi sang putri?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
23. Nggak Akan Menjadi Pengecut Lagi.
Setelah Dokter mengabarkan jika operasi berhasil, perasaan ketiga orang yang menunggu diluar ruangan operasi seketika merasa lega.
“Pergilah, Daniel. Aku tidak ingin saat Deva siuman, dia melihatmu. Sangat buruk kondisi Deva yang akan mendengar anak yang ia jaga dan ia tunggu-tunggu sudah gugur. Jangan tambah dengan keberadaan mu yang pastinya akan membuat perasaan Deva lebih terluka lagi.“
Gavriel mengus4p punggung calon istrinya.
“Babe, kamu tunggu disini. Aku sudah menelepon Mommy, dia akan menemani mu sebentar lagi. Aku harus mengusut tentang penabrak4n ini ke kantor polisi, karena kan belum ada yang melapor.“
Maura mengangguk lemah. “Semoga pelakunya cepat tertangkap! Lalu dihukum sesuai perbuatannya pada putriku!“
“Aku akan memastikan, pelakunya ditangkap dan dihukum seberat-beratnya nanti!“
Tanpa Gavriel tahu, jika pelakunya adalah orang terdekatnya.
“Bang, tadi kamu bilang pada kami... kamu melihat kejadian nya dan menyaksikan bagaimana mobil itu sengaja menabrak Deva bukan?“ tanya Gavriel.
“Aku akan menjelaskan pada polisi kronologi nya,“ jawab Daniel lesu.
“Oke, ikut aku!“
Gavriel dan Daniel pergi menuju kantor polisi, tak lama setelah kepergian dua lelaki itu Mommy Gavriel datang ke rumah sakit dan menguatkan Maura.
.
.
Daniel sedang menjelaskan pada pihak kepolisian tentang kronologi kejadian penabrakan pada Deva.
“Sedang apa Anda berada di sekitar korban?" tanya petugas.
“Sebenarnya sejak dua minggu lalu, sesekali saya mengikuti Deva. Hubungan kami cukup rumit, Pak. Saya hanya ingin melihatnya dari jauh, tanpa berani mendekatinya karena saya pria pengecut.“
Gavriel menghela nafas, sebenarnya ingin sekali dia memukuli Daniel sejak Daniel tak ada usaha apapun untuk bertanggung jawab pada Deva.
“Masalah pribadi? Anda tidak punya masalah serius dengan korban, bukan?"
Daniel menggeleng, “Saya justru sangat dekat dengan korban sejak dia kecil dan tak ada masalah yang membuat saya akan bertindak sesuatu yang akan menyakiti Deva."
“Jadi bisa dikatakan Anda adalah saksi kunci untuk saat ini, Tuan Daniel."
“Iya, Pak. Saya bahkan mempunyai rekaman dashcam mobil saya karena jarak antara mobil saya dan kejadian penabrakan itu sangat dekat.“
“Baik, silahkan serahkan bukti yang Anda punya pada kami. Pihak penyelidik juga akan memeriksa Cctv di sekitar tempat kejadian. Cukup untuk saat ini, saat korban sudah siuman tolong kabari kami. Para penyelidik akan menanyai korban."
“Baik, Pak.“
Setelah menyerahkan rekaman dashcam mobil, Daniel dan Gavriel berpamitan dan keluar dari kantor polisi.
“Bang, jadi selama dua minggu ini kamu intens mengikuti Deva?“ tanya Gavriel.
“Aku selama ini merasa bersalah dan menyesal, kenapa tidak sejak awal aku bertanggung jawab pada Deva, meskipun aku nggak cinta sama dia... seharusnya aku nggak menghindar seakan kabur dari situasi yang membuatku bingung. Saat menyadarinya, aku rasa... semuanya sudah terlambat bagiku untuk meminta maaf pada Deva. Aku nggak berani menemuinya dan hanya bisa mengikutinya dari jauh."
“Lalu sekarang, apa yang akan Bang Daniel lakukan?“
“Bantu aku Gav! Aku nggak akan menjadi pengecut lagi, aku akan memohon ampunan pada Deva dan sampai dia mau memaafkan ku, aku nggak akan pernah menyerah. Setelah Deva memaafkan ku, aku akan memperjuangkan hubungan kami... meskipun orang-orang akan mengatakan aku tidak waras mempunyai hubungan dengan wanita muda seumuran Deva, aku nggak peduli! Aku hanya takut, Deva dibully atau dikata-katai sebagai penggoda om-om Duda. Contohnya Istri dari Raka pun masih muda... dia juga dikata-katai oleh teman-teman Deva. Aku nggak ingin Deva diperlakukan sama seperti itu, apalagi pastinya hubungan kami akan mendapatkan penolakan dari orang tuaku. Gav... banyak sekali ketakutan dalam diriku jika aku sampai berhubungan dengan Deva, itu lah yang membuatku jadi pengecut!“
Gavriel terdiam, kecemasan Daniel ada benarnya. Masyarakat sekarang terkadang akan berpikir terlalu berlebihan, sebenarnya sah-sah saja seorang gadis seperti Deva berhubungan dengan Duda beranak dengan usia hampir 2× lipat dari Deva. Yang tidak boleh ya si Zara, karena Raka sudah mempunyai istri bukanlah Duda seperti Daniel. Apapun alasannya, namanya merebut suami orang ya perbuatan jahat.
.
.
Di sebuah rumah, seorang wanita baru saja mendapatkan laporan dari seseorang yang ia perintahkan menabrak Deva.
“Suruh siapa dia mengandung anak dari Bang Daniel! Hanya anakku yang boleh jadi pewaris Bang Daniel! Untung-untung dia mati, jadi aku bisa kembali pada Bang Daniel! Meskipun susah sekali menemui mantan ku itu... karena dia selalu menolak untuk bertemu denganku! Tapi aku nggak akan pernah menyerah untuk mendapatkan nya kembali!“
Wanita itu menyeringai puas, dia tidak sengaja mendengar Deva hamil anak Daniel dari mulut Maura saat bercerita pada Mommy Gavriel. Kemudian, terlintas lah rencana jahat dalam pikirannya.
___
Sudah ada yang bisa nebak siapa pelakunya?
d tunggu karya selanjutnya💜