NovelToon NovelToon
Benih Sang CEO Arogan

Benih Sang CEO Arogan

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / One Night Stand / Hamil di luar nikah / Nikah Kontrak / Identitas Tersembunyi
Popularitas:11.8k
Nilai: 5
Nama Author: MY. OH HA LU

Cerita Dewasa!!!

***

Elkan, duduk bersilang kaki sambil bersedekap tangan. Matanya yang tajam menyoroti tubuh Alsa dari atas sampai ke bawah.

"Aku sangat puas dengan pelayanan yang kau berikan, maka dari itu, tinggallah di sini dan menjadi simpanan ku. Jangan risau, aku akan membayarmu berapa pun yang kau mau." Ujar Elkan penuh keangkuhan.

"Jangan harap! Aku tak sudi lagi berurusan dengan b*jing*n sepertimu. Cukup bayar saja yang semalam, setelah itu jangan lagi berhubungan denganku, anggap saja kita tak pernah saling mengenal."

"Hahaha!."

Elkan, suara tawa Elkan terdengar menggelegar. "Tak sudi berhubungan dengan orang sepertiku?." Tanyanya memastikan.

"Ingat, di kandungan-mu ada benihku, anakku! Mana mungkin kau tak akan berurusan lagi denganku?."

***

Jangan lupa ikuti akun:
Instragram:OH HA LU
Tiktok:OH HA LU
FB: OH HA LU
♥️♥️♥️♥️♥️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MY. OH HA LU, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Berat Untuk Berpisah

Huah ...

Alsa, merenggangkan semua otot-ototnya yang terasa pegal. Ternyata dia ketiduran di shofa. Elusan yang Elkan berikan di perutnya tadi membuatnya nyaman sekali.

Begitu membuka mata, Alsa langsung di buat tertegun saat melihat Elkan yang tertidur nyenyak di atas pangkuannya.

Tanpa sadar, tangan wanita itu mengelus lembut wajah laki-laki itu. Alsa akui kalo dia memang tampan, namun sayang.. dia sudah milik orang lain.

"Izinkan aku menikmati wajahmu lebih lama lagi, El, sebelum kita nanti akan berpisah." Batin Alsa dengan mata yang mulai berkaca-kaca.

"Terimakasih sudah memberikanku kehidupan yang layak." Gumamnya lirih.

Perlahan-lahan, elusan tangan Alsa semakin turun. Yang tadinya membelai pipi, kini semakin turun sampai ke dada bidang Elkan.

"Terimakasih sudah memberikanku kenyamanan, meskipun harus terbalut luka. Aku sangat menikmati moment kita bersama, El. Semoga kau bisa bahagia dengan Risma, dan semoga aku nanti juga bisa menemukan jodohku yang sayang dan mau menerimaku apa adanya."

Tes!

Satu tetes air mata kepedihan jatuh membasahi kedua pipi Alsa

Alsa, buru-buru menghapus air mata tersebut. Dia tak mau menjadi wanita yang lemah. Untuk melawan kehidupan yang jahat, Alsa harus kuat, apa pun situasinya itu.

"Eughhh!."

Rupanya pergerakan yang Alsa lakukan membuat tidur Elkan terganggu. "Kenapa kau menangis?." Tanyanya serak, khas bangun tidur.

Alsa menggeleng lemah. "Tidak apa-apa, aku hanya sedang mimpi buruk, makanya kebawa sampai bangun." Elaknya.

"Oh."

Lelaki itu lekas terbangun dari pangkuan Alsa, lalu melabuhkan sebuah kecupan singkat di kening wanita itu.

"Malam ini aku akan keluar. Jangan tunggu kepulanganku, karena belum tentu aku bisa pulang." Ujar Elkan, seraya beranjak berdiri.

Spontan saja, Alsa langsung menahan pergelangan tangan laki-laki itu. "Kau mau pergi kemana?." Tanyanya.

"Aku dan Risma akan keluar kota untuk menyebar undangan."

Seketika genggaman tangan Alsa pun mulai merenggang. "Memangnya harus berangkat malam-malam? Kenapa tidak esok hari saja?."

"Tidak bisa, karena besok pagi aku harus sudah..

"Baiklah. Silahkan!." Ujar Alsa memotong perkataan Elkan begitu saja.

Percuma mendengar penjelasan darinya. Biarlah laki-laki itu pergi bersama pemiliknya yang sesungguhnya.

Tanpa memperdulikan perasaan Alsa, Elkan langsung berlalu pergi begitu saja ke dalam kamar mandi untuk bersiap-siap.

***

Selang beberapa saat kemudian, Elkan yang sudah rapi, keluar lagi menghampiri Alsa yang masih setia duduk di shofa.

"Jika malas masak, pesan saja makanan apapun yang kau inginkan." Ujar Elkan, seraya memberikan beberapa lebar uang untuk Alsa.

"Terimakasih."

Alsa menerima uang itu tanpa melihat wajah sang pemberi. Entah mengapa, semakin melihat wajah Elkan malah semakin membuat hatinya terluka.

"Sisa uang nya buat pegangan kamu selama beberapa hari ke depan." Tambahnya.

"Hm."

Pembicaraan mereka telah usai, tapi bukannya langsung beranjak pergi, Elkan malah kembali duduk di samping Alsa.

"Apa badanmu terasa tidak enak?." Tanya laki-laki itu khawatir sambil memegang kening Alsa yang tidak panas.

"Aku tidak apa-apa." Jawabnya sambil menghempas tangan Elkan yang ada di keningnya.

"Terus kenapa wajahmu nampak tak bersemangat? Jika kau merasa tidak enak, mintalah Meldi untuk menemanimu di sini."

"Aku tidak apa-apa, El. Kamu jangan berlebihan!."

"Baiklah, jika kau memang tak kenapa-napa."

Setelah mengatakan itu, Elkan pun kembali berdiri. Dia tak ingin membuang-buang waktu lagi, karena dia harus segera pergi sekarang.

"Aku pergi. Jagalah dirimu baik-baik." Pesannya terakhir kali sebelum kemudian berlalu pergi.

Sedangkan Alsa hanya bisa meratapi pintu apartemen dengan tatapan sendu. Pada akhirnya, laki-laki itu benar-benar pergi meninggalkannya demi wanita lain.

.

.

.

"Hay.. Sayang!."

Risma langsung berlari menghampiri Elkan. Setelah menunggu sekian lama, akhirnya laki-laki itu datang juga.

"Kok lama banget sih?." Keluhnya cemberut.

"Aku tadi ketiduran. Bangun-bangun ternyata sudah petang." Jawabnya datar.

"Baiklah. Tidak apa-apa."

Risma sudah tak berani banyak protes seperti dulu lagi. Dia takut membuat sikap Elkan semakin berubah dan semakin cuek padanya. Di baik-baikin dan di sabar-sabarin aja, Elkan bawaannya sudah bete, apalagi kalo di cemberutin.

"Ayo, kita berangkat sekarang!." Ujar wanita itu seraya menggandeng tangan Elkan untuk masuk ke dalam mobil.

Di tengah perjalanan, Elkan hanya diam saja tanpa merespon celotehan demi celotehan yang Risma katakan. Padahal wanita itu telah bercerita tentang banyak hal, mulai dari souvernir dan juga para tamu undangan yang akan mereka undang di acara pernikahan nanti.

Menyadari kalo ternyata omongannya tak mendapatkan respon dari Elkan, Risma pun mengelus pundak laki-laki itu.

"Kamu dengerin aku enggak si, El?."

"Aku mendengarkan mu."

"Tapi kenapa diam saja?."

"Menangnya aku harus bagaimana?." Tanyanya balik.

Risma menghela napas panjang. Dia harus banyak-banyak sabar menghadapi sikap Elkan.

"Setidaknya kamu merespon, walaupun itu hanya sekedar deheman saja, supaya aku merasa tidak sedang ngomong sendiri." Ujarnya kemudian.

"Hm. Lanjutkan.. aku akan mendengarkannya.."

Risma memutar bola matanya jengah. Dia sudah tak mood untuk bercerita lagi.

"Kenapa malah diam?." Tanya Elkan, bingung.

"Aku sudah kehilangan mood." Jawabnya kesal.

"Ya sudah. Kalo begitu tidurlah."

"Ikhh.. kok kamu jadi begini sih, El? Semakin hari, kamu semakin cuek dan dingin padaku." Keluh wanita itu dengan wajah sedih.

"Tidak ada yang berubah dariku, itu hanya perasaanmu saja."

"Ini bukan hanya perasaanku saja, Ep. Tapi kamu memang sudah berubah, bahkan aku sudah tak kau izinkan untuk lagi berkunjung ke apartemen mu. Kau juga sudah mengganti password apartemen mu tanpa memberi tahu aku pin barunya." Ujarnya menggebu-gebu.

"Diamlah.. jika kita hanya akan bertengkar, lebih baik kita pulang saja. Lebih baik kita menyuruh orang lain yang menyebar undangannya."

Risma langsung terbungkam. Dia sungguh tak tahu harus bagaimana lagi menghadapi sikap Elkan yang sekarang.

"Kau benar-benar sudah berubah, El."

Risma, bersedekap tangan sambil bersandar di kursi. Mata wanita itu melihat pemandangan di luar jendela dengan tatapan sedih.

Sementara itu, Elkan memilih bersikap cuek, tanpa membujuk sang wanitanya.

.

.

.

Di apartemen..

Alsa hanya makan malam menggunakan mie instan dan juga telur ceplok aja.

Mumpung tidak ada Elkan di sini, dia akan makan sesukanya dan melakukan apapun yang dia mau.

Ting!

Suara notifikasi pesan yang masuk, membuat fokus Alsa teralihkan. Kemudian, wanita itu segera membuka pesan tersebut.

Meldi: "Ini mobil Elkan, bukan?."

(Beserta sebuah foto plat mobil yang sebagian mobilnya telah hancur.)

Bruk!

Alsa langsung menjatuhkan ponselnya begitu saja. Plat nomor itu memang plat nomor milik Elkan.

"Apa yang terjadi padamu, El? Kenapa mobilmu bisa hancur?." Gumamnya lirih pada dirinya sendiri.

Karena sudah tak sanggup menumpang berat tubuhnya lagi, tubuh wanita itu tiba-tiba luruh ke lantai.

"Hiks.. Semoga dugaanku salah."

Drrtt.. drrtt..

Ragu-ragu, Alsa mengangkat telepon dari Meldi, meskipun dengan tangan yang bergetar.

"Hallo, Sa?."

Tak ada jawaban yang Alsa berikan, melainkan hanya suara tangis yang terisak.

"Aku mendapatkan info dari temanku, katanya ada kecelakaan tunggal di toll kilometer 45. Dan itu tadi adalah plat mobil sang korban."

"Aaaa.. hiks.."

Seketika tangis Alsa semakin pecah. Dia hanya bisa berharap semoga Elkan dan Risma selamat dari kecelakaan itu.

"Bertahanlah, El, jangan tinggalkan anakmu yang bahkan belum lahir. Hikss..

1
MKSNW
❤️❤️❤️
MKSNW
Bikin enggak bisa berhenti baca 😆
MKSNW
Bgus ♥️
MKSNW
Bikin gregetan 😮‍💨
AResha
gak tau saja kmu klo asa sudah pergi jauh darimmu.kau gak bakal ada yg namnya bahagia bakal ada karma di dalamnya karna kau sudah menyakiti wanita sebaik asa kau bakal menyesal.nikmatilah dulu
OH HA LU: Menyesal seumur hidup pasti 🤭
total 1 replies
Mapia nopel
Jangan buat alsa pergi, 😭
OH HA LU: Ndak kok, Ndak 😭
total 1 replies
AResha
sekrng aza di usir nnti klo anaknya dah lahir dan dewasa di akui dasar orng tua egois
OH HA LU: Enggak pernah muncul, sekali muncul bikin gedek tu orang tua 😭
total 1 replies
Martina Nopasari
sangat bagus dan mennatang
Mapia nopel
Kasih Alsa hidup bahagia dong tor
OH HA LU
Jangan lupa like, vote, follow dan di komen-komen, ya, Akak ☺️
OH HA LU
Lanjut lagi kalo udah rame 😁
Fany Astuti
cerita nya bagus
Murnia Nia
lanjut lagi ya thor ceritanya bagus
OH HA LU: Siap, Akak 🥰
total 1 replies
Mapia nopel
Kurang hot tor🤭
OH HA LU
Sudah 20 Bab, tapi masih sepi aja 🥲
BTW.. ceritanya di lanjut lagi kalo sudah ramai 🤧
Melia Andari: kak sama, aku lebih sepi dari kamu 😅
apa aku berenti up juga ya 😄
Mapia nopel: Lanjut tor
total 2 replies
W Wulan Whuolant
♥️♥️♥️♥️♥️
Mapia nopel
Awal yang bagus semoga sampai akhir tetap bagus👍
Mapia nopel
Ceritanya bagus dan menarik. Alur cerita beda dari cerita yang lain 😍😍😍
OH HA LU
Selamat membaca, semoga kalian suka dengan cerita saya. Maaf jika ada typo atau kesalahan kata 🙏
Btw.. tolong bantu like dan komen, ya Kakak.. biar aku lebih semangat menulisnya ☺️
Mapia nopel
Lanjut!
OH HA LU: Siap, Akak 🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!